01

537 Words
        Matahari sedang dahsyat - dahsyatnya memancarkan keagungan sinarnya yang sangat menyengat. Siang itu mereka masih melakukan syuting untuk film action, lokasi diambil daerah perbukitan. Saat itu Chika hanya duduk sambil melihat dari kejauhan acting suaminya. Mengenakan jaket kulit berwarna hitam, dengan kacamata serta pistol mainan ditangannya, mengendarai motor laki. Kali ini ia berakting sebagai detektif. Tubuhnya yang atletis dan maskulin menambah kegagahan Jeremy. Tiap adegan laga yang ia lakukan selalu dapat seruan penonton yang melihatnya dari kejauhan.         Chika hanya tersenyum simpul, ia pun menyadari bahwa suaminya sangat tampan. Beruntung ia memilikinya meskipun tak ada yang tahu pernikahan mereka. "Meleleh dahsyat, maaaak. Itu sebenarnya manusia apa malaikat seeeh.. " seru penonton, sampai sutradara minta dari beberapa penjaga mengisyaratkan untuk tidak berisik agar suara tak masuk direkaman. Meskipun ada tim editing, namun pekerjaan itu akan sangat menguras waktu untuk mengedit suara yang masuk direkaman. Breackdown, okeeey..Sutradara menyetop adegan, untuk memberi waktu istirahat sejenak. Chika menghampiri Jeremy dengan botol dan payung ditangannya."Roti selai kacang ??" ucap Jeremy sambil mendekatkan wajahnya. Chika menjauhkan wajah Jeremy dengan telunjuknya. Dan mengusap peluh yang mengalir dari pipi suami di depannya itu dengan sapu tangan. Jeremy paham betul kalau barusan Chika habis melahap roti isi selai kacang kesukaannya."Gue jadinya pengen lahap bibir lu, Chik." Jeremy mengusap kepala Chika lembut, namun wanita itu menepis tangganya sambil membuka botol air mineral dan menyodorkannya pada Jeremy. "Duuuh, enak banget sih jadi asistennya. Seandainya gue yang jadi, betapa dunia ini sangat indah sekali, maaak.." sambil berdecak kagum Fara melihat pasangan Jeremy dan Chika itu, lantas kepalanya ditimpuk dengan Luna disebelahnya. "Lu, ingat nggak. Kita masih ada kuliah lagi jam 15.00 we.i.be ndul.." Luna sambil menarik paksa tangan Fara. "What, Pak Diki lagi. Ohhh, maaaan.." Fara mengikuti ajakan Luna sambil tak rela meninggalkan lokasi syuting. "Adegan setelah ini...." Chika tak meneruskan, karena Jeremy sudah menggenggam jemarinya erat dibawah meja yang tak terlihat. Iyaaah, adegan kissing yang selalu Chika sesali jika suaminya adalah seorang artis yang harus profesional dalam segala aktingnya. Penah suatu adegan di film yang saat ini sedang booming, ketika Jeremy harus beradegan ranjang dengan tante - tante. Karena perannya sebagai pemuda yang mendambakan istri yang lebih tua, hingga buat Chika tak ingin melihat hingga absen beberapa hari untuk jadi asistennya. "Gua nggak cemburu kok, weeee. Gua cuma mengingatkan. Jangan, main lidah. Oke. Dan, seperti biasa hanya sekali take, kalo sampe berulang - ulang. Awas aja.." Chika mengancam dengan bernada sarkas, Jeremy tersenyum penuh arti. "Nadanya sih seperti cemburu.. hahaha.." Jeremy puas, Chika lantas mencubit lengannya Jeremy. "Awww... Lu sudah nyakitin artis, bisa dituntut lu.." Jeremy sambil melotot. "Tuntut aja, tidur di sofa lu malam ini." ucap Chika lirih sambil merapikan make up yang luntur dari wajah Jeremy."Sumpah ya, gua gk tahan lihat bibir istriku yang mungil ini.." sambil mengusap pinggir bibir Chika, wajah Chika bersemu merah. "Jeremy, yuk on cam.." salah satu kru film menghampiri, menghentikan peraduan laki bini itu. Kemudian ia bangkit dari tempat duduknya. "Kalo lu, bisa take one. Malam ini gue servis lu deh.." Chika meyakinkan suaminya, Jeremy hanya meliriknya nakal sambil mengedipkan sebelah matanya. Lagi, Chika tak ingin melihat adegan itu. Terlebih Dewi Indonesia numero uno adalah pasangan terfavorit netizen Indonesia sampai negeri jiran sana. Chika pun lebih memilih untuk memejamkan matanya sambil menyumpal telinga dengan ear phone dan mendengarkan lagu, dengan volume yang sangat nyaring. ***Jangan lupa like ...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD