Prolog
#Kasandra
Pilu
Kasandra meraung melihat sosok adiknya terbaring di kamar mayat. Setelah semalaman tidak pulang, Kasandra justru mendengar kabar kalau Karla ditemukan tewas di jalanan. Tubuh Karla terlihat pucat dan lebam di beberapa bagian, sangat mengenaskan. Kasandra bahkan hampir pingsan saat mendengar penjelasan dokter kalau Karla diperkosa sebelum akhirnya di bunuh dan dibuang di pinggir jalan.
"Pakaian yang di pakai korban saat kejadian sudah diamankan polisi sebagai barang bukti, Mbak. Tapi saya menemukan ini dalam genggaman tangan mayat."
Seorang perawat sekaligus juru pembersih mayat, mendekati Kasandra dan menyerahkan secarik kertas. Dengan kening berkerut Kasandra membaca tulisan yang nyaris terhapus oleh bercak darah. Sepertinya, Karla menyembunyikan kertas itu dengan susah payah.
"Antonius Company?"
Bibir Kasandra bergetar saat membaca nama perusahaan besar yang bergerak di bidang properti tersebut. Kasandra mengenali perusahaan itu karena sudah beberapa kali mengajukan lamaran sebagai petugas kebersihan. Otaknya mulai memikirkan kemungkinan ganjil mengapa Karla menggenggam kertas itu hingga maut menjemputnya.
Tak mau buang waktu, Kasandra menghampiri polisi yang bertugas mengusut kasus Karla untuk menyerahkan barang bukti.
"Pak, Karla meninggalkan kertas ini dalam genggamannya." ujar Kasandra tidak sabar.
Polisi tersebut hanya membaca sekilas dan berjanji akan mencari tau lebih dalam. Kasandra menyerahkan sepenuhnya kasus Karla pada polisi. Kasandra yakin, cepat atau lambat, pembunuh Karla pasti akan ditemukan.
To be continue...