Prolog

155 Words
Hanya sebuah kisah klasik. Kisah klasik di SMA... Mungkin benar apa yang kebanyakan orang-orang katakan, bahwa masa sekolah yang paling indah adalah masa dimana kita berada di SMA, karena pada saat itulah kita mulai berani untuk menyukai lawan jenis. Aku menyetujuinya, sebab aku juga mulai berani untuk menyukainya. Dia istimewa, sangat istimewa. Dia dengan segala permasalahannya dengan keluarga. Namun juga tetap hangat kepada keluarga yang lainnya. Aku sungguh terpesona. Tidak bisa dipungkiri bahwa aku terlalu jatuh cinta kepadanya. Tutur kata lembutnya ketika sedang bercengkrama seakan selalu membuat aku terpana. Namun, aku tidak ingin jatuh cinta. Sebab 'jatuh' itu sakit. Tentu saja, yang aku inginkan adalah 'bangun' cinta. Membangun cinta dengan dia berada di sampingnya. Membangun sebuah mimpi yang kita rajut bersama. Ah aku terlalu banyak menghayal ternyata.... Hingga kenyataan yang tidak aku duga, menerpa. Bahwa dia adalah seseorang dari masa kecilku. Masa kecil yang sangat indah, terlalu indah. Inilah kisahku, kisah dimana menyimpan banyak cerita. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD