bc

Terrazura

book_age18+
941
FOLLOW
2.5K
READ
love after marriage
scandal
brave
princess
king
drama
bxg
royal
magical world
polygamy
like
intro-logo
Blurb

Warning : 18+

Harap bijak dalam memilih bacaan!

Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran kalian ketika mendengar hutan kegelapan? Hutan terlarang yang dilewati manusia? Penasaran?

Ya!

Begitu pula dengan seorang pangeran dari Braden Kingdom yang penasaran dengan makhluk yang dikenal dengan sebutan Xylina penunggu hutan kegelapan itu. Sejak ia melanggar peraturan memasuki hutan kegelapan Donkerwald, petaka muncul di negeri Terrazura.

Hingga suatu mimpi yang aneh dialami Lady Vega. Seorang putri bangsawan yang pandai berkuda dan bersikap layaknya seorang kesatria. Keinginan untuk menguak pesan dalam mimpinya, mengantarkan Lady Vega bertemu dengan seorang kesatria pengelana yang tak lain adalah Putra Mahkota yang menyamar sebagai rakyat biasa.

Rahasia besar apa yang akan mereka ungkap? Prahara kerajaan, perebutan kekuasaan, intrik politik, persaingan Ratu dan selir, semua petaka muncul karena kesalahan dari masa lalu sang Raja. Bagaimana kisahnya?

Cover vector by Riandra_27

Font by PicsArt Premium

chap-preview
Free preview
1. Mimpi Lady Vega
Seorang gadis berjalan tergesa-gesa sambil menyusuri jalan setapak di dalam hutan yang sangat gelap. Ia melihat pepohonan tinggi menjulang yang seolah-olah tak berujung menembus awan. Ranting pepohonan seakan bergerak mengitari dan mengikutinya secara perlahan ke mana pun ia melangkah. Sesekali angin berdesir membuat bulu kuduk merinding. Ia menoleh ke segala penjuru, tapi hanya gelap dan kabut pekat yang tampak menyelimuti wilayah itu. Hawa pengap dan dingin serasa menyelusup dalam relung jiwa dan pikirannya. Napasnya mulai tersendat seraya kakinya terus melaju semakin cepat. Rasa sesak mulai ia rasakan di dalam dadanya. Kesunyian perlahan mulai melahap keberaniannya. Gelap dan temaram seakan menciutkan nyali dalam jiwa dan membidik bola matanya sehingga pikiran tidak dapat membedakan antara siang dan malam. Ketakutan mulai datang menghampiri. Matanya membelalak mencari jalan keluar. Kakinya mulai berlari seakan menghindari ketakutannya. Langkah kakinya semakin cepat berlari, bahkan ia rela menerjang semak belukar yang ada di hadapannya, untuk mencari jalan keluar. Duri-duri dan ranting yang ia terjang mulai menyayat kulit dan melukai gadis itu. Semakin ia berlari semakin terasa nyata jika jalan setapak itu sangat panjang dan tak berujung. Hanya pepohonan rindang tinggi menjulang dengan semak belukar dan kabut temaram yang terlihat di sekelilingnya. Ia berusaha mencari jalan ke luar dari hutan kegelapan. Namun sekelebat bayangan hitam seolah mengikuti dan mengintai ke mana pun gadis itu berlari. Ia selalu menoleh ke belakang karena merasa sedang dikejar sesuatu yang menakutkan. Namun ketika ia kembali menatap ke depan, tiba-tiba muncullah sesosok makhluk yang menyerupai dirinya mengenakan jubah hitam yang menjuntai menutupi seluruh tubuhnya, telah menghadang tepat di hadapannya. “Aaarrrggghhhh!!!” Lady Vega terbangun dari mimpinya. Keringat bercucuran dan jantung berdebar begitu cepat. Napasnya tersengal-sengal seakan baru kembali setelah berlari sangat jauh. Ia melihat sekeliling kamarnya yang terlihat indah dan damai. Kelambu yang menjuntai tertiup angin seakan menyejukkan pikirannya. Secercah cahaya mentari mulai menghangatkan negeri yang dikenal dengan nama Terrazura. Vega melihat segala sesuatu di sekelilingnya sangat indah, tapi mimpi yang ia alami tidak seindah kenyataan dan selalu ia rasakan setiap hari. Ia selalu merasa resah dan takut setiap kali terbangun dari mimpinya. Sejak usia 15 tahun hingga kini menginjak usia 20 tahun. Setiap hari, Lady Vega selalu memimpikan hal yang sama dalam tidurnya. Ia selalu bermimpi berada di dalam hutan yang sangat gelap dan bertemu dengan sesosok makhluk yang mengenakan jubah hitam. Di dalam mimpi Lady Vega, makhluk itu pernah menampakkan wajah yang sebenarnya dan membuka jubah yang menutupi kepalanya. Vega sempat terkejut karena sosok makhluk yang berada tepat di hadapannya dalam hutan kegelapan itu adalah dirinya. Ia merasa melihat dirinya mengenakan jubah hitam itu. Sesuatu yang membuat ia selalu bertanya dan berpikir tentang arti dan pesan dalam mimpinya. Lady Vega adalah gadis cantik bertubuh tinggi proporsional, berambut hitam kecokelatan, bola mata berwarna cokelat keabu-abuan, dengan bulu mata yang lentik. Sepintas terlihat sangat anggun dan sempurna. Namun di balik kecantikannya, ia adalah gadis yang bersikap layaknya seorang ksatria, tangguh, mandiri, dan punya rasa penasaran yang tinggi. Vega adalah anak dari seorang panglima perang kerajaan Braden atau yang dikenal dengan sebutan Braden Kingdom bernama Zorguch yang diberi gelar Herzog louis Zorguch. Sedangkan Ibu dari Lady Vega bernama Aleanor yang merupakan seorang keturunan bangsawan. Vega mempunyai kakak laki-laki bernama Victor yang saat ini menjadi pengawal pribadi putra mahkota Braden Kingdom. Braden Kingdom adalah kerajaan besar yang berjaya di negeri yang disebut dengan Terrazura. Terra yang berarti tanah dan azura yang berarti langit biru. Legenda yang beredar di masyarakat turun temurun dari nenek moyang mereka, mengatakan bahwa di negeri Terrazura hiduplah dua makhluk yang berbeda ras yang mampu hidup saling berdampingan antara bangsa manusia dengan bangsa elf. Bangsa manusia hidup dalam wilayah Braden Kingdom. Wilayah kerajaan yang subur dan berbukit-bukit, serta dikelilingi oleh hutan lebat. Sedangkan bangsa elf tinggal di dalam hutan kegelapan yang dikenal dengan sebutan Donkerwald. Konon katanya bangsa elf mempunyai peradaban sendiri di kerajaan mereka yang disebut dengan Hemel atau kerajaan langit. Mereka tidak pernah mengusik kehidupan manusia. Tidak ada yang melihat wujud asli bangsa elf. Walau sesekali mereka keluar dari hutan kegelapan dan pergi ke desa-desa yang dekat dengan hutan Lotus. Tetapi masyarakat tidak menyadari kehadiran mereka. Hanya saja masyarakat mengenal sebutan untuk bangsa elf yang tinggal di Donkerwald sebagai Xylina. Berkali-kali Lady Vega menceritakan tentang mimpinya pada ibu, ayah, dan kakaknya. Namun mereka hanya menganggap sebagai bunga tidur Lady Vega. Seperti pagi ini saat Lady Vega berbincang dengan ibunya yang sedang merajut selimut di kamarnya. “Ibu...” Lady Vega duduk di sebelah ibunya. “Putriku sayang... Ada apa, Nak?” Aleanor menatap Vega yang terlihat galau. “Sudah 5 tahun, setiap hari Vega memimpikan hal yang sama... Aku merasa ada suatu pesan dalam mimpiku yang harus aku pecahkan.” Vega memegang tangan ibunya karena merasa ketakutan. “Sayaaang... Mimpimu hannyalah ilusi, bunga tidur, tidak nyata dan hanya ada dalam pikiranmu saja... Jadi tidak perlu khawatir dengan mimpi-mimpimu itu!” Aleanor berusaha menenangkan putrinya. “Kenapa jawaban Ayah, Ibu, dan Victor sama saja? Apa Ibu tidak merasa ada yang aneh dengan mimpiku?” Vega merasa heran dengan keluarganya yang menganggap biasa apa yang dialami Vega. “Nak, kamu hanya terlalu banyak berkhayal dari buku-buku sejarah yang sering kamu baca!” Aleanor memperjelas maksudnya. “Baiklah, Bu... Jika memang tidak ada yang percaya dengan mimpi-mimpiku, aku akan membuktikan kebenarannya suatu hari nanti.” Vega tersenyum dan berjalan meninggalkan ibunya yang sedang menatapnya. Vega adalah perempuan yang mempunyai keinginan kuat, cerdas, dan rasa penasaran yang tinggi. Ia berusaha mengungkap pesan yang ada di balik mimpinya. Bangsa manusia yang berada di Terrazura berada dalam naungan kerajaan Braden. Sedangkan bangsa Elf mempunyai kerajaan sendiri yang disebut Hemel (kerajaan langit). Namun ada bangsa Elf yang hidup dan tinggal di dalam hutan kegelapan Donkerwald yang disebut Xylina (bangsa Elf penghuni hutan kegelapan Donkerwald). Hutan itu berada sangat jauh di dalam hutan Lotus (hutan yang mengelilingi Braden Kingdom). Konon katanya Donkerwald adalah hutan terlarang untuk dilalui manusia. Siapa saja yang masuk ke dalamnya, tidak akan bisa keluar dengan selamat. Sehingga tidak ada manusia yang berani masuk ke dalamnya. Hal ini membuat lady Vega penasaran dan ingin mengungkap arti dan pesan dalam mimpinya. Ia merasa apa yang ia lihat dalam mimpinya adalah hutan kegelapan Donkerwald. Semua seolah nyata. Perasaan itu selalu mengganggu pikirannya. Banyak pertanyaan dan prasangka yang beterbangan dalam pikiran Lady Vega. “Apakah hutan gelap yang ada dalam mimpiku adalah Donkerwald? Jika iya, lalu bagaimana aku bisa berada di sana? Dan mengapa aku melihat sosok lain yang menyerupaiku mengenakan jubah itu? Aaarrrggghhhh... Semuanya membuatku bingung!” “Bahkan dalam kehidupan nyata, aku sama sekali belum pernah memasuki hutan terlarang! Hutan kegelapan Donkerwald... Mendengar namanya saja bulu kudukku sudah merinding! Memang sesekali aku ikut berburu ke dalam hutan lotus bersama Ayah dan Victor... Namun sesampainya di batas hutan lotus dengan hutan kegelapan Donkerwald, Ayah selalu meminta kami kembali ke ibu kota dan melarang kami memasuki Donkerwald! Apa yang sebenarnya ada di sana?” “Aaarrggghhhh!!! Semuanya membuatku pusing!” Vega masih memikirkan mimpinya. Hatinya resah bukan kepayang. “Baiklah akan aku mulai penelusuran ini! Menyelidiki tentang sejarah Terrazura dan hutan kegelapan Donkerwald... Jangan panggil aku Vega jika tidak bisa memecahkan teka-teki ini!” Vega bersungguh-sungguh untuk memecahkan teka-teki dalam mimpinya yang sudah ia alami sejak 5 tahun lalu. Lady Vega adalah gadis yang cerdas dan sangat cantik. Walau ia seorang gadis bangsawan, tetapi Lady Vega berbeda dari gadis bangsawan lainnya. Ia mahir bela diri dengan menggunakan pedang dan busur panah. Ia juga sangat senang berkuda layaknya kesatria bangsawan. Karena lingkungannya dipenuhi orang-orang yang mahir dalam pertempuran, sehingga ia sudah terbiasa dengan pedang, busur panah, dan kuda. Setiap hari ia belajar dan menimba ilmu di dalam istana bersama anak-anak bangsawan lainnya. Kelas belajar anak-anak bangsawan berbeda dengan kelas khusus putra mahkota. Selain itu, Lady Vega sering berjalan-jalan di ibu kota dan mengunjungi berbagai perpustakaan di wilayah Braden Kingdom. Lady Vega sering menyamar menjadi rakyat jelata, ia ingin terlihat sebagai gadis biasa dan menyembunyikan identitas kebangsawanannya. Karena ia tidak ingin kasta membuatnya menjadi gadis yang sombong dan menganggap remeh rakyat jelata. Justru ia mencari teman yang mempunyai ketulusan hati tanpa melihat kasta seseorang, bukan hanya karena ia seorang bangsawan, sehingga banyak yang segan padanya. Melainkan kebaikan hati Vega membuat banyak orang menyayangi dan menghormatinya. Ia juga dikenal sering menolong banyak orang yang kesulitan. Sehingga Vega merasa nyaman ketika berada di luar tanpa pengawalan seperti keturunan bangsawan lainnya. Hari ini ia ikut belajar memanah bersama kakaknya di tempat latihan di belakang rumahnya. Vega melihat kakaknya sedang berlatih memanah dan ia langsung menghampiri. “Victor....” Vega tersenyum saat melihat Victor menoleh ke arahnya. “Aduuuhhh... Sesi latihan bakal kacau kalau dia muncul dengan senyumnya yang menyimpan rasa penasaran tingkat dewa!” Victor langsung terlihat lemas saat adiknya menghampiri. “Kakakku yang baiiiikkk hati dan tampan... Boleh ya kalau Vega ikut latihan? Ya ya?” Vega mengedipkan mata genitnya pada kakaknya. “Ah... Kenapa kamu harus muncul saat aku latihan? Ya sudah sana berganti pakaian!” Victor tak bisa menolak jika adik kesayangannya sudah memaksa. “Aaahhh... Benar-benar kakak yang terbaik!” Vega segera masuk ke dalam rumah dan berganti pakaian. “Adikku memang berbeda dari gadis bangsawan lainnya yang terlihat anggun dan harus mendapat pengawalan... Bahkan adikku bisa diandalkan, walau bepergian tanpa pengawalan, dia bisa mengalahkan sepuluh orang bandit sekaligus!” Victor menggerutu dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. “Tidak heran jika ia anak panglima perang Zorguch.” Victor tersenyum dan bangga pada Ayahnya. Selisih usia Victor dan Vega sekitar 3 tahun. Saat ini Victor adalah anak bangsawan yang mempunyai kemampuan tempur terbaik. Sehingga ia lolos dalam seleksi pemilihan sebagai pengawal pribadi putra mahkota yang kelak menjadi penerus Tahta Braden Kingdom. Victor adalah pria yang tampan, bertubuh proporsional, gagah, dan sedikit bicara. Ia sangat menyayangi adiknya, ia tidak bisa menolak permintaan adiknya. Apa pun akan Victor usahakan demi kebaikan adiknya. Lady Vega selalu memperhatikan ayahnya ketika mengajari Victor bertarung, menggunakan pedang, memanah, dan berkuda. Sehingga setelah Victor selesai latihan, ia menyempatkan melatih adiknya agar kelak bisa menjaga dirinya sendiri dari orang-orang jahat yang hendak mencelakainya. Benar saja, apa yang Victor ajarkan pada Lady Vega, semua bisa dikuasai oleh Vega.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.1K
bc

Dependencia

read
186.9K
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

Sepenggal Kisah Gama ( Indonesia )

read
5.0M
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Marry The Devil Doctor (Indonesia)

read
1.2M
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
91.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook