Kisah Cinta pertama dua anak remaja yang berbeda kasta.
-Serena Putri Wijaya-
''Bagai pungguk merindukan bulan''..
ya, itulah aku,
Serena Putri Wijaya namaku.
Betapa lancang nya hatiku , menyimpan rasa untuk pangeran dari khayangan, begitulah aku menyebutnya.
Adrian Michael Aditama. Idola disekolahku, ketua dari The Golden Boys. Cowok cowok tampan dari keluarga kaya tajir tujuh turunan.
''Sadar Serena, jangan mimpi ketinggian, sadar diri donk kamu''.. batinku berucap.
yaaahh siapalah aku ini, hanya butiran debu, seperti kata penyanyi itu..
Aku hanya bisa menyimpan rasa itu dalam dalam didasar lubuk hati ku.
-Adrian Michael Aditama-
''siapa sih cewek itu, aku belum pernah melihatnya selama ini..apa dia siswi baru disini...?''
''kecil, kurus, pendek dan pucat ..seperti kurcaci saja'' senyum tipis terukir diwajahku.
'woi..ngelamun aja..'' teriak azaki yang membuat ku terlonjak kaget..
''brengsek..'' ucapku sambil menjitak kepalanya
'' habis..dari tadi dipanggil ga dengar loe, lagi liatin siapa sih..? '' tanya nya kepo sambil melihat ke arah pandanganku tadi.
'' ooooo....cewek itu, kenapa? loe suka ? tanya azaki lagi..
'' Sembarangan kalo ngomong..'' omelku.
'' Loe liat baik baik, dia bukan tipe gue'' jawabku jutek..
'' Kurus kecil seperti kurang gizi saja''.. lanjutku
' yakin loe, beneran nih ga suka? '' selidik Steve..''
''oke..jangan marah kalo gue deketin dia yaah'' lanjutnya .
belum sempat ku jawab, dia langsung berjalan ke arah gadis itu yang sedang berkumpul dengan temannya.
''Sial..'' umpat ku kesal
entah kenapa ada rasa tidak suka ketika mendengar Steve bicara seperti itu.
rasanya aku seperti ga rela kalau gadis yang menurutku sangat rapuh itu digombalin Play boy seperti Steve, walaupun dia teman ku sendiri.
''aaahh entahlah. aku sendiri bingung dengan perasaanku ''
Gadis tomboy, cuek dan terkesan dekil seperti Andara, tidak peduli dengan pandangan dan omongan orang orang disekitarnya. Dia hanya berusaha untuk menjalani hidup seperti apa adanya. Dia bukan anak orang kaya, tapi setidaknya dia punya prinsip ''Tidak akan menyusahkan kedua orang tuanya.
Berbanding terbalik dengan seorang laki laki, Azkan Dewandana. Anak sseorang pengusaha tajir, yang tujuh turunan pun ga akan habis habis tuh kekayaan. Biasa dipenuhi segala kebutuhannya dengan fasilitas terbaik, membuatnya tumbuh menajadi laki laki yang arrogant?
Bagaimana tidak...???? Selama ini, dia dipenuhi dengan segala materi mewah dan barang barang branded..tidak pernah merasakan.