bc

Satria, My Bodyguard

book_age16+
666
FOLLOW
4.3K
READ
time-travel
badgirl
prince
drama
bxg
victorian
rebirth/reborn
sassy
bodyguard
like
intro-logo
Blurb

Fantasy, Romance, Petualangan yang penuh kebucinan yang hakiki. Beberapa part mengandung cerita dewasa!

Jika reader menyukai cerita ini, mohon dukungan Love dan Follow akun penulis saya. Terima kasih

Blurb :

Karena sebuah insiden secara misterius Lovely ternyata terjebak di masa lalu jaman kerajaan kuno dan tiba-tiba menjadi seorang putri yang akan dijodohkan oleh seorang pengeran. Namun justru ia jatuh cinta pada Satria, pengawalnya.

Cinta mereka dikatakan akan membawa petaka untuk seluruh negeri!

Lovely pun berusaha mencari jalan pulang kembali ke jamannya hidup. Di samping terjebak intrik dan masalah yang terjadi di antara dua kerajaan yang selalu berselisih paham.

Season 2 :

Pertemuan Satria dan Lovely di masa kini, tahun 2021. Karena perlintasan waktu dan dimensi, ia melupakan segalanya yang pernah terjadi di masa jaman kerajaan. Dipikirnya semua itu hanya mimpi. Padahal Satria sampai mengejar Lovely ke masa depan.

Di samping perjuangan Satria mengembalikan cinta dan kenangan Lovely. Mereka juga terjebak dalam petualangan mendapatkan harta karun peninggalan dari kerajaan Nagasari.

Reinkarnasi dari Pangeran dan Putri musuh pun menjadi penghalang Lovely mendapatkan haknya di masa kini. Akankah dendam masa lalu akan luluh dengan cinta tulus dan juga persahabatan yang ditawarkan?

Satria pun tetap setia menanti, walau Lovely telah melupakannya. Apa Lovely akan ingat kembali kisah mereka yang pernah terjalin?

Cerita ini tidak ada kisah pelakornya. Jadi yang memang enggak suka cerita perselingkuhan, yuk baca!!

chap-preview
Free preview
Prolog
Lovely Pramesti Angelina, buru-buru membuat satu permohonan ketika melihat bintang jatuh melesat dari langit saat tepat jam dua belas malam di hari pertama ia pindah ke rumah Neneknya. Dari balik kaca jendelanya yang lebar. Ia memejamkan kedua matanya sambil berdoa, “Pertemukan aku dengan seorang kesatria tampan yang akan mengajariku sebuah arti cinta,” doanya di dalam hati. * “Lovely ...!” Ibunya kembali memanggil untuk kesekian kali. Namun Lovely masih malas-malasan di atas kasurnya. Kepindahannya ke rumah neneknya yang jauh dari Kota sebetulnya tidak disetujuinya. Namun bagaimana bisa ia protes pada ibunya? Suaranya tidak akan di dengar. Dan sekeras apa pun Lovely menolak, ia tetap akan pindah ke rumah almarhum Neneknya di kampung untuk menghemat biaya karena ayahnya salah satu kariawan yang di PHK karena keterpurukan ekonomi perusahan, imbas dari virus Covid-19 yang melanda dunia. “Tinggal di kampung akan menghemat biaya,” kata Danisya, mama Lovely yang masih berumur empat puluh dua tahun. Wanita paruh baya yang sebenarnya sangat menyukai kehidupan ramainya perkotaan. Tapi demi cintanya pada suami dan kelangsungan hidup keluarganya untuk lebih sejahtera, dengan rela pindah ke kampung halaman Yudit. Yudit, kepala keluarga yang berwibawa dan sangat mencintai keluarganya ini terpaksa memboyong seluruh anggota keluarganya ke kampung halamannya yang sunyi dan masih klenik. Membuka toko klontong, memanfaatkan tanah warisan kedua orang tuanya yang luas untuk dikelola menjadi kebun dan peternakan. Berbeda dengan Lovely, Mahesa adiknya yang masih berusia sepuluh tahun justru sangat senang tinggal di kampung dengan halaman yang luas dan masih asri. Setiap hari semenjak kepindahan mereka di sini, Mahesa selalu saja bermain di alam terbuka. “Lovely ...!” Suara Danisya terdengar sangat nyaring memanggil Lovely untuk kesekian kalinya. Tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan dari Lovely untuk menyahut panggilan mamanya itu. Danisya terlihat kesal dan menggerutu soal anak gadisnya yang malas. Ia beranjak dari duduknya di atas lantai, merapikan beberapa box kardus yang belum sempat dibuka semenjak kepindahan mereka empat hari yang lalu. “Lovely ...!” panggil Danisya lagi dan lagi sambil berjalan menuju kamar Lovely. “Brak!” Suara pintu kamar terbuka dengan nyaring. Langsung terlihat Lovely sedang asik mendengarkan musik dari earphone yang mengganjal lubang telinganya. Lovely yang menghadap ke arah dinding tidak menyadari jika ibunya dengan geram berjalan menghampiri. “Lovely, kamu itu masih malas-malasan. Bukannya bantuin Mama benahin barang yang ada di dalam kardus!” seru Danisya sambil menarik kabel earphone yang menyumpal di lubang telinga Lovely. Lovely langsung menoleh ke belakang. Ia terkejut melihat Danisya masuk ke dalam kamar sambil berwajah muram dan galak. “Mama ... Kenapa masuk ke dalam kamarku tanpa mengetuk pintu? It’s my privasi!” seru Lovely tak kalah kesal. “Privasi! Privasi!” omel Danisya kesal. “Dari tadi Mama manggil kamu untuk bantuin mama menata rumah. Kamu tahu kan kita baru pindah! Dan rumah almarhum Nenek segede gini! Kamu engga kasian sama mama?! Kamu engga sayang sama mama?!” Lovely menelan air liurnya dan kemudian mengatupkan bibirnya rapat. “Sayang lah Mah ... Ngapain sih pake drama kaya gitu? Pake tanya-tanya aku sayang mama atau engga? Dah kaya sinetron aja ...,” sungut Lovely yang masih sempat menyahut. Danisya menghela nafas panjang. “Masih aja nyautin! Kamu kalo engga ketemu mama baru sadar betapa pentingnya arti keluarga! Yaudah ... Bantu mama taruh barang-barang yang masih bagus tapi engga kepakai ke atas loteng.” “Loteng di atas itu?” tanya Lovely sambil menunjuk ke atap kamarnya dengan telunjuknya. “Ya tentu saja lotengnya di atas Lovely ... Namanya juga loteng ....” Lovely langsung menganggukkan kepalanya. Sebetulnya ia ingin berdalih takut untuk naik ke atas loteng. Namun karena melihat wajah Danisya yang sudah terlihat geram padanya. Lovely langsung mengiyakan permintaan mamanya itu. Lovely mengambil kardus bekas rokok yang berukuran besar untuk di bawa ke atas loteng. “Hati-hati ...,” kata Danisya sambil menaruh kedua tangannya di pinggang. Menahan pegal di bagian punggungnya karena sejak tadi ia berbenah dan tidak kunjung rapi. Lovely memeluk kardus bekas rokok itu di depan dadanya dan menuju ke arah belakang dan naik ke tangga yang terbuat dari papan kayu. Walau ini adalah rumah tua dan peninggalan almarhum nenek dan kakeknya. Tapi material bangunan rumah masih sangat kokoh dan kuat. Suara derap kaki terdengar menaiki anak-anak tangga. Anak-anak tangga yang terbuat dari papan kayu itu pun terasa tidak nyaman dipijak dan mengepulkan debu berterbangan ketika telapak kaki Lovely menginjaknya. Karena kedua tangannya memegang kardus besar di depan dadanya. Lovely membuka pintu loteng dengan jari-jari kakinya. “Kreeeek ....” Terdengar suara pintu terbuka pelan. Suara khas pintu dengan engsel karatan yang sudah lama tidak terbuka. Lovely mengintip ke arah depan dari balik kardusnya. Debu-debu berterbangan terlihat dari kisi-kisi cahaya di lubang udara. Lantai kayu yang dipijak Lovely debunya sudah sangat tebal. Hingga telapak kakinya tercetak di sana. “Hachiiim!” Lovely bersin-bersin karena debu-debu. Ia langsung menutup hidungnya dengan ujung baju yang dikenakannya dan ingin segera buru-buru meninggalkan loteng yang dijadikan gudang ini. Lovely menaruh kardus yang ia bawa di ujung dan kemudian pergi, kembali ke lantai bawah. Namun sebuah peti berukuran persegi panjang berbahan kayu jati mengusik perhatian Lovely. Ia mengurungkan niatnya untuk kembali ke lantai bawah. Lovely berjongkok dan menghadap ke arah peti persegi panjang yang seperti peti mati itu. Di dalam pikirannya, mungkin saja di dalamnya terdapat mumy. Lalu Lovely tertawa sendiri karena pikiran melanturnya. Lovely meniup debu yang menutupi atas peti. Debu-debu pun berterbangan dan membuatnya terbatuk-batuk. Lovely mencari gembok yang mengunci peti. Untung saja peti ini tidak tergembok. Dengan senang hati karena peti tidak digembok, Lovely langsung membukanya. “Brak!” Suaranya berisik dan nyaring. Kedua mata Lovely berbinar dan terkejut dengan penemuannya. Peti itu berisi barang-barang lama dan kuno yang kini sangat trend. Jika ia memfotonya dan mengirimkannya ke dunia maya, pasti akan langsung viral. Di dalam peti terdapat tusuk konde berbahan emas asli, sisir serit seperti milik orang jepang. Kalung emas yang sangat besar seperti rantai, dan juga ... Mahkota? Lovely langsung mengerutkan dahinya. Mengapa ada mahkota di dalam sini? Apa neneknya adalah seorang keturunan putri raja? pikirnya. Tapi jika Neneknya, Salimah adalah putri keturunan raja, pasti kehidupannya akan lebih makmur dari ini dan setidaknya ia pun pasti bergelar ningrat. Lovely mengatupkan bibirnya lebih rapat sambil memandangi mahkota indah dengan batu safir berwarna warni di depannya. “Apa ini replika? Ini palsu?” tanyanya pada diri sendiri. “Jika ini asli, pasti mahal. Dan jika asli lalu dijual, pasti keluarganya akan jadi crazy rich in java.” Lovely tersenyum sendirian. Ia mengetuk-ngetukkan mahkota yang dipegang dengan jarinya. Lalu mengamati batu safir berwarna merah di tengah dan di apit oleh batu safir lainnya berwarna biru. Wajahnya sendiri terpantul dan terbayang di batu safir itu. Sejenak Lovely menatap amat lekat ke dalam pantulan bayangannya di batu safir. Dan tiba-tiba ... fokusnya menghilang ketika menatap lekat bayangannya di dalam batu safir. Dan sekejap kepalanya menjadi pusing. Pandanganya berputar. Tubuhnya terasa berat dan tiba-tiba Lovely kehilangan kesadaran. Ia pingsan dan jatuh. “Brak!” Lovely merasakan terjatuh bukan di atas lantai yang keras dan berdebu. Bau yang terhirup di ujung hidungnya bukan bau debu dari ruangan usang yang pengap seperti di dalam loteng tua di rumah almarhum neneknya. Tapi indera pencium Lovely mencium aroma rerumputan hijau dan udara segar. Rasanya nyaman diterpa semilirnya angin. Lalu terdengar suara derap langkah kaki kuda yang berlari dan kemudian berhenti di dekatnya. Lovely masih mendengar dengan jelas suara-suara dari indera pendengarannya. Namun kedua matanya terasa berat untuk terbuka. Dan seluruh tubuhnya terasa lemas tidak kuat digerakkan. “Yang mulia putri ....” Suara pria bernada bariton, serak dan berat terdengar. Dan disusul dengan kedua tangan kekar yang meraihnya dan memeluk tubuhnya. Membopongnya dengan kedua lengan kekar itu. “Lovely buka matamu! Ini di mana! Siapa pria yang membopongmu?!” panggil Lovely pada dirinya sendiri yang tak kunjung bisa membuka kedua matanya. Namun bisa merasakan sentuhan dan mendengar. Buka matamu ... Cepat bangun!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
928.9K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.2K
bc

Satu Jam Saja

read
593.4K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook