Sumpah Langit

1378 Words
Setelah berlatih dalam arahan Tiankong di dalam Jurang selama beberapa tahun, Theo melangkah keluar untuk mencoba menghentikan rencana kudeta House Alknight. Sampai kemudian, seiring berjalannya waktu, konflik internal House, berkembang menjadi perang besar yang melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak luar dengan niat memancing di air keruh, mencoba mengambil keuntungan dari konflik internal House Alknight. Dalam perang besar, Theo yang telah menyusun rencana sempurna, haru menerima pil pahit saat satu kelompok tak terduga, datang untuk mengacu. Endless Heavens Sect. Dipimpin oleh salah satu Tetuanya yang bernama Rahu, memasuki medan pertempuran sebagai kelompok liar. Berakhir menyebabkan beberapa sosok penting di pihak Theo, gugur di medan pertempuran. Theo yang frustasi, mulai mengamuk dan menyerang pihak pengacau. *Boooooommm….!!! "Goouuuggghhhh….!!!" Rahu memuntahkan banyak darah segar begitu ia menabrak dinding tebing. "Selain kekuatan dari Element Seed tipe Netral yang memungkinkannya untuk mendapat kendali atas semua jenis atribut Mana, ternyata ia juga memiliki beberapa makhluk aneh yang terkontrak dalam tubuhnya!" Gumam Rahu. Meskipun tampak mendapat luka dari serangan sebelumnnya, tatapan matanya kini justru menunjukkan minat tertentu pada Theo. Namun, saat Rahu masih sibuk memandangi lawannya, Theo yang saat ini sedang ia pandang, tiba-tiba kembali menjadi sekelebat bayangan. Menghilang dari tempatnya semula. Kemudian dalam sekejap, kembali muncul di hadapan Rahu. Memandang balik padanya dengan sorot mata tajam penuh kemarahan. "Hmmmm… hanya karena kau memiliki Element Seed tipe Netral, jangan pikir dirimu itu adalah makhluk yang tak terkalahkan!" Dengus Rahu, sesaat setelah melihat tatapan permusuhan yang di berikan Theo padanya. Yang entah kenapa membuat dirinya menjadi tak nyaman. Setelah mengatakan itu, Rahu mulai membuat segel tangan. Bersamaan dengan segel tangan yang dilakukan Rahu, Tatto segel bercahaya juga mulai muncul di keningnya. Rahu tampak hendak memanggil dewa kontrak. Namun, belum sempat ia menyelesaikan prosesi pemanggilan. Theo yang masih mempertahankan sorot mata penuh kemarahan dimatanya, tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, dan dengan cepat menghujamkan pukulan keras beratribut kegelapan pada wajah Rahu. *Booommmm…!!! Pukulan keras yang membuat tubuh Rahu kembali menghujam dengan keras dinding tebing di belakangnya ini, menyebabkan proses pemanggilan dewa yang sedang dilakukan oleh Rahu, menjadi batal seketika. "Gouuchhhh…!!!" Rahu tampak muntah darah sekali lagi, bagaimanapun juga, atribut kegelapan adalah jenis Mana yang memiliki daya hancur paling kuat. Terlebih, itu juga memiliki efek menyerap energi kehidupan. "Aku juga memiliki kegelapan di dalam tubuhku! Sekarang kau mau apa? Memusnahkanku?" Kata Theo, dengan intonasi nada dingin yang mencekam. Mendengar itu, Rahu tampak akan memberi jawaban. Namun, bahkan belum sempat ia membuka mulutnya… *Boooommmm….!!!! Theo kembali menghujamkan pukulan beratribut kegelapan di wajah Rahu. "Goooaaggghhh…!!!" *Booommmm….!!! *Booommmm….!!! *Booommmmm….!!! Seperti kesetanan, Theo yang saat ini dalam bentuk diselimuti oleh berbagai jenis atribut Mana, terus menghujamkan pukulan dahsyat kearah wajah Rahu. Sama sekali tak memberi kesempatan pada lawan di hadapannya ini untuk mengambil momentum apapun. "Hmmm… Tidak baik, Senior Rahu terlalu meremehkan bocah ini!" Melihat apa yang terjadi pada Rahu, para Knight anggota Endless Heavens Sect lain yang ada di lokasi, segera bergerak maju kedepan, berniat membantu pemimpinnya yang saat ini tampak sedang terpojok. "KALIAN MAU KEMANA!" Namun, hanya beberapa langkah kelompok ini menerjang maju, Lucius yang saat ini tampak berlinang air mata, memeluk tubuh Aria yang sudah tak bernyawa, mulai berteriak dengan sangat keras. Sebelum aura Mana Es yang begitu intens, ikut meledak keluar dari dalam tubuhnya. Dan kemudian, tanpa banyak bicara lagi, dengan gelombang Es liar disekujur tubuhnya. Lucius maju menerjang kedepan, menghantam satu anggota Endless Heavens Sect yang berposisi paling dekat dengannya. Melihat apa yang dilakukan oleh Lucius, dan melihat bagaimana ia menjadi sangat marah sesaat setelah memeluk tubuh adiknya, anggota House Braveheart lain yang ada dilokasi, segera menangkap apa yang telah terjadi. Ekspresi mereka segera ikut berubah marah dalam sekejap ketika menyadari Nona mudanya telah tiada. Mengikuti apa yang dilakukan oleh Lucius, kelompok ini menerjang kearah setiap anggota Endless Heavens Sect yang berada dekat dengan mereka. Langkah kelompok House Braveheart yang menyerang anggota Endless Heavens Sect ini, segera memicu gelombang pertempuran baru. Karena para pejuang Desa Tersembunyi yang masih berada di lokasi, segera ikut membantu. Menerjang maju kedepan. "Mereka adalah musuh yang menyebabkan nona Aria tiada! Beri dukungan pada pejuang agung desa dalam pertempuran!" Teriak Arsegio. Memberi arahan pada para Pejuang Desa Tersembunyi. *Booommmm..!!! *Boooommmm….!!! *Boooommmm….!!! Dengan ini, pertempuran besar, kembali bergejolak di wilayah selatan. Namun, pertempuran kedua tersebut, tak bertahan terlalu lama, karena selain Lucius dan dua ketua suku dari desa tersembunyi. Tak ada Knight dari kedua kubu baik itu House Braveheart ataupun Desa Tersembunyi, mampu memberi perlawanan berarti pada setiap anggota Endless Heavens Sect yang mereka hadapi. Berakhir dibantai dengan cepat. "Hmmm… hanya kumpulan sampah, kenapa begitu bersemangat!" Gumam salah satu anggota Endless Heavens Sect, sesaat setelah membantai puluhan pejuang dari desa tersembunyi yang menerjang kearahnya. Kondisi yang hampir sama, terjadi di lokasi lain, dimana anggota House Braveheart dan pejuang desa tersembunyi, di bantai oleh lawan-lawan nya dari Endless Heavens Sect. Tak lama setelah itu, ketika kelompok yang menghadangnya sudah berkurang secara signifikan, para Knight dari Endless Heavens Sect yang terbebas dari kepungan lawan-lawannya, segera menerjang maju kearah Theo yang saat ini masih tampak memberikan puluhan hantaman dahsyat kearah wajah Rahu. Membuat darah segar membasahi seluruh wajah Rahu. Tak tahu apakah ia saat ini masih bertahan hidup atau tidak. "Bocah tengik!" Teriak salah satu anggota Endless Heavens Sect yang saat ini sudah berada dekat pada posisi Theo. Emosi nya memuncak saat melihat kondisi mengenaskan Rahu. "Iblis!" "Kau harus menerima hukuman!" "Lumpuhkan dia! Remukkan semua tulang-tulangnya!" Teriak anggota Endless Heavens Sect lain yang juga sudah mulai mendekati Theo. Namun, ketika keempat orang yang sudah berada dekat dengan Theo ini hendak melancarkan pukulan terkuat masing-masing kearah punggungnya, tiga senjata dosa yang dari tadi melayang disekitar tubuh Theo, mulai berhenti bergerak untuk beberapa saat, sebelum dengan tiba-tiba, bergerak cepat menerjang kerah tiga orang Knight dari Endless Heavens Sect. Menghentikan langkah ketiganya saat itu juga. Hal ini menyebabkan dari empat orang yang menerjang, hanya menyisakan satu Knight yang akhirnya mampu mencapai posisi Theo, dan tanpa menunda, ia segera melancarkan pukulan cahaya berdaya ledak dahsyat pada punggung lawannya. *Boooooommmmmm……!!! Suara ledakan keras yang diiringi oleh getaran dahsyat, segera menggema keseluruh medan pertempuran saat sang Knight selesai melancarkan serangannya. Namun, begitu kepulan debu tebal mulai menghilang, pemandangan tak terduga terpampang di hadapan orang yang baru saja melancarkan serangan. Theo yang saat ini bahkan tak memalingkan wajah, masih dalam posisi memunnggungi lawannya. Tampak tak memperdulikan lingkungan sekitar, tetap dengan aktivitas nya, memukul keras wajah Rahu yang sudah berhenti bergerak. Tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. "Tuuuu….!!!" Dalam kebingungan lawannya yang saat ini benar-benar tak paham kenapa serangan dahsyat yang ia lancarkan tak memberi efek apapun pada Theo, suara ringan nan polos dari Joy kecil mulai terdengar. Joy kecil yang saat ini masih menempel di pundak Theo, memberi tatapan polos kearah Knight Endless Heavens Sect yang baru saja melancarkan serangan, sambil terus mengeluarkan aura pelindung. *Boooommmm….!!!! Saat sang Knight masih belum sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya terjadi, Theo memberi satu pukulan keras terakhir kearah wajah Rahu, membuat kepalanya hancur seketika. Melihat itu, semua anggota Endless Heavens Sect yang berada di lokasi, segera membelalakkan mata mereka dengan lebar. Benar-benar tak menduga bahwa pemimpin mereka akan mati konyol di tempat antah berantah seperti ini. Setelah menghancurkan kepala lawannya, Theo yang tampak tak memperdulikan tatapan penuh amarah dari orang-orang Endless Heavens Sect yang saat ini sedang menatapnya, kini mulai membalikkan badan. Menghadap medan pertempuran. Dengan tatapan yang juga penuh amarah, Theo menatap balik kearah kelompok Endless Heavens Sect yang ada di hadapannya. "Aku, Theodoric Alknight bersumpah, tidak akan pernah sudi hidup diatas langit yang sama dengan Endless Heavens Sect!" Kata Theo, sesaat setelah membalikkan badan. "Di masa depan! Aku akan menghapus Endless Heavens Sect dari Gaia Land ini!" Bersamaan dengan Theo menyelesaikan sumpahnya, langit diatas medan pertempuran yang sebelumnya cerah, seketika tiba-tiba menjadi gelap. Awan hitam mengepul tebal diatas langit, menghalangi sinar matahari yang terik. Fenomena aneh ini, kemudian ditutup dengan gemuruh ledakan petir dahsyat, membahana dengan keras. Membuat setiap orang yang saat ini berada di medan tempur, seketika jatuh terduduk. Bergetar ketakutan. Melihat fenomena mengerikan tersebut, para Knight anggota Endless Heavens Sect, kembali membelalakkan mata dengan sangat lebar. "Sumpah langit! Bocah ini mampu membuat sumpah langi!" Gumam salah satu Knight Endless Heavens Sect. Sambil mulai menatap ngeri kearah Theo.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD