Tiga

1101 Words
Judul: Baby Girl Penname: Niwi Time link cerita: https://m.dreame.com/novel/tdeV8rFC3DYzE+TU5sMivA==.html __________________________________________ ... TIGA Beberapa bulan kemudian akhirnya umur Fio sudah satu tahun itu pun lewat prediksi ibunya karena Fio sudah bisa berdiri dan berjalan sebentar lalu jatuh lagi. Ifa diterima kerja menjadi office girl di perusahaan yang sedang membutuhkan bagian itu karena kemarin lalu membuka lowongan pekerjaan. Ifa yang hanya mempunyai ijazah SMA hanya bisa bekerja karyawan biasa terutama pembantu.. Ifa menitipkan Fio pada ibu kos yang memang beliau menawarkan diri apalagi ibu kos itu merasa sepi di rumah sebab anak-anaknya sudah besar dan memiliki tempat tinggal sendiri sedangkan ibu kos itu sendiri seorang janda sebab suaminya sudah meninggal. "Fio sudah cantik ya? "Ibu kos itu bernama Sarah. Sarah menatap kagum kecantikan Fio di gendongan Ifa tak lupa Fio selalu memakai bando warna merah muda berbentuk kelinci lucu. " Fio sama ibu ya? "Ifa menyerahkan Fio yang sudah wangi serta tas bayi yang berisi kebutuhan Fio. "Mi, "lirih Fio menepuk pipi Ifa. Ifa membiasakan Fio untuk memanggilnya mami dan beberapa di sini tak menaruh curiga karena Ifa punya seribu alasan untuk menjawab pertanyaan dari para tetangganya. " Daaa mami! "teriak Sarah sembari memegang tangan mungil itu dilambaikan ke arah Ifa. " Daaa miii! "teriak Fio semangat. Ifa pun membalas lambaian tangan mereka lalu langkah kakinya menuju ke pasar untuk naik angkot. Andai kuota Ifa tidak habis mungkin Ifa akan naik ojek online yang lebih praktis. Ifa menaiki salah angkot yang masih nangkring dipinggir jalan dekat pasar. Beberapa menit kemudian.. Ifa berjalan masuk ke dalam perusahaan yang katanya ini adalah cabang baru milik CEO ini. Ifa berjalan menuju resepsionis dan menunjukkan lamaran kerjanya. Ifa masih bingung karena ini baru pertamanya masuk ke dalam perusahaan sebesar ini. Setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya Ifa jadi mengerti dan langsung menuju tempat di mana dirinya akan bertemu dengan beberapa karyawan office boy dan office girl di sini. Setelah mencari ruangan itu dan menemukannya, Ifa bingung ketika melihat semua office boy dan office girl di sini sudah memakai seragam. "Eh kamu karyawan office girl baru ya? "tanya seorang wanita yang memakai seragam office girl seraya membawa nampan yang berisi dua cangkir kopi. " Iya mbak, "balas Ifa kikuk yang terlihat wanita itu lebih tua darinya. " Nama saya Lena, nama kamu siapa? " " Ifa mbak." "Oh Ifa, ya sudah kamu cepat ganti baju lalu melakukan pekerjaan sesuai bagianmu, saya mau pergi dulu, "pamit Lena tersenyum ramah dan berlalu pergi. Ifa segera mengganti baju di kamar mandi ternyata masih banyak yang belum mengganti seragam kerja dan harus mengantre jangan di toilet. " Besok-besok pakai langsung saja, terus pakai jaket daripada mengantre, capek deh kak ini kalau menunggu lama gini."Ifa jongkok di samping toilet, dirinya melihat beberapa karyawati di sini yang sibuk merias wajah masing-masing. Ifa berpikir mengapa mereka merias wajah bukankah pekerja mereka itu seperti pembantu sama seperti dirinya? "Aduh aku itu harus cantik saat di depan Tn. Radhika penerus perusahaan ini biar Tn. Radhika kecantol cinta padaku seperti novel-novel yang aku baca!"pekik seorang karyawati sambil merias wajahnya ketebak mungkin. Ifa yang tak sengaja mendengar itu tersenyum geli. Bagaimana tidak tersenyum geli? Lihat saja karyawati itu memakai bedak sangat tebal mengabaikan lehernya yang berkulit hitam dan seharusnya menyamaratakan antara warna kulit wajah dan leher. " Kopi s**u jadinya, "gumam Ifa yang menahan tawanya agar tidak membludak di sini. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya toilet terbuka dan Ifa pun langsung masuk ke dalam mengabaikan teriakan marah dari para karyawati yang sudah menunggu sedari tadi. ... Ifa mencepol rambutnya asal sebelum mengelap meja ruang tunggu. Ifa melakukan pekerjaan dengan baik bahkan dirinya sambil bersenandung ria. Ifa berjalan ke arah meja lain lalu mengelapnya. "Awhh. "Ringis Ifa ketika tangannya tak sengaja tergores sudut meja kaca yang ia bersihkan. "Kamu tidak apa-apa? "tanya Seorang laki-laki tiba-tiba menghampirinya. " Ah tidak apa-apa kok cuman tergores saja. "Ifa pun mendongak dan seketika dirinya terkejut melihat lelaki itu yang sama ia tabrak beberapa bulan lalu. Ifa tak sengaja menatap name tage laki-laki itu yang ternyata ialah CEO perusahaan ini. Ifa langsung menundukkan kepalanya sopan, " Maaf pak jangan pecat saya, saya mohon." Dahi laki-laki itu mengernyit bingung ketika melihat karyawan di depannya ini menunduk takut dan berkata maaf berulang kali. "Hey, kamu kenapa? Kok sepertinya takut saya pecat? " " Saya wanita yang di taman itu emm yang tidak sengaja menabrak bapak. " Laki-laki itu mengingat sebentar lalu ia akhirnya mengangguk paham siapa wanita ini dan tersenyum kecil. Wanita di depannya ini adalah seorang wanita yang menggendong anaknya di taman beberapa bulan lalu dan juga menabraknya. " Kamu ini ada-ada saja. Mana mungkin saya memecatmu hanya menabrak bahuku yang tidak terasa sakit sama sekali. "Lelaki itu menggeleng dan tersenyum lagi. Ifa bisa melihat laki-laki itu sangat tampan berkali-kali lipat jika tersenyum seperti ini. Beberapa orang karyawan di sini melihat interaksi mereka. bagaimana tidak heran seorang CEO berbicara ramah kepada karyawan office girl di sini. "Syukurlah kalau bapak tidak memecat saya. Saya terima kasih. "Ifa menunduk lagi. " Huum lain kali hati-hati ya kalau kerja. Lebih baik kamu pakai sarung tangan. Oh ya nama kamu siapa? "tanya laki-laki itu pada Ifa. Bukan pertama kalinya seorang CEO ini menanyakan nama karyawannya karena memang ingin tahu saja nama-nama karyawannya yang bekerja di perusahaannya. " Nama saya Ifa pak, "Balas Ifa sopan menatap pada laki-laki itu lalu Ifa menunduk lagi takut jika khilaf menyukai CEO tampan ini. Ifa percaya jika laki-laki semuanya itu kalau tidak b******k ya homo. "Kamu tau nama saya bukan? " " Emm tau. "kedua mata Ifa menyipit melihat nama CEO di depannya dan mengangguk mengerti. " Coba nama saya siapa?" "Tn. Radhika. " " Nama panjang saja! "suruh laki-laki itu yang terkekeh sendiri melihat karyawan office girl di depannya ini seperti orang yang sedang ketakutan. "Kayden Zaferino Radhika, "jawab Ifa yakin. " Betul sekali. " " Pak bolehkah saya pergi, saya mau melanjutkan pekerjaan saya yang lain. "Ifa berbalik badan segera berhenti ketika mendengar suara Tn. Radhika. " Etsss berhenti, kamu kok enggak sopan ya sama saya. Seharusnya saya yang harus pergi dulu karena saya pemilik perusahaan ini. " Ifa berbalik lagi dan sesekali kedua matanya menatap sekitar. Sungguh dirinya sangat malu dilihat orang-orang yang berlalu lalang ketika seorang CEO ini mengajak dirinya berbicara. " I iya pak, "balas Ifa seraya menunggu Tn. Radhika pergi dari hadapannya Kayden pergi meninggalkan Ifa yang mematung di tempatnya. Kayden tersenyum lebar entah mengapa dirinya sangat suka menggoda karyawan office girl itu yang sepertinya ketakutan berhadapan dengannya tak seperti karyawan lain yang selalu menggoda dirinya. "Cantik tanpa polesan make up, polos, lugu, penakut tapi sayangnya sudah punya anak, "gumam Kayden lalu berjalan masuk menuju lift untuk ke ruangannya. ...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD