02.

1132 Words
>>>>Tiga bulan kemudian     Oh Sehun adalah CEO muda yang mampu membuat kaum hawa menjerit terkagum-kagum karena ketampanannya.     Tampan, tinggi, dan kaya membuatnya tidak ada alasan untuk ditolak oleh seorang perempuan, tapi sifatnya yang terlalu mencintai pekerjaan membuatnya minim pengetahuan akan perempuan dan persoalan kencan.     25 tahun sudah dia hidup tapi pengalaman kencannya 0%, dia bukan seorang gay yang jelas karena dia masih bernafsu melihat tubuh telanjang perempuan. Alasan kenapa dia urung mencari tambatan hati sampai sekarang  karena menurutnya perempuan itu menjengkelkan, dirayu sedikit sudah baper. Murahan memang.     Jiwa bebasnya yang sangat kental membuatnya susah untuk berkomitmen, melihat Ibunya yang cerewet saja sudah mampu membuatnya bergidik ngeri, Sehun jadi tidak bisa membayangkan bagaimana kacaunya hidupnya jika mendapat pendamping hidup seperti Ibunya. Tapi percayalah Sehun sangat menghormati dan menyayangi Ibuya. "woi bro, kerja mulu ngopi ngapa ngopi" celetuk seseorang bertelinga panjang yang tiba-tiba masuk ke singgahsananya bersama laki-laki bermata panda itu. "ngapain lo berdua kesini? " tanya Sehun sarkas yang masih asyik dengan pekerjaannya, bahkan ia tidak memandang kedua temannya sama sekali. "woles bro, mampir aja kita, nggak boleh?" balas Tao santai "kerjaan gue masih banyak, kalo kalian berdua kesini nggak ada tujuan penting mending pergi!!" sinis Sehun yang tak habis pikir, sebenarnya dua temannya ini juga memiliki gelar yang sama dengannya tapi kenapa mereka bisa sesantai ini? "ambekan lo kaya cewek PMS" sindir Chanyeol yang membuat Sehun semakin geram. "Hun, gue denger lo lagi diburu nikah sama Ibu negara?" tanya Tao yang tak bisa menyembunyikan kekehannya. "resek lo!! sana pergi!!!" usir Sehun yang malah mendapat gelak tawa membahana dari teman-teman bangsatnya ini. "ngambek mulu lo, kurang asupan?" ledek Tao yang masih terus tergelak. "oh iya, kok lo udah nggak pernah pesen cewek di gue lagi sih, biasanya lo rutin tiap bulan minta di cariin cewek?" tanya Chanyeol setelah tawanya reda. "sibuk kerja gue nggak kaya lo berdua" jawab Sehun enteng. "lo ngambek ya gara-gara cewek pesenan lo gue pake? tapi kan waktu itu lo udah dapet ganti sendiri, gue aja sampe kaget lo bisa cari cewek sendiri" ucap Chanyeol sembari kembali terkekeh, sedangkan Sehun malah mengernyitkan alisnya bingung. "maksud lo?" bingung Sehun, kali ini atensinya sudah mengarah penuh kepada dua sahabatnya itu. "tiga bulan yang lalu lo kan pesen di gue, tapi nggak jadi gue kirim ke elo karena ceweknya gue pake, terus paginya gue telpon lo, gue takut lo ngambek eh nggak tahunya yang ngangkat malah cewek, lo mabuk banget ya sampe nggak inget apa-apa?" jelas Chanyeol yang semakin membuat Sehun mengerutkan dahinya bingung. 'terus cewek yang waktu itu siapa?'  batin Sehun ***     Lentera Putri, gadis berumur 21 tahun ini sudah 3 tahun merantau di Ibu kota, awalnya orang tua Lentera tidaklah mengizinkan Lentera untuk pergi ke Ibu kota mengingat dia adalah seorang gadis dan merupakan anak semata wayang, orang tuanya sempat murka dan mengancam akan mencoret namanya dari kartu keluarga tapi begitu tahu bahwa Lentera bertemu dengan banyak orang baik disini membuat izin itu turun dengan sendirinya.     Banyak pekerjaan yan ia lakoni disini. Jam 5 pagi ia harus mengantarkan koran dari rumah ke rumah di kawasan perumahan elit, setelahnya ia harus segera ke café tempatnya bekerja selanjutnya, Lentera harus membersihkannya lebih dulu sebelum membukanya. Lentera bekerja di café sampai jam 5 sore dan kemudian dia akan membantu di butik milik Ibu kosnya.     Lentera juga masih menerima pekerjaan panggilan apabila dia ada waktu luang, contohnya menjadi pekerja sehari disalah satu restoran ayam jika ada pegawai yang izin tidak masuk, disitu Lentera berperan aktif. Kos-kosan yang nyaman dan tidak terlalu menguras kantong membuat Lentera tidak harus mati-matian berhemat karena ia berteman baik dengan Ibu kosnya. Lentera juga tak jarang membantu membersihkan rumah Ibu kosnya itu jika beliau sangat sibuk bahkan Lentera kadang juga memasakkan makan malam untuk Ibu kosnya.     Ra Miran adalah Ibu kos Lentera, beliau kehilangan putri semata wayangnya beserta suaminya 5 tahun yang lalu karena kecelakaan, dan kehadiran Lentera  membuat kehidupan Ra Miran tidak sepi lagi, apalagi jika mengingat bahwa putrinya meninggal saat seusia Lentera saat ini, maka dari itu Miran sangat menyayangi Lentera seperti anaknya sendiri, bahkan malam ini mereka tengah makan malam dikediaman Miran. "Tera, muka kamu kenapa pucet banget?" tanya Bu Miran yang merasa aneh dengan kondisi Lentera. "nggak tahu, pusing aja nyium bau daging" jawab Lentera sembari menutup hidungnya. "semur dagingnya enak kok, nggak bau apek" heran Bu Miran. "ayo Ibu anterin ke rumah sakit, kayanya kamu lagi sakit" ajak Bu Miran khawatir "nggak usah Bu, Tera tidur aja nanti juga sembuh kok" tolak Tera "nggak usah bantah, ayo!!!"  sungut Bu Miran tidak mau dibantah. ..... "kapan terakhir menstruasi?" tanya dokter cantik yang memeriksa Lentera "emmm.... siklus saya nggak teratur Dok, jadi saya agak bingung" jawab Lentera meragu dan dokter cantik itu masih menatap Lentera dengan senyumannya. "kalo nggak salah 2 atau 3 bulan yang lalu" lanjut Lentera dengan suara bergetar. perasaannya mendadak tidak enak. "selamat ya Bu, kandungannya sudah 12 minggu, janinnya juga sehat, jangan terlalu kecapekan dan dijaga pola makannya" Saat itu juga Lentera ingin melenyapkan dirinya sendiri. *** "lo yakin nggak inget apapun tentang cewek itu?" tanya Chanyeol serius. Saat ini mereka bertiga tengah berkumpul di sebuah klub kalangan atas bersama satu teman mereka lagi bernama Kai. "gue masih sadar sih kayanya waktu itu" jawab Sehun berusaha mengingat-ingat. "lo masih inget mukanya? cantik nggak?" tanya Kai dengan wajah cerahnya. "lumayan" jawab Sehun enteng sembari menyesap vodka-nya. "lo nggak dirampok kan waktu bangun?" tanya Tao heboh "semua barang gue masih utuh waktu gue bangun" jawab Sehun santai "akhir-akhir ini ada yang ngelabrak minta tanggung jawab nggak?" tanya Chanyeol lagi yang di gelengi Sehun "bisnis lo? bisnis lo nggak gimana-gimana kan? siapa tahu dia mau ngancurin bisnis lo" tanya Tao lagi dengan serius. "perusahaan gue malah berkembang pesat selama 3 bulan ini" ujar Sehun "wahh... udah fix itu, lo pasti niduriin setan" celetuk Kai denan segala kengawurannya. "eh pe'ak!! terus yang ngomong sama gue di telfon siapa? bego kok di pelihara" maki Chanyeol setelah menggeplak tempurung kepala Kai, menyisakan Kai yang mengaduh kesakitan. "dia masih perawan" sela Sehun ditengah kegaduhan "yang bener lo? tahu dari mana kalo dia masih perawan?" kaget Kai tak percaya, bahkan sekarang ia sudah melupakan rasa sakit dikepalanya bekas pukulan Chanyeol. "ada bercak darah dikasur, nggak mungkin gue kan yang berdarah" jawab Sehun malas "kok gue malah ngeri tuh cewek bunuh diri ya" kata Tao yang membuat mereka bertiga menatapnya horor. "nggak usah nakut-nakutin lo" omel Chanyeol. "gue nggak nakut-nakutin, tapi sekarang coba kalian pikir, seorang gadis diperawanin sama orang gak dikenal, terus tiba-tiba dia ngilang tanpa jejak, gue yakin banget kalo dia pasti bunuh diri" spekulasi tak berdasar Tao. "lo ngomong kaya gitu malah bikin gue nggak enak" erang Chanyeol frustasi, ya masalah ini bisa dibilang bersumber dari dia. "dia nggak mati atau bunuh diri, atau hal semacamnya yang kalian khawatirin" sahut Sehun "tahu dari mana lo?" tanya Kai "feeling aja"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD