M.O.S. 03

1376 Words
Khalila masuk ke dalam mobil Mr. Kenny, dengan napas yang memburu cepat. Dia harus berlari untuk segera tiba di mobil Mr. Kenny dalam waktu 15 menit.   "Terlambat 3menit 15 detik. Bersiaplah menerima hukumanmu!" Ucap Mr. Kenny melihat ke arah arlojinya.  "Hah?! Yang benar saja! Hanya terlambat 3 menit langsung kena hukuman! Tau begini lebih baik aku terlambat 3jam saja sekalian!" Protes Khalila sewot pada bossnya.  "3menit 15detik!" Ucap Mr. Kenny menegaskan lagi.  "Dasar manusia salju! Tidak punya rasa kemanusiaan!" Maki Khalila semakin geram pada bossnya itu.  "Kau sudah berani menjelekkan boss mu?! Baiklah, hukumanmu akan bertambah." Ucap Mr. Kenny dengan santai tanpa melihat ke arah Khalila dan langsung menjalankan mobilnya keluar dari gedung hotelnya.  "Hhhhuft! Sekalian saja pecat aku detik ini juga! Aku tidak takut!" Sahut Khalila dan membuang wajahnya ke arah jendela menatap ke jalan.   Mr. Kenny melirik ke arah Khalila dan  tersenyum sedikit melihat kekesalan di wajah Khalila. Rasanya bahagia dan hangat hatinya saat ini berdebat dengan Khalila. Selama ini semua wanita yang di dekatnya tak ada yang pernah membantah ucapannya, bahkan mereka langsung menyodorkan tubuhnya pada Kenny.   "Kau tau aku tak bisa memecatmu sampai acara Mr. Hobbs selesai, jadi jangan coba mengancamku atau hukumanmu akan terus bertambah. Ingat itu!" Ucap Mr. Kenny santai dan tenang, namun membuat Khalila semakin tidak tenang dan geram penuh amarah kekesalan.  "Hukuman! hukuman terus yang anda katakan! Sekarang katakan saja langsung apa hukuman yang akan aku terima untuk terlambat 3 menit tadi?! Akan aku jalani sekarang juga! Supaya cepat berlalu!" Sahut Khalila menantang balik bossnya.  "Kau yakin akan melakukan saat ini juga?" Tanya Mr. Kenny dengan seringai liciknya.  "Iya! Cepat katakan!" Sahut Khalila jengah.  "Hukuman untuk terlambat 3 menit adalah kau harus menutup matamu selama perjalanan, tak boleh bergerak, tak boleh bertanya ataupun bicara apapun selama perjalanan." Ucap Mr. Kenny.  "Ouw sungguhkah hanya itu hukumannya?! Oke baiklah! Mudah sekali! Aku pikir hukuman berlari hingga 3km." Sahut Khalila dengan songong.  "Ingat! Tak boleh bergerak dan berucap apapun!" Ucap Mr. Kenny mengingatkan Khalila.  "Iya! iya! Aku paham!" Sahut Khalila dan langsung melakukan perintah Mr. Kenny.  Khalila memejamkan matanya, dan senyuman kemenangan Mr. Kenny pun mengembang. Mr. Kenny mulai mendekat, napasnya terasa hangat di leher Khalila, mengecup leher Khalila lembut. Khalila sangat terkejut, otaknya menolak tapi tubuhnya bagai mendapat aliran listrik tinggi, menggelenyar. Beruntung otaknya cepat merespon menolak.   "Eh! Apa yang anda lakukan?! Jangan macam-macam Mr. Kenny!" Bantah Khalila dan langsung membuka matanya.  "Kau gagal, dan hukuman mu terus bertambah Khalila." Ucap Mr. Kenny dengan wajah yang sangat dekat dengan wajah Khalila, hembusan napasnya membuat jantung Khalila berdetak kencang.   Otak Khalila segera mengirim sinyal "pelecehan!" ke seluruh tubuh Khalila.  "Anda berani melecehkanku lagi! maka aku tak segan untuk lompat keluar dari mobil ini!" Sahut Khalila mengancam, tapi Mr. Kenny hanya tersenyum tetap tenang.  "Tak perlu, karena kita sudah sampai. Ingat hukumanmu masih belum ada yang terlaksana." Ucap Mr. Kenny tersenyum menang dan kembali ke posisi duduknya semula.  "Semakin kau menolak dan melawan, justru aku semakin tidak akan melepaskanmu Khalila." Batin Mr. Kenny tersenyum menatap Khalila.   Khalila menghindari tatapan Mr. Kenny, dia melongo menatap keluar dan melihat sebuah hotel mewah.  "Makan siang disini?!" Tanya Khalila bingung.  "Iya, cepatlah turun! aku sudah sangat lapar! kecuali kau ingin menawarkan dirimu sebagai santapan siangku hari ini??" Jawab Mr. Kenny, langsung membuat Khalila membuka seatbelt nya dan keluar turun dari mobil. Khalila menatap ke arah seragamnya. "Mr. Kenny, apakah tidak masalah dengan pakaian kerja yang saya pakai ini? Saya akan dicurigai di dalam sana." Ucap Khalila.   "Tenanglah, mereka sangat mengenalku, jadi kau tak akan dicurigai." Sahut Mr. Kenny dan langsung berjalan membiarkan Khalila mengikutinya dari belakang.   Khalila hanya mengedikkan kedua bahunya lalu berjalan mengikuti langkah boss nya. Khalila hanya memesan mojito strawberry dan spagetthy carbonara. Mr. Kenny memesan ice lemon tea dan wagyu steak.   "Mr. Kenny, kenapa kita tidak makan siang di hotel milik ayah anda saja? Bukankah hal ini akan menjatuhkan nama baik hotel milik ayah anda?" Tanya Khalila.  "Kenyataannya memang aku lebih menyukai masakan chef di hotel ini. Lagipula selama aku membayar apa yang aku makan, aku tidak akan mempermalukan ayahku." Jawab Mr. Kenny.  "Kalau begitu, bukankah lebih baik jika anda menawarkan pada chef disini untuk bekerja di hotel  ayah anda dengan penghasilan tinggi?" Ucap Khalila.  "hmm...entahlah, mungkin karena aku tak ingin hotelku ini kalah dengan hotel ayahku itu, dan menjadikannya semakin sombong saja." Jawab Mr. Kenny sambil meneguk minumannya yang barusaja tiba.   Khalila langsung tersedak mendengar ucapan boss muda dihadapannya itu.  "Uhuk!uhuk! Uhuk! Eh maaf. Apa maksud ucapan anda barusan?!" Tanya Khalila tak percaya dengan pendengarannya.  "Iya, ini hotel milikku pribadi, yang aku kelola sendiri dari nol hingga kini mampu bersaing dengan hotel milik ayahku." Jawab Mr. Kenny.  "Ouw...begitu....dasar sombong! Tukang pamer!" Ucap Khalila lirih dengan wajah meremehkan.  "Ingat hukuman mu masih ada 3 yang belum terlaksana Khalila, apa kau masih berani menambahnya?!" Sahut Mr. Kenny. Khalila menghela napas kasar, mendengus kesal pada bossnya. "Mr. Kenny yang terhormat, saya jadi penasaran bagaimana jika saya membalas hukuman anda itu semua dengan cara tidak hadir selama acara Mr. Hobbs berlangsung??? Saya sungguh penasaran bagaimana wajah anda selama 3 hari itu? Hihihihi" Ucap Khalila terkekeh sambil menikmati makanannya, sedangkan Mr. Kenny kini berubah geram pada Khalila.  "Jangan coba-coba mengancamku Khalila, aku boss mu disini." Sahut Mr. Kenny.  "Ehem! Maaf Mr. Kenny, tapi sepertinya tadi Mr. Hobbs juga menawarkan sebuah pekerjaan padaku dengan pendapatan yang lebih tinggi. Apa anda lupa akan hal itu?" Ucap Khalila tak kalah beraninya.  "Kauuuu....!!! Sudah kukatakan tadi bahwa kau adalah milikku Khalila, jadi tak akan ada siapapun berani merebutmu dariku! Ingat itu!" Sahut Mr. Kenny yang kini telah kehilangan selera makannya, terlihat dia telah meletakkan alat makannya dengan geram dan membersihkan bibirnya.  "Aku bukan milikmu! bu.kan.mi.lik.mu! Ingat itu!" Ucap Khalila tegas dan juga ikut meletakkan alat makannya dengan sedikit hentakan, membersihkan bibirnya dengan membalas tatapan Mr. Kenny dengan sangat tajam.   Saat mereka sedang saling menatap tajam, ada sebuah tangan menepuk bahu Khalila dari belakang.  "Khalila.??" Panggil orang itu dan Khalila sangat terkejut dan langsung menoleh, begitu juga dengan Mr.Kenny.  "Eh Ebay, ya ampun sayang, aku sampai kaget. Kamu ada acara apa disini?" Ucap Khalila segera berdiri dan memeluk manja sebelah tangan Bhanu.  "Eh..i..itu..aku harus menemui atasanku disini. Kamu sama siapa? Tumben bisa keluar makan siang?" Sahut Ebay menatap tajam ke arah Mr. Kenny.  "Ouh ini Mr. Kenny, dia putra bossku, sementara ini dia yang menggantikan ayahnya di hotel. Aku sedang ditraktir makan siang karena tadi aku sudah berhasil melakukan presentasi dan membuat klien kami setuju melakukan acaranya di hotel kami." Jelas Khalia dengan ceria dan polos.  "Ouw begitu...kau sungguh hebat dear, aku bangga sama kamu." Sahut Ebay mengacak puncak kepala Khalila tersenyum lalu menangkup wajah Khalila dan mengecup keningnya dengan mesra.   Mr. Kenny wajahnya terlihat datar namun kedua tangannya sudah mengepal sangat kencang dibawah meja. Khalila tersenyum dengan perlakuan manis Ebay.  "Nanti sore aku jemput kamu ya, kita rayain keberhasilan kamu hari ini." Ucap Bhanu dan Khalila mengangguk senang.  "Jam istirahat sudah hampir selesai, lebih baik kita segera kembali ke hotel, karena masih banyak hal yang harus kau kerjakan." Tegur Mr. Kenny sambil berdiri dan melangkah keluar sengaja melewati samping Bhanu dan Khalila tanpa menatap ke arah mereka.  "Huuhh!!! Dasar manusia salju! Tidak pernah senang melihat karyawannya bahagia!" Sewot Khalila.  "Sudahlah, daripada nanti dipecat.. kamu hati-hati ya dear, sampai ketemu nanti sore ya Lila... I love you.." Ucap Bhanu mengecup Khalila lagi. Khalila pun kembali tersenyum menatap Bhanu dihadapannya.  "I love you too Bay...sampai ketemu nanti sore ya..daaaghh..." Sahut Khalila lalu melambaikan tangannya pada Ebay dan berjalan cepat keluar dari restaurant hotel itu.   Diluar hotel, Mr. Kenny telah menunggu Khalila dengan duduk di pinggir kap depan mobilnya. Mr. Kenny menoleh ke arah pintu lobby hotelnya saat Khalila keluar dari sana. "Sudah bermesraannya??? Apa kau tak ingin melihat siapa yang akan ditemui oleh kekasihmu itu?" Ucap Mr. Kenny sengaja membuat penasaran pada Khalila. "Sudahlah jangan mencoba untuk membuat saya marah pada kekasih saya! Saya sangat percaya padanya." Sahut Khalila dan langsung masuk ke dalam mobil tak mau peduli dengan ucapan Mr. Kenny.   Mr. Kenny ikut masuk ke dalam mobilnya, namun tidak segera menjalankan mobil itu. "Apa yang anda tunggu Mr. Kenny?" Tanya Khalila.  "Sebentar lagi.." jawab Mr. Kenny dan terus menatap ke arah pintu lobby hotelnya.  Sepuluh menit kemudian terlihat Bhanu keluar dari hotel itu bersama seorang wanita muda yang cantik, elegan dan sexy secara penampilannya.  "Lihatlah..!" Ucap Mr. Kenny sambil menunjuk ke arah pintu lobby.  "Ebay??? Dia sama siapa ya??? Ach mungkin itu atasannya, lagipula mereka juga tidak bermesraan, mereka masih sebatas jalan bersama, berpegangan tangan pun tidak. Jadi untuk apa saya marah?" Ucap Khalila santai.  "Ouw seperti itu??? Baiklah kalau begitu kita bisa pergi sekarang!" Sahut Mr. Kenny sedikit kesal karena tidak berhasil membuat Khalila marah pada kekasihnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD