BAB 4

980 Words
AISHA POV Setelah makan siang, kami langsung kembali ke kantor. Aku memalingkan wajahku menghadap kaca mobil sedangkan Thomas hanya memandangku dan tiba - tiba dia menyentuh tanganku dan aku langsung melepasnya. Aku tau dia mencoba mendekatiku tapi aku tidak mungkin bersamanya karena aku memiliki suami dan anak yang harus ku urus. Setelah tiba di kantor, aku berpisah dengan Thomas dan aku mengikuti Aaron ke ruang kerjanya " Aku berfikir untuk menjadikan Thomas sebagai sekretarisku!" " Mengapa kau secepat itu mengambil keputusan?" " Karena aku tau Thomas memiliki potensi dan kemampuan yang baik" Aku ingin melarang tetapi sama saja pada akhirnya Aaron yang akan memutuskan jadi aku diam saja asalkan Thomas tidak berada didekatku *** THOMAS POV Aku harus bisa bergerak cepat untuk mendapatkan Aisha dan membujuk ayah untuk kembali bersama ibu. Aku sengaja mencari waktu yang tepat untuk masuk ke ruang ayah dan tiba saatnya aku masuk ke ruangan ayah  saat jam makan siang " Ayah! Apa kau ingat denganku?" " Thomas! Bagaimana kau bisa disini?" Ayah sangat terkejut dengan kedatanganku " Aku bekerja disini dan baru saja aku diangkat menjadi sekretaris Aaron" " Astaga! Apa yang sebenarnya kau inginkan?" " Aku ingin ayah kembali kepada ibu!" " Ayah tidak bisa kembali kepada ibumu!" " Mengapa tidak bisa? Apa salah ibu sampai ayah tega meninggalkan ibu?!" " Ibumu tidak salah! Ayah yang salah telah meninggalkan kakakmu dan ibunya hingga ayah dulu menikahi ibumu!" " Apa maksud ayah?!" " Aaron adalah kakak tirimu! Dia anak kandungku!" "Tidak mungkin dia kakakku!" Aku langsung keluar dari ruangan saat ayah memanggilku tapi tidak ku respon. Aku hanya bisa menangis seorang diri di ruanganku tanpa ada seorang pun yang tahu. Tiba - tiba Aisha menghampiriku " Thomas! Kau kenapa?"Kemudian aku memeluknya dengan erat " Apa yang terjadi? Ceritakan padaku!" " Aku hanya ingin bersamamu!" Kemudian aku menciumnya dan ia membalas ciumanku. " Kau sangat cantik!"  " Thomas!" " Kita nikmati saat ini sayang! Aku tidak mau ada yang mengganggu kita saat ini!" Aku memeluknya dan merasakan Aisha hanya diam. Kemudian dia melepas pelukanku dan mulai berpakaian sambil merapikan penampilannya yang terlihat sangat berantakan " Aku harap kau mau berjanji satu hal padaku!" " Janji apa yang kau inginkan?" " Aku harap kau tidak menceritakan kepada siapapun tentang hal ini" " Iya sayang! Aku berjanji tidak akan menceritakan apapun asal kau mau menjadi kekasihku!" " Thomas! Kau gila!" " Memangnya yang kita lakukan tadi tidak gila? Kita bercinta dan kau menikmatinya begitu pula denganku!" " Aku tidak sanggup hidup seperti ini! Terus - terus membohongi keluarga terutama suamiku sendiri!" " Aku janji kau tidak akan bercerai dengan suamimu asalkan kau mau menjadi kekasihku" Aku melihat Aisha sedang berpikir dan kemudian ia mengangguk   " Baiklah aku mau menjadi kekasihmu asal kau tidak membuatku bercerai dengan suamiku" Aku tersenyum bahagia mendengar keputusannya *** Beberapa bulan kemudian AISHA POV Hampir setengah tahun aku menjalin hubungan dengan Thomas. Kami sering berhubungan di kantor dan apartemennya. Hubungan kami layaknya suami istri " Kau mau kemana?" " Aku ingin menghadiri pesta rekan bisnisku"  Padahal aku berbohong kepada suamiku. Thomas mengajakku ke apartemennya dan bercinta dengannya. Ku akui kami sering berhubungan intim lebih dari tiga kali dalam seminggu. Meskipun begitu aku menikmati percintaan kami yang terlarang karena aku mencintai Thomas. Tiba - tiba Ralph menghampiriku dan memelukku " Ibu! Jangan pergi! Aku ingin kita bertiga pergi menghabiskan waktu bersama" Rasanya ada perasaan bersalah di dalam hatiku menelantarkan anak dan suamiku sendiri. Karena perasaan bersalah itulah aku memutuskan janji dengan Thomas " Baiklah! Kau mau pergi kemana?" " Aku ingin bermain ke taman hiburan"  Akhirnya aku langsung mengirimkan pesan kepada Thomas jika malam ini aku tidak bisa ke apartemennya " Aisha! Kau tidak jadi pergi?" " Tidak! Aku ingin kita bertiga pergi ke taman hiburan" Terlihat raut wajah bahagia dan Aaron langsung membawa kami berdua ke taman hiburan *** THOMAS POV Aku tak menyangka jika Aisha membatalkan janjinya hanya untuk menyenangkan anaknya padahal daritadi aku menahan hasrat untuk bercinta dengannya. Tiba - tiba aku ingin menyusulnya ke taman hiburan dan aku langsung mengambil kunci mobilku dan melajukan mobilku ke taman hiburan Setelah sampai di taman hiburan, aku berusaha mencari keberadaan Aisha. Tidak beberapa lama aku melihatnya sedang duduk sendiri dan aku langsung menghampirinya " Aisha!" Terlihat Aisha terkejut dengan kehadiranku " Thomas! Kenapa kau ada disini?" " Tentu saja mencarimu!" Aku duduk disebelahnya dan memegang tangannya tapi ia langsung melepaskannya " Aku mohon pulanglah ke apartemenmu!" " Kenapa kau mengusirku? Apa kau tidak senang dengan kehadiranku disini?" " Bukan begitu, hanya saja aku tidak ingin Aaron melihatmu disini!"  Tiba - tiba Aaron datang bersama Ralph dan dia terkejut melihat kehadiranku disini " Hai Thomas! Aku tidak menyangka jika kau ada disini" " Iya Mr.Wiggins! Kebetulan saya disini ingin bermain. Tidak sengaja bertemu dengan istri anda disini" Tiba - tiba Ralph menghampiriku " Paman Thomas! Maukah menemaniku bermain roller coaster?" "Tentu saja!" Beberapa bulan ini aku sangat dekat dengan Ralph dan menganggapnya seperti anakku sendiri. Kemudian aku meninggalkan Aisha dengan Aaron yang memandang kami dari kejauhan *** THOMAS POV Setelah puas bermain, aku menghampiri Aisha dan Aaron. Tiba - tiba Aisha terlihat pucat sedangkan Aaron berusaja memijat tengkuknya " Apa yang terjadi?" " Istriku barusan mual!" Entah kenapa aku merasa jika Aisha hamil anakku apalagi kami sering berhubungan intim tanpa sepengetahuan suaminya " Sebaiknya anda membawa istri dan anak anda pulang"   " Iya aku juga berfikiran seperti itu" kemudian kami semua pulang dan aku memikirkan kondisi Aisha yang tampak pucat. Semoga besok kondisinya cepat membaik *** AISHA POV Rasanya aku hari ini ingin beristirahat dirumah. Aku tidak berani memeriksakan diri ke dokter karena aku takut jika sampai hamil apalagi aku takut jika sampai mengandung anak Thomas. Aku tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati Aaron jika mengetahui aku mengandung anak dari pria lain. " Sayang! Sebaiknya aku memanggilkan dokter untuk memeriksakan keadaanmu" " Tidak usah! Aku baik - baik saja" " Aku akan menjagamu dan tidak akan pergi kemana - mana" " Sebaiknya kau pergi ke kantor. Pekerjaanmu sangat banyak disana" " Tidak apa - apa sayang! Yang penting aku selalu disampingmu"  Aku merasa bersalah telah mengkhianati suamiku yang begitu setia dan menyayangiku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD