Terlahir dari ibu berbeda, diperlakukan tidak adil oleh keluarga, dicintai abang sendiri, orang yang dia suka dijodohkan dengan saudarinya, mengidap penyakit leukimia stadium akhir. Sakit mana lagi yang tidak ia rasakan? Tidak disangka, saat Nayra pasrah dengan hidupnya, Tuhan mengirimkan satu laki-laki yang mencintai nya, mengijinkannya melahirkan buah hati mereka walau dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Akahkan Nayra bertahan untuk menjalani hidup yang lebih baik? Dan siapakah pria itu?

Cinta tidak selamanya harus dimiliki. Cinta tidak selamanya mendatangkan bahagia, tapi juga derita, itu yang seorang Almeera rasakan. Berkali-kali gagal menikah karena sebuah perselingkuhan. Sekalinya pernikahan berhasil, dia kembali diterjang ombak karena orang ketiga. Mencintai mati-matian suaminya, berakhir perceraian. Agam memilih wanita lain yang tidak bukan adalah sahabat lamanya, Alya. Persahabatan yang tidak sehat itu memunculkan rasa iri pada hati Alya, membuatnya ingin mendapatkan apapun yang Almeera miliki. Obsesi Alya dalam mencintai Agam membuatnya berakhir terkena gangguan jiwa. Almeera berusaha bertahan dalam luka yang di torehkan Agam, hingga ia merenungi segalanya, bahwa hanya satu orang yang setia berada disampingnya. Almeera mencoba menyisakan cinta itu untuk dia, berharap Tuhan mau berbelas kasih memuluskan pelabuhan terakhirnya. Dia lah sosok pria yang mau menerimanya juga puteranya, Andra. Akankah Almeera dan Andra bersatu dan menjalin kisah Cinta tanpa derita? Apakah derita itu akan berakhir?

Sebuah cerita yang mengisahkan seorang wanita dengan keikhlasan luar biasa. Peranan seorang wanita yang tak pernah dianggap nyata.wanita yang memiliki kebesaran hati dalam menerima kenyataan hidup yang pahit. Di berikan situasi yang membuat hatinya hancur.situasi dimana dinikahi karena sebuah keterpaksaan,hidup dengan laki-laki yabg tak pernah mencintainya. Situasi dimana bahwa laki-laki itu mencintai wanita lain,yang jelas-jelas adalah saudarinya. Situasi saat ia harus berbagi. Situasi dimana tak ada cinta yang ia miliki. Berakhir dengan ia yang harus mundur.