BAB 3

1560 Words
Terjebak ''Ketika aku menginginkan kebahagiaan kecil kenapa takdir harus berkata lain? Kenapa takdir membawaku pada penderitaan lagi?'' - Reihan Adam Khan - Reihan berjalan dengan nesu ke ruang pesta. Dengan wajah ditekuk ia menghampiri kawan-kawannya. ''Weh datang juga akhirnya calon pengantin.'' Ujar Delon menegur Reihan seraya menyenggol lengannya ''Ya gua datang atas permintaan kalian.'' Balas Reihan dengan nada nesu dan menampilkan wajah yang masih ditekuk ''Buset lu napa sih Rei? Datang bukannya seneng malah datang dengan wajah ditekuk gitu? Kenapa? Bukannya lu habis seneng di kamar calon bini lu? Kenapa sekarang gini?'' tanya Yoga melontarkan banyak pertanyaan ''Iya bukannya habis ena-ena ya? eh ups!'' sahut Rega menutup mulut secara langsung. Setelah berkata itu, Rega mendapat tatapan seram dari kawan-kawannya termasuk Reihan. Rega tetap rega, seorang laki-laki bermulut lemes yang tidak bisa dijaga. Mendapat tatapan maut dari Reihan membuat Rega langsung menundukkan kepalanya. Delon langsung menggeplak kepala Rega lalu berkata, ''Maafin dia Rei, mulutnya rega emang gak pernah disekolahin jadi jangan dimasukkan ke hati Rei. Mending kita minum saja biar mood lu seneng.'' ''Iya Rei biar rasa khawatir lu ilang. Kita buat senang-senang aja dulu malam ini.'' sahut yoga ikut menambahi ''Yoi bro, sekarang ilangin stress lu. Gua yakin deh lu besok bakal bahagia. Inget Rei besok kan hari nikah lu ngapain sedih coba? Calon bini lu pasti bahagia karena mendapatkan sosok seperti lu.'' hibur Delon seraya menepuk-nepuk bahu lebar Reihan ''Apa benar begitu?'' tanya Reihan ''Iya Rei! Lu tau bini gua awal-awal mah sok nolak gua eh pas gua dah bermain di ranjang dia takluk di hadapan gua. Artinya puas, cewek mah gitu Rei sok-sok jual mahal eh pas dah tau permainan kita keenakan. Terus bahagia deh pas dah takluk di tangan kita.'' Ucap Yoga memberikan sebuah petuah kepada Reihan. ''Lu Yakin Yog?'' tanya Reihan yang masih ragu ''Ya yakin lah Rei! Orang gua kan dah nikah dan lebih berpengalaman dari kalian semua. Jadi gak usah meragukan omongan gua.'' Jawab Yoga Reihan masih diam membisu. Mencerna petuah dari Yoga di pikirannya. Mungkin bener deh apa yang dikatakan Yoga. Mungkin Kirani belum mengenalku lebih dalam lagi. Kalo dia dah tau tentangku dia pasti dia gak bakal menolakku dan bakal luluh di hadapanku. Batin Reihan dalam hati. Menguatkan dan menyakinkan diri sendiri. Setelah mendengar ucapan sahabatnya, Reihan merasa yakin pada dirinya sendiri. Rasa percaya dirinya kembali lagi. Rasa sedih yang ia rasakan hilang begitu saja. Sekarang bukan saatnya sedih. Sekarang waktunya membuktikan diri pada Kirani jika Kirani beruntung mendapatkan sosok seperti diriku. Ia akan luluh padaku! Dan cinta itu akan ku pupuk setiap harinya di hati Kirani. Batin Reihan bertekad dalam hati. Tekad Reihan telah berkumpul bersama dengan semangat barunya. Semua berkat kawan-kawannya. Reihan tersenyum seraya menatap satu persatu wajah ketiga kawannya. Yoga, Delon dan Rega saling menatap satu sama lain. Mereka bertiga merasa aneh dengan Reihan yang tersenyum di hadapan mereka secara tiba-tiba. ''Rei lu gak kesambet kan?'' Ucap salah satu diantara mereka bertiga yang berani menegur Reihan. Ya, sosok yang berani menegur Reihan tak lain adalah Rega. ''Enggak kok, Gua fine.'' Jawab Reihan ''Terus kenapa lu senyum-senyum gak jelas sambil ngeliatin kami?'' Tanya Rega melayangkan tatapan aneh Reihan malah tertawa keras setelah mendengar pertanyaan Rega. Rega beserta Yoga dan Delon malah merasa aneh dengan Reihan. Mereka hanya bisa diam hingga Reihan menghentikan suara tawanya. ''Sorry ya buat kalian merasa aneh pasti. Dengar gua senyum karena gua seneng. Semangat gua yang ilang tadi kembali lagi berkat lu yoga dan juga berkat kalian berdua. Gua sekarang yakin bakal bisa taklukin calon bini gua di malam pertama nanti. Thanks ya yoga! Rega! dan Delon! Berkat kalian gua gak sedih lagi.'' Tutur Reihan menjelaskan pada ketiga sahabatnya. Reihan pun merangkul satu persatu sahabatnya. Sebagai tanda atas terima kasihnya. ''Nah lu udah semangat sekarang boleh la ya Rei h kita minum bareng untuk merayakan ini semua?'' Tanya Rega ''Tentu kalian boleh dan..'' Jawab Reihan yang masih setengah perkataan namun dipotong oleh Rega ''Dan Lu wajib minum juga! Masa kita saja?'' ''Iya Rei lu juga harus minum!'' ''Gak adil lah kalo kita bertiga aja yang minum!'' Ketiga sahabat Reihan mendesak Reihan agar mau minum. Dengan keputusan yang berat hati, Reihan pun mengangguk. ''Baiklah gua minum tapi gua sedikit saja ya?'' ucap Reihan ''Ya baiklah, biar gua yang ambil pesanan minuman yang udah kita pesan tadi!'' Ujar Rega dengan semangat ''Okey kita tunggu disini ya reg.'' ''Yoi Siap!'' Rega pun beranjak dari duduknya dan mulai berjalan ke arah meja bar sedangkan yang lainnya menunggu di meja. Rega meminta kepada sang pegawai di meja kasir. Pegawai itu mengerti permintaan Reihan dan langsung mengambilkan baki pesanan Rega. Setelah mengambilnya dari dalam, Ia berikan pada Rega. Rega menerima baki yang berisi empat botol dan empat gelas kecil pemberian sang pegawai. Setelah itu Rega berjalan kembali ke arah meja mereka. Namun saat ia berjalan ke arah meja ada seorang wanita yang menabraknya dengan keras. Membuat baki yang dipegangnya terpental jatuh ke lantai. Empat botol dan gelas pesanannya pun hancur berkeping-keping di lantai. Rega mengumpat marah kepada sang wanita. Sang wanita bergerak mendekat ke arah Rega. Mengusap wajah Rega dengan sentuhan menggoda. Tak hanya sampai disitu saja, wanita itu membuka kancing atas gaun tipis yang dikenakannya. Melihat hal itu, Rega hanya bisa menelan ludahnya. ''Mau main dengan saya master?'' tanya sang wanita dengan nada menggoda Rega tak menjawab dan wanita itu terus menggesekkan sesuatu yang menyembul dari atas di d**a bidangnya. Rega tak bisa menahannya dan menjawab, ''Ya! Aku mau!'' ''Kalo begitu ayo ke kamar.'' Ajak sang wanita ''Tapi minuman untuk temanku gimana?'' Tanya Rega ''Biar nanti temanku yang mengantarkannya. Anda tak usah khawatir.'' Ujar Sang Wanita menjawab pertanyaan Rega ''Kamu yakin?'' tanya Rega sekali lagi ''Iya, sebelah mana meja kawanmu? Biar ku kirim pesan pada temanku.'' ''Sebelah sana. Ada tiga orang disana.'' Terang Rega seraya menunjuk ke arah meja ketiga temannya. Sang wanita mengangguk lalu mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan kepada temannya. Setelah selesai ia tunjukkan pada Rega. Rega mengangguk percaya atas ucapan sang wanita. ''So bagaimana master?'' ''Kita bermain sekarang baby!'' Rega pun membopong tubuh sang wanita dan membawanya keluar dari dalam bar. Menikmati malam yang indah bersama wanita seksi yang baru saja ia temui. Di sisi lain, ketiga temannya termasuk Reihan telah menunggu Rega namun tak kunjung datang. ''Kemana sih Rega cecunguk itu!'' maki Delon ''Main kali sama wanita seksi.'' Ujar Yoga ''Buset dah! Kalo ketemu dia gua gibeng! Bisa-bisanya main!'' Maki Delon ''Ya harap maklum lah lon kan jomblo akut kan beda sama lu yang gak bisa main lagi sama wanita lain.'' Ucap Yoga menenangkan sambil meledek Delon ''Ya ya bisa mampus gua kalo main sama wanita lain. Bisa-bisa nenek lampir itu ngamuk kek gledek ke gua!'' Balas Delon ''Nenek Lampir? Siapa maksud lu Yog?'' sahut Reihan ''Itu Rei si calon tunangannya siapa lagi kalo kayla si galak kating kita waktu kuliah.'' terang Yoga ''Buset! Lu jadian sama dia Lon?'' tanya Reihan kaget ''Bukan hanya jadian tapi dah main sampe kebobolan hamil.'' Terang Yoga ''Buset lon! Anak orang lu hamilin ngasal gitu!'' ''Ya gimana lagi enak coy sampe gak sadar keluar ke dalam rahim dia. Ya udah deh.'' Balas Delon dengan santai ''Terus sekarang gimana?'' ''Dia gak mau gua nikahin jadi ya gini deh. Gua tetap tanggung jawab kok. Bulan depan gua tunangan sama dia itupun gua desek dan ancam.'' Terang Delon ''Ya gitu dong! Anak orang itu jangan hanya dihamilin tapi tanggung jawab! Baru itu namanya LAKI!'' ujar Reihan dengan memberikan penegasan pada kata 'Laki' ''Gak lu gak Yoga sama aja hobby hamilin anak orang.'' lanjut Reihan ''Iya deh bapak agung dan paling suci sejagat!'' ujar Yoga ''Awas ya lu nasib lu sama kayak kita!'' ucap Delon ''Ya mana mungkin lah. Gua bakal nikah sama orang jadi gua akan terjauh dari hal haram kayak kalian!'' elak Reihan ''Ya kita liat saja nanti!'' Setelah mereka bertiga debat ada seorang pelayan yang membawa baki dan ketiga minuman dan tiga gelas. ''Ini tadi pesanan tuan Rega. Maafkan saya jika terlambat mengantarkan.'' ucap sang pelayan ''Ya tak, taruhlah lalu pergilah.'' ucap Reihan Pelayan itu mengangguk lalu menaruh baki minuman ke atas meja setelah itu pergi. Delon mengocok botol bir lalu menuangkan ketiga gelas. Masing-masing dari mereka mengambil satu gelas. Mereka bawa ke atas dan sejajar. ''Bersulang untuk perayaan masa layang Reihan Adam Khan!'' Teriak Delon Mereka bersulang bersama lalu menegak bir dengan sekali tegukan. Tanpa sadar Reihan terus minum hingga mabuk berat. Begitu juga kedua temannya ikut mabuk tak berdaya. Mereka tertidur kecuali Reihan. Reihan bangun dengan keadaan sempoyongan. Reihan keluar dari dalam bar dengan sempoyongan. Lalu melihat ke nomer kamarnya, setelah menemukan nomer kamarnya ia pun membuka pintu kamar. Dengan mata buram, Reihan melihat sosok wanita bergaun merah bertelanjang bulat. Bayangan wajah Kirani tersirat pada wajah wanita yang ada di hadapannya. ''Kak Reihan.. '' ''Itu kau kah sayang?'' Tanya Reihan ''Iya kak ini aku. Aku siap menerimamu ke dalam pelukanmu kak. Aku siap menikmati malam bersamamu kak. Sentuhlah aku malam ini dan anggap lah malam ini adalah malam pertama kita.'' Ujar seseorang itu. ''Kau yakin ran?'' ''Ya kan aku yakin.'' Reihan berjalan mendekati wanita yang dianggapnya Kirani itu. Melumat bibir sang wanita dengan ganas lalu membawanya ke atas ranjang. Reihan melepaskan semua yang dikenakannya dan dikenakan wanita itu. Pusakanya telah keluar dan tanpa basa-basi Reihan memasukkan ke dalam l**************n. Menikmati malam dengan hasrat yang telah lama ia tahan. Walau Reihan tak tau jika wanita itu bukanlah sosok Kirani, melainkan sosok Sinta El Malik. Bagaimanakah kelannjutannya? Nantikan di chapter berikutnya~
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD