bc

Cinta Segitiga Sang CEO Dingin

book_age16+
6
FOLLOW
1K
READ
HE
tragedy
bold
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Pria itu tampanPenuh prestasiSukses jadi CEO di usia mudaSayangTepat menghitung tanggal pernikahan Calon istrinya justru bunuh diriDia terpuruk dan sempat kacau balai, terlebih setelah tau alasan sang calon mengakhiri hidup. ..... Mereka bilang aku sempurna...Memiliki paras yang katanya tampan, bergelimang harta, berkelas, dan asal memilih wanita pasti tak akan ada yang menolak.Tapi semua itu omong kosong!Tepat ketika aku jatuh cinta pada calon istri yang akan kunikahi..Ternyata dia malah meninggalkanku untuk selamanya dari dunia ini...Apakah ini namanya sempurna?!

chap-preview
Free preview
Tak Seindah Apa Yang Di bayangkan
Sore itu tampak terlihat seorang laki-laki tampan berumur 32 tahun dengan kulit putih tubuh atletis berambut lurus klimis dengan gaya yang agak sporty tapi elegan sedang duduk di kursi kerjanya, dan ia tampak sekali sedang sibuk di meja kerjanya di hadapan sebuah laptop canggih miliknya dan ia tampak serius tapi tersingkap senyum bahagia di bibirnya entah apa yang sedang ia pikirkan tapi sore ini ia tampak sekali bahagia. Ternyata laki-laki tersebut adalah seorang pengusaha sukses bernama Rahadian Atmaja, ia seorang CEO di perusahaan IT dan E-sport dan bahkan ia mempunyai beberapa anak perusahaan, ide-ide cemerlang dan pola pikir yang visioner selalu membuat usaha dan bisnis yang ia lakukan berkembang dengan pesat bahkan banyak sekali beberapa pengusaha muda yang belajar bahkan mengagumi dirinya, tidak hanya itu kaum hawa pun banyak sekali yang mengejar dirinya apalagi saat ini ia belum menikah dan Rahadian ini adalah anak tunggal dari seorang pengusaha kaya raya bernama Erwin Atmaja yang mana Erwin Atmaja seorang Pengusaha di bidang Konstruksi dan Properti, hampir semua apartemen dan perumahan serta Hotel di kota tersebut yang membangunnya adalah salah satu Perusahaan milik Erwin Atmaja. Bisa dibayangkan berapa harta kekayaan dari Erwin Atmaja ini. Beda dengan Ibunya Rahadian bernama Hanum Cahyani Atmaja, ia seorang wanita karir dan usahanya bergerak di bidang fashion dan juga perancang busana dimana ia telah memiliki cabang butik hampir dimana-mana bahkan ia juga sudah mampu mengekspor hasil desain butiknya ke luar negeri bahkan ia kerap kali di undang ke acara Paris Fashion Week untuk memasarkan dan mempromosikan produk-produk miliknya. Walaupun memiliki kedua orang tua yang kaya raya tapi Rahadian ini bukan tipe anak yang manja justru ia benar-benar mandiri dalam merintis perusahaan IT nya dan ia tidak bergantung sama sekali dengan orang tuanya, Rahadian dalam membangun usahanya dulu awalnya hanya berdua dengan sahabat karibnya bernama Anwar Sastra seorang pemuda berumur 32 tahun sama persis seperti Rahadian tapi bedanya badan Anwar ini sedikit gemuk dan hobby sekali makan, tapi di balik itu Anwar ini ahli di bidang IT dan komputer, bahkan waktu di kampus saat ia kuliah ia dikenal sebagai hacker karena memang hidupnya selalu saja di depan laptop dan komputer baik itu bermain game ataupun ia mempelajari coding program, ia sangat akrab sekali dengan Rahadian bahkan saking akrabnya mereka sering dianggap anak kembar beda wujud karena kemana-kemana selalu saja berdua, tapi memang kalau mereka berdua sedang berjalan memang terlihat jelas bagaikan bumi dan langit dimana Rahadian sosok pemuda yang ganteng badannya atletis kulitnya putih tapi sebaliknya Anwar yang berbadan gemuk kulit agak hitam tingginya juga hanya 160 cm dan perbedaan itu sangat jelas sekali terlihat, tapi mereka berdua terlihat akrab dan bahkan olokan teman-teman mereka tidak mereka anggap sama sekali dan jika ada yang mencoba menghina Anwar sudah pasti Rahadian akan maju duluan untuk membela. Dari keakraban inilah akhirnya setelah lulus kuliah Rahadian dan Anwar mengambil sebuah keputusan untuk membuka usaha di bidang IT, dan awalnya mereka membuka jasa pembuatan website dan jasa pembuatan video profile, awalnya mereka hanya mengontrak rumah kecil yang mereka jadikan kantor mereka disanalah awal bisnis itu dirintis oleh mereka berdua, dan tanpa diduga hanya beberapa tahun saja usaha yang mereka rintis berkembang dengan pesat apalagi dunia IT sangat diminati apalagi saat ini semua sudah era digital, bahkan mereka berdua juga sudah mempunyai cabang di mana-mana dan karyawan mereka juga tiap tahun kian bertambah, di dalam posisi perusahaan mereka berdualah yang menjadi pemilik perusahaan tersebut, tapi untuk CEOnya atas kesepakatan berdua Rahadian lah yang dijadikan CEO perusahaan mereka dan Anwar menjabat sebagai wakil CEO. Kembali lagi ke ruang kerja Rahadian saat itu ia terlihat sekali serius duduk di kursi kerjanya sambil terus mengamati laptop yang tepat berada di hadapannya, tapi memang sejak tadi Rahadian tampak tersenyum sendiri entah apa yang sedang ia pikirkan tapi terlihat sekali ia sedang bahagia. Tak berapa lama kemudian tiba-tiba… "Tok…Tok…Tok…" Terdengar pintu ruang kerjanya ada yang mengetuk. "Masuk saja tidak di kunci…". Dari dalam ruang kerjanya Rahadian agak sedikit bersuara keras mengatakan hal tersebut agar orang yang sedang mengetuk pintu ruangan bisa mendengar, tapi matanya masih asik fokus melihat laptopnya. Tak beberapa lama kemudian masuklah orang yang mengetuk pintu tersebut ternyata seorang laki-laki berbadan gemuk dengan menggunakan kaos kerah berwarna putih dan celana jeans dengan wajah tersenyum berjalan masuk dan langsung saja menghampiri meja kerja Rahadian, ternyata itu Anwar teman akrab Rahadian sekaligus merangkap sebagai Wakil CEO dari Perusahaan tersebut. "Cie… Cie… yang dua hari lagi mau menikah… gimana Pak Boss semuanya aman terkendali…???". Anwar dengan sedikit menggoda langsung saja menyapa Rahadian yang sejak tadi masih fokus mengamati laptopnya. "Oh… Lu Ndut… tumben lu masuk ke ruangan gue pake acara ketuk pintu… biasanya lu masuk ke ruangan gue langsung nyelonong aja… ada apa Ndut…???". Rahadian pun langsung juga menyapa Anwar dengan senyuman tapi ia kembali fokus melihat ke arah laptopnya kembali. "Gila ini bapak CEO dua hari lagi mau nikah masih aja masuk kantor… bener-bener CEO idaman… gimana acara nikahan udah pada beres kan… ini gue cuma mau laporan aja kalo WO (wedding organizer) nya sudah stay gedung hotel dan mereka sudah mulai nyicil dekor ruangannya sama baju pengantin juga udah di siapin… dan rencana hari ini jadwal pak Boss sama calon istri harus ke butik buat final fitting bajunya… gimana Pak Boss…??? Bisa hari ini final fitting… dan semua jadwal meeting juga sudah gue reschedule semua… gue ganti di hari yang lainnya sampai Pak Boss pulang dari bulan madu…". Dengan sigap Anwar langsung mengambil Ipad-nya dan membacakan schedule acara buat Rahadian karena memang Anwar inilah yang sejak dulu mengatur semua jadwal dan kegiatan Rahadian karena dari Rahadian hanya percaya dengan Anwar dan ia sulit mencari orang dan teman yang jujur seperti Anwar, dan Anwar pun ia tidak keberatan akan hal itu walaupun ia sebagai wakil CEO tapi ia justru malah lebih suka menjadi asisten Rahadian karena ia juga sudah menganggap Rahadian ini bukan hanya sekedar sahabat tapi juga saudara. Ternyata dua hari lagi Rahadian Sang CEO tampan dan ganteng ini akan melangsungkan pernikahannya dan pantas saja sejak tadi ia tampak tersenyum bahagia. "Oh gitu ya… hari ini final buat fitting baju ya… gue hampir lupa Ndut… lu apaan sih panggil-panggil Pak Boss… panggil nama gue aja lah… biasanya juga lu manggil gue cungkring… pasti lu ada maunya nih manggil-manggil gue Pak Boss… Oya kalo memang semua jadwal meeting gue udah lu reschedule bagus banget Ndut… karena gue juga memang harus fokus dulu ke nikahan gue…". Rahadian pun langsung menanggapi semua laporan dari Anwar sambil menepuk jidatnya karena ia kalau hari ini final fitting baju pengantin bersama pasangannya. "Gue lagi gak ada maunya kring… tapi gue lagi seneng aja karena saudara terbaik gue bakal menikah juga yang sekian lama mencari cinta sejati tapi selalu gagal… hahaha…". Sambil tertawa lepas Anwar menanggapi pernyataan dari Rahadian. "Bisa aja lu Ndut… cuma gue agak aneh aja dari tadi Lita Gue hubungin kok gak bisa ya Ndut… apa dia ada jadwal meeting apa ya… tapi kalo gue lihat schedulenya Lita hari ini gak terlalu sibuk… tadi gue juga sempat telpon mamanya tapi kata mamanya Lita belum pulang dari kantor… terus gue telpon sekretarisnya malah katanya Lita lagi di jalan mau pulang… tapi kok hpnya gak aktif ya Ndut.. agak bingung sih Gue…". Rahadian juga langsung bercerita ke sahabatnya kalau ia lagi agak bingung kalau Lita calon istri sulit untuk dihubungi sejak tadi bahkan hpnya juga mati, agak terlihat juga dari mimik wajah Rahadian agak khawatir dengan keberadaan calon istrinya. Sedikit cerita tentang Lita calon Istri dari Rahadian, jadi Lita ini mempunyai nama panjang Arlita umur 27 tahun dan Arlita ini S2 lulusan Amerika dan setelah lulus kuliah dan menyelesaikan studinya Arlita pulang ke Indonesia, ia langsung membuka usaha sendiri dibidang Advertising, awal mula perkenalan Arlita dengan Rahadian karena urusan pekerjaan jadi Arlita ini beberapa kali sempat menjadi klien dari Perusahaan Rahadian dan karena sering bersama ibarat pepatah witing tresno jalaran Soko Kulino (Kalau Cinta Itu Hadir Karena Terbiasa) jadi ternyata pepatah Jawa itu berlaku untuk Arlita dan Rahadian karena sering bersama dan menjadi terbiasa rasa kangen dan benih-benih cinta bersemi di hati mereka berdua, setelah mulai akrab dan sering jalan bareng selama enam bulan akhirnya Rahadian memberanikan diri untuk menyatakan cinta walaupun Rahadian awalnya maju mundur dan ragu bahkan ada ketakutan ditolak tapi dengan dorongan dan semangat akhirnya Rahadian menyatakan cintanya ke Arlita tanpa diduga oleh Rahadian sama sekali justru cinta Rahadian langsung diterima oleh Arlita, dan pada saat itu hati mereka berdua mekar bak bunga sedang mekar di pagi yang cerah, bahkan sejak mereka jadian mereka berdua terlihat selalu jalan bersama dan dunia pun terasa milik mereka berdua yang lain hanya boleh ngontrak saja, tiap harinya pada saat malam hari mereka juga selalu sleep Call dan benar-benar kelakuan mereka bagikan ABG (Anak Baru Gede) yang baru mengenal namanya cinta, tapi hal itu memang berlaku buat Rahadian karena bagi Rahadian Arlita ini adalah cinta pertamanya dan Rahadian ini memang untuk soal percintaan ia tidak punya pengalaman sama sekali walaupun ia mempunya wajah yang ganteng dan tubuh yang atletis tapi soal percintaan Rahadian ini sangat cupu sekali, berbanding terbalik dengan Arlita justru Arlita ini lebih agresif karena dari pergaulan saja Arlita banyak teman cowoknya mantanya juga banyak, bahkan waktu di Amerika Alrlita ini terkenal playgirl di kampusnya karena sering sekali berganti-ganti pasangan, awalnya Anwar agak kurang setuju dengan hubungan antara Rahadian dan Arlita tapi karena melihat sahabatnya ini nampak bahagia bersama Arlita jadi mau tidak mau Anwar jadi mendukung hubungan tersebut walaupun agak sedikit berat tapi semua itu ia lakukan agar Rahadian bahagia. Tidak hanya sampai di situ justru hubungan Rahadian dan Arlita semakin intim, bahkan sudah sulit untuk dilepaskan lagi setelah jadian selama satu tahun lebih dan umur Rahadian juga sudah 32 tahun maka Ardian mencoba memberanikan dirinya untuk melamar dan mengajak Arlita untuk menikah, sebenarnya Anwar agak kaget dengan keputusan yang akan diambil Rahadian ini karena memang dari awal Anwar agak ragu dengan sikap dan tingkah laku Arlita tapi akhirnya Anwar mencoba untuk menerima keputusan bulat yang akan diambil oleh sahabatnya itu, tidak hanya Anwar ibu dan Ayah Rahadian kurang suka dengan Arlita karena dari segi dandanan juga Arlita terlalu seksi dan sikapnya juga agak kurang sopan tapi itu mungkin faktor dari pergaulan karena Arlita lulusan dari Amerika dan sama seperti Anwar ibu dan Ayah Rahadian juga berusaha dengan berat hati untuk menerima keputusan dari Rahadian untuk menikahi Arlita, lagi-lagi mereka berdua hanya ingin melihat anak semata wayang mereka bahagia, akhirnya Rahadian pun melamar Arlita walaupun agak kaget dengan lamaran itu tapi akhirnya Arlita menerima lamaran dari Rahadian, dan sampailah di hari ini dimana dua hari lagi Rahadian dan Arlita akan melangsungkan pernikahan. Dan kembali ke dalam ruangan kerja Rahadian dimana Rahadian masih tampak bersama Anwar sahabatnya masih asik duduk berdua dan sedang membicarakan hal agak serius dimana sejak tadi pagi Arlita sulit sekali dihubungi hal tersebut membuat Rahadian agak khawatir bahkan ia tadi langsung menceritakan hal tersebut ke sahabat Anwar. "Lu tenang aja Kring… sapa tau hpnya Lita lagi lowbat dan ia sekarang lagi di jalan… atau bisa jadi hpnya ketinggalan… lu santai aja jangan panik Kring… apalagi dua hari lagi kalian berdua bakal nikah… gue yakin gak mungkin si Arlita bakal berbuat macam-macam…". Dengan tenang Anwar mencoba menghibur dan menenangkan Rahadian yang agak panik dan khawatir sambil menepuk pundak sahabat karibnya itu. "Iya Ndut… gue bukan khawatir apa-apa tapi gue khawatirnya Lita ada apa-apa di jalan… masalahnya selama gue sama Lita pacaran gak pernah sedetikpun Lita matiin hpnya bahkan ia terus laporan ke gue via WA (What's App) tapi ini kok dari pagi gak ada kabar sama sekali…". Rahadian pun langsung menanggapi pernyataan dari Anwar tentang apa yang ada di dalam pikirannya. "Udah lu cooling down dulu aja… atur nafas sapa tau memang hpnya lagi mati… gue yakin kok… coba lu positif thinking aja…". Kembali Anwar mencoba menenangkan Rahadian yang terlihat agak khawatir dan terlihat bolak-balik mengecek hpnya apakah ada pesan masuk atau telpon dari Arlita calon istrinya. "Hmmmm…!!!". Rahadian menghela nafas panjang sambil matanya masih melihat hpnya yang masih tergeletak di meja kerjanya berharap ada kabar dari Arlita. Suasana di ruang kerja Rahadian tiba-tiba hening karena Rahadian masih khawatir dimana sebenarnya keberadaan dari Arlita, sedangkan Anwar hanya bisa diam menatap Rahadian yang masih terlihat panik dan khawatir menunggu kabar dari calon istrinya. Tak berapa lama kemudian tiba-tiba saja… "Tit… Tit… Tit…!!!" Tiba-tiba saja hp Rahadian berbunyi dan menandakan ada yang menelpon, Rahadian langsung buru-buru mengambil hpnya, dan apa yang terjadi… "Ah… gue kira dari Lita Ndut… ini malah dari orang butik…". Rahadian tampak kecewa karena yang menelpon dirinya bukan Arlita melainkan orang dari butik tempat ia memesan pakaian pengantin yang akan ia kenakan bersama Arlita dua hari kedepan nanti di pelaminan. Dengan berat hati Rahadian mengangkat telepon itu dan ia tampaknya kurang antusias menanggapi bahkan hpnya langsung ia serahkan ke Anwar agar Anwar saja yang menanggapi telepon tersebut. Tak lama kemudian Anwar selesai berbicara dengan pihak butik yang barusan saja menelpon dan ia langsung melaporkan hal tersebut ke Rahadian. "Iya Kring… ini orang Butik nanyain kapan lu sama Lita kesana buat final fittingnya… cuma gue tadi jawab mungkin agak maleman aja karena gue bilang lo sama Lita lagi ada urusan mendadak… jadi gitu aja Kring…". Anwar berkata seperti itu sambil menyerahkan hp milik Rahadian ke Rahadian. "Bagus Ndut… jawab aja gitu… karena gimana mau final fitting Lita aja gak ada kabar sampai sekarang…". Rahadian pun langsung menjawab pernyataan dari Rahadian sambil mengambil hp miliknya dan ia langsung mengecek WA (w******p) apakah ada Wa atau pesan dari Lita tapi sama saja Kita sama sekali tidak menghubungi dirinya. Tampak di raut wajah Rahadian rasa putus asa dimana ia makin gelisah karena tidak tahu sama sekali di mana keberadaan Lita, matanya juga masih tertuju ke hp berharap Lita menghubungi dirinya. Kelang beberapa waktu tiba-tiba saja… "Tit…Tit…Tit…!!!" "HAAAAH… LITA TELEPON NDUT…!!!" Rahadian berteriak girang karena yang menelpon kali ini ternyata Arlita calon istrinya, wajah sumringah terlihat jelas sekali dari mimik wajah Rahadian dan ia langsung tersenyum lebar ke arah Anwar dan Anwar juga langsung tersenyum lega serta ia langsung mengisyaratkan agar Rahadian segera mengangkat telepon tersebut. Tanpa ragu Rahadian langsung mengambil hpnya dan ia pun langsung… "Sayang… kamu lagi dimana kenapa dari pagi tadi tidak ada kabar… aku jadi khawatir… kamu gak apa-apa Khan…??? Kamu lagi dimana sekarang… Oya kita malam ini bakal final fitting di butik teman mama buat baju pengantin kita nanti… sayang kamu kok diam aja… kamu gak apa-apa Kan…???". Rahadian langsung saja mencecar Arlita dengan ribuan pertanyaan karena memang ia sejak tadi menunggu telepon dari Arlita, tapi anehnya Arlita bukanya menjawab tapi hanya diam saja. "Sayang kamu kenapa…??? Kamu lagi ada masalah di kantor ayo cerita dong… inget lho sayang kita dua hari lagi bakal nikah… kamu kok malah menghilang kayak gini sejak tadi pagi… kamu sekarang lagi dimana biar aku jemput ya… terus kita langsung final fitting ke butik teman mama… sayang ayo ngomong dong…". Awalnya lega dan bahagia karena Arlita telah menelpon dirinya tapi saat ini terlihat Ardian kembali khawatir karena Arlita hanya diam saja tidak bicara apa-apa. Tak lama kemudian… "Sayang aku boleh ngomong sesuatu…". Dengan nada dingin dan agak gugup Arlita mulai berbicara di telepon. "Boleh sayang… akhirnya kamu ngomong juga… Oya apa yang bakal kamu omongin… ngomong aja sayang…". Rahadian akhirnya lega karena Arlita akhirnya mau berbicara. "Hmmmm… gini sayang… aku pengen Pernikahan kita di batalkan saja…". Arlita sambil menarik nafas panjang dan ia dengan berat mengatakan hal tersebut. "HAAAAAAH… KITA BATAL NIKAH…???!!!" BERSAMBUNG KE CHAPTER 2

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

My Secret Little Wife

read
95.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook