Bimbang

2007 Words
Pagi hari yang cerah tapi tidak secerah dengan hati kiana saat ini, kiana dia menyesal telah menyetujui apa yang diinginkan oleh Naufal. Dia belum mengenal orang itu dan kini bahkan dia menyetujui untuk menjadi calon istrinya, dimana akal dan pikiran kiana hingga dia berani memutuskan hal yang sebegitu pentingnya? Dia bahkan menyesal dengan kebodohan yang telah di buatnya itu.  Kiana hanya tidak ingin menjadi pusat perhatian maka dia mengatakan iya ketika Naufal memintanya di depan banyak orang seperti itu. Kiana kini menyesal dengan pilihannya, dia tidak benar benar menginginkan hal ini dan karena itulah dia kini bingung bagaimana cara untuk mengatakan menolak apa permintaan Naufal itu.  Kiana mengeyahkan apa yang ada di dalam pikirannya, kini dia bersiap berangkat kerja dengan motor bututnya, dia bersyukur motornya bisa diperbaiki hingga dia tidak perlu naik bis. Dia bisa menghemat ongkos dan bisa mempergunakan uang tersebut untuk belanja bahan masakan yang akan digunakannya makan.  Tapi kadang jika dia masak dari rumah bibi Ling akan kecewa, bibi Ling sudah terbiasa menyiapkan sarapan pagi untuk kiana jadi dia terbiasa memberikan bagian itu untuk kiana. Jika kiana tidak memakannya maka makanannya bisa sia sia.  Bibi Ling maupun paman orang yang sangat baik yang dia kenal, mereka bahkan selalu mensupport dan selalu saja membantunya ketika dalam kesusahan. Kiana orang yang tidak pernah macam macam maka dari pada itu bibi Ling maupun paman sangat bersyukur kenal kiana.  Kiana anak yang rajin bahkan semua pekerjaan dirinya pun terlaksana dengan sangat baik, mereka tidak pernah kecewa dengan pekerjaan kiana. Bibi Ling kadang memberikan gaji lebih karena memang kiana tidak bekerja sebagai koki dia bayarannya juga pas Pasan dan hanya tambahan sedikit yang mereka berikan untuk kiana. Tetapi walaupun begitu kiana sangat bersyukur karena selama ini bibi masih berbaik hati dan mau menerimanya untuk kerja disana.  "Semangat yuk semangat, bisa pasti bisa" ucap kiana mwnyemangati dirinya sendiri.  Kini dia langsung berangkat, dia berhati hati dalam menaiki motornya, apapun itu dia tidak boleh lengah karena dia hanya punya diri sendiri dia tidak boleh menyusahkan orang lain sudah cukup selama ini bibi Ling dan paman yang diusahakannya setelah itu dia tidak ingin menambah beban mereka.  ***  Naufal kini bersemangat untuk bangun pagi, dia berniat untuk bertemu kiana pagi ini tapi ketika sampai bawah pun kini rencananya gagal karena ada wanita yang akan di jodohkan oleh mamahnya itu. Mamahnya tidak tau hal yang sebenarnya terjadi tentang dirinya dan wanita itu, mamahnya tidak tau jika orang itu orang yang jahat dan hanya mengincar harta mereka saja.  Wanita yang sudah memiliki pasangan dan bisa bisanya menggoda laki laki lain untuk menjadi miliknya hal itu adalah hal yang tidak baik. Naufal dia tidak akan memilih calon istri yang salah, apapun yang terjadi dia akan menolak wanita yang disiapkan oleh mamahnya itu.  Naufal sudah tau dan menyelidiki segalanya dia hanya pura pura bodoh dan terus menjalankan apa yang berada di pikirannya. Naufal dia akan terus menolak dan meminta mamahnya untuk merestui cintanya dan kiana walaupun memang sangat sulit tapi Naufal akan berusaha dengan sangat baik. Dia tidak berkata jika kisah cintanya akan berjalan mulus dan bagus tapi dia memiliki usaha keras dan tidak akan menyerah sampai apa yang diinginkannya itu terjadi.  "Pagi mah" sapa Naufal pada mamahnya.  "Pagi," jawab Calista.  "Sayang aku udah masakin sesuatu loh buat kamu, di makan ya?" Ujar Dinda, dalam hati kini Naufal sangat muak dengan permainan gadis licik ini.  "Aku ingin makan masakan mamah" jawab Naufal.  "Naufal hargai kebaikan Dinda" ucap Calista.  Entah mamahnya ini terbodohlan dengan tipu daya Dinda atau bagaimana dia bahkan tidak pernah goyah sedikit pun dan terus menyetujui apa yang diinginkan Dinda. Mungkin Naufal harus kerja keras untuk mengumpulkan bukti yang akan membuat mamahnya percaya padanya.  Sejujurnya Naufal sudah tidak tahan dengan keberadaan Dinda yang selalu saja berada disekelilingnya, dia sangat risih dengan wanita itu. Padahal Dinda bisa menghabiskan waktu dengan pacarnya tapi kenapa orang itu justru berada disini pagi pagi buta seperti ini, membuat Naufal kesal setengah mati.  "Tapi Naufal sudah kenyang mah" jawab Naufal.  "Ya sudah bawa buat bekal ke kantor" paksa Calista mau tidak mau Naufal akan menuruti yang penting dia tidak lagi mendengar rengekan wanita yang membuatnya muak itu.  Dia muak, awalnya dulu dia bersikap biasa saja dengan kehadiran Dinda bahkan Naufal menyambut baik karena memang Dinda awalnya baik dengan keluarganya tidak ada alasan untuk bersikap buruk pada wanita itu. Tapi setelah kejadian yang bahkan tidak sengaja dilihatnya membuatnya curiga dan langsung menyelidiki wanita ular tersebut.  Selama itu Naufal dibodohi dengan sikap manisnya, bahkan dia sangat jijik jika melihat wnaita itu di depannya, dia tidak menyangka wanita itu menggunakan wajah polosnya untuk membuat orang lain merasa senang dengan kehadirannya itu.  Naufal sudah tau, dia dengan baik menyelidikinya hingga membuat wanita itu tidak sadar jika selama ini semua gerak geriknya sudah di pantai sejak awal. Hanya membutuhkan waktu yang tidak lama Naufal akan membongkar semua hal tentang kebusukan wanita itu.  Naufal sudah sangat jengah, mamahnya harus di pukul dengan kenyataan fakta tentang wanita yang dibelanya setengah mati adalah bukan wanita yang baik dan bahkan tipe wanita itu adalah wanita yang harus di hindari karena akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan suatu hari nanti.  Naufal hanya tidak mau wanita itu dan pacarnya berhasil melaksanakan rencana yang sudah di buat nya djauh jauh hari untuk menyelakainya dan keluarganya menjadi nyata. Naufal tidak ingin sudah cukup keluarganya seperti ini dan dia tidak ingin menambah hal yang menyedihkan lagi dirinya bahkan banyak merasakan sakit hati dan kini dia sudah tidak sanggup lagi jika kesedihan datang bertubi tubi lagi padanya.  Yang harus dia lakukan adalah tetap kalem dan seakan akan mengikuti alur yang telah di buat oleh Dinda, nanti jika saatnya telah tiba dia akan membuka semua rencana jahat yang disiapkan oleh Dinda untuk keluarganya. Naufal berjanjo hal itu akan segera diungkapnya dia tidak ingin mamahnya terlalu lama tertipu daya oleh setan yang menyamar menjadi bidadari seperti itu.  Mamahnya memang selama ini kesepian dan Dinda lah yang selalu menemani mamahnya maka dari pada itu , Calista sangat berharap bahwa anaknya bisa menyatu dengan Dinda karena dia tau bahwa Dinda anak yang baik bahkan selalu menolong Calista merawat anak sulungnya itu, tapi di balik ketulusan itu dia menyimpan banyak teka teki yang tidak Calista tau.  "Mah aku berangkat" pamit Naufal pada Calista.  "Itu sekalian Dinda antar" ujar Calista pada anaknya.  "Lah emang kesini tadi naik apa? Nggak bawa mobil?" Tanya Naufal pada mamahnya.  "Naik taksi Mas" jawab Dinda.  Mau tidak mau kini Naufal mengantar Dinda terlebih dahulu, apapun itu dia tidak akan tega jika mamahnya lah yang meminta untuk melakukan hal itu. Naufal dia hanya ingin membahagiakan mamahnya dan dengan cara inilah dia membuat mamahnya bahagia. Entah rencananya akan membuat mamahnya sedih atau tidak tapi yang pasti dia harus tetap melanjutkan untuk kebajikan, dia tidak mau semuanya sia sia dan membiarkan wanita jahat itu datang di kehidupannya dan keluarganya.  "Ayo" ajak Naufal.  "Hati hati sayang" ujar Calista pada dinda. Bahkan mereka saling berpelukan sebelum berpisah segitu sayangnya Calista dengan Dinda dan tidak begitu sebaliknya pada yang dilakukan Dinda kepada mamahnya. Dinda hanya menggunakan calisa sebagai alat untuk mendekatkan diri pada Naufal dan dia memang sengaja untuk melakukan hal itu. Siapa yang tidak tergiur untuk bersanding dengan Naufal yang kini memimpin perusahaan yang besar dan sedang boming di sini.  Banyak orang membicarakan perusahaan Naufal yang sangat berkembang pesat di bawah kepemimpinannya, hal itulah yang membuat dinda ingin mendekati Naufal. Keluarga dirinya jug sangat mendukung agar perusahaan milik keluarga mereka bisa lebih maju setelah bekerjasama dengan perusahaan Naufal tapi baik keluarga nya pun tidak tau dengan rencananya.  Keluarga dirinya tidak ada yang tahu bahwa dia kini memiliki pacar, karena hal itulah Dinda membuat rencana busuk bersama pacarnya itu. Dinda tau Naufal orang yang sangat kaku dan bukan orang yang dicintainya, dia hanya suka pacarnya tapi keluarganya tidka menyetujui kisah mereka itu. Dinda yang termakan cinta buta pun kini hanya bisa mengikuti alur yang sudah di buat oleh pacarnya itu.  Entah pada akhirnya akan seperti apa tapi Dinda yang begitu termakan cinta buta pun mengikuti setiap saran yang pacarnya berikan padanya, hingga dia melakukan semua ini juga demi pacarnya. Padahal dari awal Dinda sudah ingin nyerah karena memang Naufal benar benar tidak suka dengannya.  Dia sudha tidak sanggup dengan semua yang dilakukan oleh Naufal, semua penolakan dirinya membuatnya nyerah tapi apa daya kini Dinda melakukan hal itu untuk pacarnya dan dia akan terus melakukan hal itu sampai rencananya terwujud.  "Mas kok sekarang beda ya? Kenapa cuekin Dinda? Nggak seperti dulu" ucap Dinda yang mulai membuka pembicaraan.  Naufal sangat muak dan malas untuk menyambungnya tapi jika tidak di sambung dia semakin malas karena mendengar ocehan wanita ular yang bahkan tidak ada hentinya itu. Setidkanya dia sudah menjawab walau dengan suara yang sangat terlihat tidak niat seperti itu.  "Emangnya apa yang berubah? Bukannya sama aja" ujar Naufal membuat Dinda diam.  Memang tidka ada beda tapi setidaknya dulu Naufal baik dan tidak jutek seperti ini, Dinda paham betul bahwa sikap Naufal sangat berbeda dari dulu. Mengenal Naufal hampir satu tahun ini membuat Dinda paham tentang laki laki itu.  Bahkan mereka sudah melakukan pertemuan keluarga, baik Calista dan orang tua Dinda setuju jika hubungan mereka akan sampai kejenjang yang serius. Tapi Naufal menolaknya dia mengatakan dia ingin fokus membangun perusahaan miliknya terlebih dahulu.  Karena hal itulah Dinda selalu merecoki Naufal dan mengatakan jika dia adalah tunangan Naufal padahal pada aslinya mereka bahkan tidak memiliki ikatan apapun. Dinda mengatakan itu pada semua orang karena dia tidka ingin ada orang lain yang mendekati Naufal dan menghancurkan rencananya.  Dinda sudah berjuang sejauh inj mana mungkin dia akan membiarkan orang lain menghancurkan rencana yang sudah di siapkan ya sejak dulu? Dia tidak mungkin membiarkan orang lain menghancurkan semua mimpinya itu. Banyak hal yang sudah di korbankan ya termasuk waktu dan tenaga dan kini sebentar lagi apa yang diinginkannya akan menjadi kenyataan.  Naufal sudah sampai depan rumah dinda, Dinda meminta Naufal mampir tapi dengan tegas Naufal menolak hal itu dia menggunakan alasan jika sebentar lagi dia akan meeting dan tidak bisa di tunda. Karena hal itu Dinda tidak meminta Naufal untuk mampir dia hanya berpesan agar Naufal hati hati di perjalanan.  Naufal menganggukkan kepalanya dan langsung mengendarai mobilnya menuju ke perusahaan miliknya, dia memang tidak berbohong pagi ini dia akan meeting dan seperti biasa sebelum meeting dia akan mengulas materi yang akan di bahas eh mereka, Naufal ingin semuanya perfect dan tidak ada kesalahan maka dari itu dia sangat rajin melakukan hal itu.  Dia sudah banyak belajar selama ini, semua kesuksesannya tidak di dapatnya hanya dengan waktu yang singkat tapi semuanya butuh kerja keras dan perjuangan di dalamnya. Apapun yang terjadi Naufal tidka akan membiarkan seseorang pun yang akan menghancurkan segala sesuatu yang sudah di bangunnya dengan kerja kerasnya.  Naufal dia sudah berjanji kepada papahnya dan kakaknya jika dia akan berjuang sesusah apapun itu dia akan terus berjuang mempertahankan perusahaan yang sudaha di rintis papahnya dari nol. Naufal tidak akan membuat papahnya sedih karena dia tidak bisa bertahan, dia akan membuat papahnya bangga memilikinya dan sampai saat inipun dia masih terus bekerja keras dengan apa yang di perjuangkan ya.  ***  Kiana sudah sampai kedai kini dia langsung memasukkan motornya di garasi dan langsung bekerja seperti biasanya. Bibi Ling bahkan tidak lupa untuk mengingat bahwa kiana harus sarapan karena beliau sudah memasakkan makanan untuknya.  Kiana selalu berterima kasih dan merasa bersalah dalam bersamaaan dia hanya tak enak hati karena selalu membuat bibi Ling kerepotan btapi dalam hatinya dia sangat bersyukur karena mendapatkan perhatian dari orang yang bahkan bukan keluarga nya sendiri.  Bibi Ling sudah menganggap kiana sebagai keluarga maka dia memiliki kewajiban membantu kiana dan memperhatikan anak itu, bibi Ling selalu merasa kasihan karena kiana tinggal sendiri di dunia ini semua kisah hidupnya membuat bibi Ling merasa kasihan dan dia hanya ingin membantu meringankan sedikit beban yang kiana rasakan hanya itu yang bibi Ling inginkan dia berharap kiana selalu semangat dalam menjalani hidupnya.  Bibi Ling tau kiana anak yang baik dan dia selalu berdoa agar kiana mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya, dipertemukan dengan jodoh yang baik seperti dirinya karena bibi Ling selalu percaya orang baik akan dipertemukan dengan orang baik, karena itulah dia selalu berdoa agar semua kebaikan datang di hidup kiana.  Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD