Kebangkitan Dewa Hadesh

1241 Words
Matahari mulai bangkit memposisikan dirinya, Kokok ayam jantan mulai mereda. Hal itu mempertegas bahwa pagi telah tiba didunia Quantum. Seperti yang telah di janjikan oleh Hernalt bahwa dirinya akan menjadi guide person Reemar untuk memperkenalkan seluk beluk dunia Quantum kepada Reemar. Sebentar lagi petualangan di Dunia Quantum akan dimulai mereka berdua.   Hernalt menunggu Remaar sejak tadi, kali ini Ia ditemani minuman favoritnya millo coffee. Berhubung hatinya sedang berbunga-bunga, semua hal pagi itui harus dimulai dengan segala hal baik pikirnya.   “Haiii Her...“ ditepuknya pundak Hernalt dari belakang.   “Kamu hampir membuat aku serangan jantung Mar“ jawab Hernalt sambil mengusap dadanya   “Hehe maaf yah, oiya sudah lama menunggu ku?“   Hernalt mengangkat gelas minumnya kearah Reemar “Yaaa, lumayan lah Mar. Dari minuman ini panas sampai mengeras menjadi es“   “Issh... Apasi Her gak mungkin bisa“    “Haha habis kamu lama sekali datang kesini“   “Aku loh masih bingung dengan alat chips ini“   “Yasudah nanti juga terbiasa, mau minum atau langsung kita mulai?“   “Aku bawa bekal nih, sebaiknya kita mulai saja sebelum matahari menerik.“     Hernalt dan Reemar memulainya dengan mengelilingi kota Hanz, di jelaskannya sudut demi sudut kota Hanz mulai dari Taman Cinta, Caffe Favorit Hernalt sampai gedung-gedung pencakar langit dipusat kota yang menjadi tempat bekerja para member didunia Quantum.   “Disini mereka menemukan cinta mereka masing-masing, tanpa tau dari mana mereka berasal di dunia nyata,” ucap Hernalt yang berdiri disamping Reemar, sambil memandang kearah muda mudi yang memenuhi Taman Cinta.   “Whaaaa... Lalu bagaimana denganmu?”   “Jangan mengejekku,” Hernalt menyenggol bahu Reemar   “Hahaha...” tawa mereka pecah seketika   “Kamu saja dulu temukan cintamu supaya betah disini.”   “Aku belum berfikir sejauh itu, masih menikmati dunia Quantum yang katanya menawarkan kehidupan yang layak bagi orang sepertiku”   Kali ini mereka telah berada dirooftop, yang merupakan bagian paling atas dari gedung pencakar langit. Reemar sangat takjub melihat keindahan seluruh kota Hanz yang terlihat dari atas gedung paling tinggi yang ada didunia Quantum. Langit menjadi atap abadi bagi mereka yang semakin larut saling mencekrama satu sama lain.   “Bagaimana kamu bisa sampai kesini?” tanya Hernalt sambil menikmati hidangan yang dibawa oleh Reemar   “7 tahun lalu, aku mengalami kecelakaan. Kedua kaki aku terpaksa diamputasi karena luka yang cukup berat,”   "Bagaimana denganmu?" Tanya Reemar, sambil memalingkan wajahnya kearah Hernalt   "Aku mengalami cacat sejak lahir, tulang kaki ku tidak cukup kuat untuk menopang tubuhku. Sangat menyedihkan menghabiskan seumur hidup diatas kursi roda," Jelas Hernalt   “Apa aku bisa menemui mu di dunia nyata?” lanjutnya     Seketika bumi bergoncang dengan hebat sehingga menimbulkan beberapa kerusakan di seluruh penjuru dunia Quantum. Langit yang semula begitu indah berubah menjadi merah dengan awan yang membentuk spiral. Baru pertama kali ini terjadi didunia Quantum, peristiwa yang terbilang cukup keanehan yang menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Kota Hanz porak poranda dibuatnya oleh guncangan tektonik dari dasar dunia Quantum. Beruntung Hernalt dan Reemar segera turun dari puncak gedung untuk menyelamatkan diri.   Tampak kekacauan dan kepanikan melanda masyarakat dunia Quantum, orang-orang berhamburan memenuhi ruang terbuka dan jalan raya, diantaranya tampak orang-orang yang terluka parah mencoba menyelamatkan diri serta beberapa lainnya membantu korban yang masih tertimpa reruntuhan.   “Triiiiiinnngggg.....” sebuah hologram masuk dari kacamata Hernalt dari Kenzo   “Halo Ken, apa kamu baik-baik saja?” tanya Hernalt   “Tolong aku Her, segera kepegunungan Ortoks,” jawab Kenzo dengan sangat panik   "Apa yang terjadi? Hey... Ken?…"   "Tuuutttt....." dering telfon terputus begitu saja     “Mar, aku harus pergi. Sebaiknya kamu pulang, dunia Quantum sedang tidak beres.”   “Aku ikut Her, kamu bilang mau ajak aku mengenal dunia Quantum,” meraih tangan Hernalt saat hendak masuk kemobil Esemka miliknya   “Jangan gila, aku tidak akan membahayakan mu Mar,” mencoba melepaskan genggaman tangan Reemar   “Kalau kamu pergi tanpa aku, aku tidak akan kembali ke dunia Quantum ini Her.”   Hernalt terdiam beberapa saat, entah apa yang harus dilakukannya.   “Segera naik!”     Secepat kilat mobil Hernalt melaju menembus kecepatan cahaya, amarahnya sangat tak terkendali. Berulang kali Ia memukul kemudi karena kesal melihat orang-orang disepanjang jalan menangis dan berlumuran darah.   Sesampainya di Tartaros, Hernalt dan Reemar menembus hutan belantara dengan berlari. Reemar beberapa kali terjatuh dan harus dibantu berdiri oleh Hernalt.   “Ayo cepat Mar, ayo... Bangun...” Hernalt menarik lengan Reemar dengan sangat kuat   Sesampainya di telaga biru, Kenzo terlihat ketakutan. Badannya gemetar dan keringatnya bercucuran mengalir deras dari dahinya.   “Ada apa Ken? Apa yang terjadi?” Hernalt berlari kearah Kenzo dan menepuk punggungnya   “Kha...Khaiiii... Khaibar mengajakku berlatih Kanuragan, tapi sesampainya ditelaga. Dia malah mendaki gunung lalu hilang begitu saja,” Kenzo melemparkan jarinya kearah portal dimensi   “Setelah itu dia berubah menjadi Prajurit perang dengan tanduk di kepalanya serta membawa kapak besar,” lanjutnya   “s****n kalian, kenapa kalian melakukan ini,” diangkatnya kerah kemeja Kenzo oleh Hernalt yang terlihat sangat marah   “Sudah Her, lebih baik kita kembali kedunia nyata lalu melaporkannya kepada perusahaan Quantum hyberlifetimes,” Reemar Manarik tangan Hernalt untuk melepaskan tangannya dari leher Kenzo dan bergegas meninggalkan tempat itu.   “Dewa Hadesh,” wajah Hernalt berubah kecut dengan pandangan kosong, Ia ingat betul bagaimana perawakan Dewa Hadesh yang di ceritakan oleh Ayahnya   “Hah... Siapa dia?” Tanya Reemar   “Apa maksudmu Her?” timpal Kenzo   “Alasan mengapa Tartaros pantang untuk dikunjungi adalah, karena didalam portal dimensi terlarang itu terdapat kerajaan para Dewa. Ayahku bilang jiwa mereka hidup diseberang dimensi lain,” Hernalt menelan ludah   “Jiwa-jiwa para Dewa ini dapat bebas keluar ke dunia Quantum melalui portal ini, setelah mendapatkan tubuh manusia untuk dikuasai” Lanjutnya   “Jadi, tubuh Khaibar saat ini dikuasai oleh Dewa?” tanya Reemar   “Siapa Dewa Hadesh Her? Apa yg bisa kita lakukan?” Kenzo mulai panik   Hernalt mulai menjelaskan, Dewa Hadesh adalah putra pertama Dewa Kronos, Dewa Hadesh adalah lambang kebencian dan bencana, Dewa yang menguasai dunia bawah sekakigus menjadi raja bagi para orang yang sudah meninggal. Jiwanya di belenggu oleh adiknya yaitu Dewa Poseidon di dimensi lain. Dahulu kala, Dewa Hadesh berhasil dipengaruhi oleh Dewa Ares. Dewa Ares adalah Prajurit perang terbaik yang haus darah serta terkenal sebagai Dewa pembunuh paling kejam. Mereka bekerjasama untuk merebut kekuasaan Kronos dari takhta tertinggi.   Namun Dewa Kronos tidak sendirian menghadapi mereka, dengan dibantu oleh kedua anaknya Dewa Poseidon dan Dewa Zeus. Dalam mitologi yang diceritakan kepadanya, Dewa Hadesh dan Ares berhasil dikalahkan dan jiwa mereka dibelenggu didalam portal dimensi, disisi lain Dewa Kronos terpaksa kehilangan anak keduanya yang juga kakak dari Dewa Zeus. Dewa Poseidon mengabdikan diri menjadi belenggu dan portal dimensi untuk melindungi Dewa Kronos dan Dewa Zeus.     Kenzo jatuh tersungkur setelah mendengar penjelasan dari Hernalt “Berakhir sudah dunia Quantum”   “Mengapa Dewa Kronos dan Zeus tidak datang lagi dan mengalahkan Dewa Hadesh?” tanya Reemar   “Setelah perang antar Dewa usai, Dewa Kronos berjanji menjadi Dewa keadilan yang hanya bisa keluar dibalik sisi gelap dunia Quantum”   “Malam hari?”   “Iya benar, Kronos hanya akan muncul dimalam hari. Itu sudah menjadi perjanjian antara Ayahku sebagai pencipta dunia Quantum dengan Kronos, setelah Kronos mendapatkan tubuh manusia di dunia Quantum ini.”   Langit memuntahkan gemuruhnya sangat keras, dari pusat awan spiral terbuka sebuah lubang hitam besar. Lalu melompat seorang prajurit raksasa dengan tanduk dikepala yang tinggi menjulang, serta membawa s*****a kapak besar ditangannya.   “Larii.....” teriak Hernalt   Mereka bertiga berlari sekencang yang mereka bisa, namun Reemar tertinggal dibelakang.   “Mar, ayooo cepat,” ajak Hernalt yang memalingkan badannya ke belakang   “Aku gak kuat Her, Kaki aku lemes”   “Ayo... Kamu pasti bisa Mar”   Kenzo meneriaki nama Khaibar dari jauh, tapi percuma karena seluruh kekuatan jahat telah mengambil kesadarannya. Kini yang ada hanya Dewa Hadesh yang terus berjalan mendekat kearah Reemar dan Hernalt.   Akhirnya Hernalt menemukan ide, dia memanggil mobil cepatnya lalu menyuruh Kenzo dan Reemar ikut masuk kedalam.   “Apa yang kamu lakukan Her?” tanya Kenzo panik   Reemar berusaha membuka pintu mobil “Aku mau turun, tolong turunkan aku!”   “Heiii... Tenang, semuanya pegangan!”     Hernalt menginjak pedal gas sedalam-dalamnya, bukan untuk lari menjauh. Tapi Hernalt justru melaju kearah Dewa Hadesh dengan mobil cepatnya.   “Tunjukan kecepatanmu, kamu bisa menandingi Kronos!”   Semakin dekat jarak antara mereka, Dewa Hadesh mangangkat Kapak besarnya keatas, lalu diayunkan kearah mobil tersebut. “Buuummmmm....” suara dentuman keras dari kapak tersebut, tanah tempat serangan kapak Dewa Hadesh menimbulkan lubang besar dan beberapa pohon besar disekitarnya rusak.   “Fwuuuuhhhsss....” mobil cepat Hernalt menembus asap tebal yang melebar keseluruh hutan pasca serangan itu. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD