bc

Crazy!!![2] (Sequel Crazy!!![1])

book_age12+
357
FOLLOW
2.0K
READ
friends to lovers
drama
comedy
sweet
highschool
slice of life
friends
like
intro-logo
Blurb

Note : Bagi yang belum pernah baca "Crazy the series" akan lebih baik kalau baca Crazy!!![1] agar mengerti jalan ceritanya.

****

Para anak-anak pembuat onar tumbuh menjadi remaja yang tampan dan cantik. Walaupun begitu, sifat mereka tak berubah sedikit pun.

Dibantu oleh Bomin sebagai ibu Byunggyu, anak-anak itu belajar melewati lika-liku dalam kehidupan cinta dan persahabatan mereka yang membingungkan. Kisah cinta dan persahabatan yang penuh dengan berbagai kejadian lucu yang mungkin akan membuatmu tertawa saat membacanya.

"Aku takkan mau berkencan dengan gadis yang mirip dengan ibu dan adikku!"

~Oh Byunggyu~

"Aku selamanya hanya mencintai Kak Bomin, tapi mengapa aku juga tak rela melepaskan gadis genit itu?"

~Kim Wooseok~

chap-preview
Free preview
Awal
Note : Bagi yang belum pernah baca "Crazy the series" akan lebih baik kalau baca Crazy!!![1] agar mengerti jalan ceritanya. ****  Seorang pria berlari menghindari memasuki hutan. Ia terus berlari dan terus berlari tanpa henti. Ia menoleh ke belakang. Orang yang mengejarnya memang sudah tertinggal jauh. Namun suara gadis itu terdengar jelas di telinganya. "Byunggyu-ya! Tunggu aku!" Suara yang lembut dan merdu bagi orang lain itu terasa mengerikan baginya. Byunggyu mengira dirinya sudah aman. Namun ia terkejut melihat tiba-tiba gadis itu ada di depannya sambil memajukan bibirnya. "Byunggyu-ya~" Dolo wie yeogin runway nal balaboneun nun sog milky way Just love me right (aha!) Baby love me right (aha!) *** O! naegelo wa mangseol-ijima Neon maehogjeog-in naui universe Just love me right (aha!) Nae ujuneun jeonbu neoya Alarm di ponsel Byunggyu berbunyi. Byunggyu segera membuka matanya. Mimpi yang benar-benar buruk! Untung saja ia diselamatkan oleh alarm. Tangan Byunggyu segera menggapai ponsel yang ada di atas mejanya lalu mematikan alarmnya. "Benar-benar mimpi yang mengerikan. Tapi ... Kenapa wajah gadis itu tak terlihat jelas?" Byunggyu bergidik ngeri. Apa mimpi tadi adalah pertanda buruk? Ia harus benar-benar berhati-hati mulai sekarang. Ia segera bangun dari ranjangnya dan melangkah ke kamar mandi. Saatnya ia bersiap-siap. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan musim panas. Ia tak boleh terlambat. Ting ... tong ... Ting ... Tong ... Byunggyu baru saja membuka kancingnya ketika bel berbunyi. Siapa yang datang subuh-subuh begini? Karena tahu takkan ada yang bangun sepagi ini selain dirinya, Byunggyu kembali mengenakan pakaiannya dan keluar dari kamar untuk membuka pintu depan. Ia baru saja berada di ruang keluarga ketika samar-samar ia mendengar suara tawa kecil. "Hihihihi." Byunggyu tak bisa melihat siapa itu. Hanya ada cahaya yang bergerak-gerak ke arah buku ibunya yang tergeletak di lantai. Tik.. Byunggyu menekan saklar dan menemukan adiknya, Oh Namjoo sedang sibuk membaca novel dewasa milik ibunya sambil memegang senter. Tunggu! Adiknya! "Oh Namjoo!" Byunggyu segera merebut novel itu. Pasti novel ini yang membuat adiknya yang baru berusia tujuh tahun jadi gila dan juga m***m seperti ibunya.  "Sakit! Sakit! Kakak berhenti!" Byunggyu mencubit pipi adiknya yang chubby sambil tertawa jahat.  Ting ... Tong ... Ting ... Tong ... Suara bel itu lagi. Byunggyu menghentikan cubitannya. "Kalau kau sudah bangun kenapa kau tak membukakan pintu?" omel Byunggyu. "Ini masih subuh. Memangnya kakak bisa bertanggung jawab bila aku membukakan pintu untuk orang jahat? Aku hanya anak kecil!" gerutu Namjoo sambil mengelus-ngelus pipinya yang mulai memerah akibat cubitan Byunggyu. Byunggyu mencibir, "Ya, anak kecil yang membaca novel dewasa dan menyukai sepupunya sendiri." Byunggyu kembali kepada tujuannya untuk membuka pintu. Sepertinya hanya satu orang yang cukup gila untuk datang di pagi buta seperti ini. Sebenarnya ia ngin mengabaikannya saja, namun orang itu pasti takkan berhenti memencet bel sampai Byunggyu membukanya. Ceklek... Begitu Byunggyu membuka pintunya. Tamu tak diundang itu langsung menyerobot masuk. "Kenapa kau lama sekali?" gerutu orang itu. "Kim Wooseok, bisakah kau menjaga etikamu? Datang ke rumah orang lain dan langsung masuk tanpa dipersilahkan oleh tuan rumah. Dan apa ini? Kau datang di saat orang lain mungkin masih terlelap. Apa kau tidak memikirkan resikonya bila aku belum bangun dan tak ada yang membukakan pintu untukmu?" Cibir Byunggyu. Wooseok mengendikkan bahunya, "Aku tahu kebiasaanmu. Kau pastinya sudah bangun. Lagipula ibuku tak ada di rumah saat aku bebas dari penculikan Nayoung. Aku butuh tempat berlindung untuk sementara selama ibuku masih di rumah nenekku. Dan disinilah tempat yang tepat."  "Terserah kau sajalah." ucap Byunggyu. Namjoo yang mengintip siapa yang datang pun langsung cemberut melihat Wooseok. Ia lebih memilih rumahnya didatangi pencuri daripada pemuda itu. "Pagi Namjoo-ya~" sapa Wooseok, menghampiri Namjoo untuk mengelus kepalanya. "Jangan sok akrab denganku!" Namjoo menghindar dan menyenggol tubuh Wooseok kasar. Ia memilih kembali ke kamarnya daripada harus bercengkrama dengan pemuda menyebalkan itu.  Wooseok hanya bisa melongo. Entah apa salahnya pada adik Byunggyu itu hingga sepertinya Namjoo sangat membencinya. "Ada apa dengan gadis itu? Seandainya saja Kak Bomin tak menikah dengan Paman Byungjin, dia akan menjadi putriku!" gerutu Wooseok. "Itulah yang dibenci Namjoo darimu. Kau dengan bangganya menggoda ibu kami didepannya. Kau pikir ia tak marah dengan hal itu? Lagipula sahabat macam apa yang menggoda ibu sahabatnya sendiri?" cibir Byunggyu. "Sahabat sepertiku. Oh iya, aku akan menggunakan kamar tamu seperti biasa. Aku mandi dulu! Buatkan sarapan yang lezat!" ucap Wooseok tanpa tahu malu. Byunggyu hanya bisa geleng-geleng kepala. Sahabatnya yang dulu lugu dan polos sekarang telah tumbuh menjadi pemuda menyebalkan yang tak tahu malu. Mungkin karena terpengaruh oleh tingkah Nayoung dan Bomin. Oh, apakah tak cukup penderitaannya memiliki ibu yang sedikit tak waras dan adik yang m***m? *** Keluarga itu makan dengan damai. Benar-benar damai dan tenang. Tak seperti biasanya. Bomin tak berbicara sepatah katapun dan yang lain juga seperti ragu untuk bicara. "Ada apa? Kenapa kalian diam?" tanya Wooseok heran. "Ssttt." Byungjin menaruh telunjuknya di depan bibirnya. Meminta Wooseok diam. Wooseok yang tak mengerti dengan apa yang terjadi pun tak mau diam. Byunggyu dan Namjoo melirik takut-takut pada ibu mereka. Bomin masih diam. Berarti masih aman. "Apa aku harus memberitahumu setiap kau datang ke sini? Kalau kami diam, berarti sekarang adalah tamu bulanan ibuku. Kalau kau berisik, itu akan berimbas pada uang jajan kami dasar bodoh!" bisik Namjoo. Wooseok mengangguk-angguk mengerti. Benar juga, ia sering datang menginap di apartement ini. Tapi ia selalu melupakannya. "Tapi..." Hup! Sebuah apel utuh langsung dimasukkan secara paksa oleh Byunggyu ke mulut Wooseok. Membuat pemuda itu meronta. "Ayah, ibu, kami sudah selesai. Kami pergi dulu!" pamit Byunggyu sambil menggeret Wooseok keluar. Namjoo mengambil tas mereka lalu ikut keluar. Meninggalkan Byungjin dan Bomin yang masih sibuk dengan sarapan mereka. "Sayang, aku juga akan pergi dulu." Byungjin mengambil tas kantornya dan hendak berdiri. "Duduk!" "Tapi..." "Kubilang duduk!" "Baiklah..." *** Semua mata tertuju pada mereka. Byunggyu sebenarnya tak menyukai semua perhatian ini. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah resiko menjadi orang yang tampan. "Byunggyu-ya! Wooseok-ah!" teriak seseorang sambil berlari menghampiri mereka. "Oh, tidak! Jangan dia lagi!" Wooseok segera bersembunyi dibelakang Byunggyu. Trauma dengan penculikan yang dilakukan Nayoung pada dirinya. Byunggyu sedikit terganggu dengan tingkah Wooseok. Tapi senyumnya tetap mengembang karena melihat gadis yang ada di belakang Nayoung. "Ada apa?" Nayoung berhenti di depan Byunggyu dan Wooseok. Ya, gadis kecil yang sejak dulu mengejar-ngejar Wooseok itu sudah tumbuh menjadi wanita yang benar-benar cantik. Nafasnya terengah-engah karena sejak tadi berlari. Di belakangnya, Gaeun terlihat memasang wajah cemas. "Gaeun-ah kau saja yang beri tahu dia. Aku lelah berlari mengelilingi sekolah mencarinya." ucap Nayoung sambil memegangi lututnya yang sakit. "Mengapa kau mencariku?" tanya Byunggyu semakin penasaran. "Kenapa kalian datangnya lama sekali! Gadis-gadis yang menyukai Byunggyu berulah lagi!" ucap Gaeun panik. "Ha? Kumpulan gadis-gadis gila itu? Kali ini siapa? Apa lagi yang dilakukannya?" tanya Wooseok dari balik punggung Byunggyu. "Salah satu dari mereka mengancam akan bunuh diri dari atap sekolah bila kau tak berkencan dengannya!" ucap Nayoung. "Apa! Byunggyu ayo cepat! Kita harus ke sana!" Wooseok langsung menarik tangan Byunggyu. Namun Byunggyu tak bergerak dari tempatnya. Berbeda dengan sahabat-sahabatnya yang cemas. Byunggyu malah menguap bosan.  "Hei! Kalau kau tak menggerakkan kaki gendutmu itu, aku akan membuat nilaiku menurun nanti! Kau tahu bukan? Nilai ujianku akan mempengaruhi masa depanmu!" ancam Nayoung. Byunggyu membelalak. Oh tidak! Kalau Hayoung mengancam seperti ini Byunggyu pun tak bisa melakukan apa-apa. Ia pun hanya bisa pasrah ikut berlari bersama ketiga sahabatnya menuju keatap. Dan dari sinilah kisah mereka akan dimulai... **** **** Makassar, 04 Mei 2016 Dipublikasikan di dreame 16 Juli 2020

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

I Love You Dad

read
282.8K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.4K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

Turun Ranjang

read
578.8K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
370.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook