Agus BaronUpdated at Jun 19, 2020, 20:51
[ AGUS BARON ]
.
.
Bab 1. Awal yang baru.
.
.
Namaku adalah Agus Siswanto, usia 48 tahun. Dulu aku hanya penjual sate di ibukota Jakarta daerah pinggiran dekat kali Ciliwung. Sayangnya itu hanya masalalu, ketika aku masih hidup di negara Indonesia yang tenang dan damai. Biarpun dalam keadaan keuangan yang memperhatinkan.
Aku memiliki anak laki-laki yang baru mulai bekerja di perusahaan ternama di Jakarta, setelah ia lulus kuliah. Namun ia lupa dengan ku, sebagai bapak nya. Nama anak ku adalah Amat Hidayat, usia 21 tahun.
Dia anak yang baik dulunya dikarenakan, aku kurang mengawasi dia dalam pergaulan, sifatnya kini jadi suka melawan ku.
Jadi seorang bapak sangatlah berat ketika istriku meninggal dunia 10 tahun yang lalu. Sejak saat itupun, Amat jadi suka membangkang dan mudah marah.
Di umur 48 tahun, aku mudah
sakit-sakitan dan punya penyakit jantung. Aku meninggal tanpa ada kehadiran anakku yang nakal itu, tapi aku sangat menyayangi dia. Bagaimanapun juga, Amat adalah anak ku, dan istriku tercinta.
Ketika aku meninggal, aku bertemu dengan seorang yang sangat bijak. Orang itu mengaku sebagai Dewa dari dunia baru. Awalnya aku sempat heran kenapa bisa ada seorang Dewa yang memintaku untuk menjadi seorang pengunjung dunia baru.
Dewa yang berpenampilan seperti seorang yang taat dan begitu terlihat berwibawa. Rambut yang panjang sepundak berwarna putih, berpakaian serba putih dan memiliki kumis dan jenggot berwarna putih juga.
Dengan alasan bahwa aku seorang yang tabah. Dewa itu tertarik dengan sifatku ini. Dan dengan senang hati aku menerima tawaran beliau.
Sang Dewa memberikanku pengetahuan tentang dunia baru. Aku tak menyangka akan dilahirkan kembali di dunia yang seperti film luar negeri.
Di kehidupan yang baru, aku tetap dengan nama yang sama tapi, hanya nama depanku. Namaku sekarang, Agus Baron yang dulunya dikenal, Agus Siswanto.