PROLOG

583 Words
NAMAKU Asyara Dwista. Keluargaku sering memanggilku Syasya, sedangkan yang lain biasa memanggilku Asya. Aku baru menginjak kelas 11 SMA. Aku termasuk gadis pendiam yang tidak terlalu menyukai keramaian atau bahkan obrolan, hobi yang pantas untukku hanyalah membaca buku. Aku anak pertama dari 3 bersaudara, bisa di bilang aku yang berbeda dari adik-adikku. Bukan karna aku cacat fisik atau mempunyai kekurangan, melainkan aku diperlakukan berbeda dari adik-adikku. Mereka selalu mendapat kasih sayang lebih, sedangkan aku? Untuk mendapat sapaan lembut dari kedua orangtuaku saja jarang. Terakhir aku mendengarnya ketika adik-adikku belum terlahir di dunia. Dan masalahku pun hadir. Masalah yang mungkin tidak akan pernah dimaafkan oleh kedua orang tuaku. Aku hamil. Aku hamil bukan karna keinginanku, melainkan aku diperkosa oleh lelaki bernama Alex yang merupakan kakak kelasku di sekolah. Lelaki itu mengambil kehormatanku secara paksa, dan membuat kehancuran dimasa depanku yang sudah kurancang begitu indah. Kejadian itu terjadi ketika diriku tengah pulang sendiri, dan Alex mengajakku untuk pulang bersama. Awalnya aku tidak percaya karna mengenalnya saja aku tidak, dengan takut aku mencoba untuk menolaknya. Akan tetapi paksaannya membuatku diharuskan ikut bersamanya. Ia membawaku ke rumah kosong dan menghabisiku saat itu juga. Asya yang menyedihkan begitu terpuruk karna itu. ditambah beberapa minggu kemudian aku mendapati kabar bahwa diriku tidak datang tamu, dan saat memeriksanya melalui testpack, hasilnya positif. Betapa frustasinya aku saat tahu kenyataan tersebut. Hampir berminggu-minggu aku menyimpan rahasia ini dengan sangat baik. Sayangnya seperti kata pepatah "sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga," Rahasiaku ketahuan oleh Ibuku saat ia masuk ke dalam kamarku dan menemukan testpack tersebut. Padahal seingatku sudah kusimpan, namun kartu AS tidak berada ditanganku kali ini, dengan amarah yang memuncak Ibuku langsung menjenggut rambutku, menyeretku sampai dibawah dan langsung menghempaskanku begitu saja bagaikan barang yang tidak berguna. "DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! MEMALUKAN ORANGTUA!" pekik Ibuku sembari terus melayangkan sapu dan mendaratkannya ditubuhku. ditambah Ayahku tiba-tiba menendang tubuhku sampai aku terhempas tidak terlalu jauh. "ANAK MACAM APA KAMU, SYA! AYAH SEKOLAHKAN KAMU BUKAN UNTUK INI AKHIRNYA!!" Ucapan itu langsung menusuk jantungku, kata yang menohok seketika menyakiti perasaanku. Nafasku tercekat. Belati putih sudah menancap di dadaku, aku menunduk lesu dan tidak mampu untuk berkata apapun selain menangis saat ini. Tiba-tiba aku merasa sakit dirambutku, ternyata Ibuku menarik rambutku sampai aku terseret keluar rumah. Betapa malunya aku saat orang-orang mulai berdatangan dan melihat betapa naasnya aku saat ini. Ibuku sudah habis kesabaran. Aku benar-benar dipermalukan saat ini. Aku di seret Ibu sampai ke dalam mobil. "Bu...sakit...lepasin rambut..Syasya, Bu," lirihku, bukannya melepaskan, kepalaku malah didorong sampai menabrak kaca mobil. "DIAM, SYASYA! KAMU HARUS MENDAPATKAN PERTANGGUNG JAWABAN!!" Ucap Ibuku tanpa melihat betapa naasnya aku saat ini. Aku melotot. "Apa yang akan ibu lakukan? Kita mau kemana, Bu?” tanyaku mencoba meminta penjelasan dari ucapan Ibuku barusan. "Kita akan kesekolahmu dan menanyakan kepada semua murid di sana siapa yang membuatmu hamil!" Terangnya dengan nada marah, aku langsung lemas seketika. Ayahku sudah menyetir mobil sedangkan tangan ibuku masih setia menjenggut rambutku. Air mataku sudah berurai sedari tadi. Hari ini aku tidak masuk sekolah karna tidak enak badan. Tetapi Ibu dan ayahku adalah manusia yang tidak pernah mengerti perasaanku. Ku yakin dia akan mempermalukanku di semua murid sekolah, aku tidak mampu membayangkannya. Percayalah, setelah ini aku akan bunuh diri agar semuanya selesai. Sebelum itu, aku berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan musibah kecelakaan dijalan dan akhirnya rencana Ibuku tidak terjadi. Sayangnya...kini aku, Ayah dan Ibuku sudah berada didalam area sekolah. Aku berharap hari ini aku mati dan tidak pernah dihidupkan kembali didunia manapun. Tuhan...ujian macam apa yang kau tuliskan ditakdirku?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD