PAHLAWAN OCCHIOLLISME

Pendahuluan

~ Tanggal 27/04/497-kalender matahari ~

Tembok tinggi menjulang bagai gunung, serta sangat tebal, mungkin meriam biasa saja tidak mampu untuk menembusnya. Istana megah didepannya begitu luas mungkin membutuhkan setengah hari untuk memutari sekelilingnya.

Akan tetapi seorang pria dengan baju compang-camping hanya menatap lurus ke gerbang istana yang sedikit demi sedikit terbuka dan tentu saja dijaga oleh puluhan prajurit penjaga dengan perlengkapan penuh.

Dengan tatapan gugup pria itu perlahan-lahan memasuki gerbang istana bagian luar diikuti oleh beberapa penjaga di belakangnya. Dan secara bersamaan seluruh penjaga di sekitar istana merubah pandangannya seakan siap untuk menghunuskan senjata.

Setelah memasuki gerbang istana luar yang tingginya sekitar 7 meter pemandangannya disuguhkan oleh taman-taman yang hijau dan begitu indah serta beberapa pohon yang tumbuh di sekitarnya dan tak lupa pula ada ada kolam air mancur yang memperindah suasana.

Tapi beberapa detik kemudian pria itu menundukkan kepalanya dan kembali mengingat kegugupannya yang semakin menjadi-jadi. kedua kakinya bergetar sembari terus melangkahkan kakinya secara perlahan-lahan.

Setelah terus berjalan lurus tatapannya dihadapkan ke sebuah ruangan besar yang dijaga oleh beberapa penjaga di sekitarnya. Entah kenapa seluruh tubuh tubuhnya menjadi sangat kaku ketika berada tepat di depan ruangan itu.

"Zyen Shinna telah datang....! ". Seru salah seorang prajurit seraya membukakan kedua daun pintu kayu.

Dan sekali lagi hatinya dibuat terkejut oleh pemandangan yang berada di depannya. Berjajar rapi di bagian kiri dan kanan mulai dari prajurit yang terlihat kuat, ksatria, para pendamping Raja? serta kaum bangsawan, memandangnya dirinya dengan penuh keangkuhan.

langkahnya terhenti dengan kepala terus menunduk ke bawah seraya merendahkan seluruh badannya. tak ada sedikitpun keberanian untuk menatap wajahnya secara langsung apalagi dihantui oleh jutaan pertanyaan yang ada di benaknya.

"Zyen Shiina...! " Ucap sang raja seraya berdiri.

"i-i.. ya.. "

"Saya sebagai Raja Evalness Ern Stonehard, hari ini melantikmu sebagai kesatria..! "

"ehh... ? "