Selamat membaca karya-karya terbaik Ari.
🌸 HEARTBEAT
Lucu bukan, ada orang yang masih tergila-gila dengan cinta pertamanya?
Yah, meski kata orang, cinta pertama adalah cinta yang paling indah.
Cinta pertama adalah cinta yang dirasakan oleh orang-orang yang mulai mengenal cinta.
Cinta pertama yang entah masih membuat seseorang terbayang-bayang kenangan indah atau entah terlalu sulit dilupakan, kenyataannya selalu membuat pihak-pihak tertentu menderita.
Aku, Fania ... menderita karena ayahku masih tidak bisa melupakan cinta pertamanya.
🌸 MEMORY
Sama saja bohong jika yang terjadi adalah sebuah kenyataan tentang seberapa lelahnya ia bekerja sendirian.
Sendirian jatuh cinta.
Sendirian patah hati.
Jatuh cinta dan patah hatiku di waktu bersamaan, sungguh kombinasi yang perih untuk melengkapi bagian akhir drama kodian ini.
[TERSEDIA FULL CHAPTER DI WATT`PAD]
Mulanya Rissa si cewek tomboi itu benar-benar risi ketika harus mengubah penampilannya dengan berhijab demi memenuhi janji di hari ulang tahunnya yang tepat menginjak angka tujuh belas. Esensi berhijab yang belum menembus kadar ikhlas di hatinya tersebut membuat Rissa menggunakan hijabnya ala buka-tutup. Dengan kata lain, Rissa hanya akan berhijab ketika berada di sekolah atau pada saat datang ke pengajian cuma buat kepoin Sakha, si anak ustaz yang juga gemar mengajari anak-anak mengaji di masjid.
Sampai kedatangan seorang siswa baru pindahan dari Dubai, Uni Emirat Arab telah resmi masuk ke kelas yang sama dengan Rissa. Kenzie yang usut punya usut masih sepupuan sama Sakha itu ternyata memiliki sifat ajaib yang kerap mengganggu ketenteraman hidup Rissa hanya karena bermula dari masalah sepele. Dunia Rissa pun serasa jungkir balik.
Pokoknya Kenzie itu usil, tengil, petakilan, bawelnya minta ampun, dan suka seenaknya menjuluki Rissa dengan Ketua Rimba. Duh, mesti banyak-banyak istighfar deh kalau sudah menghadapi Kenzie.
Namun, siapa sangka jika di balik sosok itu ternyata Kenzie masih menyimpan trauma masa lalu hingga mengharuskannya menjauh teratur dari Rissa beserta semua memori tentang mereka.
"Apa pun keadaanmu, bisakah aku terus hidup dalam memorimu yang katamu sehebat ingatan gajah itu?"
[TERSEDIA FULL CHAPTER DI WATT'PAD]
Belum genap 100 hari meninggalnya sang ibu, Fania sudah kembali tersendat oleh kabar tak kalah buruk ketika ayahnya ingin menikah lagi dengan seorang wanita lain. Fania yang merasa ayahnya hanya mengambil keputusan sepihak, jelas tidak sudi menyambut baik kehadiran calon ibu tirinya.
Namun, ayahnya tidak menyerah. Dengan kedatangan Bintang—putra dari calon istri ayahnya—yang baru kembali ke Indonesia, berharap dapat mengubah kebekuan hati Fania. Sayangnya kesempatan itu justru digunakan Fania untuk memperingatkan Bintang melalui sikap membangun pertentangan gadis itu. Sebaliknya, Bintang yang selalu ramah dan memiliki senyum sehangat mentari pagi itu melakukan segala macam pertahanan menghadapi Fania.
Hingga suatu hari Fania mendapati rahasia Bintang. Di saat yang sama, terkuaklah siapa sebenarnya calon ibu tirinya.