BAB 2

3539 Words
Candy POV Menjalani pernikahan bersama Richie membuatku merasakan arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Richie sangat perhatian terhadapku. Aku sangat bahagia menjadi istrinya. " Sepertinya kau sangat bahagia" " Tentu saja aku bahagia karena aku beruntung mendapatkanmu" " Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" " Kemana kau ingin mengajakku?" " Lihat nanti, kau akan tahu" Richie membawaku ke sebuah taman yang sangat indah. Terdapat bermacam - macam bunga yang menghiasi taman. " Apakah kau suka ku ajak kesini?" " Aku sangat suka!" Richie tersenyum padaku. Lalu ia mengajakku duduk di bangku taman. " Sebenarnya ada yang ingin ku sampaikan padamu" " Apa yang ingin kau sampaikan?" " Sejujurnya aku menikahimu hanya untuk menebus kesalahanku pada kakek" Aku sangat terkejut mendengar pengakuan Richie. Aku tidak menyangka ia akan berkata seperti itu. " Maafkan aku, Candy. Aku rasa lebih baik kita bercerai saja. Aku yakin banyak pria yang tulus mencintaimu" " Mengapa kau berkata seperti itu?! Apakah selama ini kau tidak mencintaiku?!" Richie terdiam tanpa merespon pertanyaanku. " Aku merasa tidak pantas untukmu. Kau adalah wanita yang sangat baik. Sedangkan aku seorang b******n yang tidak baik untukmu" " Aku tidak peduli! Aku tidak ingin berpisah denganmu!" " Aku sudah mengurus surat perceraian kita. Aku harap kau setuju dengan keputusanku" " Richie, apa yang sebenarnya membuatmu menceraikanku?! Tolong jelaskan padaku!" " Seperti yang sudah ku jelaskan bahwa aku tidak pantas untukmu" Tiba - tiba Richie pergi meninggalkanku. Sedangkan aku hanya bisa menangis. *** Richie POV Aku terpaksa menceraikan Candy karena aku tidak ingin kesalahan kakekku terungkap di media. Ini semua karena Carl Warlters yang mengancam akan membongkar keburukan kakekku di masa lalu jika aku tidak menceraikan Candy. Aku tidak ingin kakekku menjadi bahan perbimcangan publik apalagi beliau yang mengurusku sejak aku kecil. Mungkin ini nasibku harus berpisah dengan Candy. Aku yakin Candy mendapatkan pria yang lebih baik dari aku. *** Candy POV Aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Laura. Hanya dia sahabatku yang selama ini sangat baik terhadapku " Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat sedih?" " Richie ingin menceraikanku" " Mengapa dia melakukan itu terhadapmu?" " Aku tidak tahu. Dia berkata jika ia tidak pantas untukku." " Aku merasa ada yang di sembunyikan oleh Richie" " Mengapa kau bisa berpikir seperti itu?" " Menurutku sangat aneh Richie tiba - tiba menceraikanmu tanpa alasan yang jelas." " Apa yang harus aku lakukan?" " Kau harus mencari tahu penyebab Richie menceraikanmu. Aku yakin ia memiliki alasan lain sehingga ia terpaksa menceraikanmu" Mungkin memang benar perkataan Laura jika aku harus mencari tahu sendiri alasan sebenarnya Richie ingin menceraikanku *** Carl POV Aku sangat senang mengancam Richie sehingga ia mau menceraikan Candy. Aku harap sebentar lagi Candy akan menjadi milikku Tiba - tiba ada seseorang yang masuk ke ruanganku dan aku sangat terkejut dengan kedatangan Richie. " Sungguh mengejutkan melihatmu datang ke sini" " Aku tidak ingin berbasa - basi. Tujuanku kesini untuk memberitahumu jika aku sudah mengurus surat perceraian dengan Candy dan aku harap kau tidak merusak nama baik kakekku di hadapan khalayak umum!" " Baiklah! Aku tidak akan membocorkan kesalahan kakekmu di depan publik. Kalau begitu kau bisa pergi dari ruanganku" Richie pergi begitu saja dari ruanganku dan aku sangat bahagia mendengar ia mengurus surat perceraiannya dengan Candy. Rasanya aku tidak sabar ingin segera mendapatkan Candy *** Candy POV Rasanya sangat menyakitkan ketika aku resmi bercerai dengan Richie.  Aku memutuskan untuk tinggal di apartemen dan menjauhkan diri dari Richie. Tiba - tiba aku merasa mual dan berlari ke arah wastafel. Rasanya sangat melegakan saat aku memuntahkan isi perutku. Aku mendengar ponselku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya " Candy, kau ada dimana?" " Aku ada di apartemen" " Candy, apakah kau baik - baik saja?" " Iya, aku baik - baik saja" " Aku sedang menuju ke apartemenmu. Kau tunggu aku sampai sana" " Baiklah" Aku bersyukur Laura datang ke apartemenku. Rasanya saat ini aku butuh teman untuk berbagi. " Candy, kau terlihat pucat. Apakah kau sakit?" " Tadi aku mual" " Sebaiknya kita periksakan kondisimu ke dokter" Akhirnya Laura mengantarku ke rumah sakit. Setelah dokter memeriksa keadaanku, dokter memberitahuku tentang kondisiku yang sebenarnya. " Selamat, sebentar lagi anda akan menjadi seorang ibu" Aku sangat terkejut ketika mengetahui aku hamil. Begitu juga Laura yang terkejut mendengar kehamilanku. " Sebaiknya jaga kesehatan anda. Jangan sampai kelelahan" " Terima kasih dokter" Setelah dari rumah sakit, Laura mengajakku makan siang. " Candy, apakah kau akan memberitahu Richie tentang kehamilanmu?" " Aku tidak akan memberitahunya" " Mengapa kau seperti itu? Bukankah Richie berhak tahu tentang kehamilanmu" " Aku rasa dia tidak akan peduli karena sejak awal ia tidak mencintaiku. Biar aku saja yang merawat anak ini." " Kau lebih tahu tentang apa yang terbaik untukmu" " Terima kasih kau mau menjadi sahabatku" " Kapanpun kau membutuhkanku, langsung hubungi aku" Aku bersyukur memiliki sahabat yang baik seperti Laura. *** Richie POV Rasanya aku tidak bisa berhenti memikirkan Candy. Aku merasa bersalah telah menceraikannya. Aku memutuskan untuk pergi ke apartemennya. Setelah tiba di apartemennya, aku bertemu dengannya. Candy terlihat terkejut dengan kedatanganku. " Ada apa kau kesini? Bukannya kita sudah tidak ada urusan" " Aku kesini ingin menjengukmu" " Aku tidak butuh perhatianmu! Lebih baik kau pergi dari sini!" Rasanya hatiku perih saat Candy menyuruhku untuk pergi. " Baiklah kalau itu yang kau mau. Maaf jika aku mengganggumu" Akhirnya aku pergi dari apartemen Candy. Aku tahu jika Candy sangat membenciku karena aku menceraikannya tanpa alasan yang jelas. Andaikan ia tahu alasanku menceraikannya, mungkin sikapnya akan berbeda terhadapku. *** Carl POV Aku sangat senang mendengar Candy resmi bercerai dengan Richie. Rasanya aku tidak sabar ingin menjadikan Candy sebagai istriku. Hari ini aku memutuskan untuk pergi ke apartemen Candy. Saat aku tiba disana, Candy terlihat pucat dan aku sangat mengkhawatirkannya. " Carl! Kenapa kau kesini?!" " Aku kesini ingin bertemu denganmu. Kenapa kau terlihat pucat? Apakah kau sakit?" " Aku baik - baik saja. Sebaiknya kau pulang saja. Aku ingin istirahat" " Kau yakin tidak ingin ku temani?" " Tidak, terima kasih atas tawaranmu. Tetapi aku tidak tertarik. Aku istirahat dulu" Candy menutup pintu dan aku sangat kesal terhadapnya. Ia tidak pernah membiarkanku untuk dekat dengannya. Tetapi aku tidak pernah putus asa untuk mendapatkannya. Aku akan terus berusaha sampai Candy jatuh di pelukanku. *** Maria POV Semenjak Richie bercerai dengan Candy, hubungan kami makin akrab. Aku sangat senang berada di dekat Richie. Ia salah satu pria yang paling baik yang pernah ku kenal. Aku berharap hubungan kami bisa lebih dari sekedar teman biasa karena aku berharap Richie bisa mencintaiku seperti dulu **** Candy POV Semenjak aku hamil, aku membatasi pekerjaanku dan beristirahat di kamar. Setiap hari Laura menjengukku dan ia saat ini menjadi sekretarisku. " Bagaimana keadaanmu? Apakah kau masih mual?" " Seperti biasanya. Maafkan aku selalu merepotkanmu" " Kau tidak pernah merepotkanku. Aku senang membantumu" Tiba - tiba ada seseorang yang datang ke apartemenku dan Laura membuka pintu untuk menyuruh orang itu untuk menemuiku " Candy, mengapa kau terlihat pucat?" " Carl, kenapa kau kesini?" " Aku ingin bertemu denganmu. Apakah kau sakit?" " Aku hanya kelelahan. Sebaiknya kau pergi dari sini" " Mengapa setiap kali aku menemuimu, kau selalu mengusirku? Apakah kau tidak suka aku datang kesini?" " Maaf Carl, aku sekarang butuh istirahat" Tiba - tiba Carl melihat ke arah meja dan ia mengambil kotak s**u untuk ibu hamil. " Candy, apakah kau hamil?" " Iya, aku memang hamil" Carl terlihat terkejut dan ia melihat ke arah perutku. " Sejak kapan kau hamil?" " Aku mengetahuinya setelah aku bercerai dengan Richie" " Apakah kau sudah memeriksakan kehamilanmu?" " Sudah, aku disuruh dokter untuk beristirahat" " Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu" Aku bersyukur Carl pergi meninggalkanku. Akhirnya aku bisa beristirahat tanpa ada gangguan. *** Carl POV Aku merasa bersalah terhadap Candy. Karena keegoisanku, Candy bercerai dengan Richie dan sekarang ia hamil tanpa ditemani seorang suami. Aku mulai menghubungi Richie dan mengajaknya untuk bertemu denganku di kantorku. " Halo Richie, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu" " Apa yang ingin kau bicarakan?" " Ini mengenai Candy" " Ada apa dengan Candy?" " Nanti aku beritahu saat kau datang ke kantorku" " Baiklah aku akan segera kesana" Tidak beberapa lama aku sampai di kantor. Aku menunggu kedatangan Richie sambil melanjutkan pekerjaanku. Sekitar satu jam Richie tiba di kantorku. " Selamat datang di kantorku. Silakan duduk" " Beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi kepada Candy" " Tadi aku menemui Candy dan ia ternyata sedang hamil" Richie terlihat terkejut dengan perkataanku. " Apakah kau serius dengan perkataanmu?" " Untuk apa aku berbohong, lagi pula tidak ada untungnya. Sebaiknya kau temui Candy di apartemennya. Ia membutuhkanmu. Aku minta maaf telah membuat kalian bercerai." " Terima kasih atas infonya" Richie pergi meninggalkan kantorku dan ia segera pergi ke apartemen Candy. Aku berharap dengan cara ini aku bisa menebus kesalahanku kepada Candy *** Richie POV Aku sangat terkejut saat Carl memberitahuku tentang kehamilan Candy. Rasanya aku sangat bahagia karena sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Setengah jam kemudian aku tiba di apartemen Candy. Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya. " Richie, kenapa kau kesini?" " Aku ingin bertemu denganmu" " Maaf saat ini aku ingin istirahat" Saat Candy hendak menutup pintu, aku menghalanginya. " Aku mohon jangan usir aku. Aku tahu jika kau hamil" Candy sangat terkejut ketika aku mengetahui kehamilannya. " Dari mana kau tahu?" " Itu tidak penting, aku ingin kita kembali seperti dulu" " Tidak bisa! Kau sudah mencampakkanku! Aku tidak mau bersama dengan pria yang tidak mencintaiku!" Aku bersimpuh di kaki Candy dan ia sangat terkejut. Ia menyuruhku untuk berdiri. " Richie, kau jangan seperti ini! Ayo bangunlah" " Tolong maafkan aku. Beri aku kesempatan kedua untuk merubah semuanya dari awal" Candy menangis sambil memelukku dengan erat. Aku tahu di dalam hatinya ia masih mencintaiku. Begitu juga dengan diriku yang tidak pernah berhenti mencintainya *** Richie POV Akhirnya kami kembali bersama dan memutuskan untuk menikah. Pernikahan kami dirayakan secara sederhana karena aku tidak ingin kebahagiaanku di liput oleh media. Candy terlihat cantik dengan gaun pengantin yang dipakainya. Aku sangat bahagia akhirnya kami kembali bersatu dalam ikatan pernikahan. " Selamat atas pernikahan kalian. Semoga anak kalian lahir dengan selamat" " Terima kasih Laura atas doanya. Semoga kau segera menikah" Setelah pesta pernikahan berakhir, aku mengajak Candy untuk beristirahat di kamar. Ia terlihat sangat kelelahan " Sebaiknya kau istirahat. Aku tidak ingin kau sakit" " Baiklah aku istirahat" Aku tidak sabar menunggu kelahiran anakku yang tinggal beberapa bulan lagi *** Beberapa bulan kemudian Aku sangat cemas menanti kelahiran anakku. Tiba - tiba terdengar suara tangisan bayi dan aku sangat bahagia. Tidak beberapa lama dokter menghampiriku dan memberiku kabar. "Selamat, istri anda melahirkan bayi yang sangat cantik" " Terima kasih telah menyelamatkan istri dan anak saya" " Kalau begitu silakan menjenguk istri dan anak anda" Saat aku menengok keadaan Candy, ia terlihat bahagia dan tersenyum padaku. " Selamat sayang, kau menjadi seorang ibu" " Lihatlah anak kita, sangat cantik" " Dia sangat cantik sepertimu" Aku mencium kening anakku yang sedang tertidur lelap di pangkuan Candy. Tiba - tiba ada seseorang yang datang. Dia adalah Laura. " Selamat untuk kalian! Akhirnya aku memiliki keponakan" " Terima kasih Laura" " Kapan kau diperbolehkan pulang?" " Besok aku sudah pulang ke rumah" " Baguslah kalau begitu." Akhirnya kebahagiaanku semakin lengkap dengan kehadiran anakku. *** 15 tahun kemudian Akhirnya anakku tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Ia dikelilingi banyak pria karena kecantikan dan kecerdasannya. Aku dan Candy sangat bahagia memiliki anak seperti Clara. " Clara, bagaimana sekolahmu?" " Clara mendapatkan nilai terbaik di sekolah. Terima kasih atas doa ibu dan ayah sehingga Clara mendapatkan nilai yang sangat memuaskan" " Karena kau mendapatkan nilai terbaik, ayah dan ibu ingin mengajakmu berlibur" " Benarkah?" " Iya sayang." Clara terlihat sangat bahagia saat aku mengajaknya untuk berlibur. " Ayah ingin mengajakku berlibur kemana?" " Ayah ingin mengajakmu berlibur ke Paris. Di sana kau bisa bertemu kakek dan nenek" " Sangat menyenangkan berlibur di Paris" Aku tidak sabar ingin segera berlibur ke Paris bersama istri dan anakku. *** Setelah menempuh penerbangan selama berjam - jam, akhirnya kami sampai di Paris. Candy sangat senang dapat bertemu orang tuanya. " Akhirnya kalian datang kesini. Ibu dan ayah sangat senang" Clara berlari ke arah kakek dan neneknya. Mereka sangat rindu dengan Clara. " Cucuku tersayang, akhirnya kau datang ke rumah kami" " Aku sangat merindukan kakek dan nenek" " Bagaimana kabarmu? Apakah kau sudah memiliki kekasih?" " Aku tidak memiliki kekasih karena ibu dan ayah melarangku untuk berpacaran" " Baguslah kalau begitu. Sebaiknya kalian istirahat dulu" Akhirnya kami istirahat setelah mengalami penerbangan selama berjam - jam *** Rasanya sangat menyenangkan makan malam bersama orang tua Candy. Mereka sangat menyayangi Clara. " Sangat menyenangkan bertemu dengan Clara. Ia anak yang sangat pandai dan cerdas" Clara sangat senang mendapat pujian dari kakeknya. Makan malam berjalan dengan sangat menyenangkan. Setelah selesai makan malam, kami menghabiskan waktu dengan mengelilingi Paris. Nuansanya begitu romantis dan kami merasakan kebahagiaan yang luar biasa. " Aku sangat senang bersamamu" " Aku juga sayang" Aku berharap kebahagiaan akan selalu datang kepada keluarga kami untuk selamanya *** DUA PULUH LIMA TAHUN KEMUDIAN CANDY POV Akhirnya clara tumbuh menjadi wanita dewasa yang sangat cantik. ia sekarang mendirikan sekolah dan berbagai yayasan. dari dulu candy suka melakukan kegiatan sosial karena aku dulu sering mengajaknya ke acara amal. clara bercita - cita ingin memiliki anak asuh saat ia sudah memiliki rumah sendiri " bagaimana pekerjaanmu? apa semuanya lancar?" " hari ini kami menerima banyak siswa baru dan sepertinya banyak yang ingin mendaftar di sekolah" " baguslah kalau begitu. mama senang mendengarnya" " sebaiknya kau makan dulu agar kau tidak kelaparan" akhirnya aku mengajak clara untuk makan bersama. tidak beberapa lama richie sampai di rumah dan ia ikut makan malam bersama kami. lalu ia membahas tentang pekerjaannya di kantor. sudah lama aku menyuruh richie untuk pensiun tetapi ia tetap tidak mau dan bersikeras untuk bekerja aku berharap clara mau meneruskan perusahaan agar richie cepat pensiun karena aku sangat mengkhawatirkan kondisi richie saat ini yang tidak seperti dulu. aku tau di usia clara yang sudah matang, seharusnya ia segera menikah tetapi sepertinya clara belum siap untuk menikah karena ia sibuk mengurus yayasan dan sekolah yang ia dirikan sejak tahun lalu **** CLARA POV Rasanya aku sangat bahagia karena bisa mendirikan sekolah dan berbagai yayasan sosial. beruntung kedua orang tuaku mendukungku dan mereka tidak pernah melarangku melakukan berbagai aktivitas yang positif. hari ini banyak sekali wali murid yang mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di tempatku saat aku tiba di sekolah, aku tidak sengaja bertemu dengan teman lamaku yaitu diana. ternyata ia membawa anaknya yang ingin masuk kelas satu sekolah dasar dan aku sangat bersyukur karena ia mempercayakan anaknya untuk bersekolah yang aku dirikan " diana" " clara, apa kabarmu? sudah lama tidak berjumpa denganmu" " aku sangat baik. bagaimana denganmu?" " aku juga sangat baik. kebetulan sekali kita bisa bertemu di sini. apa kau ingin menyekolahkan anakmu di sini?" " aku belum menikah dan sekolah ini adalah milikku" diana terlihat sangat terkejut dan ia tidak menyangka jika sekolah sebesar ini adalah milikku dan ia meminta maaf padaku karena ketidak tahuannya " maaf clara, aku tidak tau jika sekolah ini adalah milikmu" " tidak apa - apa. kau tidak perlu meminta maaf padaku" akhirnya aku dan diana berbincang panjang lebar dan saat ini diana baru saja membuka bisnis kecil - kecilan seperti usaha kuliner. diana mengajakku bekerja sama dan aku setuju untuk membuka usaha kuliner bersamanya. aku tau diana orang yang sangat jujur dan adil. ia tidak mungkin mencurangiku apalagi aku mengenalnya semenjak kami berada di bangku sekolah *** CHRIS POV Saat aku tiba di rumah, aku melihat kania sedang menonton tv bersama dianna. lalu dianna bercerita jika kania di terima di sekolah milik clara dan dianna banyak bercerita tentang clara padaku. entah kenapa aku penasaran dengan sosok clara dan sepertinya clara seorang wanita yang baik " bagaimana pekerjaanmu di kantor?" " semuanya berjalan dengan lancar, bagaimana kania? apa ia di terima di sekolah itu?" " tentu saja ia di terima karena yang memiliki sekolah itu adalah clara, temanku semasa sekolah dulu" akhirnya kami berbincang panjang lebar dan dianna mengajak kami makan malam bersama. rasanya aku sangat senang karena minggu depan kania akan bersekolah di sekolah milik clara. aku berharap kania mendapatkan pendidikan yang baik dan ia bisa menjadi anak yang cerdas di sekolahnya *** CLARA POV Aku mendapat telfon dari dianna dan ia mengajakku untuk makan malam  bersama di rumahnya. saat aku tiba di rumahnya, dianna mempersilakanku untuk masuk ke dalam rumahnya. aku sangat terkejut bertemu dengan pria yang sudah lama tidak ku temui dan ternyata pria itu adalah suami dianna chris sangat terkejut bertemu denganku dan rasanya sudah lama kami tidak bertemu. terakhir kali kami bertemu sepuluh tahun yang lalu dan waktu itu kami memutuskan untuk berpisah dan meraih impian kami masing - masing. sekarang kami di pertemukan lagi oleh takdir dan aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya lagi " sayang, perkenalkan ini temanku, clara. clara perkenalkan ini suamiku, chris" chris mengulurkan tangannya dan aku menjabat tangannya. entah kenapa jantungku berdebar kencang saat aku menyentuh tangannya dan chris sempat tidak mau melepaskan tanganku sampai kania datang menghampirinya dan mengajaknya bermain bersamanya. aku bersyukur ada kania jika tidak, maka aku tidak tau akan berbuat apa " silakan masuk, ayo kita makan malam bersama" dianna mengajakku ke ruang makan dan di sana ada chris dan kania yang menungguku. chris tidak berhenti menatapku dan rasanya aku sangat gugup saat ia memandangku dengan intens. aku berpura - pura tidak menghiraukannya dan aku sibuk berbincang dengan dianna. tidak beberapa lama kami makan bersama dan rasanya aku ingin segera pergi dari rumah dianna karena aku tidak tahan di pandangi oleh chris aku buru - buru menghabiskan makananku lalu aku berpamitan kepada dianna dan aku beralasan harus segera pulang karena di tunggu oleh kedua orang tuaku sehingga aku bisa menghindari chris. aku merasa chris hanya diam tanpa berkata apapun padaku. entah kenapa aku tidak berani memandangnya dan aku berharap tidak akan bertemu dengannya lagi *** CHRIS POV Setelah sekian lama akhirnya aku berjumpa lagi dengan clara. sudah sepuluh tahun aku tidak berjumpa dengannya dan sekarang ia semakin cantik. aku sadar saat ini aku tidak sendiri karena aku sudah memiliki istri dan anak. aku teringat ketika aku dan clara masih menjalin kasih. dulu kami sangat bahagia dan berjanji tidak akan meninggalkan satu sama lain. tetapi semua itu berubah ketika kedua orang tua kami tidak setuju dengan hubungan kami karena aku bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. saat itu aku tidak bisa berbuat apapun untuk mempertahankan hubungan kami dan saat itu aku bertekad untuk menjadi orang kaya karena aku tidak ingin di pandang sebelah mata oleh siapapun setelah aku lulus kuliah, aku di terima di perusahaan asing dan sekarang aku menjabat sebagai manager. aku puas dengan posisiku sekarang apalagi semua orang hormat padaku. aku akan menunjukkan kepada orang - orang yang dulu meremehkanku bahwa aku tidak bisa di kalahkan oleh mereka tiba - tiba dianna tidur di sampingku sambil memelukku. rasanya sudah delapan tahun kami menikah dan aku bersyukur memiliki istri sebaik dia karena hanya ia yang bisa menerimaku apa adanya. aku berjanji tidak akan mengkhianatinya dan aku akan menjaganya dengan sepenuh jiwaku *** CLARA POV Hari ini aku bertemu dengan dianna yang mengantar kania ke sekolah. kami mulai berbincang panjang lebar dan dianna mengajakku pergi ke tempat yang akan kami bangun menjadi kafe yang bernuansa kekinian dan aku yakin pasti kami bisa mendatangkan banyak pengunjung. setelah itu, kami pergi ke rumah dianna dan aku bersyukur karena chris sudah berangkat ke kantor  aku melihat foto pernikahan dianna dan chris. di foto itu mereka terlihat sangat bahagia. entah kenapa aku sangat iri melihat mereka berdua dan rasanya aku sangat ingin seperti mereka. seandainya dulu orang tua ku tidak melarang hubunganku dengan chris, mungkin saat ini aku yang menikah dengan chris aku tersadar dari lamunan ketika dianna memanggilku. lalu aku berpamitan kepadanya karena aku harus kembali ke sekolah untuk mengurus pekerjaan. sejujurnya sampai saat ini aku masih memiliki perasaan terhadap chris meskipun hubungan kami sudah lama berakhir. aku berharap bisa melupakan chris dan menjalin hubungan dengan pria lain *** CHRIS POV Entah kenapa aku tidak bisa melupakan clara dari pikiranku dan aku berusaha untuk menghilangkan wajahnya dari pikiranku tetapi aku tidak bisa melupakannya. tiba - tiba dianna menelfonku dan memberitahu jika ia baru saja pergi dengan clara. aku merasa dianna dan clara sangat dekat dan mereka sering menghabiskan waktu bersama dianna membanggakan clara dan ia menganggap clara seorang teman yang baik. seandainya dianna tau yang sebenarnya, aku yakin ia tidak akan mau berteman dengan clara lagi apalagi aku tau dianna seorang pencemburu dan ia tidak suka jika aku di dekati oleh wanita lain. aku melihat cincin pernikahan di jariku dan aku menyadari jika aku tidak boleh jatuh cinta dengan wanita lain tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan saatnya aku menjemput kania di sekolah. saat aku tiba di sekolah, aku melihat kania bersama dengan clara. mereka terlihat sangat akrab dan rasanya jantungku berdebar sangat kencang saat bertemu dengan clara. clara bersikap datar dan ia bersikap sopan padaku " ayo kania, kita pulang" akhirnya aku mengajak kania pulang tanpa memperdulikan clara. aku tidak ingin memikirkan clara karena aku tidak mau mengkhianati dianna meskipun di dalam hatiku, aku masih memiliki perasaan terhadapnya. di sepanjang jalan, kania tidak berhenti menceritakan tentang clara. rasanya aku semakin tidak bisa melupakan clara apalagi dianna dan kania selalu menceritakan clara tidak beberapa lama kami tiba di rumah dan dianna mengajak kania untuk makan dan aku langsung pergi ke kamar untuk menenangkan pikiranku. saat aku berada di kamar, aku melihat ponsel dianna berada di atas nakas dan aku melihat isi ponselnya. aku melihat banyak foto dianna bersama dengan clara rasanya saat melihat wajah clara, hatiku semakin gundah gulana dan aku tidak tau harus berbuat apa untuk melupakannya. aku langsung meletakkan ponsel dianna di atas nakas dan aku berusaha memejamkan mata dan berusaha melupakan bayangan clara tetap tidak bisa. tiba - tiba ponsel dianna berdering dan ternyata clara yang menelfon dianna awalnya aku ragu untuk mengangkat telfonnya tetapi pada akhirnya aku mengangkat telfonnya dan clara terdengar sangat terkejut saat mendengar suaraku. lalu ia menutup telfonnya dan aku hanya bisa terdiam tanpa berani menghubunginya. rasanya hari ini aku sangat tersiksa karena memikirkan clara dan aku berharap besok aku  bisa melupakan clara *** CLARA POV Aku sangat terkejut saat mendengar suara chris dan aku langsung menutup telfonnya. rasanya malam ini aku tidak bisa tidur karena memikirkan chris. entah kenapa seharian ini aku selalu memikirkannya dan saat mendengar suaranya membuat hatiku tidak menentu. aku mencoba untuk memejamkan mata tetapi aku tidak bisa karena bayangan chris selalu membayangiku tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut ketika chris menelfonku dan aku langsung mematikan telfonnya dan aku berusaha untuk tidur dan tidak menghiraukan chris yang tidak berhenti menelfonku. aku tidak menyangka jika chris akan menelfonku padahal ada dianna di rumah aku berharap hubunganku dengan dianna semakin baik dan chris tidak mencoba untuk mendekatiku karena aku tidak ingin menyakiti perasaan dianna karena dianna adalah teman baikku sejak dulu. aku tidak ingin mengkhianati kepercayaan yang ia berikan padaku dan aku berharap semoga aku segera melupakan chris dari pikiranku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD