Spin off (Jiwa untuk Raga) "Saat kamu sudah memutuskan untuk mencintai seseorang, kekurangannya tidak lagi kamu permasalahkan." Arsha Dharma Dirgantara, anak pertama sekaligus cucu pertama dari keluarga Dirgantara. Terjebak dalam permainannya sendiri, hubungan yang sejak awal di jalin karena ingin mengalahkan rivalnya di kelas malah berujung pada rasa nyaman. Arsha terpaksa mengakui kekalahannya, tidak hanya dalam bidang akademik. Namun, Arsha juga harus menerima kekalahan bawa Rania berhasil memenangkan hatinya. Rania memang pantas mendapatkan itu semua. Bagi Arsha, Rania adalah gadis yang tepat untuk di perjuangkan hatinya.

Dalam sebuah hubungan, restu orang tua sangatlah penting. Begitu juga dengan kisah Viona dan Galih, cinta mereka terhalang restu karena gadis itu berasal dari keluarga sederhana. Sulitnya mendapatkan restu dari orang tua Galih, tidak membuat keduanya menyerah. Mereka saling menguatkan, jika untuk bahagia memang butuh perjuangan. Cinta Viona untuk Galih terlalu tulus, gadis itu yakin suatu saat mereka akan mendapatkan restu dari orang tua Galih.

"Pernikahan cuma status, selebihnya kita hanyalah orang asing." Raga tidak peduli, baginya semua akan berubah jika Jiwa sudah menjadi istrinya. Apapun status di antara mereka, pernikahan adalah hal yang harus di lakukan. Tidak peduli, jika mereka belum lama kenal. Katakan saja , Raga laki laki pemaksa. Tapi di balik sifatnya itu, Raga sudah jatuh hati pada Jiwa Prameswari. Jika Raga adalah laki laki yang pemaksa, Jiwa adalah gadis yang begitu keras kepala. Apapun yang Raga katakan, hanya di anggap omong kosong. Bagi Jiwa, pernikahan ini tidak akan pernah berhasil jika mereka tidak ada perasaan apapun. "Saya mencintai kamu sebagai istri, dan kamu menganggap saya sebagai orang asing."

Stevi itu cantik, Stevi juga pintar. Tapi sayang, gadis itu begitu polos atau mungkin terlalu bodoh. Sampai tidak tahu, jika selama ini hanya di jadikan mainan oleh Arya Permana. Pacar pertama Stevi, laki laki berparas tampan, yang bisa mendapatkan pacar hanya dengan sekali berkenalan. Laki laki yang hanya bermodalkan janji janji manis, tapi kenyataannya janji itu selalu berujung tangis. Kesempatan kedua yang Stevi berikan pada Arya ternyata tidak bisa merubah apapun. Karena Arya tidak akan pernah merasa cukup dengan satu perempuan, berulang kali Stevi mencoba kembali pada Arya, itu sama saja Stevi memberikan Arya kesempatan untuk kembali menyakitinya.