bc

DONGENG KEMATIAN

book_age18+
285
FOLLOW
1.4K
READ
murder
possessive
arrogant
powerful
student
mystery
scary
city
others
like
intro-logo
Blurb

Sekelompok pemuda ( Annie, Maya, Veronica, Jay, Alex, Nichole, Rio) menemukan sebuah buku aneh yang tersimpuh berdebu di bangunan tua. Setelah membukanya, ternyata buku itu adalah sebuah buku dongeng. Namun, apa jadinya jika dongeng-dongeng yang ada di dalam buku tersebut merupakan kejadian yang akan mereka alami dan arwah jahat di dalamnya tengah mengincar nyawa mereka?

SELAMAT MEMBACA DONGENGNYA!

chap-preview
Free preview
PROLOG
Angin berembus kencang, menghantam dedaunan yang tiada hentinya berkibar. Dinginnya udara malam kala itu tak mampu membuat tangan tua menghentikan aksinya. Jemari renta itu menggenggam sebuah pena, menggoreskan setiap kata yang tertoreh dalam setiap carik kertas. Tes! Tes! Cairan merah terjatuh mengenai lembaran buku itu dan langsung menyesap dengan cepat. Dia seorang wanita, berwajah renta dan bertubuh bungkuk. Tengah duduk di sebuah kursi kayu tua, sembari asyik menulis di sebuah buku. Rambutnya acak-acakan, sedangkan wajahnya yang sayu menjadi seram ketika darah kental keluar dari sudut pupilnya. Tak ada yang tahu, apa yang ia tulis dan apa yang telah terjadi padanya. Namun, jika diperhatikan ... wanita itu tengah melakukan aksinya dengan terpaksa. Hal itu bisa dilihat dari wajahnya yang sama sekali tidak ingin menggerakkan tangannya untuk menulis. "T-tolong jangan lakukan ini ... a-aku tidak ingin menulisnya." Suaranya yang parau akhirnya terlontar dari kerongkongannya, bernada memelas. "Kumohon...!" rintihnya lagi. Beberapa saat kemudian ... Brak! Bunyi bantingan pintu terdengar nyaring dari belakang. Hal itu membuat wanita tua tersebut menghentikan aksinya. Tangannya bergetar hebat. Raut wajah ketakutan mulai terpapar jelas ketika sebuah siluet hitam tampak muncul dari ambang pintu. Seorang lelaki baya tengah berdiri tegak di ambang sana dengan gergaji mesin di tangan kanannya. Wajahnya penuh dengan darah, sehingga sulit untuk dikenali. Namun yang jelas, sosoknya menyerupai manusia pada umumnya. Bedanya, dia terlihat sangat buas. Kakinya mulai melangkah, berdengung layaknya robot. Menghampiri seorang wanita yang masih gemetar di atas kursi. Lelaki yang membawa gergaji itu mulai mendekat, berdiri tepat di belakang wanita tua yang masih duduk di kursi dengan gemetar. "J-jangan ...!" Mulut renta itu seketika terkunci. Dibungkam oleh tangan kekar sang lelaki. Dengan paksa, memerintah wanita itu untuk berdiri. wanita itu berdiri memberontak. Berusaha melawan, tetapi tubuhnya malah diseret. Mulutnya masih terbungkam. Dan bukunya masih ia pegangi. "L-lepas!" "Kau telah menulis kisahmu. Dan sekarang kisahmu akan berakhir di sini." Setelah mengatakan hal itu, pria itu menggerakkan tangan kanannya yang memegang gergaji tadi tepat di leher sang wanita. Lalu dinyalakan mesin gergaji itu membuat suara bising yang menggetarkan telinga. "Dongengmu sangat bagus! Karena itulah, kematian harus menjemputmu!" Srenggg... Kres! Gergaji itu dengan cepatnya membuka leher sang wanita. Pancuran darah segar menyembur hebat, menciprat ke segala tempat. Termasuk mengenai buku di tangannya. Leher wanita itu menganga. Hingga akhirnya bagian atasnya putus dan menggelinding. Brug! Tubuhnya yang sudah lemas itu juga roboh menimpa tanah. Dan, bukunya ikut terjatuh. "Haha ... Hahaha ...!" Pria itu tertawa girang lantaran telah berhasil menghabisi sang wanita. Lantas, matanya melirik ke sebuah buku tadi yang tergeletak dalam keadaan membuka. Seketika, ekspresi wajahnya itu berubah. Kini ketakutan lebih mendominasi. "Tidak! Tidak!" Lelaki itu menggeleng sembari melangkah mundur. "Itu bukan dongeng tentangku. Itu bukan dongeng kematianku!" Setelah mengatakan itu, tangannya mulai bergerak. Bukan atas kehendaknya, tetapi dia telah dipaksa untuk menggerakkan tangannya sendiri yang masih memegangi gergaji. Gergaji itu diarahkan tepat di dadanya. Lantas, ia mulai menyayat tubuhnya. Darah membanjir, namun ia tak menghentikan aksinya. Kini berganti wajahnya. Perutnya juga mulai ia lukai. Bahkan pahanya sudah menguras banyak cairan merah setelah mencicipi bidang runcing gergaji. Terakhir, ia menggergaji alat pencernaannya hingga terbuka. Lantas, ia menjatuhkan benda tajam itu. Tangannya mulai meraba bagian perut, merogoh isinya. Crat!!! Cairan merah kehitaman memancur hebat. Tubuh pria itu roboh ke belakang, tepat mengenai sebuah batu lumayan besar hingga tengkoraknya retak. Buku tadi tiba-tiba menutup. Suasana semakin mencekam. Angin ribut memasuki ruangan dan membuat buku itu kembali membuka. Memperlihatkan di bagian awal, dengan sebuah tulisan bernoda darah. Tulisan itu berbunyi ... "DONGENG KEMATIAN"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
91.0K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

T E A R S

read
312.9K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Mafia and Me

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook