3 AKU DAN SISI KELAMKU

1032 Words
Aku tak pernah berfikir bahwa wajah yang tampan itu bisa membohongi semua orang yang melihatnya.bahkan wajah bak malaikat itu tak lebih dari seorang iblis yang tak memiliki hati Bahkan aku sangat membencinya -Natasya Malvera ******" Alaric menarik tangan Tasyad menyeretnya keluar dari kamar Alaric.Mungkin dirinya telah melakukan kesalahan besar di rumah ini,karena seseorang pelayan yang lancang masuk ke kamar tuanya. " Daisy!!" Alaric memanggil kepala pelayan dirumahnya nampak Desy sedang berlari tergesa- gesah menuju tuanya. "Ada apa tuan"Desy menunduk karena takut melihat wajah kemarahan Alaric. "Siapa yang menyuruh pelayan ini masuk ke kamarku!!!" Alaric membentak semua pelayan di rumahnya. Tak ada yang berani menjawab perkataan Alaric.mereka semua merasa takut, jika terkena masalah dengan tuanya,bahkan hidup mereka bisa jadi taruhan jika mereka berani menentang tuan Alaric. Tasya memandang kepala koki yang menunduk.Tasyadapat melihat raut wajah koki itu ketakutan dari wajah kentara yang menjelaskan ketakutan yang amat sangat kepada tuan mereka. "AKU TANYA SIAPA YANG MEMBERINYA PERINTAH!!"Alaric melempar gelas yang ada di atas meja kaca itu hinggs pecah kaca bertaburan di lantai marmer miliknya. " Atas kemauan aku sendiri yang ingin memanggilmu dan aku tidak tahu bahwa kau tidur."Tasya yang berdiri di belakang Alaric menjawab dengan berani. Semua pelayan memandang iba pada Tasya mereka tau bahwa bukan Tasya yang melakukan atas kemauannya,tapi mereka tak bisa berkata apa apa hanya mampu berdoa agar Tasya tak mendapat hukuman yang kejam. "Dasar lancang"Alaric bangun dari kursi seraya menjambak rambut tasya AWWW..SAA....KITTT Tasya berusaha melepaskan genggaman tangan Alaric pada rambutnya,tapi apa daya bahwa kekuatan Alaric lebih besar dari dirinya.Tasyahanya mampu melawan dengan semampu kekuatanya.Alaric mendorong tubuh Tasyake dinding. " jangan berani berani kau menginjakan kakimu ke kamarku tanpa seizinku."Alaric melepaskan genggamannya pada rambut Tasya. Dan Alaric mendorong tubuh Tasya dengan kuat hingga tanpa sengaja kepala Tasya mengenai sisi meja kayu yang ada di dekat dinding,darah segar mengalir di pelipisnya para pelayan ingin membantu Tasya tapi mereka harus menunggu sampai tuan mereka pergi. Alaric menaiki tangga dan masuk ke ruang kerjanya.Desy dengan cepat datang dengan kotak p3k serta beberapa pelayan membawakan handuk serta air untuk mengobati luka Tasya,sedangkan Tasya masih memegang kepalanya yang terasa sangat berdenyut dengan hebat. " Maaf Tasya karena saya kau terluka."koki yang menyuruhnya tadi meminta maaf atas kejadian yang menimpanya Tasya. " Aa tidak apa apa.tenanglah aku baik baik saja." Tanya menenangkan pelayan yang begitu merasa bersalah padanya. " Istirahatlah Tasya tenang tuan Alaric tak akan keluar lagi setelah ia masuk ke ruang kerjanya "Desy menyuruh Tasya istirahat setelah melihat wajah gadis malang itu yang cukup pucat. Tasya mengangguk dan pergi melangkahkan kakinya menuju kamarnya.ia masih bingung kenapa kamarnya masih kamar yang tadi pagi di tempatnya kamar ini bahkan, sangat mewah dan bahkan tak pantas untuk pelayan sepertinya,Tasya tak ambil pusing langsung membaringkan tubuhnya di atas king size yang empuk itu. ****** Alaric sedang meminum sampanye yang berada di dalam gelasnya,ia sangat sering meminum sampanye saat ia merasa marah, dan saat ini ia masih kepikiran dengan kejadian tadi betapa terkejutnya saat Alaric melihat wanita itu masuk dengan berani ke kamarnya bahkan dengan berani menatap wajahnya yang sedang tertidur. " Lihatlah gadis kecil itu belum seberapa bahkan aku ingin menyiksamu lebih dalam lagi sehingga kau tak tahan dan memilih untuk bunuh diri."Alaric berkata sambil menyeringai senyuman yang terlihat tampan tapi mematikan bagaikan iblis. Alaric meletakan gelasnya dan berjalan menuju dinding yang memiliki pintu penghubung langsung dengan kamarnya dan pintu itu berada di walk in closed nya.Kamar Alaric memang memiliki karakter yang sesuai dengan pemiliknya yang misterius.karena Alaric adalah pria yang memiliki sejuta rahasia bahkan memiliki banyak masa kelamnya yang belum banyak diketahui seorangpun. flashback "Mama jangan pergi ma.mama jangan tinggalkan aku mah"Alaric kecil menangis megang kaki ibunya yang masih dalam keadaan gantung diri. Sejak sedari tadi ia hanya menonton orang tuanya bertengkar ibunya di pukuli secara brutal oleh ayah kandungnya "dasar wanita p*****r mati saja kau bawa juga anak harammu itu"ayahnya melemparkan vans bunga yang hampir saja mengenai kepala ibunya jika ibunya tak bergerak menghindari alhasil hanya pecahnya yang berimbas ke kening ibunya yang sudah babak belur Alaric tak tau apa yang terjadi pada ayahnya yang Alaric kecil tau ayahnya seorang pemabuk dan suka memukuli ibunya. Setelah memukuli ibunya ayahnya pergi dengan membanting keras pintu rumah kecil yang tidak bisa di bilang rumah layak.hanya gubuk kecil disinilah Alaric kecil dilahirkan Alaric menghampiri ibunya yang berbaring di lantai kayu yang terlihat. berantakan"mama..ayo bangun Alaric lapar"dia melihat tubuhnya hanya kaku tapi dia tau bahwa ibunya itu masih hidup Alaric kecil menangis terisak risak anak 5 tahun itu menagis karena lapar dan juga takut"mama Alaric lapar ma perut Alaric sakit"ibunya bangun dengan setengah kekuatannya membuatkan Alaric s**u "ayo mama buatkan s**u"dengan tubuh yang terasa remuk ibunya membawa Alaric menuju dapur dan membuatkan anaknya s**u"habiskan susumu dan habis ini tidurlah di kamar nak"ibunya mengusap kepala Alaric serta mengecup puncak kepala Alaric flashback off ****** Alaric tersadar dari tidurnya selama ini.ia tak bisa tidur dengan tenang karena ia pasti memimpikan hal yang ingin dia hapus dari ingatanya.dengan keringat yang bercucuran dari pelipisnya. Alsric melihat jam yang berada di atas meja nakas yang menunjukan jam 3 pagi.ia keluar dari kamarnya dan melangkah memasuki life untuk menuju kelantai satu.dia ingin minum sampanye untuk menghilangkan pikiran akan mimpi buruknya. Inilah sifat Alaric ia selalu terbangun pada malam hari karena mimpi buruknya,makanya dia benci memilih tidur dan lebih baik dia transaksi senjata atau bercinta dengan jalangnya.jika tidak dia akan pergi ke ring tinju untuk bertarung sampai lawannya tewas ataupun koma di rumah sakit. Ia meneguk cairan berwana keemasan itu dengan cepat seperti orang yang kehausan,kembali lagi ia mengingat kejadian dimana ia di campakkan di pukuli oleh ibunya dan dianggap anak pembawa sial membuatnya marah dan memecahkan gelas kaca yang di pemegangnya darah segar menetes dari telapak tangannya ia tak perduli dengan serpihan kaca yang menancap pada sela sela jarinya pikirannya hanya ada kebencian pada wanita. Tasya terbangun karena tenggorokannya haus saat ia sudah sampai di lantai satu ia melihat seseorang sedang duduk di pantry dengan lampu yang hanya menyorot bagian area meja tersebut.Tasya dapat melihat jelas wajah Alaric yang sedang meneguk sampanye ia segara berbalik badan dan memilih untuk kembali ke kamar dari pada mencari masalah.tapi,ia urungkan niatnya saat mendengar suara pecahan kaca Tasya suara itu berasal dari mana tapi ia bingung harus bagaimana. *****************
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD