Chapter 2 Sudden Interrogation

1630 Words
"Ughhh...."suara pelan Jolie kesakitan pun terdengar.Gadis itu telah sadar.Namun tubuhnya masih sangat lemah dan tak berdaya.Membuatnya tak bisa menggerakkan tubuhnya.Bahkan untuk membuka kelopak mata saja terasa begitu berat. Orang yang tengah mengendap melangkah perlahan ke arah pintu keluar ruangan berhenti dan mematung.Dia mendengar suara Jolie mengerang kesakitan.Lalu dia berbalik dan berjalan cepat menghampirinya. Aroma obat-obatan yang menyengat dan mengusik indra penciuman Jolie.Membuat tidurnya terganggu dan dengan sangat perlahan sekali kelopak matanya bergerak terbuka.Biasan cahaya matahari yang menembus tirai tipis jendela yang bermotif bunga-bunga  terasa begitu menyilaukan,membuat Jolie mengerjapkan matanya perlahan,menyesuaikan dengan pencahayaan di dalam ruangan ber AC dan tertata apik itu. "Jol,kau sudah sadar?"Amanda bertanya,menatap Jolie penuh semangat.Jolie hanya menatap Amanda dengan tatapan datar. "Apa ada yang terasa sakit" tanya Amanda penuh kekhawatiran Jolie menggeleng pelan membuat Amanda lega. "Apa kau tau betapa kaget dan paniknya diriku ketika mendengar kabar kau masuk rumah sakit?Astaga,Jolie!!"kata Amanda sambil memegang lembut bahu sahabatnya itu. "Siapa?"ucap Jolie pelan.Gadis itu baru berhasil menyadari kalau bukanlah sahabatnya itu yang membawanya ke rumah sakit. "Hah..."Amanda melongo sambil mengerlingkan mata nya. "Ah...maksudmu,siapa yang membawamu ke rumah sakit?"lanjutnya Jolie mengangguk pelan.Dia masih lemah dan sepertinya gadis itu harus beristirahat total di rumah sakit selama beberapa hari lagi  Perlahan pintu ruang VIP terbuka,menampilkan sosok pria paruh baya seusia ayah tirinya yang berjalan cepat menghampiri saat menyadari Jolie sudah sadar dari pingsannya "Bagaimana keadaanmu,Nak Jolie?"Masih merasakan sakit?Di mana?"todong pak Darwin dengan berbagai pertanyaan yang menunjukkan keprihatinannya sembari memeriksa tubuh Jolie perlahan. Pria itu adalah Pak Darwin,pria paruh baya yang tinggal di sebelah rumah ayah tirinya.Pak Darwin sangat menyayanginya dan menganggapnya sebagai putri kandungnya.Dia sering bercerita kalau saja putri semata wayangnya tidak meninggal saat itu karena penyakit leukimia yang merenggut nyawanya,maka sekarang putrinya sudah sebaya dengan Jolie.Pak Darwin tinggal sendirian.Istrinya sudah lama meninggal saat putrinya masih balita karena penyakit TBC yang diidapnya,sedangkan putranya bekerja sebagai TKI di Malaysia.Dua tahun sekali,putranya pulang mengunjungi ayahnya.Itupun hanya selama seminggu saja,setelah itu dia harus kembali bekerja.Putranya sebulan sekali videocall dengan ayahnya untuk melepas rindu dan mengabari keadaan terbarunya Saat masih sekolah dulu,Jolie dan Amanda sering bermain ke rumah pak Darwin.Pak Darwin jago main catur.Jolie dan Amanda belajar banyak trik main catur darinya.Terbukti dari koleksi piala dan medali di lemari kaca rumah ayah tirinya.Jolie berhasil menyabet medali emas dalam pertandingan catur se-Indonesia.Dan pria ini jugalah yang melapor polisi dan membawa Jolie,ibunya,dan adiknya ke rumah sakit."Dia penyelamat hidup mereka yang diutus Tuhan."pikirnya Sedangkan Amanda adalah sahabat karibnya sejak SMP hingga sekarang.Gadis berparas blasteran Indo-Belanda,cantik beralis tebal dan berbulu mata lentik,hidung mancung,bertubuh tinggi langsing padat pujaan para pria.Jolie masih ingat kalau dulunya sering menjadi dokter cintanya saat mereka masih di bangku sekolah.Banyak pria yang berusaha berkencan dengan sahabatnya,namun tak satupun yang berhasil menaklukkan hatinya. Amanda dari keluarga berada.Ayahnya seorang pengusaha salah satu travel yang lumayan terkenal di kota Bandung.Walaupun begitu,sahabatnya ini sama sekali tidak pernah menyombongkan diri.Saat ini,dia bekerja membantu usaha ayahnya itu baik menjadi penjual tiket online ataupun menjadi tur leader sekalipun memang diperlukan.Memang sudah sejak di bangku sekolah,Amanda hobi berpetualang baik itu menjelejah wisata lokal ataupun mancanegara.Mereka berdua sering bertukar cerita,saling berbagi suka dan duka.Keduanya sudah seperti saudara kandung.Jolie merasa sangat bersyukur,bahagia dan beruntung disayangi dan dicintai sahabatnya dan Pak Darwin "Apa Nak Jolie masih merasa pusing?"suara Pak Darwin membuyarkan lamunan Jolie. "Sedikit,Pak...,"balas Jolie pelan.Dia seakan tersadar,spontan langsung menyentuh perut bagian kirinya pelan.Meraba perutnya dan memeriksa luka tusukannya. "Sudah dioperasi dan dijahit lukamu sama dokter,Nak."kata Pak Darwin Jolie hanya diam,tak menanggapi perkataan Pak Darwin Jolie berusaha bangkit,tapi usahanya sia-sia.Tubuhnya masih terlalu lemah,nyeri di punggungnya masih terasa,sakit di jahitan akibat luka tusukkan juga masih sangat terasa. "Dengar,Nak...Bapak tak ingin luka jahitanmu terbuka kembali.Jadi kau harus beristirahat penuh selama tiga hari ke depan." "Tidak.Aku tidak mau"bantah Jolie "Astaga,Jol.Berhentilah bersikap keras kepala.Itu bukan keinginan Pak Darwin semata.Itu memang perintah dari dokter yang merawatmu.Jika kau terus memaksakan dirimu,kau hanya akan memperlambat proses penyembuhan lukamu itu.Apa kau ingin ibumu bersedih lagi melihatmu?"Amanda membantu Pak Darwin meyakinkan Jolie "Tidak..Tidak.."balas Jolie "Aku tak ingin dirawat di rumah sakit.Aku benci rumah sakit.Aku ingin pulang.Aku ingin bertemu ibu dan Rudy."Jolie mulai terisak "Di mana ibuku?Di mana Rudy?Apakah mereka baik-baik saja?"tanya Jolie kebingungan "Mereka sudah pulang dua hari yang lalu.Sementara ini mereka tinggal bersamaku.Rumah ayahmu masih dibatasi garis pita kuning polisi."jawab Pak Darwin "Sudah berapa lama saya dirawat?"Jolie kembali bertanya "Sekitar empat hari,Jol."balas Amanda "Uda...uda...yang paling penting sekarang kamu fokus pulihkan dirimu,jangan buat ibumu semakin khawatir.Kasihan ibumu,Nak."Pak Darwin berusaha menenangkan Jolie "Kamu tenang saja,Nak....hal-hal lain biar bapak dan Nak manda yang mengurusnya."imbuhnya Jolie menghela nafas lega saat mengetahui kalau ibu dan adiknya dalam keadaan aman.Penuturan Pak Darwin benar-benar menenangkan hati,jiwa dan pikirannya. "Sekarang misinya utamanya adalah harus bisa cepat pulih,keluar dari rumah sakit,dan kembali bekerja"pikir Jolie dalam hati "Mulai saat ini,saya akan melindungi,berusaha membahagiakan dan tidak pernah akan membiarkan siapapun mencelakai ibu dan adikku lagi."sumpah Jolie dalam hati "Maaf Pak...Jol...saya pamit pulang dulu."Amanda kembali membuka pembicaraan "Koq cepat..."Jolie menoleh ke arah Amanda yang sedang duduk di sofa  "Iya,nih..kerjaanku masih banyak dan numpuk.Besok saat rehat makan siang saya akan mampir lagi,Jol."tambahnya "Hati-hati yah,Nak Manda...semoga harimu lancar dan diberikan rejeki melimpah."kata Pak Darwin Amanda memeluk,mencium pelan pipi kanan dan kiri Jolie.Berjalan ke arah Pak Darwin dan minta pamit,sungkem,kemudian berlalu dan keluar ruangan Pak Darwin kembali menoleh ke arahku dan dengan mata yang teduh dia berkata,"Mungkin dalam 2 hari ini polisi akan datang mengunjungimu.Mereka akan mengintrogasimu bila keadaanmu sudah membaik." "Bapak akan pulang dulu dan membiarkanmu beristirahat....Ada urusan yang masih harus bapak selesaikan.Nanti malam bapak akan mampir lagi bersama ibu dan adikmu setelah selesai makan malam."sambungnya Pak Darwin meninggalkan Jolie sendirian.  Jolie menatapi langit-langit ruangan.Pikirannya melayang.Hatinya kembali berkecamuk mengingat biaya rumah sakit dan pengobatan yang harus dibayarnya dengan tabungannya yang sudah pasti jauh dari kata cukup,bagaimana rencana hidup selanjutnya,mampukah dia membiayai sekolah adiknya,sanggupkah dia menjadi tulang punggung bagi keluarganya dengan gajinya yang masih tak begitu tinggi,akankah ayah tirinya kembali membalas dendam,beragam pertanyaan muncul di benaknya membuat pikirannya kembali kacau. "Ahhh..persetan dengan semua itu."umpat Jolie dalam hati sambil mengacak-acak rambutnya "Yang pasti saya harus cepat keluar dari rumah sakit ini sebelum tagihan rumah sakitnya semakin bengkak."tekad Jolie Jolie menarik selimut hingga menutupi seluruh bagian tubuhnya,menggerutu tak jelas dibalik selimut dan kembali tidur ......... Srek....srek...kening Jolie berkerut,mata masih terpejam erat saat mendengar suara jelas krasak krusuk di dekatnya. "Eisshhh....apaan sih???mengganggu jah..." gerutu Jolie  Karena masih pusing sehabis bangun tidur,Jolie melirik malas jam dinding di ruangan dan baru menyadari kalau sudah waktunya makan malam dan ternyata adiknya Rudy yang tiba-tiba duduk di atas ranjang tempatnya berbaring penyebab suara krasak krusuk itu. "Dasar bocah pengganggu...awas lu..." bereng si Jolie Rudy tertunduk memainkan jari-jarinya dan meminta maaf "Buuuu....Kak Jolie sudah bangun." lapornya. Rudy turun dari ranjang dan berhambur ke arah ibunya Tampak Ibunya yang tengah berbincang serius dengan Pak Darwin.Laporan Rudy tak ditanggapi keduanya.Rudy yang merasa dicuekin,mengulangi laporannya sambil memeluk ibunya. "Nak,gimana perasaanmu?sudah baikkan?" ibu menghampiri Jolie "Ibu ada bawain bubur,telur dan ikan.Ayuk..dimakan...perutmu perlu diisi biar cepat sehat,Nak." bujuk ibu Jolie menatap lekat-lekat wajah ibunya.Di sekitar matanya yang masih lebam,keningnya yang masih dioles obat,pipinya yang masih sedikit bengkak dan bekas luka di sudut bibir kanannya yang masih jelas.Jolie iba melihat ibunya yang malang. Paras ibunya yang molek menurun ke Jolie,begitu juga dengan sifat ayunya.Tapi sepertinya ibu selalu kurang beruntung dalam pernikahan.Dengan ayah tirinya,ini sudah merupakan pernikahannya yang ketiga.Pernikahan pertama terjadi karena desakan perjodohan yang diatur nenek pupus di tengah jalan,suami pertama menceraikannya karena ketahuan selingkuh dengan rekan kerjanya.Pernikahan pertamanya tidak bertahan sampai 1 tahun,hanya 8 bulan saja.Dari pernikahan pertama,ibu belum sempat dikarunia anak.Pernikahan kedua adalah pernikahan dengan ayah Jolie.Dari pernikahan ini,ibu melahirkan Jolie dan Rudy.Namun nasib berkata lain,ayah Jolie menghadap yang Kuasa karena kecelakaan saat bekerja.Sejak saat itu,ibunya bekerja keras membesarkan mereka hingga bertemu dengan ayah tirinya.Awalnya pernikahan dengan ayah tirinya baik-baik saja hingga saat dana pensiun ludes dan ayah tirinya mulai pulang larut dalam keadaan mabuk dan berkelakuan kasar.Sungguh tragis kisah cinta ibunya itu.Itulah yang dirasakan Jolie saat ini "Betul kata ibumu,Nak Jolie,makan sesuap dua suap juga tak apa,jangan biarkan perutmu kosong."sahut Pak Darwin dari seberang ranjang Jolie Tiba-tiba Jolie teringat dengan kata-kata Pak Darwin tadi siang "Apakah benar lusa polisi akan datang mengintrogasiku?" ada nada khawatir di pertanyaan itu "Ya..polisi butuh keteranganmu selaku korban." jelas Pak Darwin "Dia masih syok dan lemah,pak..mungkin beberapa hari nanti dia baru bisa dimintai keterangan." ibu membela Jolie "Sudah tenanglah...,bapak akan mendampingimu melewati proses yang mungkin akan melelahkan sampai putusan untuk ayahmu ditetapkan sepadan dengan apa yang telah diperbuatnya terhadap kalian." ucap Pak Darwin "Bapak akan datang lagi kapan pun bila tiba-tiba polisi datang ke sini meminta keteranganku sebagai korban." Jolie berusaha memastikan "Ceritakan saja apa yang sebenarnya terjadi,Nak." jawab Pak Darwin santai "Aku tulus meminta maaf dan berterima kasih  karena sudah merepotkan Bapak.Bapak jadi ikut terseret ke dalam masalah keluarga kami." ucap Jolie tertunduk,matanya berkaca-kaca "Makanlah..."ucap Pak Darwin.Jolie mendongakkan kepala menatap Pak Darwin.Pak Darwin menghapus air mata Jolie "Tolong beritahu polisi besok jam makan siang,saya siap diintrogasi." ucap Jolie dengan senyum .......... Tok..tok..tok...suara pintu ruangan VIP tempat Jolie dirawat diketuk Serentak seluruh penghuni ruangan itu menoleh ke arah datangnya bunyi ketukan Tok..tok...tok..."Assalamualaikum.."terdengar suara ketukan lagi namun kali ini disertai salam "Kami polisi dari divisi tindak kriminal ingin mengintrogasi Nona Jolie Marthawati."terdengar suara lantang tegas dari balik pintu Jolie dan Pak Darwin saling menatap dalam kebingungan "Koq jadi sekarang,Pak?" Jolie berbisik panik "Benahi dan tenangkan dirimu,Nak."perintah Pak Darwin sambil menggenggam kedua tangan Jolie "Wa'alaikumsalam..." sahut Pak Darwin sambil bergegas berjalan ke arah pintu  "Silahkan masuk,bapak-bapak." Pak Darwin mempersilahkan mereka masuk "Selamat malam,ibu dan Nona Jolie.Perkenalkan kami dari divisi tindak kriminal ditugaskan untuk mewawancarai Nona Jolie Marthawati selaku korban penikaman dan kekerasan rumah tangga." kata salah satu polisi tinggi besar berkumis lebat dengan seragam dinas yang lengkap "iy..iya,Pak...saya Jolie Marthawati." ucap Jolie terbata-bata. Jolie merasa sangat gugup sekali sebab baru ini pertama kalinya dalam sejarah hidupnya didatangi dan diintrogasai polisi.Tapi untung ada ibu dan Pak Darwin yang menemaninya.Terutama Pak Darwin yang terlihat selalu siaga membantu dan mengarahkannya. Introgasi berlangsung cukup lama.Hampir dua jam. "Baiklah...hanya ini saja keterangan yang kami perlukan.Segala ucapan dan pengakuanmu dalam rekaman ini akan dijadikan bukti dalam pengadilan nantinya." kata polisi berkumis lebat sambil menunjuk alat perekam yang dipegang rekannya itu. "Terima kasih atas kerjasamanya.Selamat malam dan selamat beristirahat." sambungnya Pak Darwin dan ibu mengantar kedua polisi itu.Jolie hanya menyaksikan mereka berlalu dari ruangan dari tempat tidurnya.Lega rasanya "Kak Jolie keren," puji Rudy "Keren apaan...diem lu.." celetuk Jolie Padahal dalam hatinya senang tak kepalang dipuji keren oleh adiknya.Pura-pura jutek biar disegani disegani adiknya dan terkesan berwibawa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD