Marriage with Enemy

"Berani berbuat harus berani bertanggung jawab! Kau hancurkan cintaku maka akan ku hancurkan harapanmu akan hidup!" - Reihan Adam Khan - "Aku tak akan menyerah akan hidupku. Meski kau menggenggam hidupku tak akan ku biarkan kau menghancurkan kebahagiaanku!" -Sintiya El Malik - Hidup, hidup adalah hidup yang terus berjalan. Tak akan bisa berhenti dan akan terus melaju. Seperti sebuah roda waktu yang terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Itulah arti kehidupan. Lalu bagaimana arti kehidupan bagi seorang Reihan adam khan? Satu kata arti kehidupan bagi seorang Reihan Adam Khan yaitu 'hancur' . Itulah satu kata arti kehidupan Reihan saat ini. Kenapa begitu? Semua ada alasannya dan semua berawal dari.. Flashback... Reihan adalah Reihan, seorang laki-laki sederhana. Namun siapa yang tak mengenal sosok Reihan Adam Khan? Semua orang sudah pasti mengenalnya. Namanya telah terkenal karena kejeniusannya dalam memajukan perusahaan papanya. Selain itu, Reihan memiliki banyak prestasi di berbagai negara. Sehingga tak heran jika Reihan dikenal oleh masyarakat di berbagai negara. Reihan Adam Khan juga terkenal karena parasnya yang tampan, badan atletis dan kharima yang dimilikinya. Siapa yang tak tau paras tampan seorang Reihan adam khan? Semua bahkan tau. Ditambah lagi dia yang menjalin cinta dengan seorang model yang terkenal bernama Kirani Agista Hanindita. Semua media seantero jagat pun tau jalinan cinta mereka yang sangat manis nan penuh kemewahan. Selain dari hal itu, Reihan juga dikenal sebagai sosok yang dermawan nan baik hati. Kebaikan hatinya lah yang membuatnya disegani oleh masyarakat dan media. Berbagai media seantero jagat pun memberikan penghargaan kepada Reihan atas kedermawanannya kepada masyarakat di dunia. Namun apakah penghargaan yang diberikan oleh media dan masyarakat memberikan kebahagiaan yang kekal untuknya? Tidak! Semua justru berbanding terbalik searah waktunya. Kenapa begitu? Semua itu karena ada alasannya. Dan alasannya itu adalah seorang wanita adik dari rekan bisnisnya, bernama Sintiya El Malik. Jika media awalnya merekam jelas perjalanan indah kisah cintanya dengan Kirani maka semua berubah begitu saja. Media mengecamnya habis-habisan dirinya di hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya. Ya! Hari itu adalah hari pernikahannya, hari dimana ia mengucap janji sehidup semati dengan seseorang yang dicintainya. Semua berawal dari hari pernikahan yang telah ia rencanakan dan susun. Reihan kira hari pernikahannya dengan Kirani gadis yang ia cintai akan jadi hari yang bahagia untuknya namun nyatanya tidak! Kenapa begitu? Semua karena adik dari rekan bisnisnya yaitu Sintiya El Malik. Dan bodohnya Reihan terjebak pada permainan Sintiya. Semua berawal dari malam sebelum hari pernikahannya.. Reihan mengadakan pesta kecil dengan semua rekan bisnisnya. Ia mengundang beberapa tamu spesialnya maupun sahabatnya. Pesta itu adalah pesta minum sekaligus perayaan hari pernikahan yang akan ia lakukan. Ia juga mengundang beberapa penari untuk menghibur seluruh rekan bisnis, tamu maupun sahabatnya. Ketika tamu sudah berada di aula hotel, Reihan masih di dalam kamar Kirani sang calon pengantinnya. Reihan masih memeluk pinggang Kirani dari belakang. Kirani sedang menatap pemandangan luar dari jendela. Reihan meletakkan dagunya di bahu Kirani seraya memeluknya. "Aku tak sabar sayang." bisik Reihan di telinga Kirani "Hm.. " Kirani hanya menjawab dengan dehaman saja. "Aku mencintaimu." tutur Reihan mengungkapkan rasa cintanya. "Aku tau itu." Jawab Kirani dengan tenang "Aku sangat mencintaimu My Bride." Reihan mengungkapkan lagi cintanya seraya mengecup pipi Kirani dari sisi kanan. Kirani merasa geli menerima kecupan kecil yang diberikan oleh Reihan berulang kali. Kirani tersenyum bahagia atas semua cinta yang Reihan berikan padanya selama ini. Dia merasa sangat beruntung mendapatkan sosok Reihan walaupun Reihan bukanlah cinta pertamanya. Namun, Reihan kan menjadi cinta terakhirnya. Kirani masih merasa geli karena Reihan tak kunjung menghentikan kecupan kecilnya di pipinya. Bahkan kecupan itu tak hanya di pipinya saja akan tetapi menjalar ke leher jenjang putih Kirani. Reihan memberikan gigitan kecil di leher Kirani. Sontak saja Kirani mengerang. "Aduh sakit kak!!" teriak Kirani kesakitan "Ini hanya latihan sayang. Besok malam kamu akan merasakan yang lebih sakit dari ini. Jadi kamu harus terbiasa." tutur Reihan memberikan godaan pada Kirani. Wajah Kirani memerah seketika. Itu semua karena Kirani paham apa maksud perkataan Reihan. Ya! Hal yang dimaksud Reihan adalah 'Malam pertama' "Kamu paham kan sayang?" bisik Reihan yang masih dengan nada menggoda. "Apa kamu siap malam pertama?" sambung Reihan seraya menekan dua kata terakhir yang ia bisikkan di telinga Kirani. Deg! Malam pertama!? Apakah dia siap? Kirani merasa tercekam dengan kata yang Reihan katakan padanya. Jantungnya berpacu kencang, keringat dingin terasa dari tangannya. Kirani merasakan sesak dalam dadanya. Itu semua karena ia memiliki sebuah ketakutan. Bukan ketakutan tentang malam pertama akan tetapi tentang dirinya yang sudah tak perawan. Apakah Reihan tau hal itu? Reihan masih belum mengetahui hal itu karena Kirani masih berusaha menutupi semua masa lalu kelamnya. Bukan berusaha menutupi akan tetapi Kirani hanya ingin fokus mencintai pria di hadapannya saat ini. Kirani juga meminta Reihan tak membahas tentang masa lalu masing-masing dan syukurlah Reihan mau menuruti permintaan Kirani. Reihan tak pernah mengungkit masa lalu Kirani. Kirani merasa bahagia dan ia mulai menatap masa depan dengan sosok Reihan walaupun semua itu permintaan seseorang dari masa lalunya. Kirani masih terdiam kaku. Reihan yang masih bertengger memeluk tubuh Kirani merasakan sebuah keringat dingin yang mengucur di pelipis kepala gadisnya. Reihan juga merasakan getaran ketakutan dari tubuh Kirani. ''Sayang?'' Panggil Reihan ''Sayang?'' Panggilnya lagi ''Ran?'' Panggil Reihan ketiga kalinya seraya menggoyangkan lengan tangan gadisnya dengan lembut. ''Iya?'' Balas Kirani lirih dengan suara yang bergetar Reihan memutar tubuh Kirani hingga berhadapan dengannya. Setelah itu Reihan langsung merengkuh tubuh Kirani dengan erat ke dalam pelukannya. Menenggelamkan kepala Kirani ke dalam d**a bidangnya. ''Kamu tak perlu khawatir tentang segalanya sayang. Aku tak akan pernah memaksamu jika kau tak mau melakukan malam pertama denganku. Karena apa? Karena aku mencintaimu jadi aku akan siap menunggumu hingga kamu siap sayang.'' Tutur Reihan dengan penuh kelembutan seraya tangannya mengusap rambut panjang Kirani Kirani merasa terharu dengan ucapan yang dituturkan oleh Reihan kepada dirinya. Kelembutan sikap Reihan menghangatkan kalbunya. Sikap lembut Reihan tak pernah berubah sedikitpun. Bahkan dari hari ke hari kelembutan cinta Reihan selalu tercurahkan pada Kirani. Kirani dapat merasakan ketulusan cinta Reihan, akan tetapi ia masih merasa bersalah akan dirinya sendirinya. Bersalah akan dirinya yang sudah tak perawan lagi. ''Aku kan membawamu pada cinta dan kesabaran seluas samudra.'' "Akan ku bawa kamu dalam samudra cintaku Ran. Kan ku tunjukkan padamu luasnya samudra cintaku beserta keindahannya. Karena bagiku kamu adalah dermaga terakhir dalam samudra yang ku arungi'' Apakah Reihan mau menerima diriku yang seperti ini? Apakah Reihan akan tetap menerimanya setelah ia mengetahui fakta tentang dirinya? Entah apakah semua akan mudah diterima oleh Reihan tentang jati diri Kirani sesungguhnya? Rei.. Kau terlalu baik untuk diriku yang rusak ini.. Rei.. Kau terlalu sempurna untuk diriku yang seperti ini.. Akankah kau menerima kekuranganku setelah mengetahuinya? Aku.. Aku tak tau apakah aku pantas untuk sosokmu yang sempurna akan cinta yang kau dambakan padaku.. Aku.. Aku tak tau itu...