Bagian 2

1320 Words
Pram memiliki wanita simpanan selama ini. Wanita itu bernama Arbelia Arona Meka umurnya baru berusia dua puluh empat tahun. Arbelia hanya karyawan di kantor Pram, awalnya mereka hanya sebatas atasan dan bawahan namun lambat laun Pram menyukai wanita itu. Arbelia memiliki paras yang cantik rambut yang selalu tergerai lurus, wajahnya yang baby face serta tubuh yang montok dan berisi. Mereka menjalin hubungan hampir tujuh bulan dan sekarang Arbelia tengah mengandung buah cinta mereka. Pertemuan Pram dan Lia tak sengaja terjadi  di sebuah lobby. Saat itu Lia tengah terburu-buru memasuki gedung berlantai tiga puluh untuk interview dan tak sengaja ia menabrak seorang pria, dan pria itu adalah sang Ceo perusahaan yang ia pijaki kini. Seperti dalam kisah novel romance. Mereka berdua jatuh kelantai dengan Lia berada di atas tubuh Pram. Mata mereka tak sengaja bertemu membuat keduanya saling memandang dan menilai satu sama lain. Pram jatuh hati kepada wanita itu dan mulai mendekatinya hingga mereka berdua jadian. Mungkin bahagia rasanya menjadi Pram dan Lia bisa saling mencintai dan menjalani kisahnya seperti novel romance jatuh cinta, menjalin hubungan dan juga Pram lebih mementingkan Lia, tapi tidakkah kalian sadar bahwa Pram memiliki istri di rumah yang tengah menunggunya dengan sepenuh jiwa. Andai kata, jika kalian menjadi Madya peran yang di buang dalam kisah Pram dan Lia, apa yang kalian lakukan?? Bukankah itu sakit. Pikirkanlah. di sini, bahwa akan ada hati yang tersakiti. di sini, di balik cintanya Pram untuk Lia. ****** Dua tahun kemudian... Madya tengah menunggu Pram pulang kerja. Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam. Namun suaminya tak kunjung ada. Madya dengan segenap kesabaran selalu menunggu Pram pulang hingga ia tertidur di depan tv. ****** Pram tengah memeluk Lia di dalam dekapannya. Mereka tak memakai sehelai benang pun. malam ini, Pram dan Lia habis melakukan hubungan intim di sebuah rumah yang ia belikan untuk wanitanya. " Tidakkah kau pulang Pram, istrimu sedang menunggu kurasa..." ucap Lia. Ia mendongakan sedikit kepalanya untuk melihat wajah Pram. "Hm, sepertinya aku harus pulang... karena dia sendiran dirumah..." Pram beranjak dari kasur dan lalu memakai pakaiannya. "Jagalah dirimu baik-baik sayang..aku pulang dulu..." Pram mencium pucuk kepala Lia dan tak lupa perutnya juga. Lalu beranjak pergi. ***** Sesampainya dirumah Pram melihat Madya tengah tertidur di ruang tv. Ia merasa kotor jika melihat Madya, karena ia telah menorehkan luka secara diam-diam. Ia tak tau nantinya, jika Madya tau ia berselingkuh dengan teman kantornya. Perlahan Pram mengangkat tubuh Madya dan membawanya ke kamar mereka di mana kamar itu dulunya tempat sang mamah. Setelah meletakan Madya, Pram melepaskan pakaiannya lalu masuk ke kamar mandi guna membasuh tubuhnya yang lengket dengan keringat. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi sekilas matanya melihat baju yang Madya sudah siapkan untuknya. Pram mengambil celananya saja dan langsung dipakai setelah itu ia tidur di samping Madya. Pram dan Madya memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama rabbiah harifah dan seorang lelaki tampan bernama ibnu harafah. Mereka berdua sedang berada di rumah kakaknya Madya di Bandung. Rabbiah dan Ibnu tengah bersekolah dasar di salah satu pendidikan di Surabaya. ***** Pagi menyambut hari Madya dan juga Pram. Madya nampak kaget melihat Pram kini sudah di sampingnya. Matanya teralih ke tubuh Pram yang di penuhi bercak merah entah apa yang di rasakan Madya saat melihat bercak itu. Namun hanya satu yang bisa ia dapat gambarkan untuk rasanya saat ini, yaitu sakit. Apa Pram selingkuh?? Hanya tuhan yang lebih mengetahui. Madya beranjak dari kasurnya dan langsung ke kamar mandi melakukan ritual seperti biasa lalu keluar kembali. Pram masih saja tidur dengan gaya tengkurapnya. Madya langsung keluar kamar untuk menyiapkan sarapan suaminya . Jam menunjukan pukul tujuh pagi, Madya membuka kulkas mencari bahan untuk bisa di masaknya namun semua bahan tersebut sudah habis. "Sebaiknya aku ke kepasar..." gumam Madya sambil menutup pintu kulkas kembali. Ia kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan juga mengambil dompet. Sesampainya di kamar ia tak sengaja mendengar Pram tengah berbicara, rupanya ia sudah bangun pikir Madya. Madya berdiri diambang pintu yang tidak tertutup rapat telinganya mendengar dengan tajam arah pembicaraan itu. "Ini hari minggu Lia, please biarkan aku bersama Madya dulu dan sisanya untukmu sayang...aku janji besok akan datang pagi-pagi sekali ke rumah kita...." Ucap Pram yang di dengar oleh Madya. Madya hanya menutup mulutnya ia tak kuasa menahan tangis. Rupanya memang benar suaminya memiliki wanita selain dirinya. "Jaga baby kita honey, katakan ke dia bahwa daddynya sangat merindukannya...." ucap Pram lagi. Membuat Madya tambah syok. Pram membalikan tubuhnya setelah menerima telfon dari Lia, lalu pergi ke kamar mandi. Madya menghapus air matanya dengan cepat sebelum Pram membuka pintu dan terperanjat kaget. "Ma-Madya..." panggil Pram gerogi. "Kamu sejak kapan berada disini??" Tanya Pram sambil menggosok kepalanya dengan handuk. " baru saja..." jawab Madya sambil tersenyum, padahal hatinya sedang menangis. "Owh..." Pram ber oh ria. Pikir Pram kirain Madya mendengar ucapan dia tadi pada saat menerima telp dari kekasihnya itu. Madya langsung masuk ke kamar mengganti baju dan juga mengambil dompet untuk kepasar "Mau kemana???" Tanya Pram saat melihat Madya dandan "Pasar, mau belanja sayur dan kebutuhan lainnya..." jawab Madya sambil memakai lipstik bewarna ping. "Mau kuantar???" Tawar Pram. "Tidak usah..." jawab Madya cepat sebelum akhirnya ia keluar dan menubruk tubuh Pram. ***** Madya menggunakan angkutan umum yang biasanya berlalu lalang di jalan raya. Di dalam angkot itu ia menyambunyikan rasa pedihnya. Apa yang harus ia lakukan?? Di saat suaminya telah memiliki wanita lain?? Madya akan menikahkan mereka berdua, yaa ia akan menikahkan suaminya dengan perempuan yang Pram sukai itu. Sesampainya di pasar Madya turun dari angkot lalu membayarnya. setelelah itu ia mulai berbelanja keperluan di rumah dari kebutuhan makan serta beberapa peralatan rumah tangga hingga secara tak sengaja ia menabrak seorang wanita yang amat cantik. "Aw..." jerit wanita itu dengan nada manja. "Maaf, maaf saya gak sengaja..." ucap Madya saat membantu wanita itu berdiri. "Tidak apa-apa..." jawab wanita itu ramah. Wanita itu adalah simpanan suaminya namun Madya tidak tau. Tetapi Arbelia tau kalau yang menabraknya adalah istri pertamanya Pram. "Lagi hamil ya...maafkan aku..." pinta Madya memelas saat melihat Lia mengelus perutnya itu Lia mengangguk " iya mbak, baru tiga bulan..." jawab Lia. "selamat yah... salam kenal aku Madya.." Madya mengulurkan tangannya dan di sambut hangat oleh Arbelia "Arbelia, panggil saja Lia mbak....!!!" Jawab Liat manis nyatanya hati Lia busuk. "Btw kesini sama siapa...?" Tanya Madya mengakrabkan diri. Karena selama ini ia tak pernah akrab dengan siapapun. "Sama mamah... sedangkan sang suami yah lagi berada di rumah istri pertama...." jawab Lia sambil bertampang melas. Rupanya ia istri kedua batin Madya mengatakan "Baiklah aku pulang dulu, kebetulan suamiku sedang menunggu..." pamit Madya yang langsung beranjak pergi. Melewati Lia. "Aku akan membuat Pram meninggalkanmu Madya..." ucap Lia sambil melihat Madya pergi. ****** Kini Madya sudah sampai di rumah dengan cekatan ia langsung pergi ke dapur dan memasak. Hari ini ia akan membuat ikan gurami asam manis dan juga cah kangkung ke sukaan Pram. Pram nampak melihat madya tengah sibuk memasak ia tersenyum jail sambil mengendap-endap berjalan menuju Madya dan Hupppp Pram memeluk Madya dari belakang mencium pucuk kepala Madya dengan sayang. "Ke kamar yuk!!!" Ajak Pram, tangannya ia masukan ke dalam baju Madya menyentuh perut hingga p******a istrinya. "Aku masak dulu Pram, isss...." jawab Madya sambil mencoba mengeluarkan tangan suaminya dari balik baju. "Baiklah,aku akan menunggunya..." jawab Pram tanpa beranjak sedikitpun dari Madya. Pram seperti lintah yang terus menempeli Madya ke manapun. Dan Madya pun nampak sedikit terganggu karena aktifitas masaknya sangat terbatas. "Pram lepasin sebentar saja...aku mau mengulak rempah!!" Pinta Madya dengan nada jengah. "Aaaa...gak mau..." jawab Pram seperti anak kecil. Madya menghembuskan nafasnya kasar "Baiklah..." ucap Madya pasrah. Madya mulai mengulak rempah tersebut seperti bawang merah, bwan putih dan lain sebagainya. Dengan sigap Madya mulai memasukan bumbu-bumbu kedalam wajan sambil juga menggoreng ikan gurame hingga kering. Pram yang terus menempeli Madya sedikit bahagia memiliki istri cantiknya itu. Setelah beberapa jam berkutat dengan dapur, kini akhirnya masakan yang buat Madyapun jadi.          Menu yang sangat sederhana namun bisa membuat perut kenyang. "Makanlah sayang...aku ingin mandi dulu..." ucap Madya yang baru saja menata makanan di atas meja. Pram melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi makan. Ia hanya mengaggukkan kepalanya sebelum akhirnya menyantap masakan istrinya. Ting!!! "Sayang, aku membutuhkanmu sekarang!!! Perutku sakit..." Pesan singkat yang membuat Pram nyaris lepas jantungnya saat membaca. Sang pujaannya sedang sakit dan ia harus segera menemuinya. Nafsu makannya hilang kini ia bergegas pergi tanpa pamit. Meninggalkan Madya dan masakannya sendirian dirumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD