Prekuel - Pengangkatan Presiden Muda

1218 Words
Yahmar meyakini jika saat ini adalah saat yang tepat untuknya membuka suara dan membuat seluruh masyarakat yakin padanya. Jika ia layak menjadi seorang Presiden yang menggantikan kekuasaan sang Ayah. Kekuasaan yang telah di salah gunakan oleh berbagai pihak termasuk sang Ayah sendiri. Yahmar menegakkan bahunya dan mulai berkata, “Kami semua bukanlah Tuhan yang dapat memperbaiki semua kerusakan ini dengan mudahnya semudah kami membalikan telapak tangan. Tetapi kami di sini ada untuk mengajak kalian semua, bersama-sama memperbaiki Bumi secara perlahan dan dengan sekuat tenaga yang kita milki! Karena Bumi ini milik kita bersama… Dan jika bumi ini hancur, maka kita yang berdiri di atasnya pun akan merasakan hal yang sama.” Yahmar berucap menyampaikan apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan selama ini. Cita-cita mereka, cita-cita dari seluruh anggota Organisasi W.A.E yang akan segera terwujud. “Kami ada untuk memperbaiki semua ini, bersama-sama!” Setelah Yahmar menyudahi penuturannya. Matt, James, Gantara dan Bima tidak henti-hentinya mendengar tepukan tangan yang di berikan oleh hampir seluruh masyarakat yang menyaksikan penayangan tersebut secara langsung di gedung Exhibition itu. Rasa lega sekaligus bangga pun mereka rasakan saat melihat prosesi penyerahan kekuasaan dan pengangkatan presiden baru yang di tayangkan secara langsung di seluruh layar yang ada di seluruh negeri. Karena dengan itu, Yahmar… Ketua dari anggota W.A.E resmi menjadi pemimpin negara mulai dari hari ini. “Kssskkk… Misi berhasil! Laporan tidak di butuhkan, rapat bersama Presiden akan di laksanakan setelah kalian semua kembali ke markas. Tim Arial akan tetap berada di sana untuk melindungi Yahmar, sementara Tim James di harapkan segera kembali ke markas!” Para anggota We Are Earth yang bertugas dalam tugas itu terdiam saat sambungan mereka terhubung dengan salah satu atasan dari organisasi yang memberikan sebuah perintah pada mereka. James menatap pada seluruh anggota tim nya, kemudian menghampiri Gantara untuk menanyakan apakah mereka akan membawa kembali Rain tree itu atau tetap menyimpannya di sana. “Aku akan bicarakan ini dengan pihak International State Exhibition, sebagai order dari presiden jika pohon ini harus tetap berada di sini untuk beberapa waktu!” Ucap Gantara yang berdiri dan berlari untuk menemui panitia. James hanya mengangguk mempersilahkan Gantara selagi dirinya membereskan apa yang harus mereka bawa kembali ke markas Organisasi. Yahmar yang masih berada di Etxe Zuria terduduk di sebuah sofa yang ada di dalam ruang kepresidenan bersama dengan anggota W.A.E yang lainnya yaitu Luis, Rio dan Arial. Mereka saling duduk berhadapan tanpa kehadiran siapapun lagi di sana, Ayah dari Yahmar, yang tidak bukan adalah mantan Presiden Nabda mengatakan bahwa dirinya akan berbincang dengan beberapa anggota yang ada di dalam pemerintahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka yang mereka ajukan setelah pengangkatan dan penyerahan jabatan presiden tadi. Awalnya Yahmar merasa tidak percaya pada orang-orang itu dan menolak untuk membiarkan Ayahnya berbincang dengan mereka secara pribadi, karena Yahmar tahu permainan dari orang-orang seperti mereka tidak memandang apapun sehingga nyawa bukanlah hal yang berharga untuk mereka habisi. Namun setelah sang Ayah meyakinkan dirinya, akhirnya ia menyutujui dan itulah mengapa saat ini mereka bertiga terdiam menunggu di dalam ruang kepresidenan. Yahmar yang terdiam di sana, menatap pada gelas yang ada di hadapannya. Memutar kembali memori saat di mana sang Ayah memohon padanya untuk menggantikan posisinya sebagai Presiden. “Maafkan aku… Yahmar! Jadilah pemimpin negeri ini, dan hapuslah dosa-dosa Ayah!” “Apa kalian mendengarkan seluruh percakapanku?” Yahmar terlebih dahulu memastikan apakah seluruh temannya itu sudah mendengarnya, atau ia harus kembali menjelaskan apa yang terjadi padanya saat ini. “Kami mendengarnya dengan jelas!” Ucap Luis, “Apa yang harus kulakukan? Bagaimana menurut kalian?” Yahmar mengutarakan kebingungannya pada mereka para anggota terdekat yang ada bersamanya. Ia membelakangi kedua orang tuanya ketika ia berbincang dengan mereka, ia merasa keputusan ini bukan menyangkut dirinya pribadi tetapi menyangkut banyak orang termasuk anggota W.A.E. “Ambillah, Yahmar!” Suara Luis adalah suara pertama yang di dengar olehnya dalam beberapa saat kemudian. Yahmar sedikit terkejut dengan keputusan yang Luis berikan padanya, namun selang beberapa saat Arial dan Rio juga memberikan jawaban yang sama. Yang membuatnya semakin tidak siap dengan apa yang harus ia ambil. “Apakah aku harus mengambil keputusan itu, Luis?” Yahmar kembali bertanya, kali ini ia ingin mendengar terlebih dahulu alasan dari Luis selaku orang pertama yang memberikannya saran. “Kurasa begitu, Yahmar. Dengarkan aku… Ini adalah sebuah kesempatan besar untuk kita merubah dunia, meskipun hanya satu negara. Tetapi itu bisa memperlancar langkah organisasi mewujudkan mimpi kita semua. Aku memberikanmu pilihan, dan jika kau mengambilnya maka aku akan selalu berada disisimu untuk membantumu mempermudah semuanya. Aku juga yakin bahwa Arial, Rio dan seluruh anggota Organisasi akan membantumu.” Yahmar terdiam mendengar alasan dan ucapan yang di ucapkan oleh Luis padanya. “Percayakan ini pada Luis, Yahmar… Dia pasti sudah memperhitungkan semua ini, dan aku juga setuju dengan perkataannya.” Arial yang kali ini memberikan masukan, memperkuat ucapan Luis juga memperbulat keputusan Yahmar. “Lakukanlah! Kami berjanji bahwa kami akan berada di sini.” Yahmar akhirnya mendapatkan tiga jawaban yang membuat tekadnya muncul. Ia mengangguk dan mengatakan bahwa dirinya akan mengambil keputusan tersebut. Kemudian ia berbalik menghadap pada sang Ayah yang sedari tadi melihatinya dengan cemas, menunggu jawaban apa yang akan di katakan oleh sang Putera. “Aku akan menerima posisi itu, Ayah!” Yahmar akhirnya telah memutuskan apa yang dia pilih. Sang Ayah berdiri dan tersenyum dengan lebar, kemudian ia menghampiri Yahmar untuk memeluknya. Sang Ibu yang sedang duduk di sana pun ikut berdiri dan memeluk Yahmar. “Yahmar!” Yahmar yang melamun pun tersadar dari lamunannya, ketika Rio yang duduk di sampingnya memanggil namanya. “Ya?” Tanya Yahmar yang tersadar dan menatap pada Arial, dan Luis yang juga saat ini menatapinya. “Kau baik-baik saja? Kau telihat lebih banyak diam setelah ini… Apakah hal ini menjadi beban bagi dirimu?” Pertanyaan yang Luis tanyakan membuat Yahmar terkejut, ia dengan cepat menggelengkan kepalanya tidak membenarkan hal itu. “Aku hanya tidak percaya dengan apa yang terjadi padaku saat ini, karena ini semua…” “Mustahil bagimu?” Yahmar mengangguk membenarkan tebakan dari Rio. Mereka pun tersenyum saat mengetahui apa yang tengah di pikirkan oleh sang Presiden muda itu. Tok… Tok… Tok… Tim yang berada di ruang Kepresidenan pun menoleh pada pintu yang terketuk itu, temasuk Yahmar. Arial segera berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu tersebut, sementara Luis, Rio dan Yahmar di belakang sana bersiap memegang hand gun mereka jika-jika orang yang ada di balik pintu itu adalah seseorang yang ingin menyerang Yahmar. Saat Arial membuka pintu itu, ia mendapati beberapa orang dengan jas hitam berdiri bersama mantan Presiden Nabda. Arial kemudian berjalan mundur ke samping agar Yahmar dapat melihat siapa yang datang ke ruangan itu. Yahmar pun menaruh hand gun miliknya secara perlahan agar tidak terlihat oleh para anggota Pemerintahan dan berdiri menghampiri pejabat-pejabat negara itu termasuk sang Ayah. “Saya rasa kita semua perlu melakukan sebuah perundingan dengan Presiden baru kita, benarkan?” Salah satu pejabat di belakang sana berucap memberikan sebuah pernyataan yang seharusnya tidak di ucapkan saat ini. Karena orang itu berucap bahkan sebelum Yahmar sampai di hadapan mereka semua. Sehingga hal tersebut membuat langkah Yahmar terhenti, sedangkan Arial yang berdiri di ambang pintu itu melirik tajam pada orang tersebut. Mantan Presiden Nabda menganggukan kepalanya dengan samar pada Yahmar untuk menyuruh sang anak menyetujui hal tersebut. Meski Yahmar belum terlalu paham, namun pada akhirnya dirinya pun setuju dengan usulan yang tiba-tiba tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD