siapa jodoh ku

part 2

aku cuma bisa berharap agar bisa kelima penderitaan ku hilang sekejap. andaikan Tuhan menghapus semua penderitaan ku bagiku itu hadiah terbesar bagiku lebih dari pada Tuhan berikan aku yang lain. hidup ini sangat memalukan bila tak menikah apa lagi melihat setiap hari semua manusia berpasang-pasangan. kenapa aku tidak? apakah tak boleh oh Tuhan aku menikah, apakah tak boleh aku punya anak. lantas untuk apa aku hidup, apa aku ini manusia atau bukan. mengapa takdir ku berbeda dari manusia lainnya.

perjalanan hidupku masih panjang semakin panjang juga hidup ku yang menderita yang harus kulalui. apalagi ditambah ada makluk gaib yang tak tau malu menumpang hidup dalam tubuhku, kerjaannya cuma numpang makan seperti manusia tapi tak berguna sama sekali. entah kenapa? ada makluk gaib ada dalam tubuhku yang bikin penasaran kapan dia masuk ke tubuhku sampai saat ini belum ada jawaban sama sekali.

aku juga bingung kenapa tak ada yang mau nikah sama aku. sebenarnya apa yang salah dengan ku, apakah masa lalu yang telah kuperbuat ada dosa besar atau memang aku ini bukan cowok ganteng. semua cewek takut sama aku tak tau apa penyebab nya. kalau memang manusia diciptakan berpasang-pasangan lantas siapa jodohku siapa dia yang mau sama aku. dimana dia sekarang, seperti apa wajahnya, mengapa dia ga datang, aku mencari kemana mana mulai dari batam, kalimantan, pulau Jawa ga ketemu, lantas siapa dia, tida Aaaaa aaaa k aku ingin berteriak agar aku bisa melepaskan karma ini.

aku ga tau penyebab jodoh ku tak datang

minta pada Tuhan sudah, baca al-quran sudah, dicari sudah tapi hasilnya nihil ga ada hasil nya. hari ini adalah hari dimana aku menulis kisah nyata bagiku bukan rekayasa inilah realita kehidupan ku. yang kutuliskan dalam sebuah novel ini. agar aku bisa membacanya kelak saat aku mati nanti. hari ini aku hanya bisa bicara dengan cerita ku ini agar hatiku bisa tenang, kutulis cerita ini untuk membuang semua yang kupendam dalam hati dan juga apa yang kurasakan saat ini, aku tak peduli jika tak ada yang mau mendengar ceritaku tapi bagiku cukup tulisan ini yang jadi saksi betapa kejamnya takdir ku