bc

Bound by Desire

book_age18+
4.6K
FOLLOW
20.4K
READ
billionaire
possessive
sex
goodgirl
boss
twisted
sweet
bxg
royal
like
intro-logo
Blurb

Mature content ⚠️ Banyak adegan 21+! sesuaikan usia kalian karena ini bukan bacaan anak remaja apa lagi anak kecil.

[SQUEL BOUND BY A WOUND]

Grace mengerang karena sentuhan William yang luar biasa menggoda, ia memejamkan matanya menikmati gelenyar-gelenyar nikmat yang mulai menjalari darahnya. Saat lidah William menjilat puncak dadanya, Grace nyaris menjerit karena sengatan rasa yang luar biasa.

Namun, belaian lidah William justru seketika mengosongkan otaknya, menggatikan jeritan dengan erangan halus. Seluruh akalnya hilang digantikan oleh gairah yang nyaris tidak terbendung.

SQUEL BOUND BY A WOUND

Instagram @cherry.blossom0311

Facebook : Sakura Hikaru

chap-preview
Free preview
Prologue
Prologue "Selamat Grace, kau mendapatkan kontrak untuk menjadi brand ambassador Millallova," ujar Halifa memberi tahu Grace sambil meletakkan gagang telepon di tempatnya. Grace yang sedang mencoret-coretkan pensil di atas kertas menghentikan gerakannya, ia mengalihkan fokusnya ke arah asistennya. "Apa kalian tidak mendengarkan aku?" Ia mengerutkan keningnya. "Jangan khawatir, hanya tiga bulan."  "Bukankah itu butik gaun pengantin di Rusia? Kenapa tidak memakai jasa model dari Le Model saja?" Grace menggerutu. Halifa mengedikkan bahunya sambil menatap Grace. "Jadi, apa aku harus ke Moscow untuk melakukan pemotretan?"  "Sepertinya begitu." Halifa menarik sebuah laci di samping meja kerjanya dan menjejalkan tumpukan map ke dalam sana. Grace menggigit ujung pensilnya, matanya tampak beberapa kali berkedip seolah ada sesuatu yang ia pikirkan. "Kuharap ini terakhir kali Ford memberikan pekerjaan padaku tanpa bertanya dulu padaku."  "Tepat sekali," sahut Halifa. "Maksudmu?" Graceemgerutkan kedua alisnya. "Hari ini adalah hari terakhir Ford menjadi manajermu, Grace."  Grace menyipitkan matanya menatap asistennya seolah ia meminta penjelasan atas apa yang barusan dilontarkannya. "Dia tidak dipecat," uvap Halifa seolah tahu kekhawatiran Grace. "Ford diangkat menjadi salah satu manajer baru di sini, tidak mudah memecat pria dengan cara kerja seperti dia." Ia menutup kembali laci yang berisi dokumen. Grace mengembuskan napasnya, lega. Ia dan Ford telah memutuskan berteman, William juga bisa mengerti dengan pertemanan mereka meski Grace harus menjaga jarak dengan Ford agar tidak memicu kecemburuan William yang terkadang tidak masuk akal. "Jadi, siapa manajer baruku?"  "Aku dengar Leonel sendiri yang akan menanganimu," jawab Halifa, ia kembali mengedikkan bahunya. "Hah?" Grace meluruskan punggungnya, matanya nyaris terbelalak. "Yang benar saja!" Leonel adalah dewa pemalas, tidak ada manusia yang memiliki sifat pemalas separah itu dan ia tidak ingin saudaranya iparnya sekaligus pemilik Glamour Entertainment yang menjadi manajernya karena bisa saja pekerjaannya justru kacau karena Leonel tidak benar-benar menagani pekerjaan dengan serius. "Memangnya kenapa?" Halifa mengambil iPad-nya, menggeser layar menggunakan ujung jari telunjuknya. "Sialan, ini pasti ulah Willy," gerutu Grace pelan, nyaris tak terdengar siapa pun kecuali dirinya sendiri. Ia meletakkan pensil di tangannya di tengah-tengah buku agenda menutup buku itu kemudian memasukkan ke dalam tasnya. Dengan gerakan yang anggun ia bangkit dari duduknya tanpa mengatakan apa pun kepada asistennya ia meninggalkan ruangan itu berjalan menuju lift. Beberapa karyawan Glamour Entertainment yang ia jumpai menganggukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat ke arahnya, Grace membalas anggukan kepala mereka dengan tersenyum seramah mungkin.  Di depan ruang kerja Leonel, seorang sekretaris menghentikan langkah Grace.  "Maaf, Nona. Anda dapat bertemu Leonel nanti," kata Devon dengan raut wajah sedikit tegang. Grace mengerutkan keningnya, ia menatap Devon dengan tatapan menyelidik. "Ada hal penting yang harus kubicarakan dengan Leonel." Devon mengangguk. "Saya akan menyampaikan kepada Leonel nanti." "Berapa lama lagi pertemuannya?"  "Saya tidak tahu pasti, Nona." "Ck, siapa sebenarnya tamu penting Leonel?"  Devon tersenyum. "Sebaiknya Anda menunggu di ruang sebelah, saya akan memberi tahu Anda jika Leonel telah selesai."  "Oh, gosh! Yang benar saja," gerutu Grace, ia hendak melangkah menuju ruangan yang di maksud oleh Devon, sekretaris kedua Leonel tetapi ia mengurungkan niatnya karena bersamaan dengan itu seorang gadis keluar dari ruang kerja Leonel, rambut gadis itu sedikit berantakan dan pakaian yang dikenakan juga tampak kusut.  Gadis itu tampak salah tingkah menatap sekilas ke arah Grace lalu menundukkan kepalanya dan melangkah dengan terburu-buru menjauh dari tempat itu. "Sialan. Jadi pertemuan yang tidak bisa diganggu tadi itu pertemuan dengan salah satu modelnya?"  Bersambung.... Salam manis dari Cherry yang manis.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Prince Meet The Princess

read
182.0K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.3K
bc

A Secret Proposal

read
376.5K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Rewind Our Time

read
161.6K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook