"kamu itu cantik, soy. tapi kenapa suka nya sama cowok nakal kayak brian?" soya lelah dengan orang-orang di sekolah nya yang selalu menanyai begitu. apa salahnya suka dengan bad boy seperti Brian Altalarick, bagi soya kianti larasati, brian itu sosok fiksi nya yang jadi nyata. walaupun soya tau mendapatkan brian yang sedingin es itu adalah perjuangan terbesarnya di masa SMA nya. "bodo lah, gue yang suka. ingat ya guys, kata syahrini itu jangan juliiiid" -soya ••• bagi brian, soya adalah orang baru di hidup nya. gadis dengan paras hampir sempurna, rambutnya hitam sepunggung dan bergelombang. soya yang cerewet tapi juga terkadang membuat nya kesal karna gadis itu terlalu agresif tapi juga tidak sadar kalau terlalu ramah dengan lelaki lain. "enggak usah dekat-dekat gue, soya kianti larasati" "brian, kamu udah hafal nama aku?" "pusing gue sama lo"

Jisell memang cantik, dan semua wanita cantik pasti akan tergoda bahkan rela melempar tubuh mereka untuk lelaki seksi dan tampan seperti tetangga baru Jisell. Tapi tidak dengan Jisell, ia tidak akan pernah tergoda dengan lelaki itu setelah memergoki bagaimana lelaki itu tiap malam membawa wanita yang berbeda setiap malam nya, Dan lebih parah nya Jisell mendengar suara desahan tetangga nya itu bersama para pacar nya lewat tembok apartemen nya yang membuat Jisell bingung kenapa bisa apartemen elit nya tidak kedap suara. Mattew tersenyum tipis setiap melihat tetangga nya yang cantik setiap malam bertemu di depan pintu apartement, bagaimana gadis berambut panjang sepunggung itu menatapnya sinis. Jisella Anastasya, mahasiswi cantik yang akan magang di kantor nya membuat Mattew bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan Jisell yang sudah menjadi incaraannya sejak dia pertama kali pindah ke sebelah gadis itu. Bagi Mattew, Jisella terlalu cantik untuk di lewatkan.

Juliet yang manja, sombong, pintar merasa kalau ia tidak butuh lelaki di hidup nya walaupun gadis berusia dua puluh tahun itu penyuka film romantis tapi dari film-film yang di tonton nya ia belajar kalau mencintai adalah seni menyakiti diri. apalagi mengingat sejarah keluarga nya, nenek buyut nya mati karena cinta. tapi bagaimana kalau kisah itu sekali lagi terulang saat Julietta bertemu dengan Romeo, lelaki tampan yang merupakan musuh keluarga nya. kedua keluarga itu memang masih bermusuhan tapi sejak kematian kakek dan nenek buyut mereka, kedua keluarga itu bukan nya berdamai tapi hanya saling berdiam diri dan tidak ingin berurusan satu sama lain.

freya pernah sangat dekat dengan kakak ketiga nya, jovan. pernah menjadi teman bermain bersama saat kecil, tapi setelah kakak nya itu berusia 18 tahun, orangtua nya mengirim kakak lelaki nya itu ke amerika. dan untuk lima tahun terakhir freya tidak bertemu jovan. jovan, kakak possessive nya yang dingin dan selalu melarangnya kemanapun. bahkan menentang nya menjadi seorang model dan juga bekerja di dunia entertain. kini kembali dan membuat freeya terpenjara lagi. "kamu berubah banyak" "iya, abang juga" "kamu sudah enggak ngehindari abang kayak dua tahun lalu" "kalau gila nya abang sudah sembuh, baru aku mau dekat abang lagi" jovan tersenyum miring. "kamu harusnya sadar, siapa yang bikin abang gila" jovan membalas "karna kamu dan kecantikan kamu. gimana rasanya bebas lima tahun" "Gila" "gila karna kamu" "Ku rasa abang enggak gila, tapi gila dan psyco"