DUA

790 Words
Devano Julio. Nama itu terus menerus muncul di kepala Kezia saat ia melihat wajah anak laki laki mereka, semakin bertambah usia, wajah Kenzie terlihat semakin mirip dengan ayah nya. Selama ini Kezia selalu menyembunyikan informasi mengenai Devano di depan anak anak. Bahkan Kezia pernah mengatakan pada Kenzie dan Taylor bahwa Devano, ayah mereka, telah meninggal. Kenzie dan Taylor harus mampu hidup tanpa seorang ayah, Kezia juga tau mereka tidak akan bisa bertemu lagi dengan ayah nya, karena Devano sendiri yang tidak mau menerima kehadiran mereka. Rasa sesak kembali menjalar di hati Kezia, perkataan jahat Devano di malam itu kembali terngiang ngiang di kepala nya. Tubuh nya semakin melemah, nafas nya berhembus tidak teratur, panic attack yang di miliki Kezia kambuh kembali. Hampir saja perempuan itu terjatuh, untung nya ada James yang tiba tiba muncul dan menangkap nya tepat sebelum Kezia mendarat di lantai. "Duduk dulu, aku akan mengambil obat mu." Ucap James lalu berlari menuju kamar Kezia, laki laki itu kembali dengan sebotol obat dan segelas air minum di tangan nya. Setelah meminum obat nya, Kezia memeluk tubuh James dengan erat, semenjak ia pindah ke Paris, James adalah orang pertama yang di temui oleh nya, bagai kan di pertemu kan dengan seorang malaikat, James adalah orang yang mengurus dan menjaga Kezia mulai dari saat ia mengandung Kenzie dan Taylor, melahir kan mereka, dan bahkan merawat mereka sampai sebesar ini. Namun jangan mengira kalau hubungan James dan Kezia lebih dari seorang teman. Sayang nya James tidak menyukai wanita, dia lebih selera dengan pria pria seksi yang di temui nya di Gym. "Thanks James." Ucap Kezia sambil tersenyum. "Itu pasta mu nanti kelembekan." Ucap James. Kezia memati kan kompor listrik milik nya lalu lanjut memasak kan anak anak dan James sarapan pagi yang lezat. "Wah! Kemampuan memasak mu semakin membaik." "Iya dong! Mama ku gitu loh paling cantik, paling pinter masak, paling seksi juga!!" Sahut Taylor. "Om ngapain ke sini?" Ucap Kenzie dengan tatapan sinis. Yap, Kenzie memang tidak menyukai kehadiran James di rumah ini, Kezia juga bingung dengan sikap anak laki laki nya ini, saat hanya mereka bertiga yang ada di rumah, Kenzie adalah pribadi yang sangat jahil dan sangat ceria, namun kalau sudah ada orang lain yang bergabung, apalagi kalau itu adalah laki-laki, Kenzie berubah menjadi orang yang sangat posesif, bahkan dia akan marah besar jika laki laki itu terlalu banyak bicara dengan ibu nya. Sampai saat ini tidak ada seorang pun teman laki laki Kezia yang bisa mengambil hati Kenzie. Bahkan James yang selama ini membantu Kezia merawat mereka saja tidak mampu bersahabat dengan Kenzie. "Om, kalau urusan om udah selesai, om pulang aja ya." "Ken, makan di kamar aja yuk." Ajak Taylor. "Gak mau. Aku mau jagain mommy." "Kamu gak perlu jagain mommy Ken, uncle James bukan orang jahat loh, harus berapa kali mommy bilang ke kamu?" "Gak ada laki laki yang baik mom, cuma Kenzie yang baik sama mommy." Ucap Kenzie tegas. Kezia bingung kenapa Kenzie bisa bersikap seperti ini, apakah rasa kecewa Kezia terhadap Devano saat mengandung mereka dulu menurun ke anak laki laki nya? Apa hal seperti itu bisa terjadi? "I'm so sorry." Ucap Kezia pada James, laki laki itu mengangguk sambil tersenyum. "Biarin aja Key, nama nya aja masih anak anak, belum tau sopan santun, nanti malam aku karungin dia terus aku buang ke laut." Ucap James dengan raut wajah serius. "ENAK AJA!" "Om gak akan bisa misahin Kenzie dari mommy!!" Teriak Kenzie. "Berisik Ken!" Ucap Taylor pelan namun terkesan begitu menyeram kan. "Ya ya ya, hahahah, anak anak mu ini benar benar menggemas kan Key, kalau aku udah nikah sama Adam, biar kan aku bawa satu ya?" "Hahaha ngaco, ya gak boleh lah!" Ucap Kezia.                                                                                         *** "Aku dengar kamu akan kembali ke Indonesia lagi?" Ucap James. Kezia mengangguk sambil meminum sebotol bir di tangan nya, sudah sepuluh tahun ia membiar kan keluarga Albert mengatur segala urusan di perusahaan ayah nya, ia tidak bisa memberi kan harta milik ayah nya itu kepada orang yang bahkan selama ini tidak peduli dengan mereka. "Aku ingin pulang tanpa sepengetahuan siapapun James. Bahkan keluarga ku." "Aku akan mengurus nya. Kau akan membawa anak anak?" "Iya, apakah bisa?" "Agak sulit sih, mengingat status Devano yang cukup berpengaruh di sana." "Apa kau ingin mengetahui kondisinya sekarang?" Ucap James. "Tidak." Ucap Kezia sambil menggeleng. "Sejak hari aku meninggalkan nya sepuluh tahun yang lalu, aku sudah berjanji pada diri ku sendiri untuk tidak berhubungan lagi atau mencari tau informasi apapun tentang laki laki itu." "Apa kau tidak penasaran dia mencari kalian atau tidak?" Kezia terdiam sejenak, lalu menggeleng kan kepala nya. "Dia membuang ku, ah tidak, dia membuang kami James, meski pun dia mencari ku, aku tidak mau membiar kan kebahagiaan ku di hancurkan lagi oleh nya." Ucap Kezia dengan sangat serius.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD