Ketika CINTA SEJATI hanyalah sebuah wacana sebagai dongeng pengantar tidur.
"Anti, biar aku jelaskan."
Kinanti menggelengkan kepalanya.
"Dari semua wanita yang ada diluar sana, kamu memilih Ambar untuk gantikan aku? Tega kamu!"
Ia menyeka bulir air mata yang turun di pipinya.
"Anti, aku tidak tahu jika Ambar."
"Oh jadi kalau Ambar bukan siapa-siapa aku, kamu bebas selingkuh dibelakang aku? Begitu?"
Kinanti memelankan suaranya, supaya penghuni rumah yang lain tidak mendengar keributan mereka malam ini, karena Haidar malam ini berperan sebagai calon suami Ambar.
"Lima tahun aku sanggup menanti, ini balasan darimu?"
Sambil menatap Haidar, Kinanti melepaskan cincin di jari manisnya. Cincin yang semula disematkan oleh Haidar di hadapan kedua keluarga, setahun yang lalu.