PROLOG.

552 Words
Tiiinnn! Srakkk!  Bruakk!  Suara decitan klakson dan rem itu bersahutan sebelum akhirnya suara keras tabrakan itu menggema. Rentetan kecelakaan mobil pun tak bisa di hindari hingga menciptakan suara nyaring yang tak berkesudahan. "Kau menghianatiku?" Ingatan pertanyaan yang sama terulang dari dalam pikirin pemilik mobil sport merah yang telah terbalik. Seorang gadis di dalamnya tampak tersenyum tipis di antara rasa sakit tubuhnya. Napasnya tersengal. Dengan ketidakmampuan untuk bergerak terlebih untuk keluar dari mobilnya. Hatinya yang sakit bahkan remuk kini harus berbanding dengan hancurnya dunia yang dia percayai. Nyatanya, tunangannya tak hanya menghianatinya tapi juga menipu juga merencanakan untuk membunuhnya. Lalu bagaimana kecelakaan itu terjadi? Saat itu, gadis bernama Xin Narra berpikir bahwa dunia terlalu baik juga sempurna. Memiliki kekasih tampan, terlahir di keluarga kaya raya, lalu dia juga merupakan seorang artis cantik yang selalu memenangkan penghargaan. Semua benar-benar sempurna, sebelum dia terpaku pada pendengaran telinganya. "Aku hanya perlu mendapatkan hati dan kepercayaannya. Lalu aku akan mengambil bisnis keluarganya. Sedangkan dia, hanya akan meninggalkan sebuah nama!" Itu sudah sangat terlambat. Saat Xin Narra menyadari semua miliknya telah di curi. Seluruh keluarganya menyalahkan dirinya atas kebangkrutan bisnis keluarganya. Karir yang di bangunnya hancur juga hatinya remuk tak bersisa. Dia mencoba lari, lari sejauh mungkin untuk menyelamatkan diri. Tapi hal apa yang terjadi selanjutnya adalah dia meregang nyawa karena kecelakaan mobil yang dia terima. "Tuhan, sekali saja. Biarkan aku hidup dan memperbaiki kesalahanku. Aku tak bisa mati dalam keadaan seperti ini. Tidak, aku tak ingin mati dan membiarkan mereka hidup bahagia!" *** Angelique Excellin  gadis lemah yang penakut, terlahir di sebuah keluarga terhormat tapi selalu tersingkirkan oleh anggota keluarga lain. Selalu di manfaatkan oleh semua orang terdekatnya juga orang yang dicintainya. Tak memiliki suara dalam rapat keluarga meski namanya tertulis dalam daftar warisan keluarga. Dia diasingkan, di anggap sebagai orang luar hingga akhir hayatnya. Dia yang menyadari semuanya terlihat sangat tak berdaya. Bahkan tak memiliki sedikit keberanian untuk memprotes segalanya. Dia hanya melajukan mobilnya dengan bebas tepat sebelum menyadari rem mobilnya blong dan decitan rem yang dari arah lawan membuat suara keras antara mobilnya dan mobil yang lain. Mobilnya terbalik dan berguling beberapa kali sebelum berhenti dan membuat seluruh napasnya terasa tercekat di tenggorokan. Kecelakaan maut yang tak dapat di hindari. Dia merasakan seluruh tubuhnya mati rasa karena tak dapat menerima rasa sakit yang menerpa. Di saat seperti ini, semua ingatan yang melekat dan melukai hatinya itu kembali terdengar. "Kau hanyalah sampah yang tak pantas di keluarga Excel." "Aku tak pernah sekalipun menganggapmu sebagai temanku. Kecuali untuk dompet berjalanku. Dan kekasihmu, itu bukan salahnya jika dia tidak mencintaimu. Kenapa kau tak membiarkan mereka hidup bahagia?" "Aku dan dirimu? Jangan berharap pernikahan. Aku hanya menyewa namamu untuk bisa masuk ke dalam keluarga Excel. Kau dan aku jelas sangat jauh berbeda," "Sepupu? Jangan bermimpi!  Aku hanya membutuhkan suaramu untuk memasukkanku kedalam keluarga Excel. Lalu tentang pernikahan impianmu, itu akan menjadi hal terindah yang pernah kau lihat antara aku dan tunanganmu!" Saat tubuhnya semakin melemah, dia dapat melihat wajah gadis cantik dari mobil yang menjadi lawannya beberapa menit lalu. Dia melihat binar harapan dengan senyum sinis yang penuh luka. Dia melihat ada rasa tidak terima dengan semua kecelakaan yang akan merengut nyawa mereka berdua. Namun dia hanyalah Angelique Excellin, yang hanya bisa berdoa dan meminta sebelum akhir hayatnya. Yang hanya bisa diam menerima kematiannya karena merasa tak memiliki harapan apa pun untuk hidup. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD