Kupu-Kupu 2

1651 Words
Namanya Keysha. Orang-orang biasa memanggilnya Key. Dia adalah seorang wanita yang bekerja di sebuah klub malam. Banyak juga yang menyebutnya kupu-kupu malam. Dengan wajahnya yang cantik dan juga tubuhnya yang indah, Key bisa menarik perhatian semua kaum adam. Key harus terus memberikan kebahagiaan pada putri kecil satu-satunya itu. Sebagai single parent Key juga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang pada Rosi sebagai seorang ibu dan juga seorang ayah. Walau lelah yang dia rasa, mata sayu karena kurang tidur, namun tetap Rosi lah prioritas utamanya.   ***    “Rosi.. Ayo sini nak masuk ke dalam kelas..” seorang wanita melambaikan tangannya pada Rosi yang baru saja tiba di sekolah. Wanita tersebut adalah guru di sekolah Rosi.  “Gak mau nanti mama pergi. Rosi maunya sama mama!” Rosi sedikit merajuk dan bermanja sambil memeluk lengan mamanya tak ingin di tinggal pergi.  “Rosi ayo nak sama ibu guru dulu ya kita main di dalam, nanti mama nya tunggu di depan” bujuk salah seorang guru lainnya.  “Gak mau pokoknya Rosi gak mau! Mama temenin Rosi didalam kelas ya ma” Rosi semakin merajuk, mulai terlihat air mata yang menggenang dan siap untuk terjatuh. “Rosi sayang, mama gak bakal kemana-mana kok. Mama tungguin disini aja ya sama mama-mama teman kamu yang lainnya” jawab Key menenangkan Rosi yang hampir menangis. Tubuh Key sedikit membungkuk untuk bisa menyamakan tingginya dengan Rosi. Dibelainya rambut Rosi dengan penuh kasih sayang. “Tapi nanti mama pergi. Rosi gak mau ma..” “Enggak kok sayang, mama kan nungguin Rosi disini. Nanti pulangnya kita jalan-jalan ya” bujuk Key. “Tuh ayo nak kita masuk kelas. Mama biar nungguin disini aja. Kalau mamanya nakal atau hilang nanti ibu guru jewer” pada akhirnya Rosi pun menyerah dan bersedia masuk ke dalam kelas bersama gurunya. Key duduk di kursi yang tersedia di depan kelas Rosi. Ternyata Key tidak sendirian, ada beberapa ibu-ibu yang juga menunggu anaknya disana. Key tidak terlalu akrab dengan mereka karena memang biasanya Key hanya mengantarkan Rosi sampai masuk kelas lalu pergi, kemudian menjemputnya lagi jika jam pulang sekolah tiba. Beberapa dari ibu-ibu yang hadir disana melihat Key dengan pandangan tak biasa. Memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki Key. Mungkin karena pakaian yang dikenakan Key agak sedikit ketat. Key memakai kaos lengan pendek warna merah jambu dan celana levis panjang warna biru muda. Key tak memperdulikan mereka. Sudah biasa juga dipandang seperti itu. Key menunggu Rosi sambil memainkan smartphone miliknya. Bolak-balik membuka media sosial sambil sesekali berbalas pesan dengan teman-temannya. Key berusaha menyibukkan dirinya agar tak mendengar bisik-bisik dari ibu-ibu yang berada disana. “Assalamualaikum, ini mamanya Rosi ya?” suara seorang wanita memecah fokus Key yang sedang sibuk dengan ponselnya. “Iya, ada apa bu?” jawab Key dengan suara lembut. Walau Key tidak bisa dibilang wanita baik-baik tetapi Key masih tahu sopan dan santun. Dia masih memberikan senyuman pada seorang ibu, mungkin orang tua murid juga, yang menyapanya. “Sini mba ikutan makan-makan disini, saya bawa banyak lauk buat makan bareng. Biar gak bête nunggu anak belajar” Ibu itu pun menunjuk ke arah pojok tak jauh dari di depan kelas. Ada nasi beserta lauknya sudah digelar disana. Namun Key masih merasa sungkan dan menolak ajakan ibu tersebut dengan lembut. Walau sudah dipaksa beberapa kali pun Key masih tak merasa tak enak. Dan pada akhirnya si Ibu tersebut membungkuskan sedikit nasi dan lauk yang ada untuk Key. Setelah Key mengucapkan terimakasih si Ibu langsung kembali ke tempatnya. Sekitar satu setengah jam berlalu dengan cepat. Akhirnya tiba waktunya untuk Rosi dan teman-teman sekelasnya untuk pulang. “… cuci tangan, cuci kaki, lalu makan siang, tidak lupa solat zuhur, tidak lupa tidur siang, hormat dan patuh pada orang tua, tugas dirumah dikerjakan, memberi salam, Assalamualaikum warrahmatullahi wabaraktuh” terdengar dengan sangat jelas suara anak-anak di dalam kelas yang bersiap untuk pulang. Saat ibu guru membuka pintu, semua anak-anak berhamburan keluar dari dalam kelas. Rosi salah satunya. Rosi sempat menghentikan langkahnya setelah melewati pintu kelas. Melihat ke kanan dan kiri mencari mamanya. Air matanya mulai menggenang saat tak menemukan sosok mamanya. “Rosi, mama disini” suara Key terdengar agak jauh. Mata Rosi mencari ke arah suara mamanya, dan terlihat mamanya berada di warung seberang sekolahnya. Key pindah tempat untuk menunggu Rosi karena merasa tak enak dengan ibu-ibu yang juga ikut menunggu di depan kelas Rosi. Key tahu diri, dia hanya akan menjadi bahan gosip ibu-ibu disana, jadi Key memutuskan untuk pergi ke warung di seberang sekolah Key yang lebih sepi. “Mamaaa sini ma. Mama kok ada disana?” teriak Rosi memanggil Key, mamanya. “Tunggu sebentar sayang, mama aja yang nyeberang kamu diam disitu” Rosi menuruti permintaan mamanya agar tetap menunggu di tempatnya sekarang. Key bergegas menyeberangi jalan dengan hati-hati. “Nah sayang yuk kita pindah ke sebelah sana, nunggu taksi online ya disana..” Key mengarahkan Rosi untuk menunggu di depan sekolahannya. Saat sedang menunggu taksi online yang sudah dipesan oleh Key, sebuah motor matic berhenti di hadapan mereka. “Mamanya Rosi, mau pulang ke arah mana? Sini saya antar. Kita bonceng berempat aja. Biar Deriz di depan” Ibu yang menawari Key untuk makan bersama tadi kini menawari tumpangan di motor matic nya. “Gak usah bu makasih, saya udah pesen taksi online” Key menolak tawaran ibu itu dengan ramah. “Yaah sayang uangnya, sini saya antar saja sekalian saya mau isi bensin” si ibu itu kemudian langsung menyuruh putranya untuk pindah duduk di depan agar Key dan Rosi bisa menumpang duduk di belakang. “Bener bu gak usah gak apa-apa. Kebetulan saya juga gak langsung pulang, mau ajak Rosi main dulu” “Oh yauda kalau begitu, saya kira langsung pulang. Lain kali saya antar aja sekalian ya mba.. Kan sayang uangnya. Boros kalau naik taksi online tuh..” “Iya makasih ya bu” lalu Deriz, temannya Rosi, dan mamanya berlalu meninggalkan Key dan Rosi. “Ma, emang kita mau kemana ma? tadi mama bilang ke mamanya Deriz kalau kita mau main ya ma? mau main kemana ma?” Rosi membanjiri Key dengan pertanyaan dengan raut wajah yang sumringah. Tentu saja sumringah, untuk seorang anak kecil seumuran Rosi pasti akan sangat menyenangkan jika sepulang sekolah mereka pergi bermain terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. “Iya Rosi sayang, kita main dulu sebentar ya. Rosi mau kan? Nanti kita beli baju sekalian. Kan Rosi bilang mau beli baju yang gambarnya bisa nyala itu” “Iya mau mau mau! Sama baju yang gambarnya bisa ganti-ganti warna ya ma” “Wah jadi banyak.. Yaudah gak apa-apa boleh deh buat kali ini” “Yeeeaayy asiikkk..!!” jawab Rosi kegirangan. Taksi online yang mereka tunggu pun sudah tiba. Key dan Rosi segera bergegas masuk ke dalamnya. Pak supir juga dengan segera menginjak gas untuk mengantarkan Rosi dan Key ke tempat tujuan. Beruntung sekali perjalanan mereka kali ini tidak terhambat oleh kemacetan Jakarta. Mungkin karena memang belum jam makan siang, jadi belum terlalu banyak kendaraan bermotor yang keluar untuk mengantarkan pemiliknya sekedar makan siang di restaurant atau mal. Mereka telah tiba di sebuah mal di daerah Kelapa Gading. Key mengajak Rosi untuk makan di sebuah restoran fast food terlebih dahulu sebelum membawanya untuk bermain di wahana permainan indoor. Key memesan nasi dan ayam untuk Rosi dengan minum bersoda. Key sendiri memesan burger keju dan kentang untuk dirinya sendiri, juga minum yang bersoda sama seperti putri cantiknya. Rosi makan dengan lahapnya. Apalagi dengan iming-iming akan dibelikan baju baru. Semakin lahap dan semangat Rosi menghabiskan makanannya. Setelah selesai makan, Key mengajak Rosi untuk bermain. Namun sepertinya Rosi tidak terlalu semangat untuk bermain. Dia hanya memainkan beberapa wahana dan segera menghampiri Key dan mengatakan jika dia sudah puas bermain. Tumben sekali. Biasanya Rosi bisa menghabiskan berjam-jam untuk bermain di wahana permainan indoor ini. Key kemudian mengajak Rosi berkeliling mal untuk melihat toko-toko yang menjual pakaian. Kali ini Rosi kembali bersemangat. Sepertinya Rosi berhenti bermain karena ingin segera membeli baju baru. Dia sudah tidak sabar ingin membeli baju baru untuknya. Key dan Rosi memasuki sebuah toko yang menjual pakaian untuk anak-anak. Rosi seperti yang sudah dewasa saja memilih-milih sendiri baju yang ingin dia beli. Dia sibuk menggeratak baju yang ada di rak dalam toko tersebut, mencocokkan di tubuh mungilnya, kemudian diletakkan kembali di dalam rak karena merasa tidak cocok. Setelah menentukan baju yang dia sukai, Rosi menunjukkan pada mamanya dan meminta untuk dibayarkan. Key sesekali tertawa kecil melihat kelakuan anaknya itu. Sudah puas bermain dan berbelanja kini Key dan Rosi sudah dalam perjalanan pulang. Rosi tertidur pulas di dalam mobil sambil memeluk belanjaannya.   ***   Hari sudah larut, Rosi sudah tidur di tempat tidurnya. Sepertinya mala mini Rosi bermimpi indah karena senyuman di wajah Rosi tercetak sangat jelas. Key sedikit ragu ingin meninggalkan Rosi untuk bekerja. Apalagi kata tetangga belakangan ini banyak sekali terjadi penculikan anak. Key menjadi semakin khawatir untuk meninggalkan putrinya itu sendirian. Key mulai bimbang. Sempat berpikir sebentar lalu pada akhirnya Key memutuskan untuk mengunci pintu kamar kosnya dan meninggalkan Rosi. Key berharap Rosi tidak terbangun sampai Key kembali pulang esok paginya. “Maafin mama ya sayang. Jangan benci sama mama ya. Mama lakuin ini semua demi kebahagiaan kamu” ucap Key dalam hati. Di depan rumah kos terlihat sebuah mobil berwarna hitam sudah terparkir. Itu adalah mobil temannya Key yang datang untuk menjemputnya. Key masuk ke dalam mobil tersebut dan duduk di kursi sebelah pengemudi. “Si cantik udah tidur Key?” tanya seorang wanita yang duduk di kursi kemudi. Wanita tersebut juga terlihat cantik dengan riasan wajah yang menempel. Tubuhnya sedikit lebih berisi dibandingkan Key. “Udah Mit. Duh kok gue jadi gak tega gini ya ninggalin Rosi sendirian” Raut wajah Key berubah khawatir karena memikirkan Rosi. “Ya terus sekarang mau gimana? Mau lanjut apa enggak?” “Lanjut aja deh, sebentar lagi udah awal bulan gue kan harus bayar kosan” jawab Key pada temannya tersebut. “Yakin nih ya?” “Iya yakin. Udah jangan berisik cepetan jalan! Gue udah diteleponin mulu nih sama Om-om kesepian” “Om yang mana lagi? Om lu banyak sih Key hahaha” sahut temannya sambil melajukan mobilnya. Kemudian terdengar suara ponsel Key berdering. “Iyaa halo om.. Aku udah di jalan nih.. Sabar yaa om..” dengan cepat Key langsung menerima panggilan telepon tersebut. Suara Key mengalun dengan manja. Om-om di seberang sana sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Key. Ingin memiliki si cantik Key malam ini. Mita melajukan mobilnya secepat mungkin agar Key tidak semakin telat untuk bertemu pelanggannya. Tidak hanya Key, dirinya juga sudah ditunggu oleh pelanggan yang sudah membuat janji dengannya. Mereka berdua akan melakukan sebuah kemaksiatan malam ini. Kemaksiatan yang akan menghasilkan uang haram untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD