bc

Back to You (Indonesia)

book_age4+
7.4K
FOLLOW
52.5K
READ
second chance
CEO
sweet
like
intro-logo
Blurb

Keadaan Ibunya sakit parah menyebabkan Jessica yang telah dipecat dari perusahaan karena skandal memalukan menjadi pusing mencari uang. Ia lantas melamar pekerjaan di Iel’s Company yang ternyata merupakan perusahaan milik mantannya, Alexander Daniel. Alex adalah CEOnya dan sialnya Jessica diterima sebagai sekretaris Alex. Lalu bagaimana cara Jessica menahan rasa cinta yang mulai muncul ke permukaan serta menghadapi tingkah Alex yang selalu membuat jantungnya berdebar?

chap-preview
Free preview
Prolog
‘Penyakit ibumu sudah cukup parah. Beliau harus mendapatkan perawatan intensif agar kondisinya membaik.’ ‘Berapa biayanya?’ ‘Cukup mahal’ ‘Sepertinya kau harus menyiapkan uang minimal 50 ribu dolar.’   Jika teringat pembicaraan dengan dokter Martin, Jessica mersakan antara rasa marah dan sedih semakin bergemuruh di dadanya. Pertama, dia marah karena ibunya selama ini menyembunyikan penyakitnya. Bahkan bibi Marry yang biasanya menghabiskan waktu bersama ibunya, juga tidak tahu mengenai ini. Entahlah memang benar-benar tidak tau atau pura-pura tidak tau. Atau bisa jadi dua wanita itu memang sengaja menyembunyikannya dari Jessica. Menyembunyikannya dengan alasan yang tidak Jessic ketahui. Kedua, dirina merasa sedih karena tidak memiliki tabungan sedikit pun untuk bisa membiayai pengobatan ibunya. Penghasilannya juga tidak begitu besar. Selama ini Jessica membantu ibunya berkebun bunga dan menjual di toko bunga milik mereka. Hasilnya memang tidak seberapa, namun cukup untuk membuat Jessica, ibunya, dan bibi Marry tetap makan hingga hari ini. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Jessica sempat berkerja sebagai sekretaris selama enam bulan. Setelah itu ia memilih berhenti karena hampir saja di perkosa oleh bosnya sendiri. Laki-laki itu benar-benar sangat menyebalkan. Beliau adalah lelaki berumur 52 tahun yang akan segera memiliki cucu. Sayang sekali akibat skandal itu, Jessica menjadi pihak yang paling dirugikan. Tersebar skandal bahwa ia menggoda sang bos serta memiliki attitude yang buruk. Skandal itu juga membuatnya jadi diblacklist oleh beberapa perusahaan karena lebih percaya berita palsu yang beredar. Tidak ada yang mengetahui kebenarannya. Jessica tidak punya banyak uang untuk mengatasi masalah tersebut sekadar seperi melakukan klarifikasi untuk menyanggah berita yang ada. Dan alasan lainnya juga ia malas membela diri mati-matian. Tua bangka itu pasti akan menghalalkan segala cara agar namanya bersih. Itulah sebabnya Jessica lebih memilih bekeja di kebun dan toko bunganya. I berencana melakukannya hingga tiga tahun baru setelah itu baru akan melamar pekerjaan sebagai karyawan kantor. Ia merasa tiga tahun sepertinya cukup untuk membuat skandal buruk tentangnya terlupakan. Sekarang, baru saja enam bulan ia melakukannya tiba-tiba ibunya jatuh pingsan dan kebenaran itu akhirnya ia ketahui. Kebenaran bahwa ia harus memiliki banyak uang agar ibunya bisa menjalankan pengobatan dan bisa segera sembuh. Gagasan mengenai menjual tubuh tiba-tiba saja muncul dalam pikirannya. Baiklah, itu adalah hal yang tidak mungkin. Jessica tidak ingin dirinya benar-benar menjadi jalang sesuai dengan skandal mengenai dirinya. Akan tetapi sekali lagi, pekerjaan menjadi jalang sangatlah mudah. Mungkin dalam seminggu Jessica bisa segera kaya dan membiayai pengobatan ibunya. Yah, hanya perlunya melakukkanya seminggu non stop. Ah s**t! Ia menggelengkan kepala agar kewarasannya segera kembali lagi. Jessica merogoh kantongnya untuk mengambil ponsel yang ia miliki. Ia butuh bantuan saat ini, ah lebih tepatnya ia sedang membutuhkan uang. Dirinya memiliki cukup banyak teman ketika kuliah dulu. Cukup banyak dan masih berhubungan baik hingga. Langkah pertama yang sempat terpikir di kepalanya adalah menghubungi mereka dan menanyakan terkait pekerjaan. Dirinya adalah gadis yang pintar. Sungguh. Bahkan setelah lulus ia langsung diterima bekerja sebagai sekretaris seorang CEO Rald Company padahal ia hanyalah seorang fresh graduate. Jessica yakin karirnya itu cukup mejanjikan dan sangat cemerlang jika saja sang bos tidak bertindak menyebalkan seperti itu. Yah, dan seharusnya ada yang masih mau menerima Jessica bekerja jika saja si tua bangka itu tidak menyebarkan skandal yang memalukan. Setidaknya dengan menghubungi teman-temannya, Jessica berharap ada lowongan pekerjaan yang cukup untuk membuatnya makan dan bisa menyicil biaya pengobatan ibu. Teman pertama yang Jessica hubungi adalah Darren, laki-laki itu memiliki bisnis restoran dan ia tidak memiliki keberatan jika memang ada lowongan pekerjaan sebagai waiter atau tukang bersih-bersih. Tukang cuci piring juga tidak masalah karena restoran milik Darren adalah restoran mahal tempat berkunjungnya para bos besar. Tentu gajinya cukup menggiurkan. Sayang sekali kabar yang ia terima kurang menyenangkan. Darren memang menawarkan pekerjaan kepadanya. Hanya saja yah, untuk menghangatkan ranjang pria itu. Darren pikir dirinya benar-benar perempuan penggoda seperti yang diberitakan enam bulan lalu. Meski secara tidak langsung dirinya sudah dihina, Jessica tetap mengucapkan terima kasih kepada Darren lantas mengakhiri komunikasi mereka yang cukup mendadak dan singkat itu. Jessica mulai ragu. Rata-rata temannya yang dirasa cukup baik akan memberikan pekerjaan adalah seorang pria. Di kampus dulu dia memang lebih banyak bergaul dengan teman pria bahkan lebih sering dibanding bersama teman perempuan. Hey, itu wajar kan. Dia hanya memiliki sedikit teman perempuan. Mendapatkan respon seperti itu dari Darren, Jessica khawatir teman laki-lakinya akan melakukan hal yang sama. Menghubungi teman-teman SMAnya? Ah itu hanya lelucon karena Jessica sudah kehilangan sebagian besar kontak mereka. Ah, tentu saja itu pengecualian bagi Joanna. Mengapa ia bisa melupakan perihal gadis itu. Padahal mereka cukup sering bertukar kabar meski sudah beda kampus. Bahkan hingga kini dirinya masih sering berhubungan dengan perempuan itu. Tanpa pikir panjang, Jessica segera menelpon Joanna. “Halo, Jo.” Jessica sering memanggil Joanna seperti itu dan Joanna memanggilnya dengan sebutan Je. Nama yang cukup singkat dan mudah diucapkan. Mereka benar-benar sahabat sejati karena masih tetap saling berkabar hingga sekarang. “Tumben sekali. Ada apa?” Joanna mengetahui cukup banyak hal mengenai kehidupan Jessica meskipun sekarang mereka sudah lama tidak bertemu “Aku butuh bantuan.” “Ada apa?” Jessica belum sempat menceritakan kabar mengenai ibunya karena ia juga baru mengetahui hal itu beberapa waktu yang lalu. “Aku butuh pekerjaan. Please, Jo. Tolong carikan aku pekerjaan. Ibuku sakit parah dan butuh biaya pengobatan banyak.” “Astaga.. Aku bisa membantu meminjamkan beberapa uangku.” Jessica menggelengkan kepalanya. Ia tidak enak jika harus terus meminjam uang. Untuk saat ini, keadaannya tidak seterdesak itu. Dirinya masih memiliki cukup waktu untuk bekerja dan mendapatkan. Jika sudah benar-benar darurat baru Jessica akan meminjam uang kepada siapa pun. “Tidak, terima kasih, Jo. Cukup bantu carikan aku pekerjaan. Apapun asal bukan menjual diri.” “Baiklah akan ku cari. Aku yakin kau ingin banyak cerita. Kabarkan aku cerita lengkapnya ya.. Aku akan segera mencari info pekerjaan.” Dirinya menghembuskan napas lega. Joanna telah menikah dengan pengusaha yang cukup kaya. Dirinya pun mengisi hidupnya dengan membantu usaha suami. Dengan banyakanya relasi yang Joanna miliki, Jessica berharap ada yang mau menerimanya bekerja tanpa mempertimbangkan skandal mengenai dirinya dengan Rald Company. “Terima kasih banyak, Jo.” “Baiklah.. Aku akan segera berkabar..”    

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marriage Agreement

read
590.3K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
51.9K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.4K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.5K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.0K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Fake Marriage

read
8.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook