bc

Secret Wife

book_age18+
170
FOLLOW
1.5K
READ
family
friends to lovers
like
intro-logo
Blurb

Setelah orang tuanya meninggal, Rossa hidup bergantung pada kakak laki-lakinya yang bernama Marcel. Saat Rossa menganggap Marcel sebagai tempat berlindung, Marcel justru menjual Rossa pada seseorang demi uang.

Rossa dipaksa menikah dengan seorang pria bernama Sadewa. Selain itu, dia juga dipaksa untuk menjadi pelampiasan nafsu pria itu. Hingga yang terburuk adalah, Rossa dipaksa untuk mengandung dan melahirkan anak Sadewa. Dan hal tersebut menghancurkan semua mimpinya.

chap-preview
Free preview
Rossana Melody Alexandria
Rossana Melody Alexandria, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus S1-nya tiga minggu yang lalu. Setelah mendapatkan gelar sarjana, tentu Rossa mulai disibukkan dengan mencari pekerjaan. Rossa adalah anak yatim piatu. Orang tuanya meninggal beberapa tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan. Setelah kehilangan orang tua, Rossa akhirnya tinggal berdua dengan kakak laki-lakinya yang bernama Marcel. Karena sudah tak memiliki orang tua, maka semua kebutuhan Rossa ditanggung oleh Marcel, begitu juga dengan biaya pendidikannya. Dan sekarang Rossa sedang berusaha keras mencari pekerjaan agar dia tak terus menjadi beban sang kakak. Namun ya, realitanya mencari pekerjaan itu ternyata tidak mudah. Jam menunjukkan pukul delapan malam, dan Rossa baru saja selesai makan malam. Dia kini sedang berhadapan dengan laptop, mencari lowongan pekerjaan di internet. Saat Rossa sedang fokus pada laptopnya, terdengar suara pintu utama yang dibuka. Rossa hanya menoleh sekilas pada sang kakak yang baru pulang. "Masih mencari lowongan pekerjaan?" Marcel Alexander, kakak kandung Rossa bertanya seraya melepas sepatu dan kaos kakinya. Dia lalu berjalan mendekati sofa dan duduk di hadapan sang adik. "Iya. Aku sudah mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan. Namun belum ada panggilan." Rossa menjawab. Marcel menghela nafas pelan mendengar itu. Dia lalu menyandarkan punggungnya pada sofa dengan mata menatap langit-langit ruangan. Ya, sekarang Marcel dan Rossa tinggal berdua di sebuah rumah berukuran kecil. Rumah tersebut memiliki dua kamar berukuran 2x2 meter, satu ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu juga ruang keluarga, satu kamar mandi, dan dapur yang menyatu dengan ruang makan. Rumah yang sangat kecil, hingga terasa tak akan cukup jika rumah tersebut bertambah penghuninya. Sebenarnya, dulu saat orang tua mereka masih ada, mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup luas dan besar. Namun setelah meninggalnya kedua orang tua mereka, rumah tersebut terpaksa di jual untuk membayar semua hutang yang ditinggalkan orang tua mereka. Dan sisanya, bisa mereka belikan pada rumah kecil tersebut yang sekarang mereka huni. "Rossa, Fany memintaku untuk segera menikahinya." Marcel tiba-tiba bersuara dengan mata yang tertutup. Rossa yang semula fokus pada laptop langsung menatap sang kakak dengan kaget. "Benarkah?" tanya Rossa memastikan. "Ya. Kalau aku tidak segera menikahinya, dia akan dijodohkan dengan laki-laki lain." Marcel menjawab. Rossa terdiam mendengar itu. Rossa bukan tak senang, hanya saja dia tahu kalau kakaknya ingin menikahi Fany, syaratnya terlalu berat. "Jadi, Kakak mau gimana?" tanya Rossa penasaran. Marcel membuka matanya kemudian menegakkan punggungnya. Dia lalu menatap Rossa dengan tatapan serius. "Tentu aku harus menikahinya. Aku mendapatkannya dengan susah payah, jadi aku tak akan melepaskan Fany dengan mudah. Hubungan kami sudah berjalan lama juga," jawab Marcel. Rossa lagi-lagi terdiam mendengar itu. "Terus, biayanya bagaimana?" tanya Rossa dengan suara pelan. Pasalnya, Rossa tahu kalau uang tabungan kakaknya terpakai untuk biaya kuliah dia. Dan Rossa yang belum mendapatkan pekerjaan tentu belum bisa mengganti uang kakaknya. "Maafkan aku, Rossa. Tapi aku tak bisa terus menunda." Marcel berucap. "Fany tahu sekarang kamu sudah wisuda. Jadi dia menganggap tak ada alasan lagi bagiku untuk menunda hubungan kami ke tahap selanjutnya." Marcel berkata lagi. Karena hubungan yang sudah terjalin cukup lama, sebenarnya Fany sudah meminta beberapa kali pada Marcel agar mereka segera menikah. Namun Marcel selalu mengulur waktu dengan berkata ingin Rossa menyelesaikan kuliahnya dulu. "Aku paham, Kak. Maaf juga karena selama ini aku sudah menjadi beban. Aku janji akan segera mendapatkan pekerjaan dan mengganti uang tabungan Kakak. Tapi aku mohon, beri aku waktu," ujar Rossa. Tentu dia tak akan bisa mengganti uang tabungan Marcel dalam waktu dekat-dekat ini. Seandainya dia langsung mendapatkan pekerjaan pun, Rossa membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mengganti uang tabungan kakaknya dengan gaji yang dia dapatkan. "Aku tak bisa mengulur waktu lagi, Rossa. Fany tak bisa menunggu lebih lama lagi." Marcel berucap. Rossa langsung terlihat cemas ketika mendengar itu. Secara tak langsung, Marcel meminta Rossa segera mengganti uangnya. Sedangkan Rossa sampai sekarang pun masih mengandalkan pemberian Marcel untuk makan sehari-harinya. "Tapi, Kak. Aku belum mendapatkan pekerjaan. Aku juga nggak akan bisa ganti uangnya sekaligus," ujar Rossa. Dia terlihat panik dan bingung secara bersamaan. "Aku tahu, Rossa. Karena itu, kamu harus mendengarkan perkataanku. Bukan hanya mendengarkan, tapi kamu harus mematuhi perintahku." Marcel berucap. Tatapan mata dan raut wajah Marcel yang serius membuat Rossa takut dan bingung. "Aku punya kenalan yang sedang mencari seseorang untuk dijadikan istri. Jadi, aku ingin kamu mau menjadi istrinya. Setelah kamu menjadi istrinya, dia akan memberiku sejumlah uang. Anggap saja sebagai pengganti uang tabunganku yang dipakai biaya kuliahmu." Marcel berkata dengan mudah, seolah sedang membahas cuaca hari ini. Sedangkan Rossa sangat syok mendengar penuturan kakaknya barusan. "Kakak mau menjualku?" Rossa bertanya dengan suara memekik, tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Marcel barusan. "Rossa, kamu akan dijadikan seorang istri, bukan pelacur." Marcel membalas dengan alis bertaut tajam. "Tapi tetap saja, Kak!" "Terus apa kamu punya solusi sendiri? Aku butuh uangku untuk biaya nikah dengan Fany, Rossa. Dan Fany tak mau menunggu lebih lama lagi!" Marcel membentak Rossa karena kesal, dan hal tersebut membuat Rossa sangat terkejut. "Kamu harus mendengarkan aku, Rossa. Aku butuh uang itu secepatnya," ujar Marcel dengan penuh penekanan. Setelah mengatakan itu, Marcel berdiri dan masuk ke dalam kamarnya sendiri. Meninggalkan Rossa yang masih syok dengan perkataannya barusan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Revenge

read
15.5K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.4K
bc

After That Night

read
8.4K
bc

BELENGGU

read
64.5K
bc

The CEO's Little Wife

read
626.9K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.3K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook