Berpisah dengan istri selama lima tahun lamanya, tak membuat cinta Khalif Alvarendra pudar begitu saja. Selama dia belum mendengar kebenaran dari mulut sang istri, dia tak akan percaya bahwa istrinya itu sudah tak menginginkannya lagi. Pernikahan mereka baru seumur jagung, namun rumah tangga mereka telah diterpa badai. Sepulang dari luar negeri untuk berobat, Khalif kehilangan istrinya. Hanya sepucuk surat tulisan tangan sang istri dan juga surat perceraian yang ia tinggalkan untuk sang suami. Surat yang mengatakan bahwa sang istri sudah tak mencintainya lagi karena penyakit yang dideritanya, tapi Khalif tak percaya akan hal itu. Lima tahun lamanya dia mencari wanita pujaan hatinya itu dengan keadaan kacau dan hancur, tapi khalif tak pernah menyerah. Sampai pada akhirnya, takdir yang mempertemukan mereka kembali. Bahkan bukan hanya dengan istrinya saja, namun dengan anak yang tidak ia duga-duga kehadirannya. Namun, setelah pertemuan kembali itu, mereka belum bisa merajut kembali cinta yang masih ada. Trauma, ketakutan, cemas dan bahaya selalu mengintai hubungan mereka. Ketakutan itu bukan berasal dari orang lain, tapi dari ibu Khalif sendiri. Ibu yang selama ini dianggapnya sebagai malaikat pelindungnya, ternyata menjadi dalang dari kandasnya hubungan dengan sang istri. Entah pertemuan kembali itu akan bermuara kepada bahagia atau menjadi akhir dari kisah cinta mereka.

Menikah dengan seseorang yang tidak kita kehendaki adalah sesuatu yang tidak pernah kita inginkan dan harapkan. Itulah yang sedang dialami oleh gadis cantik nan sholehah bernama Rumaisha Malika Athaya. Gadis itu terpaksa menikah dengan lelaki yang tidak Ia kenal bahkan tak pernah Ia temui sebelumnya, hal itu Ia lakukan untuk menggantikan kembarannya yang seharusnya menikah dengan lelaki itu. tapi Kembarannya itu pergi begitu saja dan meninggalkan banyak masalah. Rumaisha akhirnya menyetujui untuk menikah dengan lelaki itu dan menjalani pernikahan yang jauh sekali dengan apa yang Ia impikan selama ini. Ia harus mengubur dalam-dalam impiannya menikah dengan lelaki yang seiman dan bisa membimbingnya untuk belajar agama. Ia malah berhadapan dengan lelaki dingin, keras dan pemabuk serta memiliki tempramen yang buruk. Walau bagaimanapun Rumaisha berusaha keras untuk tetap menjaga rumah tangganya utuh. Ia tak mau apa yang terjadi dengan orangtuanya dulu terjadi juga padanya. Bagai Es yang terkena sinar matahari, sikap Aldwin berangsur membaik. namun, disaat keadaan mulai membaik, disitulah Shaffiya datang membawa bencana. bahkan bencana itu lebih besar daripada apa yang selama ini Maisha hadapi. Lalu bisakah Rumaisha menghadapi dan mempertahankan rumah tangganya? ataukan Ia yang kalah dan hancur bersama harapannya memiliki rumah tanggga yang utuh?