gadia pilihanDiperbarui pada Nov 18, 2022, 21:50
Tok Tok Tok
Pintu kamarku diketuk dari luar
" jal, rizal, bangun woi " suara temenku membangunkan tidur nyenyakku
" apa sih ngga, berisik banget " sahutku menggerutu sambil membukakan pintu kamarku
" pinjem duitmu seratus ribu, hari rabu kubalikin " ucapnya
" buat apaan malem malem gini " tanyaku
" mau buat beli paket combo, adikku sms aku tak bisa bales paketku habis " jawabnya menerangkan
" kuiisiin pulsa aja ya, gak usah cash " tawarku
" kalo kau ada ya gak papa isiin pulsa ke no.ku " jawabnya
" eeh, ngga, sekalian minta hot spotmu sebentar ya, biar sekalian kupaketin pulsanya " ucapnya
Akupun menekan tombol hot spot dihapeku dan mengirimkan pulsa sesuai requestnya.
" udah masuk kan? " tanyaku begitu transaksi berhasil tertera dilayar ponselku.
" oke makasih ya zal, kau memang teman disegala suasana " ucapnya sambil tetap fokus diponselnya.
" ya udah, sana keluar aku mau lanjut tidur lagi " usirku
" oke brow maaf ya sudah ganggu tidur nyenyakmu " ucapnya sambil menepuk pundakku.
Angga keluar dari kamarku dan aku menutup pintu kamarku juga menguncinya. Kulanjutkan tidurku walau mata ini tak juga mau terpejam. Kulihat jam yang ada didinding kamarku, ternyata sudah jam 1 malam. Akhirnya kuputuskan untuk ambil wudhu dikamar mandi. Sholat malam kutunaikan aku bermunajat kepada sang pencipta.
Ya Allah berilah keberkahan atas usiaku, atas usahaku dan juga atas rizkiku.
Ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan kedua orang tuaku, saudara dan saudariku dan juga para guru guruku
Ya Allah lindungilah kedua orang tuaku, saudara saudariku dan para guruku dari keburukan fitnah dunia dan panasnya api neraka
Ya Allah berilah petunjukmu dan bimbinglah kami agar selalu berada dijalanmu dengan iman dan islam.
Ya Allah bimbinglah hambamu ini untuk menemukan jodoh dunia hingga akhiratku dengan ridhomu dan kedua orang tuaku. Aamiin.
Selesai menunaikan sholat malam, jam dinding sudah menunjukkan waktu pukul 2 lewat lima menit.
Aku melanjutkan tidur hingga sayup sayup terdengar suara adzan shubuh. Alhamdulillah terucap syukur dalam hati atas nikmat tidurku dan terbangun dalam kondisi badan yang sehat.
Bergegas aku beranjak dari kasur untuk mandi pagi sebelum berangkat ke mushola dekat tempat kosku.
" ngga, ngga, bangun shubuh nih, " panggilku sambil mengetuk pintu kamarnya.
Lampu kamar terlihat nyala terang dan terdengan suara kunci pintu yang dibuka
" kamu berangkat dulu aja aku nyusul " jawabnya dengan wajah bangun tidurnya.
" bener lho janji nyusul dan jangan lupa janji adalah hutang " ucapku sambil pasang wajah datar.
" iya iya bawel kayak emak emak ajalah tingkahmu itu " jawabnya sambil nutup pintu.
Aku hanya bisa tersenyum liat sikap sahabatku itu. Akupun melanjutkan langkah menuju musholah. Suara sholawatan terdengar merdu ditelinga. Pak edi yang paling rajin mengumandangkan adzan dan melantunkan sholawatan dengan suara khasnya yang serak serak basah. Para jamaah sholat shubuh satu persatu mulai memasuki mushola dan menunaikan sholat sunnah shubuh. Terdengar suara iqomat dikumandangkan dan membuatku menoleh, karna ternyata itu angga. Dia telah menetapi janjinya untuk menyusulku ke musholla menunaikan sholat shubuh berjama'ah.
Sepulang dari musholla, kami berjalan beriringan.
" makasih ya ngga, kamu telah menepati janjimu " ucapku sambil merangkul pundakku
" janji apa lho jal, aku kan bilang hari rabu, gak sabar kali kau ini " ucapnya sambil menghentikan langkahnya.
" hah, maksudku janjimu yang mau nyusul ke musholla " ucapku sambil mengaitkan lenganku dilengannya dan menariknya untuk melanjutkan jalan.
" ish ish kau tu sudah mulai perhitungan ya dengan janji janji " ucapnya
" bukan begitu brow, bukankah kita sedang sama sama belajar untuk jadi orang yang lebih baik? " tanyaku
" iya sih " jawabnya
" ya udah kita mulai aja saling mengingatkan dari hal hal kecil yang kita anggap biasa, agar kedepannya kita bisa bersikap hati hati dalam bertindak maupun berucap " ucapku
Tak terasa kami sudah sampai dikos dan kami terpisah masuk ke kamar masing masing.