Nelangsa

617 Words
Bab 4 Nelangsa Untuk beberapa waktu ini, Fuji tak ingin Thoriq mengetahui bahwa dia telah menyelidiki nya. Dia juga berpura - pura tidak tau bahwa sebenarnya Thoriq tinggal di Kota, bukan di kampung yang dekat dengan tempat kerjanya Tiba - tiba Thoriq melakukan panggilan video. Fuji bahagia sekali, lupa akan segala luka dan lupa bahwa semua hanya lah bahagia yang semu. Lupa akan semua penyelidikan nya yang menghasilkan kekecewaan. Cinta benar - benar telah membuatnya buta!! "{sayang lagi ngapain, kangen..}" Thoriq mulai membuat hati Fuji menggelinjang tak karuan. "{Huuum, lagi kerja nih yang. Sini dong, pengen karokean sama kamu lagi}" Rayu Fuji. "{Ok abang otw sana deh. Tunggu ya}" Janji Thoriq. Dengan riang Fuji berjingkrak - jingkrak ke ruang tunggu tempat dia dan teman teman seprofesi nya menunggu tamu datang untuk karaoke. Bedak di poles lipstick di tambah, berharap Thoriq tak kan berpindah ke pemandu lagu lain yang ada di cafe nya. "Walaupun bukan aku yang paling cantik, stidak nya kesederhanaan dan ketulusan ku bisa membuat Thoriq memilihku walau hanya sekedar simpanan, karena dia sudah beristri. Yang penting aku tetap bisa hidup dan keluar dari dunia hitam ini, aku lelah." Keluh Fuji sambil menambah dandanannya. Detik berganti menit, menit berganti jam tapi Thoriq tak kunjung datang atau pun sekedar mengabari. Fuji mulai gelisah dan membuka aplikasi hijau untuk menanyakan keberadaan Thoriq. "Sayang sudah sampai mana?" Fuji menanyakan keberadaan Thoriq. Dan sebuah video pun masuk ke chat mereka. Ternyata di video tersebut Thoriq sedang berada di cafe lain bersama teman - temannya. "Boong banget. Tadi kata nya mau ke sini." Hentak Fuji kesal "Lagi PW di sini" Jawab Thoriq ringan. "Serah deh, aku ngambek." Balas Fuji " Nanti kalau jadi ke sana Abang kabarin sayang." "Boong. Aku ga mau di PHP. Kalau ga mau datang jangan kasih harapan." Sentak Fuji.. "Ih kamu.. Orang cuma kasih kabar kalau aku tu masih idup." Thoriq menyertakan emot senyum dikulum sambil tutup mulut " Buat apa idup kalau ga bisa ketemu." Fuji tak Kalah memberikan emot tangis berderai air mata dengan mulut menganga sangat lebar "Cup.. cup ih ada - ada aja sayang Abang." Thoriq menggoda. "Kalau gak idup lagi ketauan ga usah kangen lagi." Fuji masih histeris walau di chat saja. " Nanti juga ketemu sayang." Hibur Thoriq. "Ga mau ah ketemu lagi. Sebel." Fuji merengut sebal. "Udah mam tayank?" Thoriq makin menjadi. Ada senang menggelitik di hati nya menggoda Fuji yang terlalu bucin. "Ga mau mam, aku benci" Fuji memberi emot mulut di jahit. Dan Thoriq yang mulai mabuk pun melanjutkan aktivitas bersama teman teman nya di cafe yang lain sementara Fuji resah dan gelisah menunggu di sini (emang nya lagu?) Sudah tau Thoriq hanya iseng... Sudah tau Thoriq sudah beristri... Sudah tau Thoriq suka seenaknya... Sudah tau apa lagi? Tapi kenapa hati Fuji membatu, masih mengharap keajaiban Thoriq akan mempunya perasaan yang sama bucin dengan nya. Oh cinta, sebegini rumit kah engkau? Begitu banyak laki laki menghampiri kenapa harus Thoriq? Thoriq yang jelas jelas hanya membutuhkan nya di waktu iseng. Sering kali aku menduga Sering kali ini terjadi Segala rahasia sudah ku tahu Rupanya aku tak dicintai Untuk apa kau buatku begini? Segala apa yang telah ku lakukan Air mataku mengalir di pipi Segala yang ku korbankan tuk dirimu Mengapa masih lagi ku? Berdiri ku menunggu cintamu Mengapa masih adamu Menyakiti di siang-malam ku? Aku terima cintaku di persiakan "Udah kayak lagu sudah ku tahu' aja gw" umpat Fuji dalam hati dan dia pun berusaha fokus tersenyum pada setiap tamu yang datang walau hati berkecamuk dan fikiran entah di mana. Betapa nelangsa nasibnya.... Malam itu Fuji terpaksa menemani tamu lain untuk karaoke karena Thoriq asyik bersama teman temannya di cafe lain. Kandas sudah harapan bermesraan dengan buaya dambaan hati!!!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD