bab 6

1339 Kata
Kean menghembuskan napas pelan, merasa bersalah lantas ia berjongkok di samping Cinta, mantap wajah sang istri yang sedang tertunduk " maaf, saya mengerti kalau kamu belum siap, kalau begitu saya keluar dulu" ucap Kean " mas Kean" langkahnya terhenti mendengar Cinta yang memanggil namanya, kemudian memutar tubuhnya menghadap Cinta kembali di tatapnya Cinta yang menangis tanpa suara menatapnya sendu Kean dibuat panik, bergegas menghampiri dan memeluk Cinta, mengelus kepalanya lembut " maaf, udah jangan nangis" " maafin Cinta udah bikin mas Kean marah" ucap Cinta sesenggukan " saya gak marah, saya cuma bertanya kenapa kamu masih mengunakan hijab di depan saya? saya suami kamu...sah, ta...pasangan halal kamu" " Cinta malu kalo buka hijab" Kean tersenyum tipis, mengusap air mata Cinta yang membasahi pipi chubby nya " saya tau kamu belum terbiasa dan saya tidak mempermasalahkannya, jangan nangis lagi...mandi gih" Cinta mengangguk, ia beranjak dari duduknya Kean menepuk pucuk kepala Cinta pelan bergeser sedikit memberi jalan untuk Cinta yang berlalu masuk ke dalam kamar mandi Kean merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjang, merilekskan tubuh lelahnya, senyumnya mengembang mengingat wajah Cinta saat menangis tadi...lucu pikirnya Kean menoleh mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Cinta yang menunduk dengan rambut setengah basah terurai begitu saja Cinta sudah bertekad untuk melepas hijabnya di depan Kean ' Cinta cepat juga mandinya' batin Kean " cantik" Kean bergumam tanpa sadar Cinta semakin malu mendengar gumaman Kean, ia buru buru menuju meja riasnya membuka laci dan meraih hairdryer " mas Kean...mandi sana" Kean mengerjapkan matanya lalu mengangguk menyiapkan handuk dan pakaiannya kemudian menuju kamar mandi Cinta menatap dirinya dari pantulan cermin, manangkup kedua pipi nya yang memerah, ia harus mulai membiasakannya demi Kean *** " mas, Cinta malu" sepanjang perjalanan menuju kampus Cinta berkali kali berucap malu, Kean paham jika Cinta belum siap menghadapi tatapan atau bahkan kata kata sinis yang menyakitkan hati dari warga kampus terutama mahasiswi kabar pernikahannya sudah tersebar luas, dan menjadi topik hangat beberapa hari ini Kean tidak mempermasalahkannya namun ia khawatir dengan istrinya, takut terjadi sesuatu pada Cinta nanti mobil yang Kean kendarai sudah memasuki pelataran kampus, ia bisa melihat dengan jelas semua memperhatikannya hingga mobilnya benar benar terparkir sempurna Kean menoleh ke arah Cinta yang tampak gelisah " kamu gak apa apa?" tanya Kean sambil melepaskan seat belt " Cinta gak apa apa, tapi Cinta malu, mas..." " kamu malu menikah dengan saya?" " ish bukan gitu, Cinta tuh malu diliatin banyak orang kayak gitu, aku gak suka jadi pusat perhatian" " ya udah kamu didalem mobil aja jangan keluar" ucap Kean dingin kemudian ia keluar dari mobil meninggalkan Cinta yang melongo karena ucapan Kean barusan Cinta menggerutu sebal dengan bibir mengerucut, melepaskan seatbelt lalu hendak meraih handle pintu mobil Cinta tersentak ketika pintu mobil dibuka Kean dari luar " bikin kaget!" " hhhmmm, gak usah malu...cepet keluar nanti kamu terlambat masuk kelas" Cinta menghembuskan napas sejenak, kemudian keluar dari mobil bersembunyi di belakang tubuh Kean yang tinggi besar nan atletis semua perhatian beralih padanya, menatap Kean dan Cinta sambil berbisik dengan sorot mata tidak suka Cinta hanya bisa pasrah menundukkan kepalanya ketika Kean menarik tangannya agar berjalan berdampingan, Kean menggenggam erat jemari tangan Cinta keduanya melangkah lebih jauh berusaha mengabaikan sekitar namun tetap saja... tatapan mereka membuat Cinta maupun Kean menjadi risih, Kean menghentikan langkahnya " apa ada yang salah, hingga kalian melihat saya dan istri saya seperti itu?" Kean bertanya kepada beberapa orang mahasiswa dan mahasiswi yang tengah menatap sambil berbisik di koridor kampus dengan menahan amarah mereka menunduk takut, langsung membubarkan diri jangan sampai mereka masuk zona merah seorang Keanu Kean dan Cinta kembali meneruskan langkahnya, Kean sengaja mengantar Cinta sampai ambang pintu kelas " setelah selesai semua mata kuliah kamu, samperin saya ke ruangan" pesan sang suami " iya" Cinta mencium punggung tangan Kean " Cinta masuk dulu ya, assalamualaikum" Kean mengangguk, mengusap kepala Cinta lembut " waalaikumsalam" Cinta memejamkan matanya, menahan amarah dalam hati agar tidak meledak sejak Kean meninggalkan kelasnya ia mendengar lontaran kata kata dan kalimat kalimat yang sangat menyinggungnya mulai dari kakak tingkat hingga teman seangkatannya bahkan adik tingkatnya juga mereka semua mencibir karena menikah dengan seorang Keanu yang menjadi dosen most wanted para mahasiswi Cinta terus menggumamkan istighfar, ini sebuah resiko yang harus ia hadapi namun, yang membuat Cinta marah adalah mereka menyangkut pautkan penampilannya yang sangat tertutup tapi apa mereka berhak menghina penampilannya? Cinta tak dapat menahannya lagi, ia melangkah keluar dari kelas, menahan air mata yang sudah bergelayut di pelupuk matanya menuju ruangan Kean Cinta mengetuk pintu ruangan Kean dan tak lama pintu terbuka " ada apa?" tanya Kean setelah Cinta masuk ke dalam dan mengunci pintu Cinta menggeleng pelan, isakan tangisnya semakin terdengar membuat Keanu bingung tangis Cinta pecah ketika Kean memeluknya Cinta menenggelamkan wajahnya di d**a bidang Kean, menyambut pelukan Kean dengan erat " ada apa, ta? jangan bohong" Kean menuntun Cinta agar duduk dan menuangkan segelas air putih untuk istrinya " minum dulu, biar tenang" Cinta masih sesenggukan, ia meneguk air putih yang diberikan Kean perlahan kemudian Cinta menatap Kean lekat " mas, Cinta takut" " kenapa?" " mereka melontarkan kalimat kalimat yang gak pantes ke Cinta, mereka bilang penampilan Cinta yang tertutup... Cinta gak terima kalo penampilan Cinta di ejek, ini kewajiban setiap perempuan menutup aurat" Kean masih diam mendengarkan keluh kesah Cinta " semuanya baik baik aja sebelum kita nikah, tapi kenapa setelah kita nikah jadi begini? apa salah Cinta menikah sama, mas?" Kean menangkup kedua pipi Cinta, menatap dalam manik mata Cinta Kean mengusap pipi Cinta lembut dengan ibu jarinya " gak ada yang salah dengan pernikahan kita, kamu tau ini adalah rintangan pertama dalam rumah tangga kita" Cinta menunduk, " mas, besok cinta gak masuk kuliah dulu ya" Kean mengangguk, merengkuh tubuh Cinta menariknya ke dalam pelukan, menenangkan istri kecilnya ini *** Cinta duduk di sisi ranjang dengan tatapan kosong, suara suara orang yang melontarkan kalimat tidak pantas padanya masih terngiang dalam benaknya Kean masuk ke dalam kamar, mendapati Cinta yang lagi lagi tengah melamun, entah apa yang sedang dipikirkannya " ta, gak baik ngelamun" tegur Kean menepuk pelan bahu Cinta Cinta tersentak, mendongakkan kepalanya menatap Kean sendu kemudian merebahkan tubuhnya kejadian tadi siang sangat mengganggu pikirannya tanpa sadar tangannya memeluk perut Kean yang berada di sampingnya, duduk bersandar dengan laptop dipangkuan Kean menatap Cinta iba, ia mengerti dengan keadaan Cinta saat ini ini baru hari pertama, bagaimana dengan hari hari berikutnya? Kean mengusap punggung Cinta lembut, ia harus cepat bertindak jika dibiarkan berlarut larut akan sangat berbahaya " makan yuk!" ajak Kean sambil meletakkan laptopnya di atas nakas Cinta menggeleng pelan, malah semakin memeluk Kean erat " dari tadi siang kamu belum makan, kan? mau saya buatin sesuatu?" tanya Kean lagi Cinta kembali menggelengkan kepalanya Kean menghembuskan napasnya panjang " makan, ta...saya gak mau kamu sakit " ucap Kean datar lalu beranjak dari ranjang setelah melepaskan tangan Cinta Cinta bergegas beranjak dari tidurnya menyusul Kean yang sudah berjalan keluar dari kamar sungguh mood nya hari ini sangat tidak baik Cinta menahan air matanya ketika melihat Kean yang sudah berkutat dengan bahan bahan masakan dan juga peralatan dapur ia termenung, merasa bersalah karena tidak memasak apapun hari ini " saya sudah laporkan kejadian ini, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi" ucap Kean sambil melangkah mendekatinya dan meletakkan sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya " kalo mereka dendam gimana?" " jangan terlalu dipikirin, makan dulu nasi gorengnya " titah sang suami Cinta menatap lesu nasi goreng di hadapannya " tapi Cinta gak napsu makan" " ta, tolong dong...isi dulu perutnya ya, kamu gak menghargai saya masak?" Cinta tertunduk dalam, matanya memanas Kean mendekati Cinta, sedikit mengangkat dagu Cinta agar bisa menatap matanya kemudian mengusap sisa sisa air mata yang mengalir " maksud saya bukan begitu, saya khawatir...jangan menyiksa diri kamu sendiri karena hal yang tidak penting seperti ini " " maaf, Cinta belum bisa jadi istri yang baik " ungkap Cinta pelan " saya yang akan menuntun kamu menjadi istri yang baik, sekarang makan dulu...mau saya suapi?" Cinta mengangguk, Kean tersenyum tipis mengelus surai panjang bergelombang milik sang istri kecilnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN