hangout

2102 Words
sahabat sejati adalah bukan karena mereka yang selalu bersamamu Tapi mereka yang selalu berusaha untuk menghapus airmatamu. Echa memutuskan untuk pergi kerumah Luna. Setelah beberapa menit Echa telah sampai di rumah Luna. Luna dan Tara pun sudah menunggu. "Loh lama banget sih cha. Kita udah lama nungguin." Seru Luna. Mereka pun masuk ke mobil tanpa atap milik Echa ya ia titipkan dirumah Luna. Mereka di perjalanan pun riuh serta tidak lupa dengan kacamata hitamnya dan namun tidak dengan Echa ia berdiri diatas mobil sambil merentangkan tangan dan memejamkan matanya. Echa,Luna dan Tara begitu menikmati kebahagiaan mereka. Echa berusaha menarik tangan luna agar ikut berdiri. Namun Luna menepis tangan Echa sambil menyetir mobil. Namun hari itu perjalanan mereka mengalami kendala,mereka menabrak sebuah motor yang dibawa seorang laki-laki. Mereka pun turun mendekati motor yang berada tepat di depan mobil sembari membuka kacamata Gilang pun terjatuh dan badannya tertindih motor yang ia bawa. Seperti nya Gilang mengalami luka sehingga ia tak mampu untuk berdiri dengan tegak. Echa pun mendekat dan minta maaf. Gilang pun membukakan helm nya. Echa pun terkejut saat motor yang ia tabrak adalah Gilang. Echa pun mencoba membantu Gilang untuk berdiri namun mereka pun sama-sama terjatuh. Sosok laki-laki yang selama ini selalu meracuni pikirannya saat itu ada didepan matanya menatapnya lebih tajam. Seketika Echa merasa bahwa waktu itu berhenti dan membuat tubuhnya membeku dan gemetaran hingga Luna dan Tara memanggil pun tidak membuat pandangan keduanya terpecahkan. Gilang tersenyum dengan manis kearah Echa. sepertinya bukan hanya Echa yang terdiam tanpa kata-kata tapi juga ia saat melihat Echa rasa sakitnya pun hilang tapi ia tidak membohongi dirinya sendiri bahwa ia tetap tidak bisa berdiri. Lalu dibantu Oleh Tara. Setelah beberapa menit berlalu Echa dan teman-temannya masuk ke mobil. Echa pun membuka kan kaca mobil yang sebelumnya mobil itu sudah ditutupi dengan atap. saat jarak sudah jauh pandangan Echa pun tetap melihat ke arah Gilang dibelakang yang sudah menghidupkan motornya dan berjalan menuju kearah mobil Echa. ****** sesampainya mereka tempat pun sepi hanya tersisa beberapa orang saja itupun penduduk di sekitar sana. Echa pun turun dan menanyakan kepada salah satu warga disana ternyata proses syuting nya sudah selesai dan semua kru dan pemain pun sudah kembali kekota. kesel dan sedih terlihat dari wajah mereka termasuk Echa yang begitu berharap bertemu dengan sang idola. mereka pun memutuskan untuk pulang. Ketika sampai dirumah Echa pun membaringkan badannya ke tempat tidur dengan mukanya yang sedikit kesal dan kecewa. Echa bangkit mengambil minum di dapur kemudian ia duduk dan mengambil remote tv lalu menghidupkannya. Tanpa sengaja ia melihat di televisi berita tentang Exsel. Saat itu Exsel lagi diwawancara di depan wartawan membahas tentang hubungan asmara dan projek filmnya. Masih duduk di atas sofa sambil menonton tayangan berita tentang Exsel ia pun tiba-tiba pergi ke kamar dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang berada di atas tempat tidur. Echa pun langsung nyerocos dan membahas soal Exsel yang akan mengadakan performa dan Meet n Greet nya Exsel Sebastian yang tidak jauh dari rumahnya. Keesokan harinya Echa,Luna dan Tara tengah asyik makan dan mengobrol di kantin sekolah. Saat itu semua siswa dan siswi berlari ke arah aula dan berkumpul diruangan tersebut. Echa,Tara dan Luna pun tampak kebingungan kenapa semua murid berlari ke ruang aula, lalu mereka pun memutuskan untuk menuju aula. Sesampainya di depan aula ruangan tersebut sudah dipenuhi dengan murid dan guru-guru bahkan kepala sekolah juga sudah berada disana. Saat itu di sekolah lagi kedatangan tamu yaitu seorang mahasiswa sekaligus fotografer yang profesional datang untuk menghadiri undangan di sekolahnya Echa. Seorang laki-laki yang tidak asing bagi Echa membuat ia harus masuk kedalam aula tersebut dan ternyata dugaan ia benar itu adalah Gilang. Gilang Marino yang ia kenal pertama di sebuah tempat pameran lukisan yang begitu menyukai dunia fotografi dan hari itu Gilang berada disana. Saat acaranya selesai pun Echa pun sudah menunggu Gilang di dalam perpustakaan ternyata benar Gilang lewat didepan perpustakaan menuju toilet. "Tunggu..!!" Echa pun keluar dari sudut belakang yang sebelumnya berada di dalam perpustakaan. Gilang pun menghentikan perjalanannya lalu menengok ke belakang sambil tangannya masih didalam saku celana. Echa pun mendekati Gilang yang jaraknya hanya 3 langkah dari Gilang. "Hey Loh..!!" Kita ketemu lagi disini." Ucap Gilang begitu senang. "Gilang..!! Loh ngapain disini..??" Tanya echa yang melangkahkan kakinya yang sebelumnya 3 langkah sekarang hanya setengah langkah jaraknya dari Gilang. "Loh sendiri ngapain..?? Kalo Gue sih diundang buat jadi motivator. ya sedikit share sih tentang pengalaman gue." sembari mengangkat tangannya dari saku celana. "Gue sekolah disini. Tadi gue gak sengaja dengar ya menurut gue suara itu gak asing buat gue makanya gue kesini pengen cari tau apa itu loh atau bukan". Jelas Echa. Gilang dan Echa pun mengobrol di kantin dengan akrabnya sehingga ia pun lupa bahwa lonceng masuk sudah berbunyi dan ada guru piket yang kebetulan lewat dan melihat keberadaan Echa yang ada di kantin lalu ia menyuruh Echa untuk masuk ke kelas. Setelah beberapa jam kemudian bell pulang semua murid pun juga sudah menuju kegerbang sekolah menuju arah luar. Sosok laki-laki yang jadi motivator di sekolahnya sudah menunggu ia di depan gerbang. Echa dan teman-temannya pun sudah didepan gerbang namun langkah mereka terhenti saat Gilang meraih tangan Echa membuat Echa membalikan kepalanya kebelakang lalu Gilang pun mendekat. saat itu Echa kaget saat gilang tiba-tiba meraih tangannya. "Pulang Bareng yuk..!!" Gilang mengeluarkan tangan dari saku kantongnya dan meraih tangan Echa. "Pulang bareng..??" tanya Echa balik sambil melihat ke arah tangannya yang diraih oleh gilang. "Dia sebenarnya siapa sih cha, kok dari kemarin kita ketemu dia terus sih..??" Iya Cha dia siapa sih, kalian ada hubungan apa,,?? Bisik Luna dan Tara kepada Luna yang lagi memandang Gilang. "SSsttt..!! Dia temen gue. Udah ah nanti dia denger lagi kita bisik-bisik. Sahut Echa yang menempelkan kepalanya di dekat didekat kepala luna." Nanti gue ceritain deh ya. gue pergi dulu bye..!!" Echa pun tidak lupa mencium pipi kedua sahabatnya itu. Echa pun menerima ajakan Gilang untuk pulang bareng. diperjalanan pun Echa hanya terdiam kaku sembari mengelus kukunya yang berada di depan kedua pahanya dan matanya ke arah luar kaca pintu mobil tanpa mengeluarkan satu kata pun membuat suasana jadi garing. Gilang berpikir untuk memulaikan percakapan dengan Echa. Gadis yang ia temui di sebuah pameran lukisan dan beberapa hari ini mereka sering bertemu tanpa sengaja dan hari itu mereka dipertemukan lagi di satu mobil hanya berdua sehingga mereka berdua sangat canggung. "Kalo boleh tau loh kelas berapa cha..??" Tanya Gilang sembari memutar setirnya dan sesekali tatapannya mengarah Echa yang berada disampingnya. hari itu Gilang tidak ditemani motornya melainkan mobil jip nya. "Gue kelas 3." Jawab Echa singkat. "Gue kira loh anak kuliahan." Jelas Gilang sambil melontarkan senyumannya. "Lo udah makan siang belum..??" Tanya gilang yang dari tangannya sibuk memegang setir. "Belum." Jawab Echa singkat. pandangan Echa hanya kearah luar dan tanpa sengaja ia melihat poster Exsel yang terpampang besar di pinggir jalan dan poster tersebut terlihat jelas performa nya dua hari lagi. "Ya udah kalo gitu kita makan siang dulu ya. loh kan baru pulang sekolah pasti lapar. Gilang pun mengarahkan kepalanya kanan kiri kearah luar. Echa hanya mengangguk kepalanya. Ia sebelumnya sudah memikirkan untuk makan siang sebelum pulang kerumah. Gilang pun mem belokan setirnya kekiri dan menepi mobilnya di pinggir jalan. Saat mobil Gilang berhenti didepan sebuah cafe mewah, mereka pun turun dari mobil dan meninggalkan mobil lalu masuk ke cafe tersebut. Gilang memanggil waiters untuk memesan makanan karena saat itu muka Echa pun sudah pucat seperti nya gadis itu sudah kelaparan. Pesanan pun sudah diatas meja. mereka pun langsung menyantap makanan masing-masing yang ada didepan mereka. Kebersamaan mereka canggung dan malu-malu sampai akhirnya garpu yang ada di tangan Echa pun jatuh ke lantai dan Echa berusaha untuk beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil garpu yang berada dibawah meja. Gilang pun juga dengan reflex ikut mengambil garpu tersebut, alhasil kepala mereka kebentur dan membuat Echa mengusap-usap kepalanya. tangan mereka pun beradu di atas garpu tersebut membuat mereka saling menatap satu sama lain dan echa pun tak percaya apa yang terjadi saat itu. Ia tiba-tiba berada begitu dekat dengan Gilang. Gilang menatap Echa yang tajam, membuat pipinya Echa memerah. Echa pun sadar dari lamunan nya dan menundukan kepalanya sambil mengarahkan tangannya untuk mengambil garpu itu dan kembali ketempat duduk ia semula. **** Echa menawarkan Gilang untuk singgah sejenak di rumahnya namun Gilang menolaknya. ia langsung membelokkan mobilnya dan pergi meninggalkan gadis yang menemani ia makan siang. ketika sampai di kamarnya, ia melepaskan baju seragam yang ia kenakan menggantikan baju kaos yang bergambar wajah ganteng Exsel dan menggunakan celana pendek . Lalu baju seragam tersebut dilempar di sembarang tempat. Ia mengingat momen nya bersama Gilang dan matanya berbinar-binar menatap dilangit kamarnya sehingga ia pun terlelap tidur. **** Malam yang begitu cerah dan langit pun dipenuhi bintang bulan yang begitu terang. Suasana yang begitu meriah suara penonton di depan panggung tempat Exsel Sebastian perform. Echa dan kedua sahabatnya itu mengambil kursi kosong yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara acara tersebut. Acara Perform Exsel sebuah cafe mewah yang tidak terlalu besar membuat suara pun terdengar dari dalam. Suasana Yang begitu ramai di salah satu gedung hotel mewah tempat acara gala premier nya Exsel, Echa,Luna dan Tara pun tidak sengaja bertemu Exsel yang lagi mau masuk menuju backstage nya tanpa pikir panjang mereka menghampiri nathan yang lagi berjalan sendirian. "Exsel,Exsel..!! Suara teriakan dari sudut ruangan membuat langkah Exsel terhenti dan membalikan badannya kearah belakang. Lalu Echa dan kedua sahabatnya menghampiri Exsel. "Ada apa ya. Ada yang bisa saya bantu..??" Soalnya lagi buru-buru, Ucapnya sembari mengambil kacamatanya yang tergantung di baju bagian depan dan memakai kacamatanya. Exsel tampak begitu tampan dan keren. Menggunakan kaos putih polos dilapisi Jaket Denim dan tidak lupa dengan topi kupluk nya membuat ia semakin fashionable. "Xsel kita minta foto dong boleh gak..??" seru luna sambil memberikan handphone kepada Exsel. "Ya sel. kita fans banget sama lo dari dulu. Sejak mulai loh merintis karir sampai sekarang kita selalu stay sama loh." Ucapan Echa dan tara membuat Exsel pun luluh lalu ia mengambil handphone yang ada di tangan Luna dan mengarahkan kamera di depan mereka. Namun sesuatu terjadi terhadap Echa yang tiba-tiba jatuh didepan Exsel dan dengan sigap exsel menangkap echa ke pelukannya. Mereka pun saling menatap satu sama lain. Echa seperti patung begitu juga exsel yang menatap echa dengan sangat tajam. Echa pun tanpa sadar bahwa saat itu ia berada di pelukannya excel sebastian. Gilang pun juga sudah berada di dalam cafe tersebut tidak lupa bersama kamera kesayangannya yang mengikat di lehernya. suasana yang begitu meriah dipenuhi banyak penonton. semua fans begitu sumringah saat Exsel sebastian memulai memegang mic nya. Acara Meet n Greet Exsel sebastian berlangsung sangat meriah, semua para fans yang datang begitu menikmati penampilan Exsel yang sambil memegang gitar dan menyanyikan sebuah lagu romantis. Semua para fans bersorak-sorai dan berteriak. Exsel pun tersenyum lebar berdiri sambil melambaikan tangannya sembari memberikan seikat bunga mawar lalu diberikan kepada para penonton membuat suasana pun tambah riuh dan seru. Barisan paling depan dan tengah mendapatkan lemparan bunga dari exsel, sedangkan echa dan kedua sahabatnya mendapat kursi di paling belakang sehingga mereka sedikit kecewa tidak mendapatkan bunga tersebut. Echa dan kedua sahabatnya menggerutu dan memasang muka cemberut. Namun kebahagiaan mereka tetap terpancarkan karena bisa menyaksikan idola mereka tampil begitu perfect pada malam itu. Tidak lama acaranya pun selesai Semua Fans berkerumun keluar Pintu keluar yang kecil membuat fans berhampitan keluar,echa yang lagi sendiri melihat kanan kiri mencari luna dan tara namun tidak ditemukan. lalu ia memutuskan untuk keluar tanpa menunggu kedua sahabatnya itu. Gilang Yang lagi duduk sambil memegang handphone tiba-tiba ia melihat keberadaan Echa yang lagi terhampit banyak orang, dengan sigap Gilang pun masuk ditengah keramaian untuk menyelamatkan Echa. Sekuat tenaga untuk masuk di keramaian akhirnya ia berhasil melewati banyak orang dan ia pun berhasil menemukan keberadaan Echa. Gilang menghampiri Echa dengan nafas sedikit tersendat dan terburu-buru langsung mendekati Echa, Echa yang begitu panik dan bingung dengan kondisi keramaian di sekelilingnya. Gilang membuka kan jaketnya untuk menutupi badan Echa dan keluar dari keramaian tersebut. Semua orang di sekeliling nya berhenti seketika saat melihat perlakuan manis gilang terhadap Echa. "Loh gak papa kan, gak ada yang luka kan loh?" Tanya gilang panik. "Gue gak papa kok, makasih ya loh udah nyelametin gue." jawab echa yang sedikit syok. "Lain kali hati-hati,,!!!! gimana kalau terjadi sesuatu sama lo tadi." Gilang mengelus-elus lembut rambutnya Echa. Echa hanya tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari Gilang. Tanpa sadar semua orang sekelilingnya melihat moment Gilang dan Echa. Tidak lama kemudian Luna dan Tara menghampiri Echa dan Gilang. " Lo kemana aja sih, kita nyariin lo cha." tanya luna sedikit lega. "Iya cha lo kemana aja sih, kenapa bisa kepisah dari kita?" Tanya tara yang memegang kepalanya echa. "Kalian dari mana sih,,?? tadi Echa kejebak di tengah banyak orang untuk aja gak keinjek sama mereka-mereka itu." jelas Gilang balik. "Gue gak papa kok, makasih ya lang loh udah nyelametin gue..!!" Seru echa yang menyilangkan tangannya sambil memegang bahu. " Ya sama-sama, kalo gitu gue pergi dulu ya." seru gilang sambil berdiri dan meninggalkan echa dan teman-temanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD