bc

Dokter Killer Itu Suamiku

book_age16+
1.7K
FOLLOW
18.6K
READ
love-triangle
contract marriage
HE
heir/heiress
drama
mystery
loser
office/work place
harem
like
intro-logo
Blurb

Dave Mahendra. Seorang Dokter bedah. Terkenal dengan kehebatannya di meja operasi dan juga tempramennya yang dingin dan ketus.

Mampukah Ayla membuat pria itu jatuh cinta dengannya?

Bisakah mereka bertahan di saat orang ketiga selalu datang dan ingin menghancurkan pernikahan keduanya?

Lalu, apakah Dave akan tetap mencintai dan mempercayai Ayla disaat istrinya di tuduh selingkuh?

Tidak ada pernikahan yang sempurna. Begitu banyak cobaan yang akan datang silih berganti. Mampukah Ayla dan Dave tetap berada di satu kapal yang sama? Ataukah kapal hancur diterpa gelombang badai?

chap-preview
Free preview
Prolog( Ayla Si Gadis Malang)
“Dasar perempuan tak berguna! Kau itu sudahlah mandul! Coba kau bisa kasih aku anak. Mungkin aku bisa berubah dan tak jahat seperti ini!” Teriak Mukhlis. Suara tangisan sang Tante sangat terdengar jelas di pendengaran Ayla. “Sekarang, mana uangnya? Kasihkan aku sekarang juga! Aku mau pergi main kartu. Mereka sudah tunggu aku datang.” Bentak Muklis menarik rambut istrinya yang terduduk meringis mengaduh kesakitan di hadapannya. Ayla ingin berlari masuk membantu. Tapi karena ia ingat ucapan sang tante memberitahunya untuk tak ikut campur setiap sang paman marah. Dan menyuruhnya diam atau bersembunyi. Anak kecil berumur sepuluh tahun itu pun menurut dan hanya menunggu dari luar kamar saja. “A.. Aku tak punya uang, Bang. Sisa dua puluh ribu. Itupun sudah ku belanjakan untuk dibelikan sayur dan lauk di masak hari ini.” Rintih Yanti. Plak! Plak! Bunyi tamparan dan pukulan terdengar keluar membuat Ayla seketika menangis. Turut merasakan sakit apa yang sedang di alami oleh sang Tante di dalam kamar. “Akhhh.. Sakit.. Ampun, Bang.. Tolong lepaskan. I.. Ini.. Sangat sakit.” Rintih wanita itu yang rambutnya sedang dicengkeram kuat oleh sang suami. “Dasar wanita bodoh! Sapa suruh kau bawa anak itu ke rumah kita hah? Hidup sudah pas-pasan miskin begini. Kau malah menambah beban dengan merawatnya segala. Coba tadi kedua orang tuanya meninggalkan harta tak apa-apalah. Ini tidak! Seribu rupiah pun tak ada!” Umpat Muklis mendorong kencang melepas cengkraman di kepala istrinya. Yanti mengusap-usap pipinya yang perih dan panas akibat tamparan sang suami. Ditambah kepalanya yang terasa sakit. Serasa rambutnya rontok tak bersisa. “Lalu, kalau aku tak membawanya. Dia mau kemana, Bang? Ayla, tak punya keluarga dari ayahnya. Hanya aku satu-satunya saudara dari ibunya. Wajar jika dia ikut bersama kita. Lagian, kita bisa merawat dan menganggapnya sama seperti anak sendiri.” Lirih Yanti menunduk menangis. “Itu kau, bukan aku! Aku tak mungkin bisa menganggap dia yang tak ada kaitan darah denganku sebagai anak sendiri. Seharusnya, waktu itu kau menitipkannya di Panti Asuhan saja. Bukan malah membawanya ke rumah ini dan menambah biaya pengeluaran kita!” Tukas Mukhlis berang. Pria yang sudah dikuasai amarah itu melangkah mendekati istrinya. “Atau, jangan-jangan.. Kakak kau yang dah mati itu memberimu harta dan uang banyak. Tapi kau sengaja menyembunyikan dan merahasiakannya dari aku.” Bisik Mukhlis menekan kata-katanya. Yanti menggeleng pelan. “Tidak, Bang. Kalaupun benar Kak Ayu ada meninggalkan harta. Pasti abang juga mengetahuinya. Kan waktu itu kita sama-sama mendengar sendiri apa kata pengacara Bang Haikal.” Ucap Yanti pelan. “Ahhh.. Intinya, keputusanmu membawa anak itu ke rumah ini sudah salah! Lihat, selama dia tinggal bersama kita. Selalu saja kita tertimpa banyak masalah. Dengarkan baik-baik, Yanti! Aku tak akan pernah menyukai keponakanmu itu! Dulu, ataupun sekarang. Bagiku dia adalah anak pembawa sial!” Berang Mukhlis menatap tajam. “Abang!” Sanggah Yanti menatap sang suami dengan linangan air mata. “Kenapa? Kau tak terima dengan apa yang aku katakan barusan?” Mukhlis tersenyum sinis. “Nggak baik ngomong begitu, Bang. Walau bagaimanapun, Ayla tetap keponakan aku. Dulu, sewaktu Kak Ayu dan Bang Haikal masih ada. Bukankah mereka banyak menolong dan membantu kita, Bang? Bahkan rumah ini aja mereka yang belikan untuk kita tinggali.” Yanti mengingatkan. Wanita itu perlahan mengusap air mata di kedua pipinya yang terasa perih. “Tidak ada salahnya, di saat mereka sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa dan meninggalkan anaknya. Ayla, kita rawat dan kita jaga sama seperti anak kandung sendiri. Hitung-hitung membalas jasa yang sudah mereka beri kepada kita dulu.” Lanjut Yanti memandang sendu sang suami. Berharap Mukhlis mengerti maksud dan tujuan Yanti membawa keponakannya untuk tinggal bersama mereka. “Bagiku tetap saja salah. Mereka orang yang sangat bodoh! Sama seperti kau dan juga keponakanmu yang tak berguna dan sial itu!” Sungut Mukhlis lalu membongkar baju-baju istrinya yang ada di lemari. Suara teriakan sang tante yang melarang dan juga bentakan sang suami terus terdengar dari dalam kamar itu. Karena takut ketahuan sudah menguping pembicaraan itu. Ayla perlahan melangkah masuk ke dalam kamarnya. Tubuhnya luruh jatuh terduduk bersandar di pintu kamar. Membenamkan wajahnya, menangis pilu akan nasibnya yang sangat jauh berubah dengan yang dulu sewaktu kedua orang tuanya masih hidup. “Ayah.. Ibu.. Kenapa kalian pergi tak membawa Ayla juga?” Lirihnya pelan. Anak perempuan yang berumur sepuluh tahun itu sengaja menggigit bibirnya agar tangisannya tak terdengar hingga di luar kamarnya. “Apa benar Ayla anak pembawa sial? Hingga kalian saja tak mau membawa Ayla ikut bersama.” Dahulu hidup Ayla Nuraisyah sangat bahagia. Punya keluarga bahagia dan kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Hidupnya sempurna tak kekurangan satu hal pun. Ia menjadi seorang putri yang sangat disayangi oleh Ayah dan Ibunya. Tapi semua berubah di saat umurnya tujuh tahun. Baru saja masuk sekolah dasar negeri. Kejadian nahas membuat ia harus kehilangan kedua orang tua yang sangat ia sayang dan cintai. Anak ceria yang berubah menjadi pendiam. Dan karena hanya ibunya yang memiliki saudara kandung. Sementara sang Ayah adalah anak tunggal sama seperti dirinya. Hal itulah yang membuat Ayla mau tidak mau harus ikut dan tinggal bersama Tante Yanti dan suaminya yang bernama Paman Mukhlis. Tante Yanti, adalah sosok wanita yang sabar dan baik sama seperti Ibunya. Memperlakukan dan menyayanginya dengan penuh kasih sayang. Sehingga perlahan-lahan senyum Ayla kembali muncul di wajahnya. Sangat berbeda dengan Paman Mukhlis. Suami tantenya itu setiap melihatnya selalu menatap dengan sorot tajam dan penuh kebencian. Memarahinya walaupun ia hanya melakukan kesalahan kecil. Membuat Ayla selalu menghindar dan terkadang bersembunyi di belakang sang tante. Kehidupan rumah tangga sang tante jauh dari kata bahagia. Wanita itu selalu saja diperlakukan kasar oleh sang suami. Di tampar, dipukul, dibanting seperti benda tak berharga. Bahkan pernah hampir ditusuk pisau jika saja saat itu Ayla tak berteriak meminta tolong. Selalu seperti itu, setiap kali sang tante tak memberi uang jika suaminya meminta untuk pergi berjudi. Wanita itu akan diperlakukan dengan sangat kasar membuat Ayla yang tadinya takut menjadi terbiasa melihat semua kejadian kejam dan meninggalkan trauma yang tersimpan rapat di dalam hatinya. Hingga ia beranjak berumur sepuluh tahun. Perilaku sang paman tak juga berubah. Malah semakin hari menjadi semakin parah. Membuat Ayla selalu bersembunyi atau memilih pergi ke rumah temannya yang tak jauh dari sana. Memberi alasan setiap meminta izin kepada sang Tante. Setiap lelaki itu pulang ke rumah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.1K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.3K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.6K
bc

CINTA ARJUNA

read
12.5K
bc

Ayah Sahabatku

read
21.6K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook