Cerita Oleh Novita Sari
author-avatar

Novita Sari

bc
Om Duda Main Lagi Yuk
Diperbarui pada Dec 15, 2025, 22:39
“Naumi, jangan pulang malam ini.” Ririn menatap langit Jakarta yang menghitam pekat, sorot matanya cemas. “Serius, aku nggak enak. Langitnya gelap banget.”“Bunda aku sakit, Rin,” jawab Naumi, mengambil helmnya dengan tangan yang sedikit gemetar. “Aku harus pulang. Kalau nggak sekarang, aku takut keburu terlambat.” Tanpa menunggu balasan, ia melangkah keluar restoran. Di luar, angin dingin menerpa wajahnya, seolah-olah kota ingin memberinya tanda bahwa malam itu bukan malam yang biasa.Hujan turun sebelum ia sempat memutar kunci motor. Deras, menggila, membuat jalanan seperti lorong gelap tak berujung. Di tengah perjalanan, jarak pandang hampir hilang sepenuhnya. Naumi memaksa menepi ke sebuah gubuk reyot di pinggir jalan—tempat satu-satunya yang tampak bisa dijadikan perlindungan. Ia berlari masuk, menggigil, dan berhenti tepat ketika sebuah suara laki-laki bergema dari dalam kegelapan. “Siapa?”Naumi terkejut. Ia sama sekali tidak menyadari ada seseorang di sana. Dalam gelap, seorang laki-laki terbangun dari tidurnya—bertelanjang dada, rambutnya basah oleh tetesan air dari atap bocor. Laki-laki itu adalah Adrian Pradipta, seseorang yang tak pernah ia kenal, namun kelak akan menjadi pusat dari seluruh hidupnya. Mereka hampir tidak sempat bicara ketika suara keras dari luar memecah ketenangan yang rapuh itu. “Hei! Ngapain kalian di sini?!”Kilatan lampu senter menyorot wajah mereka berdua. Naumi pucat; Adrian masih bingung setengah sadar. Warga yang datang tidak memberi ruang untuk penjelasan. Mereka langsung melemparkan tuduhan, fitnah, dan hukuman sosial yang berat—semua berlangsung cepat seperti badai. “Nikahkan! Kalian udah berbuat mesum di wilayah kami!”Naumi membeku. Adrian menatap kosong, tak percaya. Teriakan warga semakin keras, dan dalam tekanan massa yang menggunung, dua orang asing akhirnya dipaksa menikah. Di bawah deras hujan dan sorotan lampu kampung, akad yang seharusnya sakral berubah menjadi hukuman. Tanpa cinta, tanpa kesiapan, tanpa kesempatan untuk menjelaskan apa pun.Setelah malam itu, kehidupan Naumi terbalik. Adrian bukan lelaki biasa; ia pewaris keluarga Pradipta—keluarga kaya raya yang menilai reputasi lebih tinggi daripada harga diri. Dalam pandangan mereka, pernikahan mendadak ini adalah aib besar. Adrian ingin membatalkan, keluarganya mendesak, sementara Naumi hanya ingin pergi agar tidak menjadi beban siapa pun. Namun keadaan memaksa mereka tetap terikat, terutama ketika kondisi bunda Naumi memburuk dan—secara tak terduga—Adrian terlibat membantu.Semakin hari, masalah baru muncul: wartawan mulai mencium gosip, keluarga Adrian mengirim tekanan halus, tunangan resmi Adrian yang dijodohkan keluarganya datang untuk menghancurkan Naumi, dan perlahan masa lalu Adrian yang gelap terkuak satu per satu. Di tengah badai itu, sesuatu yang tidak pernah direncanakan mulai tumbuh pelan-pelan: perasaan yang tak mampu mereka cegah.Malam hujan yang memaksa mereka menikah seharusnya hanya menjadi kesalahan besar dalam hidup masing-masing. Namun seiring waktu, ia berubah menjadi takdir yang mempertemukan dua hati yang sama-sama terluka. Ketika cinta mulai tumbuh, dunia justru bergerak untuk memisahkan mereka dengan cara paling kejam.Bagaimanakah akhir kisah mereka?
like