Awal Dari Sebuah Akhir.

1559 Words
Jakarta, Minggu 04 Februari 2050. Panggung dengan tinggi 3 meter dengan luas 3x3 berdiri dengan megahnya di Aula gedung Istora Senayan, panggung tersebut akan menjadi tempat dimana para jawara terbaik bertarung untuk memenangkan kejuaraan serta merebut hadiah utama sebesar 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) Rupiah. Pihak panitia terus melakukan berbagai kesiapan tekhnis sebelum kejuaraan tersebut benar-benar dimulai, standar protokol keamanan turut di persiapkan mengingat Presiden Republik Indonesia akan hadir dan membuka langsung Kejuaraan Pentas Bela Diri Nasonal, tak luput juga para pejabat negara akan hadir di tempat itu. Pukul 06;00 WIB. Andre terlihat sedang bersiap mengemas seluruh perlengkapannya untuk Kejuaraan nanti, tak juga lupa seragam yang akan di gunakannya. Seperti biasa, warna hitam dengan list berwarna emas selalu menjadi ciri khasnya dalam setiap kejuaraan yang dia ikuti. Tidak lama kemudian ponsel miliknya berdering, sebuah panggilan masuk membuat Andre bergegas untuk menggapai ponsel tersebut. "Selamat pagi Tuan," ucap seseorang dari ponsel Andre. "Selamat pagi juga pak," jawab Andre. "Saya sopir yang hari lalu menjemput Tuan, kebetulan saya sudah tiba di lobby," "Iya pak, saya akan segera turun, tunggu saya beberapa menit lagi ya pak." balas Andre sambil membawa ransel miliknya untuk bergegas menuju lobby hotel. "Baik Tuan, selamat pagi," "Terima kasih pak," jawab Andre sambil menutup ponselnya. Tidak lama kemudian, Andre tiba di lobby dan bertemu dengan sopir tersebut. Tanpa banyak berbasa-basi mereka berdua bertolak menuju Istora Senayan, tempat dimana Andre akan melakoni Kejuaraan Pentas Bela Diri Nasional. Pikirannya terus terngiang oleh perkataan sang istri agar dirinya tidak terlalu banyak membiarkan lawan menyerang dan melukainya. Andre juga masih terbayang tatapan mata istrinya yang dilanda kecemasan yang begitu hebat, ada makna lain yang tersirat dari ujung bola mata sang istri, yang bahkan ia sendiri tidak mengerti makna yang tersirat itu. "Selamat pagi Sayang, jangan lupa sarapan ya. Aku sedang dalam perjalanan menuju Istora Senayan, doakan agar aku bisa menang dan segera pulang ya Sayang. Aku mencintaimu," tulis Andre dalam pesan singkatnya. Andre tampak begitu gusar di kursi penumpang, pesannya tak kunjung mendapatkan balasan dari istrinya. Meski begitu Andre mencoba meredam kegusarannya dengan mengatur tempo napasnya lebih dalam. Tak lama kemudian, mobil yang membawanya pun berhenti di depan sebuah gedung besar dengan berbagai macam umbul-umbul serta banner yang menghiasi seluruh gedung, tempat pagelaran Kejuaraan Pentas Bela Diri Nasional akan dilaksanakan. "Sudah sampai Tuan, perlu saya bantu untuk menurunkan barang bawaan tuan?" ucap sopir tersebut. Andre pun bergegas untuk turun dari mobil. "Tidak pak, terimakasih banyak pak untuk semuanya." "Sama-sama Tuan, selesai acara saya akan jemput Tuan kembali," balas sopir tersebut. "Baik pak, sampai jumpa kalau begitu." Tutup Andre sambil melangkah memasuki aula gedung. Jakarta memang terkenal dengan gedung-gedung yang tinggi dan besar, tak heran di kota Jakarta banyak di jumpai gedung-gedung pencakar langit. Sesuatu yang indah bukan jika kita berada di atas gedung seolah kita dapat menggapai awan yang berjalan pada sore hari, atau menggapai bintang pada malam hari. Tak lama dari kedatangan Andre ke gedung Istora Senayan, kini giliran rombongan Presiden dan pejabat negara lainnya. Sirine dari mobil dan motor patroli pengawalan memecah kesunyian hingga ke dalam gedung tersebut. Dengan penjagaan ketat Presiden pun mulai memasuki gedung Istora Senayan, saat itu juga tepuk tangan dan sorak sorai para penonton meledak menyambut kedatangan orang nomor wahid di Indonesia. Setelah menduduki kursi yang telah di sediakan, pihak panitia pun segera memberikan aba-aba agar acara segera di mulai. Beberapa lampu di luar arena pertarungan pun mulai dimatikan. Pembawa acara dengan tuxedo hitam mulai menaiki panggung besar itu, seperti pada umumnya, sambutan serta penghormatan dihaturkan kepada Presiden, pejabat negara hingga kepada para hadirin yang datang ke acara tersebut. Setelah memberikan sambutan, serangkaian acara juga ikut dalam susunan pembukaan Kejuaraan Pentas Bela Diri Nasional diantaranya. Presiden Republik Indonesia yang diberikan penghormatan untuk memukul sebuah gong raksasa tanda akan segera dimulainya pertandingan pertama. Setelah itu, beberapa wanita dengan pakaian yang sangat minim berlenggak-lenggok di atas panggung yang akan menjadi ring pertandingan sambil mengangkat papan dengan berbagai gambar dan tulisan dari sponsor kejuaraan tersebut. Pertandingan pertama dimulai dari perwakilan Indonesia Timur yakni jawara asal Sulawesi, melawan jawara asal ibu kota yang menjadi tuan rumah kejuaraan kali ini yakni Jakarta. Bel pertandingan telah dibunyikan oleh dewan juri sesuai aba-aba dari wasit, tak pelak kedua jawara itupun langsung baku hantam di atas arena pertarungan setinggi 3 meter itu. Tentunya resiko besar menghantui seluruh jawara yang akan bertarung. Mulai dari patah tulang, pendarahan hingga kematian bisa saja terjadi menimpa siapapun diantara mereka. Kembali ke arena pertarungan, jawara asal Sulawesi terlihat mendominasi pertarungan di laga pembuka, pukulan dan tendangannya berhasil mengenai wajah lawannya hingga membuat beberapa area wajahnya lebam dan berdarah. Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Jakarta 04 Februari 2050. Kepala BMKG pusat mengadakan pertemuan penting dengan catatan tingkat kedaruratan yang tinggi. Di kantor pusat BMKG itu telah hadir juga para pejabat Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta para Staff ahli dibidangnya yang mengerti tentang karakteristik gunung berapi. Pertemuan itu ternyata untuk menanggapi aktivitas vulkanisme yang terdeteksi oleh radar milik BMKG beberapa waktu belakangan ini. Dalam penyampaiannya Kepala BMKG pusat itu menerangkan aktivitas vulkanisme anak gunung Krakatau meningkat jika dilihat dari data visual yang tercatat lewat radar, bahkan sempat terjadi beberapa guncangan gempa meski skalanya tidak begitu besar. Atas dasar itulah Kepala BMKG pusat mencoba menanggapi dengan mengundang para pakar ahli sebagai antisipasi dini terjadinya bencana gempa bumi atau bahkan gunung meletus. Sampai sejak pertemuan itu berlangsung data visual yang tercatat oleh radar milik BMKG terus mengalami peningkatan tingkat kepanasan yang signifikan, area sekitaran anak gunung Krakatau mengalami perubahan suhu yang cukup ekstrim. Mengetahui hal itu, Ayah David segera ijin beranjak dari kursinya dan berjalan keluar dari ruangan itu. Pejabat Angkatan Laut itu berusaha menghubungi anaknya yang saat ini sedang berada di Istora Senayan untuk menonton Kejuaraan Pentas Bela Diri Nasional. "Halo Pah?" jawab David, merespon panggilan telepon ayahnya. "Halo Nak, kamu pulang sekarang juga. Kamu jemput Ibu dan pergi ke tempat aman ya. Sekarang!" Balas Ayahnya tergesa-gesa. Sial bagi David yang tidak begitu mendengar dengan jelas ucapan sang Ayah, karena bising keramaian di tempatnya berada. "David tidak bisa mendengar dengan jelas Pah, ada apa Pah?" "Kamu pulang sekarang juga. Kamu jemput Ibu dan pergi ke tempat aman ya, sekarang. Sepertinya anak gunung Krakatau akan segera meletus!" Teriak sang Ayah. Mendengar hal itu, David pun segera menutup teleponnya. Dia tahu betul bahwa Ayahnya tidak akan pernah main-main dalam keadaan apapun. Sementara itu pertandingan pertama telah usia dengan kemenangan mutlak yang diraih oleh jawara asal Sulawesi. Pembawa acara kembali memanggil jawara selanjutnya untuk segera bertarung di atas arena, kali ini giliran Andre perwakilan dari Jawa Barat menghadapi jawara asal Jawa Timur. Beberapa wanita berpakaian minim kembali berlenggak-lenggok di atas arena. Wasit pum juga tengah bersiap memberi aba-aba untuk memulai pertarungan kedua. "Perhatian!!!" Teriak David dari bangku penonton. Hal itu lantas membuat seluruh mata tertuju kepadanya, bahkan wasit dan kedua jawara di atas arena pun turut memandangi dengan penuh rasa heran. "Anak gunung Krakatau sebentar lagi akan meletus, sebaiknya semuanya bergegas meninggalkan tempat ini. Segera!!!" Teriak David dengan lantang. Namun, niat baik itu justru menjadi bahan cemoohan semua orang yang ada di tempat itu. Semua orang yang ada di tempat itu menertawai David dan mengumpatkan kata-k********r kepadanya, pihak panitia pun menggiring David untuk keluar dari dalam gedung Istora Senayan karena dianggap telah membuat kegaduhan dan menggangu jalannya acara kejuaraan tersebut. Berbeda dengan semua orang yang ada di tempat itu, Andre menganggap bahwa anak laki-laki itu telah mengatakan sesuatu yang benar. Kata-kata yang diucapkan oleh anak itu begitu melekat di dalam pikirannya. Tanpa berpikir panjang, Andre pun melakukan hal yang sangat gila dengan turun dari atas arena dan pergi menyusul anak muda yang sedang digiring keluar oleh pihak panitia. Apa yang Andre lakukan membuat seluruh orang di tempat itu bungkam seribu bahasa, pembawa acara terus menerus memanggil namanya dan mengancam akan mendiskualifikasi dirinya jika tidak kembali ke atas arena. Tak lama berselang, seluruh pakar dan Ketua BMKG pusat sepakat akan mengambil keputusan penting melihat aktivitas vulkanisme yang terus mengalami peningkatan. Alarm tanggap bencana akan segera dibunyikan keseluruh penjuru daerah, khususnya daerah sekitar anak gunung Krakatau dengan peringatan dini langsung ke status 4 (awas), yang berarti evakuasi harus segera dilakukan di daerah tersebut. Akan tetapi, rencana terbaik yang akan dilakukan oleh manusia itu nyatanya kalah cepat oleh rencana Tuhan. Gempa dengan skala 9,8 Skala Richter mengguncang bumi dan seisinya, larva pijar mulai dimuntahkan dari dalam perut bumi melalui mulut anak gunung Krakatau. Indonesia dilanda gempa bumi terdahsyat yang pernah ada di dunia. Bahkan kekuatan guncangannya mengalahkan gempa bumi yang pernah terjadi di Chili dan Jepang. Anak gunung Krakatau benar-benar meletus saat itu juga. Gempa bumi besar akibat letusan anak gunung Krakatau itu terasa hingga keseluruh penjuru negeri, bahkan negara-negara sekitaran Asia juga ikut mengalami guncangan yang cukup hebat. Gedung-gedung pencakar langit saling bertabrakan dan runtuh seketika itu juga. Indonesia benar-benar di buat hancur lebur oleh guncangan hebat tersebut. Mirisnya gedung Istora Senayan pun kini rata dengan tanah mengubur semua orang yang berada di dalamnya, termasuk Presiden dan para pejabat penting lainnya yang hadir pada saat itu. Bencana itu bagaikan kiamat dadakan bagi seluruh penduduk Indonesia. Begitu banyak korban jiwa yang tergeletak dijalanan, belum lagi orang-orang yang tertimpa bangunan baik itu Rumah Tinggal, Mall, sampai gedung-gedung tinggi lainnya yang kini semua itu hancur dan rata dengan tanah. Bumi mulai menunjukan kerapuhannya, selain rontoknya gedung-gedung pencakar langit, jalanan-jalanan juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Mulai dari retaknya konstruksi tanah hingga terciptanya beberapa lubang akibat gempa bumi tersebut. Sejauh mata memandang pun mobil-mobil berisikan mayat-mayat manusia berbaris di sepanjang jalan, kebanyakan dari mereka tidak dapat menghindari puing-puing bangunan yang bergerak liar yang mengenai siapa saja, dan menimpa mobil-mobil malang tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD