Eliza Zachri

1614 Words
Eliza Zachri seorang gadis berusia 20 tahun dengan paras yang cantik serta sikap yang ramah. Sikapnya yang ramah membuat orang-orang suka padanya. Apalagi Eliza yang murah senyum menambah kecantikannya. Eliza sudah tidak memiliki orang tua karena orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat usianya 15 tahun. Dan sejak kedua orang tuanya meninggal ia tinggal bersama Om Rudi adik dari sang ayah. Awalnya Eliza sangat sedih ketika tahu harus kehilangan kedua orang tuanya. Tapi untung saja sang om mau merawatnya. Selain itu Om Rudi juga yang menjalankan bisnis restoran yang dimiliki kedua orang tuanya. Jadi restoran yang dimiliki ke dua orang tuanya masih tetap berjalan. Om Rudi memiliki seorang istri yang bernama Tante Susi dan putrinya yang merupakan sepupunya yang bernama Marissa. Ketika pertama kali Om dan tantenya beserta sepupunya pindah ke rumahnya karena memang saat itu kehidupan ekonomi omnya sedang tidak baik. Awalnya semua berjalan dengan lancar tapi ketika sang Ok ada kegiatan kerja di luar Tante dan sepupunya langsung menunjukkan ketidaksukaannya pada Eliza. Bahkan secara terang-terangan mereka bilang akan merebut semua kekayaan yang ditinggalkan kedua orang tua Eliza untuknya. Dan itu sebagai tamparan besar bagi Eliza. Bahkan Marissa sang sepupu yang usianya sama dengannya selalu membuatnya ketika di sekolah. Karena memang selama di sekolah Eliza bisa dikategorikan sebagai primadona sekolah. Selain ia memiliki otak yang cerdas ia juga memiliki paras yang cantik sehingga tak khayal banyak cowok yang suka padanya. Termasuk Dennis kakak kelasnya yang secara terang-terangan menunjukkan rasa sukanya padanya. Tapi hal itu membuat Marissa marah karena Marissa ternyata juga menyukai Kak Dennis. Tapi ternyata respon dari Kak Dennis biasa aja padanya. Hingga akhirnya Marissa melampiaskan semua rasa marah dan sakit hatinya pada Eliza. Bahkan di rumah ketika om Rudi tidak ada di rumah Tante Susi juga ikut membantu putrinya untuk menyiksa Eliza. Eliza hanya bisa menangis mendapatkan semua perlakuan ini. Ia sudah pernah bilang kepada sang om akan perlakuan istri dan anaknya tapi dengan lihainya mereka malah memutarbalikkan kata hingga omnya malah menyalahkan Eliza. Sejak itu Eliza pun tak peduli lagi. Ia pun berjanji pada dirinya akan hidup mandiri. Karena memang selama ini semua uang yang diberikan om Rudi untuk biaya sekolah atau hidup tak pernah di berikan oleh tantenya. Bahkan mereka memakai uang itu untuk diri mereka sendiri. Mereka membeli barang-barang dan suka sekali berfoya-foya. Jadi Eliza pun memilih bekerja part time di sebuah toko roti milik Ibu Nina hingga saat ini ia sudah lulus sekolah. Ia sangat senang bisa bekerja di toko roti milik ibu Nina karena beliau sangat baik padanya. Bahkan ibu Nina sudah menganggap Eliza seperti putrinya sendiri. Karena ibu Nina pernah merasakan kehilangan. Ya dulu ibu Nina punya seorang anak perempuan tapi ketika putrinya berusia 5 tahun putrinya meninggal gara-gara sakit yang dideritanya. Jadi ketika Eliza ada disana ibu Nina merasa jika Eliza seperti putrinya yang meninggal dulu. Dan Eliza pun merasa bahagia karena bisa merasakan kasih sayang ibunya. "Selamat datang di Nina bakery," sapa Eliza pada pengunjung yang datang. "Pagi Eliza," sapa seorang wanita tua yang masih terlihat cantik di usianya yang hampir kepala 5. "Pagi Bu Annie," sapa Eliza balik. "Apa roti krim kejunya sudah habis?" tanya Ibu Annie ketika melihat roti yang ada di etalase toko. "Tenang aja khusus ibu Annie aku udah simpan 1 roti krim keju buat ibu," Kkata Eliza dengan senyumnya. "Makasih Eliza kamu memang selalu tahu apa yang saya suka. Ya udah roti krim kejunya di bungkus sama donat coklatnya 1 buat Rio yang dari tadi bilang mau minta donat coklat," kata Ibu Annie. "Gimana keadaan Rio Bu? Kata Bu Nina Rio lagi sakit ya?" tanya Eliza sambil membungkus pesanan Bu Nina. "Iya kemarin demam tapi tadi pagi udah baikan. Tapi masih saya suruh di rumah buat istirahat," kata Bu Annie sambil tersenyum. "Semoga lekas sembuh ya Bu buat Rio. Oya ini saya kasih roti keju buat Rio. Dia kan suka juga sama roti keju ini," kata Eliza memberikan roti itu "Wah makasih El. Rio pasti akan suka. Kalau gitu saya pulang dulu," kata Bu Annie berpamitan. "Hati-hati di jalan Bu." Kata Eliza berpesan. Selama Eliza bekerja di toko roti ini ia menjadi akrab dengan seluruh pengunjung toko roti ini. Dan salah satunya Bu Annie dan cucunya yang bernama Rio. Anak laki-laki yang sangat lucu dan menggemaskan bagi Eliza. Dan ia juga sangat suka dengan Rio. "El gimana toko hari ini?" tanya Bu Nina ketika sampai di toko roti. "Semuanya baik Bu. Dan seperti biasa rotinya juga habis. Paling tinggal beberapa roti tawar yang masih tersisa," kata Eliza menjelaskan. "Wah bagus kalau gitu. Seperti biasa kamu pasti yang membuat toko ibu jadi untung terus," kata Bu Nina memuji. "Ahhhhh ibu berlebihan. Ini juga karena roti ibu yang enak jadi banyak orang yang suka beli roti ibu," puji Eliza jujur. "Tapi ibu benar kok. Sejak kamu bekerja disini toko ibu jadi tambah ramai. Ibu juga sering dengar dari para konsumen kalau mereka sangat senang dengan pelayanan kamu," kata Ibu Nina kembali memuji. "Makasih Bu. Aku mau memberikan yang terbaik buat semuanya. Karena ibu juga udah banyak bantu aku juga," Kata Eliza memuji bu Nina. "Ya udah kalau gitu. Kamu ga pulang? Jam kerja kamu sudah selesai kan? Kamu bilang mau daftar kuliah kan hari ini?" Tanya Ibu Nina "Iya bu rencananya aku mau coba liat universitas dulu. Sekalian liat biaya kuliahnya dulu takutnya ga cukup uang tabungan aku." Eliza menjawab pertanyaan Bu Nina. "El ibu kan udah bilang sama kamu kalau ibu bakal bayarin biaya kuliah kamu. Jadi kamu gak usah khawatir." Bu Nina selalu membantu Eliza dari dulu. "Ga usah Bu. Selama ini ibu udah bantu aku banyak banget. Dan udah sangat berterima kasih akan hal itu. Tapi aku emang udah punya niat akan kuliah dengan uang aku sendirian selama 2 tahun ini aku udah nabung buat bisa kuliah lagi dan semoga aja uangnya cukup," kata Eliza bersemangat. "Kamu tuh selalu gitu. Tapi ibu selalu bangga sama kamu. Tapi ingat kalau kamu dalam kesusahan kamu bisa minta tolong sama ibu," kata Bu Nina sambil mengelus tangan Eliza. "Siap Bu. Kalau gitu aku pergi dulu." Eliza pun berpamitan dengan bu Nina. "Ahhhhh akhirnya aku kuliah juga," kata Eliza ketika impiannya untuk kuliah bisa terwujud. Eliza baru saja mendaftar kuliah di jurusan perhotelan. Ia sebenarnya ingin jadi chef khususnya membuat dessert. Dan akhirnya ia berhasil juga mendaftar disana setelah 2 tahun lamanya ia menabung untuk bisa kuliah lagi. Tapi ia tak merasa kecewa karena harus menunda perkuliahannya karena baginya menuntut ilmu tak harus terpaku dalam hal usia. Dan ini langkah awal Eliza untuk mewujudkan impiannya. @ rumah "Kemana aja kamu sampai sore begini baru pulang. Pekerjaan rumah sudah menunggu di dalam. Dan kamu juga belum memasak untuk makan malam," Kata Tante Susi sewot. "Iya Tante aku baru pulang dari toko roti. Setelah ini aku bakal siapin makan malam. Tapi aku ke kamar dulu trus baru mulai masak," Jawab Eliza bersikap baik " Buruan sana. Saya sudah lapar," bentak Tante Susi. Eliza pun segera ke kamarnya dan membersihkan diri sebelum ia mulai memasak. "Saya ke kamar om Rudi dulu mau ngambilin makan malam buat beliau," kata Eliza yang sudah membawa nampan yang berisi makanan. "Sana kamu urusin laki-laki gak berguna itu. Saya sudah muak tinggal sama dia," bentak Tante Susi. Eliza pun segera membawa nampan yang berisi makanan ke kamar om Rudi. Dan disana tampak om Rudi terbaring lemah di ranjangnya. "Om makan malam dulu yuk. Sini El suapin om," kata Eliza mengambil kursi di kamar Om Rudi. "El maafin om. Gara-gara kebodohan om restoran orang tua kamu jadi bangkrut. Bahkan sekarang om sakit kamu masih mau merawat om. Tante kamu dan Marissa sudah ga peduli sama om. Cuma kamu yang masih peduli sama om," kata om Rudi yang sudah meneteskan air mata. "Udah om gak papa kok. Mungkin kita lagi ga beruntung aja. Dan om ga usah khawatir sampai kapanpun om akan selalu aku rawat. Karena setelah papa dan mama meninggal cuma om yang ngerawat aku. Jadi gantian sekrang yang rawat om juga," kata Eliza yang masih menyiapkan makan ke om Rudi. "Makasi El. Om hanya bisa berdua suatu hari ini kamu pasti akan mendapatkan kebahagian yang sangat besar karena kamu memang orang yang sangat baik," kata om Rudi. Eliza pun dengan telaten menyuapkan makan malam untuk omnya. Dan setelah memastikan omnya meminum obatnya dan tertidur. Eliza pun kembali ke dapur untuk beres-beres dan makan malam sebelum ia akan istirahat di kamar. Sudah 1 tahun terakhir Om Rudi sakit struk jadi ruang geraknya tak banyak. Dan selama ini juga Eliza yang merawat om Rudi karena istri dan anaknya ga pernah peduli lagi. Memang benar restoran milik kedua orang tuanya bangkrut karena om Rudi di tipu rekan kerjanya. Dan sejak itu Tante Susi sudah tak mengurusi Om Rudi. Sedangkan Marissa apalagi ia sibuk dengan kehidupan glamornya. Dari berita yang Eliza dengar Marissa menjadi simpanan om-om untuk mencukupi hidupnya. Tapi untung saja Eliza bekerja dan memiliki uang sendiri walaupun tak banyak tapi lebih dari cukup untuk dirinya dan om Rudi. Hari berikutnya..... Eliza baru saja menutup pintu toko roti tempatnya bekerja. Jam menunjukkan pukul 9 ketika Eliza berjalan menuju rumahnya. Hari ini ia memang pulang lebih telat karena ada temannya yang izin ga berangkat karena ibunya sakit jadi terpaksa berjualan sendirinya dan kebetulan hari ini toko cukup ramai. Tapi Eliza tak begitu mempermasalahkannya ia cukup senang bisa bekerja. Mulai dari sekarang Eliza harus bekerja lebih keras lagi karena ia akan memuliakan hidup yang baru dengan kuliah. Dan ia sadar jika ia kuliah maka ia membutuhkan banyak uang lagi. Dengan senyum yang terus menghiasi wajah cantiknya, Eliza pun segera pulang ke rumah karena sebentar lagi hujan akan turun. Dan paginya seperti hari-hari sebelumnya dengan semangat Eliza memulai harinya dengan penuh suka cita. Hari ini ia mendapat shift kerja pagi. Jadi setelah memasak dan mengurusi Om Rudi, Eliza berangkat ke toko roti. Ketika sampai di toko roti langkah kakinya berhenti ketika ia bertemu dengan orang yang seharusnya tidak ia temui lagi. "Kamu," Kata Eliza kaget. "Hai baby long time no see." Kata laki-laki itu dengan senyum yang penuh arti Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD