Chapter 3

1018 Words
"Apakah kau sudah menemukan informasi tentang Putri Kegelapan Yu?" Tanya seorang pria yang mengenakan jubah merah kepada mata-matanya. "Ampun yang mulia, hamba hanya mendapatkan informasi bahwa Putri Kegelapan Yu sangat jarang tinggal di istananya" pria bejubah merah pun berdiri sambil mengusap dagunya "Menarik." satu kata itulah yang keluar dari mulutnya. "Yang mulia, ten-tentang siapa Putri Kegelapan dan siapa nama dari Putri Kegelapan hamba masih belum mengetahuinya, adapun yang hamba ketahui bahwa Putri Kegelapan saat ini sedang berada di Sekte Yueguangzu." Mata-mata tersebut berbicara lagi. "Yang Mulia Raja Neraka, mohon maaf atas kelancangan hamba ini ... um … kenapa yang mulia menginginkan infomasi tentang Putri Kegelapan?" Setelah menyelesaikan pertanyaannya tersebut mata-mata itu belum bisa bernapas lega malah semakin takut terhadapat pria di depannya. "Kenapa?" Tanya Raja Neraka sambil mengelus dagunya. "Karena hanya Putri Yu lah yang pantas dengan raja ini. Pertama kali raja ini melihatnya saat festival musim semi, dia terlihat anggun dan sombong yang membuat raja ini tertarik apalagi saat itu gadis itu sangatlah tidak berperasaan bahkan berani mengacuhkanku." Kemudian Raja Neraka pun melangkahkan kakinya dan duduk kembali ke singgasananya sedangkan mata-matanya Baize masih tetap menunduk. "Biarkan saja dulu Putri Kegelapan Yu saat ini, tetap awasi putri masa depan mu dan mungkin saja Putri Yu pasti sudah pergi dari Sekte Yueguangze." Raja Neraka berdiri dan pergi keluar meninggalkan aula. "Baik yang mulia." setelah itu lalu Baize menghilang. "Aaaciuh aciuh." "Putri apa putri baik-baik saja?" Tanya Yu Shi yang berada disamping Han Yuxia. "Bengong baik-baik saja." 'Mungkin ada seseorang yang membicarakan ku.' Betapa kesalnya aku harus terlempar kesini walau sudah lebih dari satu dekade tapi tetap saja dunia ini asing dan lagi apakah aku bisa pergi abadku dulu lalu kembali ke diriku, Kaisha. "Putri apa putri yakin kalau putri baik-baik saja?" Tanya Yu Er yang bingung melihat Han Yuxia memijat kepalanya namun Han Yuxia masih membantah dan terus berkata bahwa dia baik-baik saja. Han Yuxia pergi menuju Hutan Kegelapan dimana Istana Kegelapan berada. Selama perjalanan Han Yuxia selalu melirik sesekali adik laki-lakinya yakni pangeran ketujuh. Dalam pikirannya Han Yuxia sangat kagum pada saudara terkecilnya yang sangat tenang menghadapi dirinya dan selalu diam Han Yuxia tau alasan kenapa saudaranya hanya diam dan akan berbicara seperlunya karena saudaranya tersebut takut bila perkataannya akan menyinggung pihak lain. Tiba-tiba Shadow berbicara kepada Han Yuxia, "Putri mohon maaf hamba muncul tiba-tiba tapi sedari tadi hamba merasakan ada gerakan yang mencurigakan seperti sedang memata-matai kita." "Berapa lama?" Tanya Yu Er cemas. "Sejak perjalanan menuju Sekte Yueguangzu, namun, setelah itu hamba tidak bisa mendeteksinya dan sekarang mata-mata tersebut sekali lagi mengawasi kita." "Apakah kau tau siapa yang mengawasi kita?" Tanya Han Yuxia dan berpikir pantas saja tadi bengong bersin ternyata ada yang mengawasi. Lalu kembali berkata kepada shadow. "Biarkan saja bengong tau dari pihak siapa yang mengawasi kita." "Apakah putri tau? Tapi siapa?" Tanya Han Yuzhu yang ikut khawatir entah karena apa pikirnya. "Pihak lain tak lain adalah Raja Neraka," ungkap Han Yuxia yang membuat semua orang terkejut. Bagaimana tidak, dalam benak mereka, mereka berpikir bagaimana Putri Kegelapan menyinggung Raja Neraka. Walau mereka tau bahwa Istana Hantu dan Istana Neraka sama kuatnya namun tetap saja mereka khawatir akan keselamantan nona mereka. "Zhu'er mereka tidak akan bisa menyakiti bengong jadi tenang saja." Han Yuxia berkata kepada Han Yuzhu dan Han Yuzhu pun terkejut dan berpikir bagaimana Putri Yu tau bahwa dirinya tengah berpikir bahwa pihak lain akan menyakiti mereka namun, dirinya selalu siap akan adanya pertarungan walau pihak lain adalah Istana Hantu. "Aichh, bagaimana Putri Yu tau bahwa yang memerintah untuk mengawasinya adalah Yang Mulia Raja Neraka?" Tanya Bai Ru. "Bagaimana itu bisa mustahil, kau tau sendiri bukan bahwa hanya Putri Yu yang mampu nyaingi yang mulia." Baize mendengus kesal kepada Bairu. "Aahhh kau benar, kenapa aku bisa lupa akan hal sepenting itu." Baize berkata sambil memukul Bairu. "Karena kau memang bodoh." "s**l kita kehilangan jejak Putri Yu karena dirimu!" Baize berteriak marah. "APA!!! Karena aku? Jika saja kau tidak berdebat denganku kita pasti masih bisa menemukan jejak Putri Yu." Balas Bairu dengan nada kesal karena disalahkan oleh Baize. "Ayo kembali ke istana untuk melapor bahwa kita kehilangan jejak Putri Yu dan bersiap untuk menerima konsekuensinya." Mereka pun pergi menuju Istana Raja Neraka. Sedangkan kelompok Han Yuxia yang sudah sampai di Istana Kegelapan. [fyi disini author mengubah nama istananya jadi ingat ya bahwa Istana Kegelapan milik Han Yuxia dan Istana Hantu milik Raja Neraka.] "Yu Shi pergilah bersama Zhu'er dan tunjukan jalan ke kamarnya," ucap Han Yu Xia. Setelah itu Han Yuzhu mengikuti Yu Shi sedangkan Han Yuxia pergi menuju kamar miliknya ditemani Yu Er di belakangnya dan Shadow sudah pergi untuk meninjau keamanan istana. Yu Er berkata kepada Han Yuxia "Putri apa putri sudah mengetahui motif dari Raja Neraka mengapa Raja Neraka mengirim mata-mata kepada kita?" Han Yuxia menggelangkan kepalanya tanda bahwa dia juga tidak mengetahui mengapa Raja Neraka mengirim mata-mata untuk mengawasi dirinya. Han Yuzhu dan Yu Shi sudah tiba di sebuah kamar yang akan di tempati oleh Han Yuzhu. Sebelum Yu Shi ingin pergi Han Yuzhu bertanya "Hhmm … Shi’jie kenapa Putri Kegelapan Yu mau menerima ku dan memperlakukan ku dengan sangat baik?" "Pangeran hanya perlu memanggil saya Yu Shi adapun hal yang pangeran tanyakan lebih baik pangeran tanyakan kepada putri secara langsung. Kenapa putri memperlakukan pangeran dengan baik. Pangeran saya undur diri adapun keperluan pengeran akan di siapkan oleh Yu Liu." Han Yuzhu hanya mengangguk setuju dan masuk kedalam kamarnya. Matahari telah bersinar terang namun Baize dan Bairu merasa bahwa mereka berada di tengah musim dingin abadi dengan Raja Neraka di depan mereka, mereka pun semakin menggigil saat Raja Neraka berkata "Kalian terlalu bodoh hingga kehilangan jejak Putri Kegelapan Yu." Baize berkata dengan perasaan tercekik hingga mati "Maaf kan kami yang mulia kami siap menerima hukuman kerena kelalaian hamba." Sambil berlutut di samping Bairu yang juga berlutut lalu berkata "Hamba ini juga siap menerima hukuman." "Kalian tidak akan di hukum saat ini." Lalu Raja Neraka lanjut berkata "Itu tidak mengheranlan bahwa kita bisa kehilangan jejaknya." "Kalian boleh pergi." Setelah mendengar bahwa Raja Neraka membiarkan mereka, mereka pun bergegas pergi meninggalkan aula. "Menarik." Raja Neraka tersenyum kecil lalu tertawa. "Putri Kegelapan Yu tak lama lagi kau akan menjadi milik Zhen!" Zhen = kata yang digunakan untuk menyebut dirinya sendiri yang digunakan oleh raja [Raja ini]
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD