Dua

1046 Words
Judul: Baby Girl Penname: Niwi Time link cerita: https://m.dreame.com/novel/tdeV8rFC3DYzE+TU5sMivA==.html __________________________________________ Part 2 Kedua mata wanita berambut sebahu itu langsung terbuka ketika mendengar suara tangisan bayi yang sangat begitu kencang tepat di samping telinganya. Wanita itu langsung duduk dan menatap bayi mungil itu yang tengah menangis. "Haduh ngganggu aja deh. "Ifa sebenarnya kesal tapi teringat kemarin malam jika dirinya harus merawat bayi itu dan membuatnya diam merasa pasrah. Dahi Ifa mengernyit ketika mencium bau tak sedap lalu ia mencari bau itu ternyata dari p****t bayi ini. " Oh astaga, kamu pup ya? "sungguh Ifa ingin mual sekarang juga "Ifa Ifa!" teriak ibunya dari luar kamarnya sambil mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. "Iya, Bu? "balas Ifa yang langsung membuka pintu kamarnya. " Bayi itu lagi nangis ya? "tanya Lisa pada Ifa. " Iya Bu. Oh ya Bu tolong bantuin Ifa Bu gantiin popok buat bayi itu. Dia pup, "ringis Ifa yang sepertinya tak tahan bau yang tak sedap tersebut. "Astaga! Kamu bawa bayi tapi enggak bisa rawat. Dasar! "bentak Lisa kasar lalu masuk ke dalam kamar anaknya dan mendekati bayi itu. Ifa membuka tas bayi perempuan tersebut dan betapa terkejutnya dirinya melihat isi tas itu yang berisi beberapa popok bayi, baju & celana bayi, botol s**u, kotak kardus s**u, peralatan mandi untuk bayi, bedak, minyak telon bayi, topi bayi, kaos kaki dan selendang kain lagi atau bisa disebut juga paket lengkap kebutuhan si bayi itu. "Heh melamun! Cepet bawakan bak kecil lalu isikan air bersih!" perintah Lisa pada anaknya. Ifa langsung berlari menuju ke kamar mandi. Ifa langsung memberikan bak kecil berisi air bersih pada ibunya. Ifa melihat ibunya sangat lihai membersihkan p****t bayi mungil itu. Ifa juga memperhatikan dengan baik agar dirinya bisa mengerti. "Sudah tahu caranya? "tanya Lisa pada anaknya. " Sudah tahu, Bu. "Ifa melihat bayi mungil itu sudah tak menangis lagi. " Jelaskan ini anak siapa? "tanya Lisa menatap selidik pada Ifa. Ifa akhirnya menceritakan secara rinci dan tak kurang pada ibunya tentang bayi mungil yang ia temukan di hutan kemarin malam. "Ya Tuhan siapa orang tua yang tega membuang bayi cantik ini, " gumam Lisa menatap iba pada bayi itu. ... Berkat Lisa akhirnya Ifa sudah bisa mengurus bayi bahkan Lisa bilang pada anaknya 'Mengurus bayi orang tidak apa-apa entar kalau sudah punya anak sendiri bisa tahu'. Banyak tetangga yang tanya siapa bayi mungil ini? Ifa hanya menjawab asal jika ini keponakannya dan harus dirawat olehnya karena orang tuanya sibuk kerja. Sudah seminggu pula bayi itu tinggal di rumah Ifa dan Ifa juga tak lupa memberikan nama sesuai dengan nama yang tertera kemarin juga dikalung bayi itu, Fiona. "Fio. "Ifa menciumi wajah Fio gemas sendiri setelah memandikan bayi itu dan memakaikan baju. Fio menggeliat tertawa geli dan tangan serta kakinya bergerak senang. Ifa membiarkan Fio berguling-guling. Kata Lisa Fio itu bayi berumur tujuh bulan dan masih merangkak. "Ciluk baa, "Goda Ifa setelah membuka telapak tangannya yang ditangkup di wajahnya. Terdengar suara Fio yang lucu sekali. Ifa menggendong Fio memakai selendang kain lalu berjalan menuju ke dapur dan ia ingin membuatkan s**u pada bayi mungil itu. Setelah selesai Ifa mengecek s**u itu dan diberikan pada Fio yang langsung disedot sangat kuat. Ifa mengambil ponselnya di ruang tamu karena sedari kemarin belum diisi. Ifa menyalakan ponselnya terlihat jika banyaknya notifikasi di aplikasi hijau itu. Seketika Ifa tersenyum miris mengingat kemarin malam tetapi dirinya harus kuat tak boleh lemah pada laki-laki yang telah mengkhianatinya sedari dulu. Ifa keluar dari kerjanya dan fokus merawat Fio itu yang diperintahkan ibunya lagian gaji ibunya juga sudah tercukupi tapi bagaimanapun seorang anak juga tak tega melihat ibunya banting tulang sendiri sedangkan dirinya malah menganggur kecuali jika dirinya baby sister yang dibayar. Ifa menghela napasnya pelan, prinsipnya ia tak boleh mengeluh tentang keadaan ini. Ifa akan bekerja jika bayi ini sudah menginjak umur 1 tahun. Ifa berniat ingin mengajak jalan-jalan di taman, mengingat Fio tak pernah ia ajak keluar. Ifa memakaikan topi cupluk pada Fio dan Ifa juga tak lupa membawa tas selempang kecil. Ifa berjalan kaki menuju taman yang tak terlalu jauh sesekali dirinya tersenyum ramah pada tetangganya dan berhenti sebentar ketika para ibu-ibu ingin menyentuh Fio. Ketika sampai di taman yang luas itu dan ramai banyak pengunjung di sekitar sini. Ifa mencari tempat duduk tapi sebelum itu ada suara seseorang memanggilnya. "Ifa sayang? Kamu kok enggak bilang sih mau kesini, aku mencari kamu di mana-mana, "ucap seorang lelaki tampan berlesung pipit di kedua sisi pipinya serta memakai topi menghadang jalan Ifa. " Lho ini anak siapa sayang? Sejak kapan kamu jadi baby sister? "tanyanya dengan dahinya mengernyit bingung. " Tolong jangan panggil sayang padaku lagi. Aku risih mendengarnya Mirza, "balas Ifa santai. " Maksud kamu gimana sih? Aku ini pacarmu, "ujar Mirza santai tanpa beban mengucapkan itu. " Wow pacar? Sepertinya kamu lupa apa yang kamu lakukan kemarin malam bersama sahabatku sendiri, "balas Ifa menatap tajam ke arah Mirza. "Oh jadi masalah itu, itu dijebak sayang tolong jangan percaya apa yang kamu lihat kemarin. " "Apa yang aku lihat kemarin itu nyata!" bentak Ifa. "Kok kamu jadi kasar gini sih. Aku sayang sama kamu Ifa, enggak ada cewek lain selain kamu dihatiku. " Kedua mata Ifa mulai berkaca-kaca bukan ke bawa perasaan tapi sakit hati melihat Mirza yang berbohong padanya. " Ya sudah kalau gitu. Aku minta putus sama kamu! "Ifa berjalan cepat ingin meninggalkan cowok bajing*n itu segera mungkin mengabaikan teriakan Mirza memanggil namanya. Mirza mengacak-acak rambutnya kesal lalu pergi di tempat itu. Tempat yang menjadi saksi bisu kandasnya hubungan mereka selama 2 tahun lamanya. Ifa berjalan cepat sesekali kepalanya menoleh ke belakang dan tak sengaja bahunya menabrak bahu seseorang. "Maaf pak maaf, " Ucap Ifa merasa bersalah pada seorang lelaki di sampingnya yang tak sengaja ia tabrak. " Oh tidak apa-apa. Bagaimana dengan anakmu apa tidak apa-apa? "tanya laki-laki itu menoleh pada wanita muda di hadapannya dan melihat bayi mungil cantik itu yang sepertinya anak wanita di depannya ini. " Emm, tidak apa-apa. "Ifa menimang Fio yang tampak rewel. " Ya sudah kalau begitu, saya pergi dulu, "pamit laki-laki itu yang tidak sengaja ia senggol. Ifa mengernyit bingung ketika dirinya melihat wajah laki-laki itu yang terlihat sekikas mirip wajah Fio tapi Ifa mengenyahkan pemikirannya tak mungkin jika orang itu ayahnya karena terlihat dari baju yang dipakai lelaki itu orang berada. Tak mungkinlah orang itu menelantarkan anaknya sendiri. ...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD