bab 5

1411 Kata
waktu berjalan begitu cepat, hari demi hari telah terlewati banyak perdebatan dan selisih paham untuk mencapai keinginan tak terasa prosesi akad nikah sudah dihadapan mata hari ini Cinta tampak cantik dengan balutan gaun berwarna putih, kepala yang tertutup hijab dengan mahkota di atasnya dan riasan tipis pada wajah acara akad nikah dilaksanakan dirumahnya yang telah disulap dengan dekorasi yang indah nan elegan, bahkan kamarnya juga dihias sebagaimana kamar pengantin " saya terima nikah dan kawinnya Cinta Afifah Maulida binti Adamsyah Haikal Putra dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" napasnya tercekat beberapa saat mendengar Keanu yang mengucapkan ijab kabul dengan lantang " para saksi?" " SAH!!" " Alhamdulillah" Cinta menghembuskan napas lega, seulas senyum tercetak di bibirnya, ia dibuat tertegun ketika Kean melantunkan surah Ar Rahman, ini salah satu mahar yang ia idamkan Cinta mengusap sudut matanya menggunakan tissue, rasa haru menyelimuti dirinya tidak lama pintu kamar terbuka menampakkan sang umi yang tersenyum menatapnya sendu " ta, yuk kita ke bawah" ajaknya Cinta menghampiri umi memeluknya manja " Cinta malu, mi" " kenapa malu? ada ada aja kamu, ta...ayok! udah ditungguin" Cinta merangkul lengan sang umi, menuruni anak tangga dengan hati hati Cinta menundukkan kepalanya merasa canggung karena menjadi pusat perhatian umi menuntun Cinta agar duduk bersisian dengan Kean, ia mendongakkan sedikit kepalanya melirik Kean yang sedang menatapnya kali ini tidak ada tatapan dingin dan datar melainkan tatapan hangat jujur saja, Kean terpesona melihat Cinta yang begitu cantik dan anggun hari ini Cinta dan Kean menandatangani berkas terlebih dahulu sebelum akhirnya saling menyematkan cincin ini cukup sulit bagi Cinta karena ia terbiasa tidak bersentuhan fisik dengan laki laki selain Abi dan abangnya Kean mulai memegang cincin menunggu Cinta menyodorkan jemarinya ragu ragu Cinta mendekatkan tangannya pada Kean, ketika Kean hendak meraihnya Cinta refleks menarik tangannya kembali " Cinta" tegur umi lembut sambil mengangguk samar jemarinya basah oleh keringat dingin sekarang ditambah sedikit gemetar Cinta mencoba sekali lagi namun tetap saja ia ragu memberikan jemarinya untuk di pakaikan cincin oleh Kean, sehingga membuat tamu undangan merasa gemas ternyata Kean juga sama halnya dengan Cinta, ia sangat menghindari kontak fisik dengan perempuan yang bukan mahramnya " umiii" rengek Cinta pada sang umi azkia terkekeh kecil lantas mendekati putrinya yang tengah dilanda gugup di tengah sana " gak apa apa, ta...kan udah halal" Cinta menghembuskan napas pelan, mengucap bismillah dalam hati, lalu kembali menyodorkan jemarinya Kean menyambut dengan seulas senyum tipis, dengan perlahan memasukkan cincin berukir inisial nama dibagian dalam cincin pernikahan mereka ke jari manis Cinta, rona merah di pipi Cinta terlihat jelas ketika ia juga berhasil memakaikan cincin pernikahan di jemari Kean kemudian mencium punggung tangan suaminya kikuk karena ini pertama kali Cinta bersentuhan dengan lawan jenis selain Adam dan ferlan Kean mencium dahi Cinta sedikit lama karena hal yang sama jantung Cinta berdebar cepat ketika Kean meletakkan tangannya tepat di ubun ubun kepalanya, Kean tampak membacakan doa untuk sang istri Cinta tak dapat menahan senyumnya, tak bisa dipungkiri saat ini ia bahagia *** acara telah selesai, Cinta memutuskan kembali ke kamar meninggalkan Keanu yang masih asik berbincang dengan keluarga yang lain tubuhnya terasa lelah dan panas karena gaun yang ia pakai sungguh berat setelah berhasil mengganti pakaiannya dengan piyama, Cinta melangkah ke arah meja rias, membersihkan makeup dan melepaskan hijabnya tangannya juga terasa pegal karena melepaska jarum pentul yang begitu banyak terpasang di hijabnya lalu mengumpulkannya dalam satu wadah kecil ia melepaskan peniti yang hanya tersisa di bawah dagu, belum sempat membuka hijabnya tiba tiba pintu kamar terbuka menampakkan Kean yang masuk ke dalam kamar " astaughfirullahalazim! pak Kean ngapain masuk kemari?!" pekik Cinta terkejut sambil memegang erat hijabnya yang hampir melorot dari kepalanya Kean diam tak menanggapi, ia memilih merebahkan tubuhnya di ranjang milik Cinta tanpa melepaskan sepatu dan tuxedonya " saya sudah jadi suami kamu, salah kalau masuk ke kamar kamu?" " tap--tapi kan, pak--" " jangan panggil saya dengan embel embel ' pak ' jika tidak dikampus" potong Kean cepat menjeda ucapan Cinta yang terbata " trus panggil apa?" " terserah" Cinta menghembuskan napas pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, memikirkan panggilan yang pas untuk berkomunikasi dengan Kean Cinta beranjak dari duduknya menuju lemari pakaian mengambil barang pribadinya tak lupa hijab instannya kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri cukup lama Cinta berendam di bathtub hingga ia keluar dengan keadaan yang lebih segar, ia kembali menggantungkan handuknya di belakang pintu Cinta memberanikan diri menghampiri Kean bermaksud untuk menyuruhnya mandi dan berganti pakaian " mas Kean," panggilnya ragu sambil menepuk pelan lengan Kean yang mungkin tertidur " Kean membuka matanya perlahan, mengangkat punggung mengubah posisinya menjadi duduk " ada apa?" " eum... mas gak mandi?" " hhhmmm " Kean berdehem pelan, kemudian beranjak dari duduknya, ia mengambil pakaian beserta peralatan mandinya yang berada di dalam koper kecil yang ia bawa dari rumah kemudian berjalan menuju kamar mandi, namun ia membalikkan tubuhnya tepat diambang pintu kamar mandi " Cinta?" panggil Kean " iya, mas?" " bisa saya pinjam handuk kamu?" Cinta terdiam sejenak, mengerjapkan matanya handuk miliknya? " ya sudah kalau tidak boleh" " eh, sebentar aku ambilin" ucap Cinta sambil melangkah menuju pintu meraih handuknya yang tergantung di sana " ni, nanti jangan lupa digantung lagi" Cinta berucap sambil memberikan handuknya Kean mengangguk mengerti Cinta membenarkan gaunnya yang tergantung di samping lemari, kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang belum sempat masuk ke alam mimpi tangan dingin menepuk pipinya pelan membuat Cinta kembali membuka matanya " kenapa, mas?" " sholat Maghrib dulu, saya mau ke masjid" Kean memberi perintah sekaligus berpamitan Cinta mengangguk canggung, menatap punggung Kean yang melangkah keluar melewati pintu baju Koko putih dengan sarung dan peci membuat Kean semakin terlihat tampan Cinta mengulum senyum, lalu beranjak mengambil air wudhu *** keduanya duduk berdampingan di atas ranjang, hening tanpa perbincangan karena rasa canggung Cinta hanya menunduk menatap jemarinya yang sedang saling terpaut " kamu udah ngantuk?" Kean bertanya mencoba memecah keheningan Cinta mengangguk samar " iya, Cinta ngantuk" sahutnya " kenapa gak tidur?" " emm..." Cinta menggaruk pelipisnya dengan telunjuk Kean mengerti jika Cinta merasa tidak nyaman dengan keberadaannya di atas ranjang " ya udah, saya tidur di sofa" " jangan! nanti Cinta dosa ngebiarin suami tidur di sofa" " jadi gimana?" " mas tidur disini aja, aku gak apa apa kok" Cinta merebahkan tubuhnya menarik selimut hingga sebatas dada Keanu menatap Cinta yang sudah memejamkan mata, wajahnya terlihat begitu lelah setelah seharian berdiri menyambut dan menyalami para tamu undangan yang hanya berasal dari kerabat dekat dan jauh Cinta tidak melepaskan hijabnya meski sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri, mungkin Cinta butuh waktu untuk terbiasa dengan kebersamaan sebagai pasangan suami istri, begitu juga dengan Kean *** Cinta memijat sendiri bahunya yang terasa pegal linu, gaun yang ia pakai pada acara resepsi dua kali lebih berat dari gaun saat akad kemarin, Cinta juga memijat kakinya sendiri yang sakit karena berdiri lebih lama dari acara akad yang tamu undangannya lebih banyak karena Abi juga ayah mertuanya mengundang banyak rekan bisnis ddrrrt ddrrrt ponselnya bergetar, ia meraihnya tanpa beranjak dari kursi meja rias lantas mengaktifkan mode loudspeaker " assalamualaikum, kenapa Vin?" sapanya pada Vina begitu sambungan terhubung " ta, tadi gue lupa bawa kadonya...malah ketinggalan nih, hehehe...besok gue bawa ke kampus aja, ya" Cinta tersenyum kecil, mengusapkan kapas yang sudah diberi cairan pembersih ke wajahnya " ih, gak usah repot repot kasih aku kado segala, Vin" " gak repot kok, ta...gue lupa banget tadi gak kebawa," " tapi isinya gak aneh aneh kan?, awas aja ya kamu" " gak donk, ta... tenang aja, udah di bungkus sedemikian rupa harus diterima pokoknya" " iya deh iya...makasih banyak ya, Vin" " ya udah sampe ketemu besok, aku tutup dulu ya teleponnya, assalamualaikum " " waalaikumsalam " Cinta kembali melanjutkan membersihkan wajahnya dari sisa sisa makeup selagi Keanu belum pulang dari gedung resepsi, Cinta bisa membuka hijabnya sebentar untuk menyisir rambutnya yang kusut karena terlalu lama terikat dan tertutup hijab ia cukup kesulitan saat menyisir, kulit kepalanya sedikit tertarik membuatnya meringis tiba tiba pintu terbuka, Kean masuk dengan jas di tangannya Cinta sontak meraih hijabnya dan mengenakannya " mas Kean ngapain masuk?!" pekik Cinta kaen mengerutkan dahinya heran, lalu menutup kembali pintu kamar " ini kamar istri saya, memangnya kenapa?" " iya tapi kan Cinta lagi lepas kerudung, mas" " saya suami kamu sekarang, ta...kenapa kamu tutupi?" Kean menyahut sambil melangkah menghampiri Cinta di kursi riasnya Cinta semakin menundukkan kepala, bukan tidak mau, hanya saja ia belum terbiasa, ia masih merasa canggung jika melepas hijabnya saat bersama Kean " maaf" cicitnya pelan
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN